Wednesday, 20 May 2015

[One shot] Cinta Abadi






Author : Yunita  {@dedee_yunita}
Cast :
  • Cho Kyuhyun (SJ)
  • Choi Aira (OC)
  • Shin Naya
  • Lee Donghae
  • Lee Hyukjae
  • Jessica Jung
  • Luna
  • Sooyoung
  • Irene
  • Sunny
Genre : Cinta Abadi
Rating : PG 16
Length : Oneshot
Coment Juseyo  untuk menghargai FF gaje ku ini.. happy reading :)

 

Seorang yeoja kecil berwajah cantik dengan rambut panjang berjalan menuju taman sekolah, ditangannya membawa tempat makan yang berisi anggar coklat, senyumnya tidak pernah lepas dari wajahnya.

Ketika sampai di taman, pandangannya tertuju pada namja seumurannya yang sedang sendiri sambil bermain game. Ia pun menghampiri namja itu, dengan santainya ia duduk di samping namja tersebut. Namja di sampingnya pun menoleh memandang wajah yeoja kecil itu, “aku membuat anggar coklat kau mau?” Tanya yeoja itu dengan senyum yang masih terpasanga di wajahnya.

Namja itu mengangguk pelan, ia pun mengpause game yang sedari tadi yang ia mainkan meskipun sebenarnya sebentar lagi ia akan memenangkan game tapi untuk yeoja itu ia rela menghentikannya.

Yeoja itu senang melihat anggukan dari namja itu, ia pun memberikan sendok pada namja  itu. Namja itu mulai memakan anggar tersebut sedangkan yeoja itu memandang wajah namja tersebut dengan pandangan penasaran, “eotte? Mashi-nya?” yeoja itu menunggu namja itu menjawab, “mashita” ucap namja itu kemudian, yeoja itu pun tersenyum senang.

“kau pintar memasak” puji namja itu, yeoja itu mengangguk pelan. “eo, aku sering melihat acara masak di teve dan sering membantu eomma memasak di rumah. Jika, kau suka besok aku bisa buatkan lagi untukmu”
Namja itu tersenyum, “eo, bawalah masakan setiap harinya dan kita akan bersama”

“nde”  jawab yeoja itu mengangguk. Tanpa disadari keduanya ada dua 3 orang yeoja yang memperhatikan mereka sedari tadi dengan wajah yang tidak suka melihat keakraban keduanya. “kajja, kita pergi” ucap salah satu yeoja itu ia pun pergi diikuti dua yeoja itu di belakangnya.

Yeoja itu tidak bisa menyembunyikan senyuman melihat namja itu memakan agarnya dengan lahap. Ia pun mengalihkan pandangannya ke game yang tadi dimainkan oleh namja itu.  Namja itu mengikuti pandangan yeoja itu, “kau main game?” tanyanya, “eo, aniya aku tidak bisa bermain game. Aku selalu kalah jika memainkan game apapun yang aku mainkan karena itu aku memilih belajar memasak lagipula game itu bukankah mainan namja”

Namja itu mengangguk, “kau benar, tapi jika kau mau aku bisa mengajarimu” yeoja sedikit terkejut dengan ucapan namja itu. “kau mau mengajariku?” Tanyanya memastikan, namja itu mengangguk cepat. “tapi dengan satu syarat” yeoja itu mengerutkan kening, “monde? (apa itu?)” tanyanya sambil memandang wajah namja itu dengan serius.


Namja itu memandang wajah yeoja dengan pandangan yang tidak bisa diartikan, “kau harus jadi kekasihku” yeoja sontak membulatkan matanya tidak percaya. Ia tidak menyangka namja itu akan mengatakan hal yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. “kekasih?” ulangnya.

“nde, kekasihku” yeoja itu  menundukkan kepala sambil terdiam ia sedang berpikir. Namja itu memperhatikan wajah yeoja dihadapannya yang sedang berpikir. “kau hanya perlu menjawab iya atau tidak, itu saja”

Yeoja itu mengangkat kepalanya memandang wajah namja itu. “nde, aku mau jadi kekasihmu” ucapnya kemudia sambil tersenyum. Namja itu tersenyum, “anak pintar” pujinya.


Esoknya ketika jam istirahat datang, yeoja cantik itu pun berjalan menuju taman, seperti biasa dengan senyum manis dan tempat makanan di tangannya.

“brukkk” yeoja itu terjatuh karena seseorang sengaja menabrak di belokkan koridor, tempat makan yang ia bawa terjatuh dan mengeluarkan isinya. Yeoja itu memandang sedih makanannya yang tidak bisa di makan padahal makan tersebut akan diberikan pada namjanya.

“ooopsss” yeoja itu memandang yeoja yang tak lain adalah teman seangkatannya memandang mengejek ke arahnya. “kasihan sekali makanmu jatuh” tambahnya lagi.

“kau sengaja menabrakku dan membuatku makan jatuhkan?” tanyanya yeoja cantik itu. Yeoja yang menabrak terkekeh kecil, “iya, aku memang sengaja menabrakmu dan membuat makanmu jatuh”

“waeyo, kenapa kau melakukannya”

“karena, aku tidak suka kau dekat dengan Kyuhyun. Kyuhyun milikku dan tidak ada yang boleh memiliki Kyuhyun selain aku”

Namja itu sedari tadi menunggu yeojanya, seharusnya ia sudah menghampirinya di taman dan mengajaknya makan bersama bekal yang ia bawa tapi kenapa ia belum datang. Ia pun berjalan mencari yeoja itu, pandangannya tertuju pada tiga yeoja seumuman yang sangat dikenal, dan yeojanya yang terlihat duduk lantai. Matanya pun lansung membulat sempurna, ia berjalan menghampiri mereka.
“karena, aku tidak suka kau dekat dengan Kyuhyun. Kyuhyun milikku dan tidak ada yang boleh memiliki Kyuhyun selain aku” namja itu bisa mendengar apa yang dikatakan salah satu yeoja bertiga itu.

“aku bukan milikmu, aku bukan barang” ucap namja itu. “Kyuhyun-ah” ucap yeoja cantik itu, ia mencoba bangun. Namja yang dipanggil Kyuhyun membantu yeoja cantik itu berdiri. “gwaechana?” Tanya Kyuhyun, yeoja itu mengangguk pelan.

Yeoja yang menabrak merasa kesal dengan apa yang ia lihat. “berhenti menganggu Haena, Rachel-ah. Jika kau menganggunya kau akan berurusan denganku” ancam Kyuhyun.

Yeoja yang dipanggil Rachel itu memandang geram Kyuhyun, “Hanya aku yang boleh memilikmu, jika aku tidak bisa memilikimu berarti tidak ada yeoja yang boleh memilikimu” Rachel mengancam balik Kyuhyun. “kau hanya membuang-buang tenagamu, seumur hidup aku tidak pernah menjadi milikmu”

Haena memandang Kyuhyun, ia tidak pernah mendengar Kyuhyun berbicara dengan seperti itu. Mendengar itu Rachel pergi, diikuti dua yeoja yang selalu menemaninya. Kyuhyun menghela nafas pelan, “dia sangat menginginkanmu” lirih Haena. Kyuhyun menoleh ke arah Haena, “dia menginginkanku tapi sedikitpun aku tidak pernah menginginkannya” tegasnya.

