Author: Hyunjielfdevilkyu
…………………….
neo mu man i pyeon
hae jyeot na bwa
oo rin neo mu chin
hae jyeot na bwa
na eui pum e han
gyeol nun mul heul lyeo do
na reul chin gu ro
man saeng gak ha neun
neo e ge jak eun bi
mil i it sseo
Seharusnya kita
menjadi lebih nyaman,
Seharusnya kita
menjadi lebih dekat,
Aku memiliki
rahasiamu, seseorang yang hanya menganggap diriku seorang teman,
Ketika kamu menghapus
air matamu
………………………
Memegang dada, gadis
bermata coklat itu membalik tubuhnya merasakan sesak yang tiba-tiba datang saat
melihat pemandangan di hadapannya. Shin Jiae, gadis itu menggelengkan kepala
kuat mencoba menghilangkan rasa sakit di hatinya melihat seorang pria yang
begitu dekat dengannya berdiri dengan gadis lain.
“Aeya apa yang sedang
kau lakukan di sini?” Suara berat pria yang di kenalnya membuat Jiae tersadar,
gadis itu berbalik memasang senyum yang terlihat di paksakan.
“Aku baru memasak
janjamyeon dengan eomma, Ige…Kau suka bukan Kyu?” ucap Jiae
menyodorkan sekotak janjamyeon yang baru ia buat, ia kembali terdiam dan
mengigit bibir bawahnya begitu melihat gadis yang bersama Kyuhyun tadi
mendekat.
“Nuguseyo? Ah,
apa dia teman masa kecil yang selalu kau ceritakan hyun?” Gadis berwajah cantik
itu tersenyum, mengarahkan tangannya kehadapan Jiae “Victoria, senang bertemu
denganmu”.
Jiae mengangakat
tangan perlahan, lalu membalas uluran tangan Victoria “Senang berkenalan
denganmu Victoria~ssi” ucap Jiae dan melepas tangannya cepat, gadis itu melihat
dengan jelas dua orang di hadapannya merasa mereka begitu…cocok?.
Kembali menarik
senyum tipis, Jiae meletakan kotak yang di bawanya ketangan Kyuhyun “Kau harus
menghabiskannya, Arra” Jiae menatap Victoria sekilas sebelum
akhirnya berbalik dan melangkahkan kakinya menjauh dari halaman rumah keluarga
Cho tersebut.
“Katakan” Satu kata
Kyuhyun dan genggaman tangan pria itu di lengannya membuat Jiae menghentikan
langkah “Apa ada yang salah?”.
Jiae menghela napas
dan menggeleng “Ani, tidak ada yang salah” Gumam Jiae, melepas tangan
Kyuhyun di tangannya tanpa menatap pria itu. Ia ingin berlari, menangis untuk
menatap ulang kembali hatinya, meyakinkan jika sosok pria yang selalu ada
untuknya hanya ada sebagai seseorang yang membuatnya nyaman, merasa dekat,
seseorang tempat ia berbagi rahasia dan seseorang yang selalu menghapus air
matanya…Seseorang yang hanya menganggapnya seorang teman.
…………………………….
na reul yeo ja ro an
bo neun ji
nae ga neo mu pyeon
hae jyeot neun ji
neo eui eo ggae e nun
mul dak geul dae
na reul chin gu ro
man saeng gak ha neun
neo e ge jak eun bi
mil i it sseo
Tidakkah kamu melihat
diriku sebagai seorang gadis?
Mungkin aku sudah
merasa nyaman,
Saat aku menyeka air
mataku di pundakmu,
Aku memiliki
rahasiamu, seseorang yang hanya menganggap diriku seorang teman
……………………………..
Daun-daun mulai
mengering, terlepas dari tangkainya. Akhir musim gugur dan hawa dingin semakin
menusuk. Jiae menatap lurus ke depan, menatap dari kaca jendela kamarnya.
Tertawa miris, gadis itu bergumam “Tidakkah kau melihatku sebagai seorang
gadis?”.
Mengadahkan kepala,
Jiae mencoba menahan air mata yang ingin keluar dari sudut matanya. Merasa
bodoh hanya bisa berdiri, menatap dua orang yang berada beberapa meter di
hadapannya pergi dengan wajah ceria, ia tidak tau kenapa dirinya seperti
ini…menjauh dan menghindar dari Kyuhyun.
