Sunday, 25 August 2019

Love For Revenge Part 8



Author: Yunita
Tittle: Love For Revenge
Instagram : @dedee_yunita

MainCast :

- Cho KyuHyun as Nathan Alexander James
- Choi Aira as Alicia Cinthya Gunawan

Genre: Sad, Hurt, love

Disclaimer: CHO KYU HYUN dan FF ini adalah Milik Saya 
                       SUPER JUNIOR MILIK SM :P
                     

--- Love for revenge ---

Hari semakin cepat berlalu, Alicia kini hanya menunggu hari ia akan melahirkan. Ia tidak tahu kapan pastinya tapi ia berusaha menenangkan diri.
Alicia sedang tertidur ketika ia merasakan sakit yang teramat sakit, “Au” erangnya. Nathan yang berada di sampingnya pun terbangun, ia terkejut melihat wajah kesakitan Alicia.
“Nathan sakit” keluh Alicia. Mendengar itu Nathan lansung menggendong Alicia keluar menuju mobil. Suasana rumah lansung ramai, semua terbangun karna suara erangan Alicia yang begitu kuat dan keras.
“Bertahanlah” Nathan memberikan semangat kepada istrinya, Jo dan Mia mengantarkan mereka ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah Alicia lansung masuk ke ruang UGD. Dokter lansung melakukan tindakan di dalam. Jo menghampiri Nathan menepuk pundak Nathan mencoba menenangkan dirinya. Mia pun turut mengusap punggung Nathan dan menyuruhnya untuk duduk.
Dokter keluar dan menyuruh Nathan untuk masuk, Jo dan Mia menunggu di luar. Di dalam ruangan tersebut Nathan harus menggunakan pakaian streil karna ia akan mendampingi Alicia untuk melahirkan.
Nathan mengenggam tangan Alicia mengucapkan kalimat penyemangat untuk Alicia. Disisi lain Alicia berpikir jika dulu ia memilih tak kembali ke sisi Nathan, mungkin hari ini ia hanya berjuang sendirian.
Suara tangisan bayi pun terdengar setelah perjuangan Alicia, Nathan mencium kening Alicia. “Kau hebat” pujinya, Alicia hanya bisa tersenyum tipis, tenaganya sudah habis terkuras.
Suster memberikan bayinya kepada Alicia, “Selamat ya anak kalian laki – laki” ucapnya. Alicia dan Nathan tanpa sadar meneteskan air mata haru. Alicia terkejut ketika jarinya digenggam erat dengan oleh anaknya.
Jo dan Mia menghela nafas lega melihat Nathan yang sudah keluar dengan wajah yang berbinar, ia memeluk Jo “Aku sekarang adalah seorang ayah” Jo menjadi tersenyum mendengar ucapan Nathan.
Mia memandang ruangan ketika kembali terbuka, suster mendorong ranjang Alicia. Ia memandang wajah Alicia yang masih sedikit pucat, Alicia hanya membalas senyum tipis ketika Mia tersenyum kepadanya.
Ketika ia mendengar percakapan mereka di ruang kerja Nathan, ia baru tahu jika Mia bukan kepala pelayan di rumah Nathan. Ia mengingat kemmbali jika Mia adalah kekasih Jo yang merupakan sepupu Nathan, dan Mera bukan orang asing yang Nathan bawa ke rumah untuk mengajarinya bela diri melainkan dia adalah kakak kandung Nathan.
Nathan mendampingi Alicia yang sudah pindah ke ruang rawat sedangkan Jo dan Mia pergi ke kamar rawat bayi untuk melihat anaknya. “Nevan Alexander James” Alicia memberikan kuasa pada Nathan untuk memberikan nama anak mereka.
Nathan mencium kening Alicia, “Aku tidak tahu bagaimana rasa melahirkan tanpa kau di sampingku”
“Aku juga berpikir demikian” keduanya terdiam sejenak, tangan Nathan mengenggam tangan Alicia, “Lupakan masa lalu sekarang kita sudah kembali bersama” Nathan mendekap Alicia, Alicia menganggukkan kepalanya. Ia tahu selama ia pergi Nathan tidak membiarkan dirinya kesusahaan, ia selalu terkejut setiap kali memeriksa saldo atm yang Nathan berikan.
Besoknya, Sherly dan Mirna datang menjenguk begitu juga Michael dan Mera. “Tampan sekali” puji Mirna, ia memandangi wajah Nevan dalam gendongannya.
“Seperti ayahnya” sahut Alicia, Nathan hanya tersenyum tipis. Sherly terlihat gemas melihat bayi Nevan yang masih terlelap ketika banyak orang yang datang mengunjunginya.
Alicia meminta kepada Nathan agar Mirna dan Sherly pindah ke rumah mereka. Bukankah rumah mereka tetap terasa kosong meskipun begitu banyak pelayan di rumahnya. Nathan menyetejui permintaan Alicia, Mirna bisa membantu Alicia untuk merawat bayinya.
Di sebuah gudang di salah pabrik kosong di daerah Cengkareng terlihat dipenuhi beberapa orang kini duduk melingkar. Seorang laki – laki memegang sekaligus memandangi foto yang baru saja ia dapatkan.
“Ah, mereka baru memiliki anak ya” komentarnya sambil tersenyum aneh. “Kau yakin akan melakukannya?” di depannya duduk Robert dengan wajah yang sedikit ragu.
Laki – laki itu terkekeh kecil, “Tenang saja paman, semua akan aman di tanganku. Mereka sudah lebih dahulu mengibarkan bendera perang dengan cara membunuh ayahku” wajah laki – laki berubah drastis, terlihat sekali kemarahan dari wajahnya.
“Jangan gegabah Calvin, aku sudah memberikan aset sahamku pada mereka” Robert takut ia akan jatuh miskin karna anak dari temannya ini salah mengambil langkah.
“Tenanglah paman, satu tahun lagi aku baru akan menjalankan misiku. Mereka akan berpikir kau tidak akan melakukan apapun” ujar Calvin, awalnya Robert ragu tapi melihat kegigihan dalam diri Calvin ia mengangguk, “Aku mendukungmu, aku juga ingin aset sahamku kembali” Calvin tersenyum sungging, “Tunggu permainanku Alicia” ucapnya.

No comments:

Post a Comment