Haena tidak berani bicara lagi, ia menghampiri tempat makannya yang tadi terjatuh. “eo, makananku” ucapnya sedih, Kyuhyun menghampiri Haena, “gwaechana, kita bisa makan di kantin” Haena masih terdiam, ia sangat sedih melihat makannya yang sudah tidak bisa dimakan. Makan ini pastinya sangat berharga bagi orang yang membutuhkan.

“kajja, kita ke kantin” ajak Kyuhyun tapi Haena masih tetap diam. Ia pun menjajarkan dirinya di depan Haena, ia tertegun karena melihat mata Haena yang sudah berkaca-kaca. “uljima, Haena-ah” lirih Kyuhyun, Haena menggeleng pelan airmatanya perlahan mengalir, “kau tahu Kyuhyun-ah makan ini sangat berharga bagi orang yang membutuhkan tapi aku …” Kyuhyun menarik Haena dalam pelukkannya, Haena pun menangis dalam pelukkan Kyuhyun.

“ini bukan kesalahanmu, kau tidak melakukannya dengan sengaja” kyuhyun mencoba menenangkan Haena. Kyuhyun melepaskan pelukannya, ia menyeka airmata Haena dengan ibu jarinya. “uljima tto” ucapnya sambil tersenyum manis.

Haena merasa lebih baik melihat senyum Kyuhyun, ia pun mengangguk. Kyuhyun pun mengajak Haena ke kantin sekolah, dan mengajaknya makan bersama.

Kyuhyun dan Haena memang sudah mengenal dari kecil karena kedua orangtuanya yang saling bersahabat. Umur keduanya hanya berjarak 3 bulan.

--
Ketika hari libur tiba, seperi biasa Haena membantu eomma memasak tapi kali ini Haena meminta eomma mengajarkannya membuat kue. Haena memperhatikan dengan cermat dari bahan hingga cara membuat kue. Kue pun sudah selesai dibuat, Haena memandangnya takjub. Kue tart dipenuhi dengan coklat yang merupakan kesukaan Kyuhyun dan dirinya.

“cobalah” eomma memberikan potongan kue pada Haena. Haena pun memakannya, “eotte?” Tanya eomma pada Haena, “neomu mashita eomma” Haena memberikan 1 jempol kepada eomma.
“heeyyy, kuenya terlihat enak” ucap Heechul yang merupakan oppa Haena, ia baru saja pulang dari jogging bersama Appa. “eo, aku dan eomma yang membuatnya” Heechul mencoba kue tersebut, “eo, mashita” ucapnya kemudian.

“Heechul ah, mana Appamu?” Tanya eomma karena tidak melihat Heechul datang bersama Appa. “eo, Appa sedang mengobrol dengan Cho Ajusshi” eomma mengangguk. “eo, Haena, kau mau membawakan kue ini untuk keluarga Kyuhyun” Haena terdiam kikuk, “nde, eomma” Eomma pun menyiapkan kuenya.

“heyy, kenapa wajahmu terlihat senang?” goda Heechul melihat wajah adiknya yang terlihat senang ketika eomma menyuruhnya mengantarkan kue ke rumah Kyuhyun. “aniyo” sanggah Haena. Heechul tersenyum, eomma sudah kembali dengan shopping bag di tangannya. “cah, berikan pada Kyuhyun dan keluarganya” Haena mengangguk sambil menerima shopping bag tersebut.

“aku pergi” pamit Haena, Heechul tersenyum melihat adiknya. “kenapa kau tersenyum seperti itu?” Tanya eomma heran. Senyum Heechul lansung menghilang seketika, “ah, ani” jawabnya. “ahh, panas sekali aku harus mandi. Dah eomma” Heechul berjalan menuju kamar di lantai, Eomma merasa ada yang aneh dengan Heechul. Eomma menganggkat bahunya lalu membersihkan alat yang dipakai membuat kue.

Haena memencet bel rumah Kyuhyun, “eo, Haena” Ahra eonnie Kakak perempuan Kyuhyun membukakan pintu untuknya. Haena memberikan shopping bag yang ia bawa pada Ahra, Ahra menerima dengan wajah bingung “aku dan eomma baru saja membuat kue” Ahra mengangguk ia baru mengerti sekarang.

“kajja, masuk kau pasti mau bertemu dengan Kyuhyunkan, ia sedang menonton teve” Haena tersenyum lalu mengangguk. “Eomma, Haena datang” bukan eomma yang menoleh melainkan Kyuhyun yang sedang menonton teve.  Keduanya saling tersenyum satu sama lain. Haena sudah sering bermain ke rumah Kyuhyun dan bisa dibilang rumah Kyuhyun ada rumah keduanya. Ia sering menghabiskan waktu entah itu bersama Kyuhyun, Ahra eonnie ataupun keluarga Kyuhyun.

Kim Haena Pov

Hari ini adalah hari pengumuman sekolah menengah pertama. Aku penasaran dimana aku melanjutkan sekolahku, senyumku lansung terbit ketika aku mengetahui jika aku melanjutkan sekolah yang sama dengan Kyuhyun.
“Heii, kita sama” seru Shin Naya teman sebangku. “eo, nde Naya” Naya adalah teman sebangku tk dan bisa dikatakan kami sudah mengenal lama begitu pula dengan Donghae teman sebangku Kyuhyun di kelasnya.

Aku pun menyiapkan keperluan untuk masuk sekolah baru, Appa dan Heechul oppa mengantarku ke sekolah baruku. Atlantic Junior High School itulah nama yang terpajang di depan gerbang sekolah. “selamat belajar di sekolah baru” ucap Heechul, aku mengangguk. Setelah itu ia dan Appapun pamit pergi, ah sebenarnya bukan aku saja yang masuk sekolah baru tapi Heechul oppa juga ia baru masuk sekolah menengah atas.

“Haena” langkahku terhenti mendengar namaku dipanggil, Naya melambaikan tangannya dan berjalan menghampiriku. Aku tersenyum melihatnya yang terlihat begitu antusias, kami pun berjalan masuk bersama.

“ahh, syukurlah kita sekelas setidaknya aku masih punya teman yang aku kenal” ujar Naya, aku mengangguk menyeteujui. “heii, aku juga sekelas denganmu Kyu” aku lansung menoleh, ternyata Kyuhyun dan Donghae sudah berdiri di sampingku. Yah, tapi sayangnya aku tidak sekelas dengan Kyuhyun. Kami pun berpisah menuju kelas masing-masing.

Di sekolah baruku murid-murid terlihat lebih modis dan sudah ada beberapa yang membawa handphone ke sekolah. Perbedaan junior dan senior sudah terlihat, berbeda di sekolah dasar dulu. Oh ya aku dan Kyuhyun tidak lagi bersama Rachel karena aku dengar Rachel masuk ke sekolah lain. Aku benar-benar lega mendengar berita itu.