Jiae menyandarkan
diri di dinding, melihat pigura yang ia letakan di nakas. Pigura gadis berusia
belasan tahun dengan seorang anak laki-laki…Pigura ia dan Kyuhyun. Sudut
bibirnya tertarik tipis, ia tidak pernah benar-benar tau sejak kapan
perasaannya berubah, tidak pernah benar-benar tau sejak kapan bahu tempatnya
bersandar atau pundak tempatnya menyeka air mata berubah menjadi perasaan
nyaman dan tidak ingin lepas.
……………………………
ha ru man dan ha ru man
neo eui chin gu a nin neo eui nam ja ro man nat seu myeon
sa shil oo jeong gat teun geon nae gen gwan shim eob seo
Just for one day
Suatu hari, hanya satu hari,
Aku berharap kita bisa bertemu bukan sebagai teman, tapi saya
sebagai kekasihmu,
Jujur, aku tidak tertarik dalam persahabatan,
Hanya untuk satu hari
………………………………
Jiae mengeratkan syal di lehernya merasa dingin mulai membuatnya
menggigil. Langkah cepat gadis itu terhenti begitu melihat kearah sebuah rumah
yang sering menjadi tempatnya bermain, sesaat ia mengadahkan kepala melihat ke
arah balkon rumah keluarga Cho tersebut.
“Apa dia sedang bermain PSP?” Jiae tersenyum, ia sangat hafal
kebiasan Kyuhyun jika tidak memiliki jadwal kuliah, menyendiri di
kamar dan bermain game hingga ia benar-benar sudah memenangkannya.
“Eonni, kenapa hanya diam disini, kaja masuk ke
dalam”. Cho Saehyun, adik perempuan Kyuhyun itu meraih tangan Jiae, menariknya
masuk tanpa melihat ekspresi penolakan gadis itu.
“Saehyun~ah, aku…” Jiae menghentikan ucapannya begitu melihat
Kyuhyun tengah berdiri di hadapannya, menatap lekat manik mata coklatnya dan
menarik tangannya dari Saehyun.
Jiae menghirup napas panjang, merasa baru bisa sedikit bernapas
normal setelah Kyuhyun melepasnya begitu mereka sampai di kamar pria itu, ia
menundukan kepala mencoba menghindar dari tatapan Kyuhyun. Tatapan yang
membuatnya tidak bisa mengira atau mengerti maksudnya, ia hanya tau pria itu
marah. Marah karena dirinya menjauh sejak beberapa minggu lalu dengan berbagai
alasan.
“Angkat wajahmu” Kyuhyun memasukan tangannya di saku celana,
mengamati Jiae yang hanya terdiam dan menyandarkan diri pada pintu kamarnya
“Apa yang membuatmu seperti ini, Apa aku pernah melakukan kesalahan? Neo..”
Kyuhyun menahan ucapannya, mendekat ke arah Jiae dan meraih dagu gadis itu
cepat.
“Semua masalah ada pada diriku” Jiae menatap Kyuhyun sayu, untuk
beberapa saat ia kembali bisa merasa nyaman karena melihat wajah pria itu lagi
tapi kini saat kedua bahunya di cengkram kuat oleh Kyuhyun ia kembali tersadar.
“Apa masalahmu?” Tanya Kyuhyun sarkatis, ia terlalu emosi, sesuatu
yang jarang ia perlihatkan tapi untuk saat ini ia tidak bisa berkata baik-baik,
tidak jika seseorang yang begitu penting untuknya terlihat begitu…lelah? Lelah
karena hal yang bahkan tidak ia tau apa.
“Kau tidak perlu tau semua hal tentang diriku” Ucap Jiae dan
memalingkan wajah, merasa sesak berada dalam jarak dekat dengan Kyuhyun.
“Marhaebwa” Menurunkan intonasi suaranya, Kyuhyun menangkup
kedua pipi Jiae “Apa kau tidak percaya padaku lagi?”.
Lama terdiam, Jiae tersenyum miris “Jujur, aku tidak tertarik
dengan persahabatan ini lagi”.
“Musun soriya?” Tanya Kyuhyun dengan mata mengeras, pria
itu tidak habis pikir dengan apa yang di katakan Jiae, sesuatu yang tidak
pernah ia bayangkan keluar dari bibir merah gadis itu.
Menatap Kyuhyun lama, Jiae melepas tangan pria itu di bahunya “Kau
tau Kyu, aku berharap kita dipertemukan bukan sebagai teman masa kecil” Gumam
Jiae tersenyum tipis ke arah Kyuhyun yang hanya terdiam di posisinya “Kau tidak
akan pernah tau apapun” Lanjut Jiae dan membuka pintu kamar tersebut,
meninggalkan Kyuhyun yang mencerna perkataannya.
