Author: Yunita
Tittle: I Found My Mom
Instagram : @dedee_yunita
Blog : chokyuhyuna.blogspot.com
MainCast :
- Cho KyuHyun
- Choi Aira
- Cho Michan
Genre: Love, Married Life
Disclaimer: CHO KYU HYUN dan FF ini adalah Milik Saya
SUPER JUNIOR MILIK SM :P
------------------------ I love you Mom ----------------------------------------
“Eomma” suara riang
Michan lansung terdengar di kamarku ketika aku sedang membantu Kyuhyun bersiap
– siap ke kantor.
“Ne sayang” aku
meninggalkan Kyuhyun untuk membuka pintu. Putrinya itu sudah berdiri dengan
pakaian seragam sekolah pasti Ahra Eonni yang membantunya karna Jong Suk masih
tidur.
“Kenapa sayang?” aku
menggendong Michan. “Kata Imo, aku akan memiliki adik?” tanyanya polos. Kyuhyun
yang mendengarnya tertawa kecil, “Eo, kau suka?” tanya Kyuhyun, ia mengangguk
diakhiri tawa lucu miliknya.
Setelah sarapan
bersama seperti biasa Kyuhyun mengantar anak dan istrinya ke sekolah. “Jangan
sampai lelah” pesannya, aku mengangguk kemudian mengecup bibirnya.
“Kajja, Michan” aku
menggendongnya keluar dari mobil, Kyuhyun tersenyum melihat anak dan istrinya
yang masuk sambil berpegangan tangan. Ia kemudian melajukan mobilnya untuk ke
kantor.
Ahra mengajak Jung
Suk untuk jalan – jalan sendiri karna Aira yang sedang di sekolah. Ia tidak
bisa mengajak Ibunya karna ia takut ibunya kelelahan. Donghae suaminya sedang
meeting bersama client disini. Untuk Ahra dan Jung Suk pulang ke Korea untuk
berlibur tapi tidak bagi Donghae.
Aira tidak tahu jika
keluarganya datang ke Seoul termasuk Min Hoo. Untung saja Kyuhyun yang menjemputnya
jadi bisa bertemu dengan keluarganya meskipun hanya sebentar.
Aira sudah lama tidak
bertemu keluarganya sejak menikah hampir 3 bulan yang lalu. Berita hamilnya
Aira membuat keluarganya datang untuk mengucapkan selamat dan Eomma memberikan
beberapa nasehat untuknya.
**
Minji berjalan menuju
ruangan CEO yaitu suami sahabatnya Cho Aira. Ia benar – benar gugup sekarang,
ia bingung kenapa harus ia yang mengantar berkas dari departement keuangan
sedangkan masih banyak seniornya yang lain.
Di depan ruangan
sudah tertulis CEO, membuatnya menelan ludah. Meskipun ragu ia tetap melangkan
kakinya masuk. Ia melihat seorang laki – laki di ruangan itu, dia Henri
sekretaris Kyuhyun.
“Annyeong haseyo”
Minji mencoba menyapa Henri yang seperti sedang fokus dengan pekerjaannya.
Mendengar suara seseorang Henri menoleh, ia terdiam sejenak. Apa mungkin ia
terpesona?
“Ye” jawabnya.
“Aku, Kim Minji dari
departement keuangan. Aku diperintahkan untuk memberikan berkas ini” Minji
memperlihatkan berkas keuangan agar Henri dapat membacanya.
Henri berpikir
sejenak, “Kau karyawan baru?” Minji mengangguk, Henri mengeleng – gelengkan
kepala mereka pintar menggunakan anak baru sebagai tameng mereka.
Henri memberikan kode
agar Minji mengikutinya, Minji menurut. Henri mengetuk pintu ruangan Kyuhyun
setelah terdengar suara Kyuhyun yang mengizinkan mereka. Ia kemudian membuka
pintu.