Aku mendapat teman baru, namanya Park Ririn dan Lee Saera. Kami berempat selalu bersama, entah melakukan aktivitas apapun.

“Haena, kau tidak memesan makan?” Tanya Ririn, aku menggeleng “aku membawa bekal, aku hanya pesan minum saja” Ririn mengangguk, lalu beranjak pergi  bersama Naya untuk memesan makanan. Aku masih membawa bekal karena aku masih memiliki waktu untuk memasak untukku sendiri.

Ririn dan Naya pun kembali dengan nampan berisi makanan dan minuman. “gomawo” ucapku pada keduanya, keduanya mengangguk. “kau mau pulang bersamaku?” Tanya Naya, “ah, aku lupa kau selalu pulang bersama Kyuhyun” tambahnya lagi sebelum aku menjawab pertanyaannya.

“Kyuhyun? Kyuhyun kelas Hanes?” Tanya Ririn. “eo, kau mengenalnya?” tanyaku balik. “haissh, baru sebulan kita masuk dia sudah terkenal di sekolah” jawab Ririn sedikit menggebu-gebu.
“maksudmu terkenal?” aku masih tidak mengerti dengan ucapan Ririn. “haiishh, Haena kau tidak mendengar mengenai beritanya? Kini Saera mulai berbicara, aku lansung menggeleng kepala cepat.

“Aku sudah sering mendengar nama Kyuhyun dibicarakan, ya meskipun aku belum pernah melihatnya tapi namanya sudah sering masuk ke telingaku. Berita yang aku dengar wajahnya sangat tampan dan ia sangat pintar” sedikit rasa sakit menyilinap di hatiku. Aku tahu ini pasti terjadi di sekolah baruku, sama seperti di sekolah dasar banyak yang menginginkan Kyuhyun.

Aku tersenyum kecil, “benarkah seperti itu?” Ririn dan Saera mengangguk bersamaan. Aku menangkap sosok Kyuhyun yang berjalan ke arah kantin tentu saja bersama Donghae dan dua teman barunya yang aku kenal dengan Eunhyuk dan Henry.

Ketika Kyuhyun berjalam ke arahku aku bisa melihat jika ada sesuatu yang aneh dengan wajah yeoja di kantin, mereka terlihat terpana. “haisshhh, jangan memandang Kyuhyunku seperti itu” bantinku sedikit kesal. Naya melihat perbedaan mimic wajah Haena ketika ia mengikuti arah pandangan Haena yang memandang ke arah Kyuhyun.

Naya sudah tidak heran jika Kyuhyun akan cepat terkenal karena di sekolah dasar Kyuhyun sama terkenalnya.  Semua mata menuju ke arahku ketika Kyuhyun berhenti di sampingku “aku mencarimu di kelas tapi kau tidak ada” tuturnya. “kau sudah makan?” tanyaku, Kyuhyun menggeleng pelan “heii, kau makan bekalmu sendiri?” ucapnya tidak percaya.

“an, aniyo aku belum memakan sesuappun” ucapku cepat. Kyuhyun menarik tanganku dan tentu saja semua yang  melihat merasa kaget. “kita makan bersama” Ajaknya, ia kembali menarik tanganku. “eo, mian aku harus pergi” pamitku pada teman-temanku yang lain. Kyuhyun mengambil bekal yang ku bawa dan ia juga meninggallkan teman-teman yang lain.

Kyuhyun mengajakku ke taman sekolah, “cah, duduklah” suruhnya padaku. Aku pun duduk di kursi dengan posisi berhadapan dengannya. “apa kau berpikir aku tidak mau makan bekal bersamamu lagi?” aku terkejab mendengar pertanyaan Kyuhyun. “aniyo, tidak seperti itu” sanggahku.

“jadi kenapa kau tidak pernah mencariku seperti dulu dan mengajakku makan bersamamu?” tanyanya lagi. “bukankah kau sudah memiliki teman baru, jadi aku berpikir kau akan bersama mereka”

Kyuhyun mendesis “Haishh, jangan pernah berpikir seperti itu lagi. Aku akan tetap makan bersamamu, pulang bersamamu tidak ada yang berubah. Araseo?” aku menganguk cepat “ara”

Semenjak kejadian dimana Kyuhyun menarik tanganku di kantin, banyak murid yang memperhatikanku bahkan sunbae pun ikut memperhatikanku. Tapi aku berusaha tetap biasa-biasa saja toh disini aku tidak melakukan kesalahan.

Sebenarnya tidak ada yang tahu jika aku dan Kyuhyun adalah pasangan kekasih bukan tidak mau memberitahu hanya saja bagi kami itu tidak penting diberitahukan jika kami masih menjaga perasaan satu sama lain.

“eo, pelajaran semakin lama semakin banyak saja” ucapku saat aku dan Kyuhyun dalam perjalanan pulang. “tentu saja ada beberapa pelajaran yang tidak ada ketika sekolah dasar” balas Kyuhyun. Aku mengangguk, “yah, kau benar. Ini baru smp bagaimana dengan sma dan kuliah. Sepertinya aku harus menyiapkan otakku untuk berpikir lebih” Kyuhyun terkekeh, “kita beli es cream untuk menenangkan pikiranmu” aku mengangguk mengiyakan.

Kami sering membeli es cream di kedai biasa meskipun hanya kedai rasa es cream mereka sangat enak. “gamsahamnida” pamit kami. Aku memakan es cream suap demi suap, “eo, Kyuhyun-ah kau dengar berita mengenai dirimu?” tanyaku, “berita? Berita apa?” Tanya Kyuhyun balik.

“eo, ani bukan berita penting” aku kira Kyuhyun tahu berita mengenai dirinya yang terkenal di sekolah. Kyuhyun menangkap sesuatu yang aneh dengan yeojanya. “berita apa yang kau dengar tentangku?” Aku masih ragu mengatakannya. “heii, kau mau mulai menyembunyikan sesuatu padaku?” selidiknya.

“ani, aniya bukan seperti itu aku bilang sudah katakan berita tidak penting”

“Jika berita tidak penting kenapa kau menanyakan tentang berita itu padaku?” ku alihkan pandanganku, haissh jika tidak dijawab Kyuhyun akan bertanya padaku terus.

“katakan padaku” pintanya. Aku memandang ke arahnya, “mengenai yeoja dan sunbae yang mulai menyukaimu” Karena Kyuhyun mendesak akhirnya aku pun mengatakannya. “mwo” aku tidak mengerti kenapa Kyuhyun terkejut apa benar dia tidak mendengar berita tentangnya. “mollaseo?” Kyuhyun lansung menggelengkan kepala. “ahhh, dwaeeso” aku melangkah lebih cepat darinya. Kyuhyun terdiam, “apakah Haena mulai cemburu?” batinnya.

“yak, Kim Haena kajima” teriak Kyuhyun lalu mengejarku. “ara, kau tidak perlu mendengarkan berita itu. Apa yang kau katakan benar itu berita tidak penting” aku tetap diam dan terus berjalan, “yak, Kim Haena kenapa kau diam?” tanyanya, aku tetap diam tidak menjawab pertanyaannya hingga akhirnya aku meninggalkannya dan memilih masuk ke dalam rumah tanpa berpamitan padanya.