…………………………….
sa rang bo da gip eun oo jeong i nam a
gam chul su bak ge eob neun nae sa rang eul
neo eui chin gu ra neun i reum eu ro maem dol da ji chyeo
neo reul no a jul gga bwa du ryeo wo
Persahabatan datang lebih dalam dari cinta,
Cinta yang harus aku sembunyikan,
Aku takut kamu merasa lelah bersamaku,
Seseorang yang hanya temanmu, melepaskannya
………………………………
Menutup mata, Jiae mengadahkan wajahnya, merasakan salju pertama
yang turun sore itu di Kyunghee University. Dinginnya butiran salju putih yang
menyentuh kulit wajahnya langsung tidak membuatnya berhenti. Ia terdiam,
memutar ulang setiap salju pertama turun, sesuatu yang kembali berhubungan
dengan Kyuhyun.
Biarkan perasaan ini menghilang, berguguran dengan daun yang
mengering,..
Mencoba membersihkan hati, seputih salju pertama yang turun saat
ini,..
Bersembunyi darinya sekalipun itu menyakitkan…Cinta yang harus
kusembunyikan,..
Persahabat yang datang lebih dalam dari cinta, kini terasa begitu
menyakitkan,..
Aku ingin melepasnya, melepas diri karena takut kehilangannya
lebih jauh,..
Jiae membuka matanya begitu merasakan hangat di lehernya, ia
tertegun untuk beberapa saat sebelum akhirnya mencoba memperlihatkan wajah
biasa “Gomawo, aku sudah membawa syal sendiri” Ucap Jiae dan melepas
syal hitam yang sebelumnya melingkar di lehernya “Aku pergi”.
“Seburuk itukah masalah yang ada pada dirimu? Atau kau sengaja
ingin melakukan ini hanya untuk beralasan menghindar dariku?” Kyuhyun
mengeratkan gengaman tangannya, ia berjalan cepat, menarik Jiae ke hadapannya
“Jika kau menginginkan ini aku tidak akan pernah peduli denganmu lagi”.
“Kyu..”.
“Mulai detik ini kau bukan siapapun dalam hidupku, bukan teman
seperti yang kau inginkan nona Shin Jiae” Sela Kyuhyun dan melepas tangannya
dari Jiae, ‘Kau bodoh Cho Kyuhyun’umpatnya dalam hati, merasa
benar-benar menjadi seseorang yang sangat buruk hanya dengan ucapannya beberapa
detik lalu.
………………………………….
neo eui yeop e an jeul ddae ma da
ni gyeot e man but eo it da myeo
chin gu deul e eui shim ha neun nun bit do
cheom en nat seol eot ji man sol jik hi na e gen
cham gi bbeum i eot sseo
neo eui gyeot e an jeul ddae ma da
neo mu dul i eo ul rin da myeo
chin gu deul eui jang nan seu reon nun bit do
sa shil bul an haet ji man
na e gen jak eun ba raem i eot sseo
Waktu aku duduk di sampingmu, walaupun hanya aku di sebelahmu,
Teman-temanku mengatakan ini mencurigakan, pada awalnya,
Itu cukup asing, tapi jujur, itu membuat diriku senang
Setiap kali aku duduk di sampingmu, apa yang teman-teman katakan
padaku,
Kita sangat sesuai, bersamaan dengan tatapan lucu mereka,
Jujur saja, itu membuatku gelisah, tapi itu keinginan kecilku
……………………………………..
Tersenyum manis, Jiae duduk tepat di samping Kyuhyun. Menatap
lurus ke depan tanpa peduli dengan tatapan beberapa orang di sekitarnya
“Sebenarnya hubungan kalian itu seperti apa? Kedekatan kalian sangat
mencurigakan” Yeonrin memincingkan matanya, mencoba menatap dua orang yang kini
duduk bersamaan untuk kesekian kalinya semenjak mereka lulus SMA dan mengambil
kuliah di jurusan yang sama.
“Yeonrin benar. Ya! katakan pada kami kalian menjalin hubungan
bukan?” Desak Haerin yang kini mengambil posisi di samping Yeonrin.