Kyuhyun memandang
Henri yang datang bersama Minji, ia tahu jika gadis itu adalah sahabat
istrinya. “Sajangnim, Minji datang untuk memberikan laporan keuangan” ucap
Henri diakhiri dengan senyuman aneh.
Kyuhyun mengangguk,
“Kemarilah” dengan ragu Minji melangkah, Henri keluar dari ruangan membiarkan
Minji bersama Kyuhyun.
Minji memberikan
laporan tersebut pada Kyuhyun, Kyuhyun memperhatikan Minji yang bertingkah
aneh. “Duduklah” ucap Kyuhyun, Minji mengangguk.
Minji memperhatikan
Kyuhyun yang sedang fokus membaca laporan yang ia berikan. Ini kedua kalinya ia
bertemu Kyuhyun, dan biasanya ia hanya melihatnya di layar televisi.
Tiba – tiba ponsel
Minji berdering membuat Kyuhyun menoleh padanya. Ia meminta izin mengangkatnya,
“Yeoboseyo” Minji tidak melihat siapa yang menelponnya karna tatapan Kyuhyun
yang begitu menakutkan.
“Minji ah”
“Eo, Aira” Kyuhyun
kembali melirik Minji yang baru saja menyebut nama istrinya. “Minji ah, aku
hamil” ucap Aira dari sebrang sana.
“Ye, Chukhae. Akhirnya
aku akan mendapat keponakan” Kyuhyun berdeham membuat Minji terkejut.
“Aira, akan ku telpon
lagi. Aku sedang di ruangan CEO” belum sempat Aira membalas Minji sudah
mematikan sambungan teleponnya.
Disebrang sana Aira
menggerutu karna Minji mematikan ponselnya. Apa tadi ia sedang di ruangan CEO?
Maksudnya ruangan Kyuhyun? Aira kemudian tertawa ia tahu Minji begitu kaku
ketika bertemu Kyuhyun.
“Perbaiki” hanya 1
kata tapi terdengar tegas dan menakutkan.
“Ye” kejut Minji.
“Ne, sajangnim” Minji pamit keluar ruangan. Kenapa harus diperbaiki. Minji
tidak membaca isi laporan keuangan yang ia bawa ia hanya membawanya saja.
Ketika melihat laporan tersebut ia bisa mengetahui apa yang salah. Ya Tuhan, ia
mereka salah. Minji kembali ke ruang kerja untuk meminta memperbaiki laporan
keuangan.
***
Aira belum terbiasa
dengan dirinya yang sedang mengandung, terkadang di pagi hari bahkan malam ia
akan merasa mual. Jika Kyuhyun ada Kyuhyun akan bangun dan memberikannya air
minum.
Hari ini ia tidak
masuk mengajar dan mengantar Michan, ia digantikan oleh Ahra eonni. “Maaf,
malah merepotkanmu eonni” tutur Aira.
“Gwaechana” Ahra
tersenyum, ia pernah merasakan di posisi Aira.
---
Tak terasa seminggu
berlalu, Ahra dan keluarganya kembali ke Amerika. Michan mencium pipi Jung Sok
sebelum pergi. “Dah” kami melambaikan tangan. Rasanya baru kemarin mereka
datang tapi sudah pulang saja.
Aira
Pov
Ya Tuhan, entah
kenapa berat badan naik drastis. Aku memandang wajah dan badanku yang sangat
berbeda. Pipiku berubah menjadi sangat Chubby dan liat badan ini hampir besar
seperti badut.
Kyuhyun baru saja
keluar dari kamar mandi lansung memperhatikan istrinya yang sedang berkaca
sambil menggerakan tubuhnya.
Aku melihat Kyuhyun
yang berada di belakangku, terlihat dari kaca dengan jelas. “Wae?” tanyanya.
Aku memasang wajah
cemberut, “Aku terlihat seperti badut” Kyuhyun tertawa, ia memelukku dari
belakang. “Aniya, kau tetap cantik” aku berdecak kecil.