“haisss, yeoja itu” Kyuhyun pun berjalan menuju rumahnya.

Aku melempar tasku ke atas kasur, dan merebahkan tubuhku tanpa mengganti baju terlebih dahulu. Tanganku memegang dadaku, aku merasakan sakit meskipun belum terlalu dalam. “itulah, tantangan ketika kau menjadi pacar seorang Cho Kyuhyun. Siap mendengar namanya diberitakan dan yang terpenting ini baru awal” Sepertinya aku harus mulai menyiapkan mental yang kuat.

Kyuhyun Pov

Aku kira pandanganku yang salah dan aku kira aku hanya berhalusinasi melihat Haena tapi ternyata itu benar Haena yang menunggu di depan kelas ketika jam istirahat berbunyi. Setelah tadi pagi aku mencarinya dan tidak menemukannya kini ia malah menghampiriku.

Ia tersenyum ketika melihatku menghampirinya, tapi senyum itu pudar ketika Ji-an teman sekelasku memanggilku. Aku memberikan kode agar ia menungguku. Aku bingung kenapa yeoja di kelasku suka sekali memanggil namaku. Aku menghela nafas lega melihat Haena masih menungguku. “kajja” ajakku, ia hanya mengangguk sekenanya.

“Kyuhyun-ah bisakah besok kau datang untuk belajar bersama? Ada pelajaran yang tidak aku mengerti” Ucap Haena. “eo, mianhae, Haena. Aku ada acara bersama Donghae dan yang lain di rumah Eunhyuk” Jawabku.

“eo, nde gwaechana” ia mengatakan baik-baik saja tapi wajahnya tidak mengatakan demikian dapat terlihat jelas jika ia kecewa padaku tapi ia tetap menyembunyikannya. Apa aku harus membatalkan acaraku?

Setelah makan bersama, Haena pamit pergi wajahnya tidak berubah. Lain kali aku akan mengajak Haena pergi bersamaku.

--
Aku berkunjung ke rumah Haena, tapi ketika aku sampai di rumahnya eomma Haena mengatakan Haena tidak ada di rumah. “eo, bukankah dia pergi bersamamu?” eomma Haena bertanya padaku, aku lansung menggeleng pelan. “aniyo, eommanim”
“eo, tadi pagi di minta izin dan dia mengatakan akan pergi bersamamu. Jika dia tidak bersamamu, dia pergi dengan siapa?” eomma Haena terlihat khawatir.
“aku akan mencari Haena eommanim, tenang saja” aku pamit pergi. Aku berpikir Haena akan pergi ke tempat favoritnya dan benar aku melihat sosoknya yang sedang memandang Sungai Han sambil mendengarkan music dengan headset.
Tiba-tiba seeorang namja menghampiri Haena, aku terdiam melihatnya. Semua pertanyaan mulai berkembang di kepalaku. Aku melihat Haena mengeluarkan buku dan alat tulis dari dalam tasnya. “aisss, namja itu mengajari Haena” aku merasa kesal melihat itu sekaligus merasa kesal pada diriku sendiriku karena memilih acaraku sendiri.

Mereka terlihat sangat dekat sekali, keduanya sekali-kali tertawa bersama. Aku ingin sekali menghampiri mereka tapi aku tidak bisa karena akulah alasan yang membuat mereka bersama hari ini.

“Gomawo, Sungmin oppa sudah membantuku hari ini” ucap Haena pada namja berpipi chubby. “nde, jika kau kesulitan lagi. Aku siap membantumu”

“araseo, oppa”  Sungmin pun pamit pergi lebih dahulu karena ada acara yang harus ia datangi. “ternyata tidak sesulit yang aku pikirkan” ucap Haena pada dirinya sendiri. “eo, aku harus kembali ke rumah” Haena memasukkan buku-bukunya dalam tas. Aku menghadang jalan Haena ketika sepertinya dia ingin pulang.
“eo, Kyuhyun-ah” ucapnya padaku. Haena merasa ada yang aneh dengan wajah namja di hadapannya. “Kau mengatakan eomma pergi bersamaku?” tanyaku sambil menyipitkan mata. Haena bingung menjawab apa, “ah mian, aku menggunakan namamu karena aku hanya boleh pergi jika itu bersamamu” jelasnya.

“menggunakan namaku untuk bertemu dengan orang akkh bukan namja lain?” tanyaku lagi. Haena menganggukkan kepalanya pelan sedangakan aku mencoba menahan amarahku. “aku tidak ingin menganggu acaramu bersama teman-temanmu. Karena itu, aku meminjam namamu” tambahnya lagi, ia membungkukkan badan lalu pergi.

“Kim Haena, berhenti” teriakku, Haena yang mendengar teriakkan Kyuhyun pun berhenti, baru kali ini ia mendengar Kyuhyun berteriak seperti itu. Aku menghampiri Haena, “jangan temui namja itu lagi” perintahku padanya, ia hanya menundukkan kepala.

“Kau tahu besok aku ada ujian, aku memintamu mengajariku tapi kau tidak bisa. Karena itu aku meminta bantuannya untuk mengajariku, aku ingin meminta kau mengajariku hari ini tapi aku tidak yakin kau bisa, aku takut kau memiliki acara bersama temanmu lagi. Heechul oppa sedang sibuk dengan sekolahnya sendiri, ia juga terkadang pergi ke rumah temannya untuk belajar bersama karena itu ia tidak bisa mengajarikku” Jelasnya panjang lebar.
“gwaechana, sekarang aku sudah mengerti pelajaran tersebut. Aku hanya minta maaf jika menggunakan namamu” ia mengangkat kepalanya dan memandang ke arahku, ia mencoba tersenyum. Aku tertegun dengan penjelasannya ternyata dia sangat membutuhkanku tapi aku malah memilih pergi dengan temanku.

“maafkan aku” sesalku. Ia tersenyum kecil, “aniya, kau tidak salah” tuturnya. “mulai hari ini jangan temui dia, aku akan selalu ada untukmu” ujarku.

Ia tersenyum kecil, “algo isseoso (aku tahu itu)”.

“kajja kita pulang” ajakku.

Author Pov

Kehidupan zaman sekolah menengah pertama berakhir, berganti dengan zaman sekolah menengah atas. Keduanya bisa melewati rintangan cinta mereka dengan baik.

“eoo. Jinjja aku tidak satu sekolah denganmu” Haena memasang wajah sedih. “gwaechana, sekolah kita hanya bersebrangan” ucap Kyuhyun. Kali ini keduanya mendapat sekolah yang berbeda hanya saja letak sekolahnya hanya bersebrangan satu sama lain. Naya tetap satu sekolah dengan Haena begitu pula dengan Donghae. Tapi, untuk teman lainnya tidak mereka masuk ke sekolah yang berbeda.
Keduanya sepakat akan tetap pulang bersama hanya saja mereka tidak bisa lagi makan bersama. Kedua sepakat akan menunggu satu sama lain di gerbang sekolah.

