Sunday, 25 August 2019

Love For Revenge Part 5



Author: Yunita
Tittle: Love For Revenge
Instagram : @dedee_yunita

MainCast :

- Cho KyuHyun as Nathan Alexander James
- Choi Aira as Alicia Cinthya Gunawan

Genre: Sad, Hurt, love

Disclaimer: CHO KYU HYUN dan FF ini adalah Milik Saya 
                       SUPER JUNIOR MILIK SM :P
                     

--- Love for revenge ---

Jo memperhatikan Alicia yang sudah cukup baik menggunakan pistol di tangannya. Nathan pun datang, ia kemudian mengambil salah satu pistol kemudian siap menembak ke arah sebuah balon yang berada di hadapannya. Dengan sekali tembakan balon itu meletus.
Alicia yang sedari fokus dengan latihan menembak baru tersadar jika ada seseorang juga menembak. “Nathan” Nathan menoleh memandang Alicia yang masih menggunakan lengkap baju pelindung. Nathan menghampiri Alicia kemudian memperbaiki cara Alicia memegang pistol. Alica merasakan jika jantungnya berdetak lebih cepat, jantungnya selalu seperti ini jika Nathan berada sangat dekat dengan dirinya.
Mereka menghabiskan sore hari di tempat pelatihan hingga akhir mereka berdua makan malam di sebuah restoran karna Alicia tidak bisa memasak dengan waktu yang sudah memasuki makan malam.
Alicia bahagia bisa hidup bersama Nathan, baginya Nathan adalah malaikat berwujud manusia yang dikirim Tuhan untuk menggantikan kedua orangtuanya di dunia. Laki – laki yang sudah menjadi suami hampir 4 bulan ini adalah laki – laki yang begitu ia cintai. Ia akan melakukan apapun agar bisa hidup bersama Nathan meskipun nyawa adalah taruhannya.
Di hari libur Nathan mengumpulkan semua teamnya di ruang kerjanya. Alicia tidak tahu tentang hal itu karna itu ia berjalan menuju ruang kerja Nathan. Ia ingin mengetuk pintu tersebut tapi ia tahan karna ia mendengar bukan hanya Nathan disana ada suara wanita dan laki – laki, suara itu seperti suara Jo, Mia dan Mera.
Alicia kemudian menyandarkan kuping kiri agar mendengar isi percakapan di dalam.
“Alicia sudah bisa bela diri dan menembak” ucap Jo.
“Jadi kapan kita akan memulai permainan ini?” tanya Mia sambil memandang Nathan.
“Kau terlihat ragu Nathan. Kenapa kau mencintai istrimu?” tebak Mera, Nathan terlihat gugup, “Kau gila bagaimana aku mencintai dia” entah seperti apa yang ia katakan tak sejalan dengan hatinya.
“Jika cinta membuatmu ragu untuk melakukan ini aku bisa membunuhnya sekarang” ancam Mera, membuat Nathan membulatkan matanya.
“Kakak” Nathan memandang nanar, Mera adalah kakak kandung Nathan “Aku akan melakukan semuanya sesuai rencana” Mera mengangguk, ia percaya adiknya Nathan masih bisa dipercaya. Meskipun, awalnya Mera tidak setuju dengan pernikahan yang Nathan rencanakan tapi sepertinya membuat tujuan mereka lebih terasa seperti drama.
Nathan menuju kamarnya, ia melihat Alicia yang masih tertidur. Entah kenapa pagi ini ia begitu menginginkan Alicia. Alicia perlahan membuka matanya karna sentuhan yang ia rasakan. “Nathan, ia masih pagi” keluh Alicia, ia membuat tidurnya terganggu.
“Aku mengingingkanmu sekarang” bisik Nathan tepat telinga Alicia membuat Alicia bergidik ngeri.
“Baiklah” Alicia merelakan tidurnya yang terganggu demi Nathan, suaminya.
Di hari libur seperti ini Mia mendapati meja makan yang masih kosong. Seperti kedua pasangan suami istri itu belum sarapan bahkan sekarang sudah menunjukkan pukul 11 pagi. “Aku harus mencari Jo” ucapnya pada dirinya sendiri.
Alicia dan Nathan menutup kegiatannya dengan mandi bersama. Alicia sekarang sedang meringkan rambut Nathan dengan handuk. “Aku lapar” ucap Nathan.
“Aku juga” sahut Alicia. Keduanya pun berjalan bersama menuju dapur. “Tunggulah sebentar” Nathan mengangguk. Alicia akan membuatkan nasi goreng untuk makan mereka berdua. Hanya itu yang terlihat dipikirannya karna mereka sudah lapar, tidak mungkin ia memasak makan lain karna akan memakan waktu.