“Eomma” Michan datang
wajah baru bangun tidur. Kyuhyun melepaskan pelukannya lalu menggendong Michan,
“Kenapa selalu eomma yang manggil, eo. Kau sudah sayang tak lagi pada Appa?”
Kyuhyun terdengar merajuk pada anaknya sendiri.
“Aku sayang Appa”
tangan mungilnya memeluk Kyuhyun membuat Kyuhyun tersenyum. “Kajja, kita
sarapan” Kyuhyun menggandeng tanganku menuju lift untuk turun.
Michan duduk di
kursinya di samping Kyuhyun, “Duduklah, eomma bisa mengambil sendiri” Eomma
berkata ketika aku ingin mengambilkan lauk untuknya. Aku tersenyum lalu
mengangguk, “Oppa, makanlah” Kyuhyun bukan sarapan tapi malah asik bermain
dengan Michan.
Setelah selesai
sarapan, Kyuhyun mengantarku ke rumah sakit untuk melakukan mengecheckkan.
Michan berada di
pangkuan Kyuhyun memperhatikan ibunya yang sedang diperiksa. Kandungan Aira
sudah masuk ke semester akhir. Karna itu tubuhnya berubah drastis, ia makan
lebih banyak.
“Anak kalian laki –
laki” tutur Seohyun sembari membantuku bangun. Aku dan Kyuhyun senang
mendengarnya, “Akan ada penerus Cho Group” batin Kyuhyun.
“Michan mau digendong
Eomma” pinta Michan ketika keluar dari ruangan menuju tempat parkir. “Tidak
bisa Michan sayang, eomma masih mengandung” tutur Kyuhyun, Michan lansung
cemberut. Sudah beberapa bulan ini ia jarang digendong oleh Aira.
Aku yang terkekeh
melihatnya, “Mianhae sayang” ucapku.
Author
Pov
Aira sedang menguncir
rambut Michan namun ia merasakan jika perutnya sakit sekali. “Oppa” teriak
Aira, Michan yang berada di dekat Aira khawatir, “Eomma” ia takut melihat
ibunya terlihat kesehatan.
Kyuhyun yang
mendengar teriakan Aira lansung berlari, “ Ya Tuhan” Kyuhyun mengangkat tubuh
Aira, “Michan tunggu disini, Halmeoni akan datang” Michan hanya mengangguk
mengerti.
Tak lama Ibu Kyuhyun
datang dan lansung menggendong Michan. Mereka akan ke rumah sakit karna Aira
akan melahirkan. Syukurlah, Aira merasa kesakitan di pagi hari karna ia belum
berangkat bekerja.
Keluarga Aira lansung
datang ketika dikabari Aira akan melahirkan. “Halmeoni, eomma sakit?” tanya
Michan pada Ibu Kyuhyun.
Ia menggelengkan kepala,
“Aniya, Eommamu akan melahirkan adikmu” jawabnya, sambil mengusap wajah cucunya
itu.
Ibu Kyuhyun bangun
dari kursi ketika melihat keluarga Aira datang. Mereka menggunakan pesawat agar
lebih cepat sampai. “Aira masih di dalam bersama Kyuhyun” Ibu Aira merasa cemas
sekarang.
Aira
Pov
Aku hanya terus
mengikuti intruksi Seohyun ketika menyuruhku untuk mendorong. Ya Tuhan, jadi
seperti inikah rasanya melahirkan. Aku benar – benar merasa ada sebagain
nyawaku yang menghilang karna mengeluarkan tenaga yang begitu besar. Kyuhyun
memberikan semangat kepada istrinya yang berjuang melahirkan anak mereka.
Aku menghela nafas
lega ketika mendengar suara bayi. Ya Tuhan, aku sudah menjadi ibu sekarang.