“Haena, sebenarnya apa hubunganmu dengan Kyuhyun?” Haena menghentikan kegiatan makannya mendengar pertanyaan Naya. “maksudmu?” Tanya Haena, ia tidak mengerti maksud pertanyaan Naya. “haissh, kau ini. Kalian terlihat saling mencintai satu sama lain, menyanyangi sama lain. Apakah kalian tidak memiliki hubungan khusus?” Tanya Naya sedikit selidik.

“Hubungan khusus? Maksudmu berpacaran?” Naya lansung mengangguk cepat. “eoo, itu. Kami sudah berpacaran sejak kelas 5 SD”

“Mwo” ucap Naya kaget. “Waeyo?” tanyaku heran, kenapa Naya begitu terkejut mendengarnya. “5 SD, kau tidak salah?” Haena menggeleng, “haisss, aku sudah menduganya kalian terlihat seperti pasangan kekasih”

Haena terkekeh kecil, “mian, aku tidak mengatakannya padamu. Tapi, aku pikir hal ini tidak penting aku beritahu selama aku dan Kyuhyun dapat menjaga perasaan satu sama lain”

“ya kau benar”

--
Baik Kyuhyun dan Haena tumbuh menjadi namja dan yeoja yang sangat tampan dan cantik. Kyuhyun tumbuh dengan pesona tampan sekaligus sifatnya yang dingin sedangkan Haena tumbuh menjadi yeoja cantik dan ramah.

Teman sekolah Kyuhyun tidak pernah melihat Kyuhyun pergi selain dengan Donghae. Banyak yeoja yang menyukainya meskipun Kyuhyun memasang wajah dingin sekalipun tapi mereka mengartikan dengan wajah stay cool. Kyuhyun sering menceritakan hal itu pada Haena, dulu mungkin Haena akan kesal dan marah karena cemburu tapi kini ia sudah tumbuh lebih dewasa karena itu ia bisa berpikir lebih rasional.

Tapi tidak dengan Kyuhyun, ketika Haena menceritakan tentang namja. Kyuhyun akan  mengomel dan marah ,ia lansung menyuruh Haena menjauhi namja tersebut. Haena mengeleng-geleng kepala jika Kyuhyun sudah meminta seperti itu.
Jam pulang sekolah sudah 5 menit berlalu tapi Haena belum juga terlihat, Kyuhyun sudah menunggu sedari tadi. Bahkan Naya sudah pulang dari tadi, “haisss, kemana yeoja itu?” Tanyanya dalam hati.

Haena berjalan menuju gerbang sekolah ia baru saja selesai merapihkan buku-bukunya. Ia tersenyum melihat Kyuhyun yang sudah menunggunya. Haena melambaikan tangan ke arah Kyuhyun tapi Kyuhyun tidak membalasnya.

“yak, kenapa kau tidak membalas lambaian tanganku?” Tanya Haena, ia kesal melihat Kyuhyun tidak membalas lambaian tangannya. Orang yang melihatnya bisa berpikir yang bukan-bukan.

“itu hukuman karena kau telat 10 menit” jawab Kyuhyun dengan santainya, ia memberikan helm pada Haena. “kau ini” Haena memakai helm yang diberikan Kyuhyun, lalu naik ke atas motor Kyuhyun.

“yak, kita mau kemana?” Tanya Haena karena jalan yang dilaluinya kini tidak menuju ke arah rumah. Kyuhyun tidak menjawab ia terus mengenderai motor. “namja ini sudah tidak membalas lambaian tanganku, sekarang tidak menjawab pertanyaanku” ucapku dalam hati.

Motor Kyuhyun berhenti di parkiran sebuah café, Kyuhyun melepaskan helmnya. Haena pun turun dari atas motor, “kenapa kita kesini”Tanya Haena sambil menaruh helm yang ia kenakan.

“tentu saja makan es cream tidak mungkinkan kau memancing disini” ucap Kyuhyun sembari berjalan. Haena menggerutu sebentar, ia tidak mengatakan apapun lagi lalu menyusul Kyuhyun.

Café ini dulunya adalah kedai es cream yang sering aku kunjungi bersama Kyuhyun. Mereka telah berkembang pesat sehingga bisa mendirikan café seperti sekarang. Kyuhyun dan Haena adalah satu pelanggan setia café tersebut bahkan pemilik café sudah mengenal baik ke duanya.

Pesanan es cream Kyuhyun dan Haena pun tiba, “gomawo” ucap Haena pada pelayan café tersebut sedangkan Kyuhyun hanya menganggukkan kepala. “Bisakah kau tersenyum?” Tanya Haena sambil memasukkan es cream ke mulutnya. “shireo, aku hanya tersenyum dengan orang yang dekat denganku” jawab Kyuhyun mantap.

“haiss, kau ini. Kenapa membuat peraturan seperti itu?” omel Haena. “heii, kau mau melihat aku tersenyum pada semua yeoja selain kau” Kyuhyun balik mengomel. Haena terdiam, berarti alasan Kyuhyun untuk tidak tersenyum karena dirinya. “yak, tidak perlu seperti itu. Kau hanya tersenyum seperlunya saja, contoh seperti tadi pelayan ramah memberikan pesanan kau malah hanya menganggukkan kepala saja” ucap Haena kesal.

“aku tetap tidak mau” tegas Kyuhyun. “dasar namja dingin”ejek Haena, ia memilih memandang es cream dibandingkan memandang wajah namja dihadapannya. “Kau baru saja mengejekku?” Kyuhyun mendengar Haena mengejeknya dengan namja dingin. “ah, kau mendengarnya. Aku bukan mengejek tapi memujimu. Kau sangat hebat berperan menjadi namja dingin”

Kyuhyun mengerucutkan bibirnya, “jangan salahkan aku jika banyak yeoja yang bertambah menyukaiku” nadanya terdengar sedikit memanantang. Haena kembali memandang wajah Kyuhyun yang terlihat sangat santai, “haisss, nde kau menang kali ini. Kau hanya boleh tersenyum pada orang yang dekat denganmu” Haena mengalah akhirnya.

Setelah puas memakan es cream, Kyuhyun mengajak Haena ke pantai menikmati suasa pantai di sore hari itu sangat menyenangkan.

Kyuhyun menghampiri Haena yang berlari riang di bibir pantai. Kyuhyun tertawa kecil melihat tingkah Haena, “cagaman” Haena menoleh ke arah Kyuhyun, Kyuhyun pun berhenti tersenyum. “wae?” Tanya Kyuhyun melihat mimic wajah Haena yang aneh. “sudah berapa lama kita berpacaran?” Tanya Haena balik. Kyuhyun diam menghitung, “5 tahun lebih” ucapnya kemudian.
“eo,benar. Tapi kenapa selama 5 tahun kau tidak pernah mengajariku bermain game” Tanya Haena, ia baru ingat Kyuhyun mau mengajarinya bermain game jika ia mau menjadi kekasihnya.

“yak, berarti kau dulu hanya menerimaku hanya karena game?” Protes Kyuhyun. “eo, itu salah satunya” Haena menjawab dengan jujur. “jadi, kenapa kau tidak menepati janjimu, cho Kyuhyun?”