Di sela – selanya memasak Alicia masih mengingat bagaimana wajah Nathan ketika tertawa dan tersenyum tadi begitu berbeda dengan apa yang ia dengar tadi, “Namun tetap saja faktanya Nathan tidak mencintai dirinya”
Alicia mendengar apa yang mereka bicarakan namun tidak sampai akhir karna ia takut Nathan mengetahui apa yang ia lakukan melalui cctv, ketika Nathan kembali ke kamar, ia hanya berpura – pura tidur agara Nathan curiga padanya.
Ia akan bersikap seolah ia tidak tahu apa yang terjadi, ia akan mengikuti jalan permainan yang dibuat Nathan dan teman – temannya.
Setelah makan Nathan mengajak Alicia ke ruang kerja. Ia ingin menceritakan hal penting dari tujuannya menikahi Alicia.
Nathan memberikan beberapa foto ayah Alicia yang sedang bermain judi di kasino miliknya. Wajahnya terlihat bahagia sekali. Alicia memandangi foto tersebut satu persatu.
“Sebenarnya ayahmu bukan seseorang yang sepenuhnya buruk” Nathan duduk berhadapan dengan Alicia. Alicia memandang Nathan sekilas ia masih memandangi foto Ayahnya.
“Aku katakan Ayahmu adalah penjudi yang handal ia bahkan mampu mengalahkan pembisnis yang bermain. Namun sayangnya ia memiliki sifat sombong yang begitu tinggi”
Alicia mengalihkan pandangannya, “Apa maksudmu?”
“Ayahmu begitu sombong ketika ia berhasil menang. Banyak orang tidak menyukainya hingga akhirnya bersatu untuk membuat Ayahmu kalah” Nathan mengambil amplop lain di atas meja. Mengeluarkan satu persatu foto di atas meja, seperti sedang mengurutkan.
Mata Alicia memandang satu persatu foto tersebut hingga akhirnya mata berakhir pada foto orang yang sangat ia kenali. “Ini” Alicia mengambil foto tersebut.
Nathan mengangguk, “Dia orang yang kau puja karna kebaikannya bukan?” Alicia tidak percaya jika Ayah Michael masuk ke dalam daftar orang yang membuat ayahnya mati mengenaskan.
“Ayahmu selalu membeli sahamnya setiap kali menang judi karna ayahmu sejatinya tidak memerlukan uang. Ia lebih suka menyimpan aset yang bernilai”
“Ceritakan lebih detail padaku” pinta Alicia. Well, Nathan mulai bercerita bagaimana Ayah Alicia selalu membeli saham di tempat Ayah Michael. Hingga mungkin Ayahnya adalah pemilik saham terbanyak di perusahaan tersebut.
Ayah Alica tidak tahu jika beberapa orang berencana buruk pada dirinya. Hingga ketika ia melakukan judi di waktu terakhirnya ia menjadikan aset sahamnya sebagai taruhannya. Ia kalah karna semua yang bermain berbuat curang. Aset tersebut jatuh ke tangan Ayah Michael, Robert.
Orang – orang yang menolong Robert ia berikan imbalan uang. Sedangkan ia berhasil mendapatkan aset saham Ayah Alicia yang lebih banyak. Hingga akhirnya Ayah Alicia mencoba kembali berjudi dan selalu kalah itulah kenapa ia memiliki hutang pada Nathan.
“Michael begitu baik padaku. Ia pasti tidak tahu tentang Ayahnya” Alicia mencoba menyakinkan diri jika Michael berbeda dengan Ayahnya.
“Aku tidak tahu hal itu. Aku hanya mengurusi kegiatan Robert bukan anaknya yang seperti menyukaimu” Nathan jujur saja tidak suka pada Michael karna laki – laki selalu mendekati Alicia dalam setiap kesempatan. Alicia terdiam sambil mencoba mengolah informasi yang ia dapatkan dari Nathan.
***
Hari kelulusan Alicia pun tiba, ia begitu bahagia kini bisa menjadi sarjana seperti ia impikan sejak lama. Dengan lulusnya Alicia, Nathan sudah menyiapkan rencana untuk Alicia memulai melakukan balas dendam pada 5 orang menjadi target utama.
Alicia kini sadar kenapa Nathan memintanya latihan bela diri dan menempak karna sesungguhnya ia disiapkan untuk membalas dendam Ayahnya. Alicia masih bersikap seperti biasa ia tidak ingin Nathan dan teman – temannya curiga.
Alicia mulai melancarkan permainnya hari ini. Ia menggunakan pakaian wanita yang modis pada umumnya. Ia kini duduk di salah satu café karna sasaran pertama akan menghabiskan waktu bersama.