Kyuhyun mencium keningku, “Terima kasih sayang” aku masih mengangguk disela
kelelahan yang aku rasakan.
Seohyun memberikan
anakku padaku untuk melihatnya pertama kali. “Tampan sekali” pujiku melihat
putraku.
“Seperti aku bukan?”
Kyuhyun berkata dengan percaya diri sekali. Ia mencium kepalaku berkali – kali
meluapkan rasa syukur.
Baik keluarga Kyuhyun
dan Aira lansung berdiri ketika pintu ruangan dibuka. Keluarlah Kyuhyun dengan
membawa putranya.
“Cucuku” mereka
lansung menghampiri Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum melihat keluarganya berkumpul.
Ahra belum datang karna terlalu mendadak sedangkan jarak Amerika dan Korea yang
cukup jauh.
Ruangan kembali
terbuka, suster memindahkanku ke ruang rawat. Aku lihat keluargaku yang begitu
bahagia. “Eomma” aku tersenyum melihat Michan yang memanggilku.
Suster memindahkanku
ke ruangan yang sudah dipilih Kyuhyun. Aku ingin mengomel melihatnya memilihkan
kamar termahal di rumah sakit. Tapi, karna melihat keluarga besar kami datang,
aku tidak jadi mengomel.
Aku membuka mata
perlahan, Kyuhyun membangunkanku untuk makan. Ia menyuapiku dengan perlahan.
Min Ho datang sambil menggendong Min Chan. “Mianhae, aku tidak bisa membuatnya
berhenti menangis” tuturnya. “Eomma” rengek Michan, Kyuhyun meletakan piringnya
lalu mengambil dalam gendongan Min Ho.
“Gomawo oppa” Min Ho
mengangguk lalu kembali keluar.
Michan sepertinya
mengantuk terlihat dari wajahnya. “Tidurkan disini saja” ujarku sambil menepuk
ranjang yang kosong. “Tapi..” Kyuhyun ingin membatah tapi tidak jadi karna
Michan juga merindukan ibunya. Benar saja tak lama ia tertidur sambil memeluk
ibunya.
Kyuhyun memandangi
istrinya yang sedang menidurkan putrinya. Ia bisa melihat istrinya begitu
menyanyangi putrinya meskipun ia sudah melahirkan anaknya sendiri.
Aku memandang Kyuhyun
yang melamun sambil memandangku, “Oppa” ia tersadar. “Kajja, kau makan lagi” aku
tersenyum sungging.
Kyuhyun
Pov
Setelah dirawat
selama 3 hari, Aira sudah diizinkan kembali ke rumah. Aku melihatnya sedang
menyusui putra kami, Cho Dennis. Nama yang tampan bukan?
Aira memandangku lalu
tersenyum, “kau pulang lebih awal” katanya, ku cium kening kepalanya lalu
mencium Dennis. “Eo, untuk apa berlama – lama di kantor. Di rumah lebih
menyenangkan”
“Mandilah” aku
mengangguk. Kyuhyun keluar dari kamar mandi namun ia tidak mendapati istrinya
di kamar, ia menghampiri Dennis sudah tertidur ranjang bayi. Sepertinya ia
pergi ke kamar Michan. Dan, benar ia tidur di samping Michan. Ia pernah berkata
akan adil dalam memberikan kasih sayang kepada kedua anaknya. Sekalipun, Michan
bukan anak kandungnya.
Jika saja Michan
tidak memanggil Aira, eomma. Mungkin, Kyuhyun tidak akan menikah terlalu cepat.
Ia tidak akan merasakan kebahagian ia yang ia rasakan sekarang.
Bukankah, anak kecil
bisa menilai seseorang dengan baik? Ia bahkan tidak bisa berkata bohong pada
siapapun.
Aku mendekati istriku
lalu mencium keningnya, “Terima kasih sudah hadir di kehidupanku sayang”
batinku.
-
End -
No comments:
Post a Comment