“shireo, aku tidak akan mengajarimu bermain game” ucapnya lalu pergi meninggalkan Haena yang masih terdiam. “yak, Cho Kyuhyun kau harus mengajari aku bermain game kalauu tidak ….” Teriak Haena, teriakkan Haena terputus karena ia sendiri bingung melanjutkan kalimat apa.

“Kalau tidak kenapa?” Tanya Kyuhyun sedikit menggoda, Haena tidak mungkin berani mengatakan untuk mengakhiri hubungan dengannya. “kalau tidak, aku akan meminta namja lain mengajariku” Haena tersenyum dalam hati, untung saja kalimat itu yang terlontar.

Kyuhyun membulatkan matanya, “yak, apa yang maksudmu dengan namja lain” serunya. “eo, jika kau tidak mau mengajariku akan meminta namja lain. Akhh, pasti banyak sekali namja yang mau mengajariku. Eotte?”

“aku akan mengajarimu dengan satu syarat kau harus menangkapku dulu” ucap Kyuhyun sembari berlari. “mwo, yak Cho Kyuhyun kau curang” Haena berlari mengejar Kyuhyun tapi Kyuhyun sudah berlari lumanyan jauh.

Sebuah ide pun terlintas, “yak, Cho Kyuhyun aku lelah”ucap Haena. “akhhh, kakiku” Haena pura-pura terjatuh dan merintih. Kyuhyun menoleh ke belakang, ia terkejut melihat Haena yang duduk di atas pasir sambil memegangi kakinya.

“mwo, Haena” ia berlari menghampiri Haena. “gwaechana?” Tanyanya khawatir sambil memeriksa kaki Haena. “eo, gwaechana” Haena tersenyum senang melihat sikap Kyuhyun yang begitu mengkhawatirkannya. Ia sedikit beranjak bangun lalu ia melingkarkan tanganya dileher Kyuhyun, memeluk Kyuhyun erat.

Kyuhyun yang semula terdiam karena pelukkan Haena kini membalas memeluk. “gomawo sudah mengkhawatirkanku Cho Kyuhyun, aku merasa senang sekali. Jeongmal saranghaeyo Cho Kyuhyun” sebuah senyum terbit dari sudut bibir Kyuhyun. “eo, aku mengkhawatirkanmu melebihi diriku sendiri. Kau adalah intan permata yang boleh diambil, hilang, atau tergores. Nado jeongmal saranghaeyo Kim Haena” Kyuhyun mengeratkan pelukannya.

--
Cho Kyuhyun Pov

Hari ini adalah hari yang menyenangkan bagiku, yah karena hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17 tahun. Aigoo, aku baru sadar jika aku sudah bertumbuh besar sekarang. Rasanya aku baru lulus sekolah dasar tapi sekarang aku sudah duduk di bangku kelas 2 SMA.

Pukul jam 12 malam tadi orang tuaku dan eonnie memberikan kejutan dan itu sangat membuatku senang. Tapi, aku merasa ada yang kurang, yah karena Kim Haena. Ckckck, yeoja itu hingga jam menunjukkan pukul 12 ia belum mengucapkan selamat ulang tahun padaku padahal Donghae dan yang lain-lain sudah mengucapkannya terlebih dahulu.

Aku bersiap-siap menjemput Haena, sambil menunggunya aku mengobrol sebentar dengan teman-temanku. “eo, Kyuhyun-ah bukankah itu Haena” ucap Donghae sambil menunjuk Haena yang menaiki motor bersama namja lain. Donghae tersenyum melihat Kyuhyun yang melihat Haena.

“haisshh, yeoja itu” Kyuhyun lansung memakai helmnya, ia pun mulai mengenderai motornya mengikuti Haena. “yeoja itu benar-benar disaat aku berulang tahun ia malah pergi dengan namja lain. Lihat saja, aku akan memberi perhitungan dengannya” ucapnya sendiri.

Haena dan namja itu berhenti di café es cream langganannya. Keduanya pun masuk ke dalam café, melihat itu Kyuhyun buru-buru melepas helmnya dan berjalan mengikuti Haena.

Kyuhyun memperhatikan Haena yang sedang berbicara dengan salah satu pelayanan. “ruang privatenya sudah kami siapkan. Kalian berdua bisa masuk sekarang” Haena tersenyum lalu mengangguk, ia pun mengajak namja itu masuk bersamanya.

“ruang private? Apakah mereka akan berkencan? Ani, Haenaku tidak mungkin melakukan itu? Kyuhyun menepis semua pikiran buruk tentang Haena, ia pun berjalan menuju ruang private yang tadi katakan oleh pelayan dan yang baru saja dimasuki Haena.

Kyuhyun menempelkan telinganya ke pintu, mencoba mendengarkan pembicaraan, “saranghae” Kyuhyun tertegun, ia kenal benar suara yeoja itu dan itu adalah suara Haena. Ia tidak bisa menahan lagi, di bukanya pintu private itu.

“omo, kenapa gelap sekali” ucap Kyuhyun, ia mulai melangkah masuk. “haisssh, kemana yeoja itu?” decak Kyuhyun kesal.

“Saengil Chukha Hamnida” seru semua orang ketika lampu dinyalakan. Kyuhyun memandang satu persatu orang yang ada di hadapannya. Orang tua dan Ahra juga turut ada, bahkan orang tua Haena pun ada, teman-teman yang dekat dengan dulu.

Kyuhyun menyipitkan mata karena ia tidak melihat Haena. “Saengil chukha hamnida” Kyuhyun menoleh ke arah belakangnya. Ia melihat Haena berjalan menghampirinya dengan kue di tangannya. “saengil chukha hamnida, saengil chukha hamnida. Naega saranghaeyo Cho Kyuhyun, saengil chukha hamnida” Haena tersenyum menyanyikan lagu selamat ulang tahun yang baitnya sedikit dirubah

“Cho Kyuhyun, saengil chukha hamnida” ucap Haena lembut, kyuhyun membalas tersenyum, “tiup lilinnya Cho Kyuhyun” seru Donghae, entah sejak kapan dia sudah berada dalam rombongan. Kyuhyun memejamkan matanya, berdoa di hari ulang tahunnya.

Lalu meniup lilin ulang tahunnya, semuanya pun bertepuk tangan.
Kyuhyun pun mulai memotong kue ulang tahunnya, kue pertama di berikan kepada eomma, kedua di berikan kepada Appa, yang ketiga diberikan pada Ahra kakaknya. Dan kue empat tentu saja diberikan kepada Haena.

Semua pun menikmati pesta kejutaan yang senang, kyuhyun menarik Haena keluar dari tempat pesta mengajaknya pergi. “yak, kita mau kemana?” Tanya Haena, ia merasa tidak enak dengan yang lain karena acaranya belum selesai. Bagaimana acara bisa selesai jika yang sang peran utama malah pergi.

Kyuhyun mengajak Haena ke sekolah dasar mereka, Haena terkejut karena Kyuhyun membawanya ke taman tempat saksi keduanya memilih bersatu.