Laki – laki berusia 40 tahunan itu mengobrol dengan teman sebaya. Alicia bangkit seolah menerima telpon kemudian berjalan mendekat ke meja laki – laki itu bersama laki – laki itu akan berdiri. Mereka tidak sengaja bertabrakan, “Maaf tuan” ucap Alicia ramah, “Tidak masalah” tanpa kedua laki – laki itu sadari Alicia memasukkan sesuatu di gelas milik laki – laki tersebut.
Alicia kemudian pergi dari café tersebut, ia masuk ke mobilnya untuk menantau apa yang terjadi berikutnya. Ia melihat laki – laki itu kembali dari toilet. Ia kemudian meminum minumannya tanpa ragu hingga akhirnya ia terlihat kejang – kejang. Alicia tersenyum senang, “Nyawa dibayar nyawa tuan” ia kemudian melajukan mobilnya menuju rumah besarnya.
“Nathan” Nathan sudah pulang ketika Alicia sudah pulang. Nathan menyambutnya dengan senyum senang ia tahu Alicia berhasil melakukan misi pertamanya. Alicia duduk di pangkuan Nathan, bercumbu dengan Nathan seperti merayakan keberhasilannya.
***
Alicia memandang bangunan proyek sebuah gedung yang belum rampung. Dengan hati – hati ia naik ke lantai 4 dan kemudian melumuri jalanan dengan minyak. Tak lama ia kembali ke mobilnya. Senyum sungging terlihat ketika melihat seseorang terjatuh dari lantai 4. Dan, ia bisa mendengar jika nyawanya tidak tertolong.
Nathan tersenyum di meja kerjanya mendengar kabar jika Alicia kembali berhasil melakukan misi yang ke dua.
“Jangan senang dulu Nathan, masih 3 orang yang harus ia habisi” ucap Mera, membuat senyum di wajah Nathan pudar.
“Kau harus menepati janjimu jika Alicia berhasil membalaskan dendam” ucap Nathan. Mera menganggguk pasti, “tenang saja aku orang menepati janji” ucap Mera kemudian pergi meninggalkan Nathan di ruang kantornya.
Alicia sukses melumpuhkan target ke 3 dan ke 4. Hingga kini ia sedang menyusun rencana untuk menuntaskan target terakhirnya.
“Sudah lama tidak melihatmu sejak kita lulus” tutur Michael pada Alicia, keduanya sedang bertemu di sebuah Café. Alicia tersenyum simpul, “Hampir sebulan ya” Michael mengangguk.
Alicia memainkan sedotan di gelasnya, “Alicia” ia memandang Michael yang terlihat serius bahkan Michael memberanikan diri mengenggaman tangan kanan Alicia. “I Love you” Michael akhirnya mengucapkan apa yang ia ucapkan sejak lama.
Alicia tidak menyangka Michael akan mengatakannya, “Michael, I love you too” jika bukan karna misi Alicia tidak akan menerima pernyataan cinta Michael.
Nathan mengempalkan tangannya kesal melihat pemandangan yang ia lihat di hadapannya sekarang. Ia memang menyetujui cara Alicia namun entah ia merasa kesal melihat Michael yang menggengam tangan Alicia dan kini mengusap pipi istrinya itu. Mungkinkah ia cemburu?
Awal rencana Alicia mendekati Michael agar bertemu Ayahnya pun berjalan dengan lancar. “Sebenarnya kau menginginkannya mati atau hanya kau ingin mengambil aset yang ia miliki?” tanya Alicia pada Nathan.
“Terserah, lakukan salah satu yang kau inginkan” Alicia menimbang sejenak. Michael begitu baik padanya ia tidak tega jika ia membunuh Ayah Michael namun bukankah ayahnya mati karna ulah ayah Michael? Bukankah nyawa dibayar nyawa?
Nathan menarik Alicia agar mendekat padanya hingga ia terjatuh di atas pangkuannya. “Sudah lama kita berolahraga bersama” ucap Nathan namun mengisyaratkan hal yang lain.
“Aku juga merindukannya” ucap Alicia. Nathan pun mengangkat tubuh Alicia, membawanya ke kamar mereka.

1 comment:

  1. PSA sunscreen with zinc oxide and titanium dioxide
    PSA titanium automatic watch sunscreen with zinc oxide and titanium band ring titanium dioxide · titanium carabiners Acrylic Acid Spray · UVProtects your everquest titanium skin with one of our best disinfectants: PSA. titanium scooter bars

    ReplyDelete