Tittle: Love For Revenge
Instagram : @dedee_yunita
Blog : chokyuhyuna.blogspot.com
MainCast :
- Cho KyuHyun as Nathan Alexander James
- Choi Aira as Alicia Cinthya Gunawan
Genre: Sad, Hurt, love
Disclaimer: CHO KYU HYUN dan FF ini adalah Milik Saya
SUPER JUNIOR MILIK SM :P
--- Love for revenge ---
Hari semakin cepat berlalu, Alicia kini
hanya menunggu hari ia akan melahirkan. Ia tidak tahu kapan pastinya tapi ia
berusaha menenangkan diri.
Alicia sedang tertidur ketika ia
merasakan sakit yang teramat sakit, “Au” erangnya. Nathan yang berada di sampingnya
pun terbangun, ia terkejut melihat wajah kesakitan Alicia.
“Nathan sakit” keluh Alicia. Mendengar
itu Nathan lansung menggendong Alicia keluar menuju mobil. Suasana rumah
lansung ramai, semua terbangun karna suara erangan Alicia yang begitu kuat dan
keras.
“Bertahanlah” Nathan memberikan semangat
kepada istrinya, Jo dan Mia mengantarkan mereka ke rumah sakit terdekat.
Sesampainya di rumah Alicia lansung
masuk ke ruang UGD. Dokter lansung melakukan tindakan di dalam. Jo menghampiri
Nathan menepuk pundak Nathan mencoba menenangkan dirinya. Mia pun turut
mengusap punggung Nathan dan menyuruhnya untuk duduk.
Dokter keluar dan menyuruh Nathan untuk
masuk, Jo dan Mia menunggu di luar. Di dalam ruangan tersebut Nathan harus
menggunakan pakaian streil karna ia akan mendampingi Alicia untuk melahirkan.
Nathan mengenggam tangan Alicia
mengucapkan kalimat penyemangat untuk Alicia. Disisi lain Alicia berpikir jika
dulu ia memilih tak kembali ke sisi Nathan, mungkin hari ini ia hanya berjuang
sendirian.
Suara tangisan bayi pun terdengar
setelah perjuangan Alicia, Nathan mencium kening Alicia. “Kau hebat” pujinya,
Alicia hanya bisa tersenyum tipis, tenaganya sudah habis terkuras.
Suster memberikan bayinya kepada Alicia,
“Selamat ya anak kalian laki – laki” ucapnya. Alicia dan Nathan tanpa sadar
meneteskan air mata haru. Alicia terkejut ketika jarinya digenggam erat dengan
oleh anaknya.
Jo dan Mia menghela nafas lega melihat
Nathan yang sudah keluar dengan wajah yang berbinar, ia memeluk Jo “Aku
sekarang adalah seorang ayah” Jo menjadi tersenyum mendengar ucapan Nathan.
Mia memandang ruangan ketika kembali
terbuka, suster mendorong ranjang Alicia. Ia memandang wajah Alicia yang masih
sedikit pucat, Alicia hanya membalas senyum tipis ketika Mia tersenyum
kepadanya.
Ketika ia mendengar percakapan mereka di
ruang kerja Nathan, ia baru tahu jika Mia bukan kepala pelayan di rumah Nathan.
Ia mengingat kemmbali jika Mia adalah kekasih Jo yang merupakan sepupu Nathan,
dan Mera bukan orang asing yang Nathan bawa ke rumah untuk mengajarinya bela
diri melainkan dia adalah kakak kandung Nathan.
Nathan mendampingi Alicia yang sudah
pindah ke ruang rawat sedangkan Jo dan Mia pergi ke kamar rawat bayi untuk
melihat anaknya. “Nevan Alexander James” Alicia memberikan kuasa pada Nathan
untuk memberikan nama anak mereka.
Nathan mencium kening Alicia, “Aku tidak
tahu bagaimana rasa melahirkan tanpa kau di sampingku”
“Aku juga berpikir demikian” keduanya
terdiam sejenak, tangan Nathan mengenggam tangan Alicia, “Lupakan masa lalu
sekarang kita sudah kembali bersama” Nathan mendekap Alicia, Alicia
menganggukkan kepalanya. Ia tahu selama ia pergi Nathan tidak membiarkan
dirinya kesusahaan, ia selalu terkejut setiap kali memeriksa saldo atm yang
Nathan berikan.
Besoknya, Sherly dan Mirna datang
menjenguk begitu juga Michael dan Mera. “Tampan sekali” puji Mirna, ia
memandangi wajah Nevan dalam gendongannya.
“Seperti ayahnya” sahut Alicia, Nathan
hanya tersenyum tipis. Sherly terlihat gemas melihat bayi Nevan yang masih
terlelap ketika banyak orang yang datang mengunjunginya.
Alicia meminta kepada Nathan agar Mirna
dan Sherly pindah ke rumah mereka. Bukankah rumah mereka tetap terasa kosong
meskipun begitu banyak pelayan di rumahnya. Nathan menyetejui permintaan
Alicia, Mirna bisa membantu Alicia untuk merawat bayinya.
Di sebuah gudang di salah pabrik kosong
di daerah Cengkareng terlihat dipenuhi beberapa orang kini duduk melingkar.
Seorang laki – laki memegang sekaligus memandangi foto yang baru saja ia
dapatkan.
“Ah, mereka baru memiliki anak ya”
komentarnya sambil tersenyum aneh. “Kau yakin akan melakukannya?” di depannya
duduk Robert dengan wajah yang sedikit ragu.
Laki – laki itu terkekeh kecil, “Tenang
saja paman, semua akan aman di tanganku. Mereka sudah lebih dahulu mengibarkan
bendera perang dengan cara membunuh ayahku” wajah laki – laki berubah drastis,
terlihat sekali kemarahan dari wajahnya.
“Jangan gegabah Calvin, aku sudah
memberikan aset sahamku pada mereka” Robert takut ia akan jatuh miskin karna
anak dari temannya ini salah mengambil langkah.
“Tenanglah paman, satu tahun lagi aku
baru akan menjalankan misiku. Mereka akan berpikir kau tidak akan melakukan
apapun” ujar Calvin, awalnya Robert ragu tapi melihat kegigihan dalam diri
Calvin ia mengangguk, “Aku mendukungmu, aku juga ingin aset sahamku kembali”
Calvin tersenyum sungging, “Tunggu permainanku Alicia” ucapnya.
No comments:
Post a Comment