Eunhee tertawa, merasa tergelitik mendengar ucapan Yeonrin dan
Haerin yang selalu di tujukan untuk pasangan yang menurutnya tidak bisa
terpisahkan…entahlah, tapi ia tau pasti ada sesuatu di antara dua teman masa
kecil itu “Jangan mengganggu pasangan serasi kita, biarkan mereka menikmati
dunia mereka sendiri” Seru Eunhee dengan pandangan lucu ke arah Kyuhyun dan
Jiae.
Mangangguk kecil, Jiae tersenyum “Dengarkan itu, urusi saja diri
kalian masing-masing” Ucap Jiae, lalu menatap Kyuhyun yang sejak tadi terdiam
seolah tidak terganggu dengan pembicaraan ini.
‘Pasangan serasi?’ Jiae tersenyum samar merasa senang hanya karena
beberapa kata tersebut, ia mengalihkan tatapannya dari Kyuhyun, merasa panas di
pipinya mengingat itu adalah keinginan kecil yang tersimpan dalam hantinya.
“Kau membawa tugasmu Aeya?” Pertannyaan Kyuhyun menyadarkan Jiae,
gadis itu meraih tasnya, mencari-cari tugas yang harus mereka kumpulkan hari
ini juga.
“Kyu..” Ucap Jiae, memasang wajah yang dapat di tebak langsung
maksudnya oleh Kyuhyun.
“Ya! Apa kau punya kelainan kepala, Kenapa tugas sepenting itu
bisa kau lupakan” Kyuhyun mendecak, memukul pelan kepala Jiae dan membuat gadis
itu meringis.
“Tidak membawa tugas kau hubungkan dengan kelainan? Astga Kyu, itu
berlebihan” Jiae mendengus, berdiri dari tempat duduknya “Sebaiknya aku pulang
untuk mengambilnya”.
“Babo yoja” Desis Kyuhyun, meraih tangan Jiae dan berlari
meninggalkan kelas mereka tidak peduli dengan beberapa mahasiswa di kelasnya
berseru hanya untuk menggoda mereka.
Jiae menjatuhkan kepalanya pada meja di hadapannya setelah
mengingat tahun-tahun pertama mereka kuliah, ia tersenyum miris memandang lurus
ke depan-tempat Kyuhyun duduk saat ini- dan kembali menatap kursi di
sampingnya. Kyuhyun menjauh darinya, seperti yang ia lakukan.
“Annyeong, Bolehkah aku duduk disini?”.
“ne?” Seru Jiae, menatap pria bertubuh tinggi yang ia kenal
sebagai teman kelasnya tersebut “Tentu saja boleh changmin~ah”.
Changmin tersenyum, merasa senang bisa berada dekat dengan
seseorang yang ia sukai sejak pertama kali mengenalnya “Jiae~ah, Apa kau sudah
menyelesaikan makalah untuk nanti?”.
Jiae membulatkan matanya sempurna, merutuki dirinya karena lupa
membawa makalah yang ia letakan di meja kamarnya setelah menyelesaikan makalah
itu, sesaat ia meringis menatap Kyuhyun yang selalu mengingatkannya untuk
hal-hal seperti ini “Kau lupa membawanya? Perlu kuantar mengambilnya?” Tawar
Changmin, merasa ada yang salah.
“Apa tidak merepotkanmu?”.
“Tentu tidak, Kaja” Changmin tersenyum, meraih tangan
Jiae, satu hal yang selalu di lakukan Kyuhyun.
Jiae menatap sekilas kearah Kyuhyun, untuk beberapa detik mereka
melakukan kontak mata dan ia bisa melihat sorot mata pria itu tertuju pada
genggaman tangan Changmin di lengannya. Secepat mereka melakukan kontak mata
itu, secepat itu pula Kyuhyun mengalihkan pandangannya.