“kenapa kita kesini?” Tanya Haena heran. “tentu saja merayakan ulang tahunku” jawabku santai. “mana kado untukku?” Tanyaku pada Haena. Haena tersenyum kecil, ia memberikan sebuah kotak padaku. Aku pun lansung membukanya, “omo, kau” Haena mengangguk, Haena memang sengaja memberikan Kyuhyun game terbaru yang baru 2 hari lalu realese di Korea.

“gomawo, Haena” girang Kyuhyun. “nde, cheonma Kyuhyun-ah” Haena terdiam karena tiba-tiba saja Kyuhyun memeluknya. “aku benar-benar bahagia hari ini” ujarnya, Haena mengangguk dalam pelukan Kyuhyun. “eo, siapa namja yang tadi bersamamu?” Kyuhyun meregangkan pelukkannya dan memandang wajah Haena. “eo, kau tidak mengenalnyakah?” aku menggeleng, “dia, Eunhyuk temanmu dulu”

“eo, Eunhyuk” Haena mengangguk, “waeyo kau cemburu dengan Eunhyuk?” goda Haena. “eo, aku akan cemburu dengan siapapun namja yang berada dekat denganmu, kecuali Heechul hyung” Haena terkekeh mendengarnya.

Haena berhenti tertawa ketika aku memandangnya lekat. Ia membalas memandangku, perlahan aku mendekatkan wajahku padanya. Aku bisa merasakan deru nafas ketika kami hanya berjarak 3 jari. Perlahan aku menutup mataku dan diikuti dirinya. Bibir kami pun bertemu, ya ciuman pertama kami. Kami tidak pernah melakukan apapun selama kami berpacaran.

Aku melepaskan tautan bibir kami, kami saling memandang sama lain. “Uri frist kiss” ucapku dan Haena terkekeh kecil lalu mengangguk. “bibir ini sudah menjadi milikku” ucapku, aku lihat wajah Haena memerah. “kajja kita pulang “ ajakku, kami pun pulang bersama.

Esok paginya aku disambut dengan pertanyaan hebat dari kedua orang tua dan Ahra eonnie. “yak, sejak kapan kau menjalin hubungan dengan Haena?” Tanya eomma. “kenapa kau menyembunyikannya dari kami?” Tanya Appa. “Bagaimana cara kau menyatakan cinta pada Haena?” Tanya Ahra eonnie.

Aku memandang ketiganya, yang dipandangi pun sepertinya menunggu jawabanku. “aku harus berangkat sekarang” pamit lalu beranjak pergi. Ketiga pun saling berpandangan tak percaya.
“kenapa mereka ingin sekali tahu tentangku dan Haena”batinku sambil berjalan menuju motorku. Setelah mengenakan helm aku pun mengendarainya menuju rumah Haena.
Tin tin. Aku  membunyikan klason motorku, tak lama Haena pun keluar. Seperti biasa memperlihatkan wajah cantik naturalnya. Kami pun berangkat bersama, semenjak Heechul lulus dari SMA dan melanjutkan kuliah Haena tidak lagi diantar. Appa Haena juga tidak bisa mengantar Haena karena arah jalan yang berbeda.

Kami pun sampai di sekolah Haena, entah aku yang merasa terlalu percaya diri atau tidak tapi aku merasa beberapa murid memperhatikan aku dan Haena. “jangan lupa makan ketika istirahat. Aku lihat kegiatanmu bertambah banyak. Kau perlu banyak asupan tenaga” Ujar Haena sambil memberikan helm yang ia kenakan padaku.

Aku menerimanya, “araseo” aku pun pamit, Haena masih memperhatikan Kyuhyun sampai ia benar-benar masuk ke dalam sekolahnya. Inilah kenapa Haena sedih tidak bisa satu sekolah dengan Kyuhyun. Ia menjadi sulit memperhatikan Kyuhyun, Kyuhyun bahkan lebih memperhatikan kesehatan orang lain daripada dirinya sendiri.

Author Pov

Haena duduk sambil memperhatikan namja yang sedang bermain dengan bola basket. Yah, namja siapa lagi kalau bukan Kyuhyun. Kyuhyun terlihat lebih tampan ketika ia bermain basket seperti yang kini dia lihat.

Haena memberikan air mineral botol pada Kyuhyun ketika Kyuhyun berjalan menghampiri Haena dan duduk di sebelah Haena.  Ia menengguknya hingga setengah. Haena memandangi wajah Kyuhyun “aku tidak tahu jika kau bisa bermain basket”

Kyuhyun mengacak-acak rambut Haena pelan, “aku memang tidak bisa bermain basket, karena itu aku belajar” jawab Kyuhyun. “belajar? Aku tidak tahu kau belajar basket. Sejak kapan kau belajar bermain basket?” Tanya Haena lagi.
“waktu smp ketika aku tidak bisa menemanimu belajar bersama”

“hanya sekali lalu kau bisa sehebat ini?” Haena merasa terpukau. “ani, aku belajar terus menerus. Aku belajar di hari Minggu ketika  aku sudah memastikan kau tidak membutuhkanku. Semenjak aku melihat kau belajar dengan namja lain, aku mengatakan pada Donghae dan lain jika aku hanya bisa latihan hari Minggu”

“omo, kau tidak seharusnya tidak perlu melakukan itu” tutur Haena, “gwaechana, yang terpenting aku sudah bisa bermain basket dengan baik” Kyuhyun tidak mau jika Haena merasa berasalah.
--
Haena pamit keluar rumah untuk membeli susu coklat ke Supermarket yang tidak jauh dari rumahnya. Stock susu coklatnya habis, Appa lupa membelikannya tadi sebelum pulang dari kantor.

Haena menyincing satu bungkus plastic, wajahnya terlihat senang melihat minuman favoritnya sudah dibeli. Di tengah perjalanan menuju rumahnya ia melihat seorang eonnie yang terlihat kewalahan membawa barang bahkan ada beberapa barangnya yang terjatuh. Ia pun menghampiri eonnie tersebut, dibantunya memunggut barang yang terjatuh.

“eonnie, biar aku membantumu membawa barang-barang ini” tawar Haena sambil mengangkat barang tersebut dalam pelukkannya. “aniyo, tidak usah. Aku akan merepotkanmu” ucapnya.

“gwaechana eonnie, aku senang bisa membantu” tutur Haena sambil tersenyum. Eonnie itu tersenyum lalu mengangguk. Ia pun mengajak Haena ke rumahnya. Rumah eonnie tersebut ternyata tidak terlalu jauh dari rumah Haena.

Haena terdiam melihat keadaan rumah eonnie tersebut. Berantakan itulah kata itulah yang tepat untuk menggambarkan keadaan rumahnya. “eo, mian jika rumahku berantakan. Aku benar-benar sibuk jadi aku belum sempat membereskan rumah ini” jelasnya pada Haena.

“eo, gwaechana eonnie” ucap Haena, ia pun menaruh barang dibawanya di atas meja. Banyak sekali sketsa baju di atas meja. “eo, eonnie seorang designer?” tanya Haena.

“akhh, aku hanya baru ingin merintis saja” jawabnya, Haena mengangguk. Ia melihat satu persatu sketsa yang dibuat eonnie tersebut. “Kebetulan aku sedang mengikuti lomba designer karena itu rumah berantakan sekali” tambahnya lagi.