……………………………………
ha ru man (ha ru man) dan ha ru man (dan ha ru man)
neo eui chin gu a nin neo eui yeo ja ro man nat seu myeon
sa shil oo jeong gat teun geon nae gen gwan shim eob seo
Just for one day
sa rang bo da gip eun oo jeong i nam a
gam chul su bak ge eob neun nae sa rang eul
neo eui chin gu ra neun i reum eu ro maem dol da ji chyeo
neo reul no a jul gga bwa du ryeo wo
yeon in a nin chin gu sa i ro nam eul gga bwa
mam e eob neun mal deul man haet ji
ha ru man nae ge bil lyeo jwo
neo eui mam gga ji mo du da
All I want is just to be with you
Suatu hari (Suatu hari), hanya satu hari (Hanya satu hari),
Aku berharap kita bisa bertemu bukan sebagai teman, tapi saya
sebagai kekasihmu,
Jujur, aku tidak tertarik dalam persahabatan,
Hanya untuk satu hari
Persahabatan datang lebih dalam dari cinta,
Cinta yang harus aku sembunyikan,
Aku takut kamu merasa lelah bersamaku,
Seseorang yang hanya temanmu, melepaskannya
Aku berkata-kata, yang bahkan akupun tidak mengerti
Karena kita mungkin akan dikenal sebagai sahabat bukan kekasih,
Meminjamkan diriku untuk mu, termasuk hati mu,
Yang aku inginkan adalah hanya bersama mu
………………………………
Hembusan angin laut terasa begitu menusuk, deburan ombak yang
menyentuh telapak kaki Jiae tidak membuatnya beranjak dari posisinya, gadis itu
menarik sudut bibir saat Changmin tersenyum dan duduk tepat di sampingnya.
“Tidak bergabung dengan mereka?” Changmin menggerakan sedikit
dagunya, mengarah pada segerombolan mahasiswa kelas mereka yang terlihat sibuk
menghangatkan diri pada api unggun dan membakar ikan.
“Kau sendiri kenapa tidak bergabung dengan mereka?” Tanya Jiae
balik, memainkan jari-jarinya pada pasir di bawahnya.
“Entahlah…menemani seorang gadis yang sejak tadi menyendiri lebih
menarik perhatianku” Changmin merogoh saku hoodienya, mengambil sebungkus
coklat batang yang ia letakan beberapa jam lalu “Untukmu”.
Jiae tertawa ringan, setelah sebelumnya mendengar jawaban Changmin
kini pria itu menyodorkan sebatang coklat kearahnya “Apa kau sedang
menggodaku?”.
“Bisa dikatakan seperti itu” Changmin terkekeh, meletakan coklat
tadi di telapak tangan Jiae “Kudengar coklat bisa membuat bahagia dan
menenangkan hati”.
“Menenangkan hati” Gumam Jiae, menarik sudut bibirnya lalu membuka
bungkusan coklat itu. Sesaat mereka terdiam, Jiae menatap lurus ke depan dengan
mulut mengunyah perlahan coklat yang di berikan Changmin. Hatinya gamang,
putaran kejadian-kejadian manis antara ia dan Kyuhyun seolah kembali berputar,
saat dimana mereka menunggu matahari terbenam di laut, berbagi coklat sekalipun
ia harus merelakan sebagian besar coklatnya di ambil pria itu.
Jiae mengadahkan kepala, menahan butiran air mata yang akan keluar
dari sudut matanya namun kini sia-sia, butiran itu jatuh dengan sendirinya
“Changmin~ah, bisakah aku meminjam pundakmu” Ucap Jiae dengan wajah menunduk.
Changmin mengangguk, menarik pinggang Jiae hingga menjatuhkan
kepala gadis itu di pundaknya “Apa ia sangat berarti?”.
“Na Babo yoja” lirih Jiae, lebih memilih tidak menjawab
pertannyaan Changmin.
“Ikut denganku” Suara dingin Kyuhyun membuat Jiae mengadah, pria
itu dengan cepat menarik Jiae menjauh dari Changmin, tidak peduli dengan
tanggapan orang-orang yang melihat ini.
Jiae meringis, merasakan sakit di pergelangan tangannya saat
Kyuhyun melepasnya. Ia kembali di buat sakit begitu Kyuhyun menyudutkan dirinya
pada dinding kamar hotel ini “Apa yang kau lakukan?”.
“Dengarkan aku baik-baik” Kyuhyun menatap Jiae tajam “Aku tidak
suka melihatmu berada dekat dengan namja lain”.
“Bukankah kau sendiri yang mengatakan tidak akan peduli denganku
lagi, dan kini kau mengatakan ini seolah…”
Jiae menghentikan ucapannya, merasa tercekat saat Kyuhyun
mendekatkan wajahnya lebih dari sebelumnya “Persetan dengan semua itu” Umpat
Kyuhyun dan menarik dagu Jiae cepat “Jangan pernah membiarkan seorang pria
menyentuhmu”.
Tertawa sinis, Jiae mendesis “Lalu kau? Aku bahkan tidak
melarangmu dekat dengan gadis lain”.
Kyuhyun menyeringai, “Yang kau maksud Victoria? Dia hanya
temanku”.
“Kau pikir Changmin siapa?” Tukas Jiae, mengalihkan pandangannya
“Tidak ada alasan untuk kita saling melarang, kita hanya seorang teman masa
kecil tidak lebih dari itu”.
“Hubungan itu sudah kuhapus” Koreksi Kyuhyun “Bukankah aku sudah
mengatakannya”.
“Sebenarnya apa maumu? Apa kau pernah berfikir perlakuanmu ini
membuatku bingung, jangan pernah menunjukan perhatian berlebihan padaku, itu
akan membuatku lebih merasa bersalah”.
“Katakan, Apa masalahmu?”.
Jiae menatap Kyuhyun dalam, menimbang-nimbang akan mengatakan ini
tapi hatinya terlalu lelah, lelah menyembunyikan sesuatu yang ia rasakan sejak
dulu “Aku menyukaimu, bukan sebagai teman masa kecil tapi sebagai seorang..”.
Perkataan Jiae terhenti, gadis itu membulatkan matanya sempurna
saat Kyuhyun membungkamnya dengan ciuman, sesuatu yang tidak pernah ia
bayangkan sebelumnya.
“Kita mungkin hanya di kenal sebagai teman masa kecil, bukan
sebagai seorang pasangan tapi kau tau Aeya…Aku hanya berfikir tentang satu
gadis di dunia ini, satu gadis yang kuinginkan untuk terus bersamaku” Kyuhyun
menarik sudut bibirnya, menangkup kedua pipi Jiae yang kini merona “Kau pernah
mengatakan tidak tertarik dengan persahabatan ini lagi, Bagaimana jika aku
tawarkan sesuatu yang lebih jauh dari sekedar persahabatan?”.
“Musun?” Tanya Jiae dengan suara bergetar, menahan gejolak
di hatinya.
“Sebagai seorang kekasih mungkin” Jawab Kyuhyun, menarik kepala
Jiae hingga terjatuh di bahunya “Jangan pernah membiarkan kepala ini bersandar
pada bahu pria lain selain denganku”.
………………………….
sa rang bo da gip eun oo jeong i nam a
gip eun oo jeong i
ha ru ra do sa rang hal su eob da myeon
Just a day without your love
neo eui chin gu ra neun i reum eu ro maem dol da ji chyeo
ham gge hal sun it get ji man
pyeong saeng neo reul sok il su bak ge eob seo
neo reul il ge dwel gga bwa du ryeo wo
Persahabatan datang lebih dalam dari cinta,
Cinta yang harus aku sembunyikan,
Aku takut kamu merasa lelah bersamaku,
Seseorang yang hanya temanmu, melepaskanmu
Kita akan terus bersama-sama,
Namun, aku hanya bisa membodohi dirimu,
Karena aku takut kehilangan dirimu.
………………………………………….
Menyandarkan kepala pada bahu Kyuhyun,
Jiae tersenyum samar. Gadis itu kembali merasakan nayam, perasaan yang sempat
hilang darinya.
Aku memang terlalu takut kehilangan
dirimu,..
Tidak bisa membodohi diri sendiri,..
Mencoba menyembunyikan cinta yang
datang lebih dari sekedar sahabat terasa begitu melelahkan tapi tidak dengan
kini,..
Bersifat egois, memilih menghilangkan
pemisah yang di sebut sahabat hanya untuk sebuah kata…cinta.
Kurasa kata itu sangat mengerikan, tapi
tidak lebih mengerikan di banding dengan berfikir untuk melepasmu,..
Satu hal kecil yang selalu
kuinginkan…kita akan terus bersama-sama.
“Ingin menemaniku bermain game atau kau
datang hanya untuk tertidur di pundakku?” Tanya Kyuhyun membuat Jiae tersadar,
gadis itu mendongak, menatap Kyuhyun dan tersenyum manis.
“Keberatan tuan Cho? Aku bisa melakukan
ini dengan orang lain…hm, Changmin mungkin”.
“Lakukan jika kau berani” Ucap Kyuhyun
sekenanya, tetap terfokus pada PSP di tangannya.
Jiae mendengus, berdiri dari duduknya
“Baiklah, aku pergi Cho Kyuhyun~ssi”.
Menyeringai, Kyuhyun menarik Jiae
membuat gadis itu jatuh tepat di hadapannya “Kau menggangu level yang sedang
kumainkan” Gumam Kyuhyun dan menarik tengkuk Jiae lalu melumat bibir gadis itu
cepat “Hukuman atas apa yang kau perbuat”.
“Ya! Neo jugeoshipheo”.
END
No comments:
Post a Comment