“oh ya, siapa namamu?” tanya eonnie tersebut sambil membereskan beberapa kertas yang berserakan di lantai rumahnya. “Haena, Kim Haena” Jawab Haena sambil tersenyum.

“aku, Shaha. Park Shaha” Haena mengangguk.

“sketsa bu bagus eonnie” puji Haena, “benarkah?” tanya Shaha sambil duduk di samping Haena. “akhh, kau mau menjadi modelku untuk lomba?” tanya Shaha. “aku tidak bisa menjadi model eonnie” jawab Haena jujur.

“gwaechana, aku bisa mengajarkanmu nanti. Jadi kau mau jadi modelku. Puttakhae (aku mohon)” ucap Shaha sedikit memohon. Haena terdiam sejenak berpikir, “nde aku mau” Shaha terlihat sangat senang mendengar jawaban Haena.

“kita akan latihan setiap hari jam 3 sore. Maaf, kita harus latihan setiap hari karena lombanya akan diadakan 2 minggu lagi. Jadi kita hanya punya waktu 2 minggu untuk menyiapkan semua”

Haena mengangguk pelan, “nde, eonnie aku akan membantumu semampuku”

Esoknya Haena menceritakan hal tersebut pada Kyuhyun. Kyuhyun sebenarnya tidak lansung menyetujui karena latihan setiap hari bisa membuat Haena kelelahan tapi setelah Haena terus membujuk Kyuhyun akhirnya Kyuhyun mengizinkan.

Shaha mengajarkan cara jalan yang benar  ketika di atas panggung kepada Haena. Haena pun memperhatikan dengan seksama apa yang diajarkan Shaha dengan sebaik mungkin. Shaha sendiri sudah mendesign sebuah dress mini berwarna putih glamour untuk lomba yang akan diikutinya nanti.

“dimana di rumahmu, aku antar yaa ?” tawar Shaha ketika latihan hari ini selesai. “ah gwaecahana eonnie, sudah ada yang akan  menjemputku” jawab Haena. Bersamaan dengan itu terdengar suara klakson motor.

“ahh, itu dia datang” seru Haena, Shaha pun menemani Haena keluar rumah. Terlihat Kyuhyun yang duduk di atas motornya, Haena mengajak Shaha untuk berkenalan dengan Kyuhyun.

Kyuhyun melepas helm yang ia kenakan ketika ia melihat Haena datang bersama seorang yeoja yang ia tahu dialah yeoja yang meminta menjadi modelnya. “Kyuhyun-ah ini, Shaha eonnie. Shaha eonnie ini Kyuhyun” Haena mencoba memperkenalkan keduanya.

“Kyuhyun, Cho Kyuhyun” ucap Kyuhyun sambil menundukkan sedikit kepalanya. “Shaha, Park Shaha” balas Shaha. Haena tersenyum melihat keduanya saling berkenalan.

“Kalian pasangan kekasih?” tanya Shaha sambil bergantian memandang Haena dan Kyuhyun. Wajah Haena sedikit memerah mendengar pertanyaan Shaha. “ah, nde eonnie” kata Haena kemudian.

“kalian pasangan yang serasi” puji Shaha. Haena terkekeh kecil, “Sudah banyak orang yang mengatakan seperti itu pada kami” tutur Haena, Shaha tersenyum simpul “yasudah, aku pulang dulu eonnie” Shaha mengangguk pelan, Haena pun naik ke atas motor Kyuhyun. “annyeong, eonnie” pamit Haena sambil melambaikan tangannya. Shaha membalas lambaian tangan Haena. Ia masuk kembali ke dalam rumah setelah motor Kyuhyun sudah tidak terlihat lagi.

Kim Haena Pov

Acara lomba pun di gelar, aku merasa sangat gugup sekali. Aku takut mengecewakan Shaha eonnie yang sepertinya berharap besar pada lomba ini. Ia juga pernah mengatakan pemenang lomba ini akan masuk ke dalam satu agensi designer ternama di korea.

“tenangkan dirimu semua akan baik-baik saja” Kyuhyun mencoba menenangkanku, aku hanya mengangguk sekenanya. Shaha eonnie datang menghampiri kami, “sebentar lagi, kau akan tampilnya” infonya pada kami. “nde, eonnie” ucapku.

Shaha mengusap pundakku pelan, “menang atau kalah setidaknya kita sudah melakukan yang terbaik” Bijak Shaha, aku mengangguk mengerti. Shaha pun menemaniku menuju backstage, aku menoleh ke arah belakang memandang kea rah Kyuhyun, ia tersenyum “fighting” ucapnya meskipun tidak terlalu keras tapi  aku masih bisa mendengar.

“ini hasil karya dari Park Shaha nomor 31”  aku pun keluar dari balik backstage sambil tersenyum lalu berjalan ala model professional. “aku harus memberikan yang terbaik untuk Shaha eonnie” ucapku dalam hati.
Semua peserta sudah memperlihatkan hasil karya mereka tingal tinggal menunggu pengumuman pemenang. Aku merasa lebih gugup dari sebelumnya. Aku merasa lebih tenang ketika Kyuhyun menggengam tanganku. Genggaman tangan Kyuhyun selalu membuat tenang.
Acara pun kembali di gelar, pemenang ke tiga dan ke dua sudah diumumkan tinggal menunggu pengumuman pemenang dari pertama. Untuk menyembunyikan kegugupanku aku memilih memeluk Kyuhyun menyembunyikan kepalaku antara bahu dan leher Kyuhun, Kyuhyun tersenyum tipis melihat tingkah kekasihnya yang terlihat gugup.

“Pemenang pertama adalah Park Shaha dengan model Kim Haena” aku pun reflex menggangkat kepalaku memandang ke arah panggung. “Kau menang” ucap Kyuhyun. “Untuk Park Shaha dan model Kim Haena mohon naik ke atas panggung” ucap MC acara tersebut.

Shaha eonnie pun menarik tanganku untuk ikut ke atas panggung, aku merasa senang sekali melihatnya yang ia terlihat begitu gembira.
Kim Ha Neul memilik MDI Entertaiment pun memberikan pengharagan berupa handboke dan piala pada kami berdua. Selesai acara pihak MDI Entertaiment pun mengajak untuk meeting. “aku senang dengan design bajumu, simple tapi tetap memperlihatkan sisi glamour” puji Kim Ha Naeul. “gamsahamnida” jawab Shaha Eonnie sambil menundukkan kepala. Kim Ha Neul beralih memandangku “kau cocok jadi model, kalau kau mau kau bisa masuk ke dalam agency modelku” tawar Kim Ha Neul.

Aku terdiam sejenak entah untuk alasan apa, aku merasa bingung untuk menjawab apa. Aku merasa belum cocok untuk menjadi model, “jika kau mau besok kau sudah bisa datang ke kantor untuk mulai pelatihan” tambah Kim Ha Neul lagi.

“nde, aku mau” Kim Ha Neul tersenyum mendengar jawaban dari mulut Haena.

Aku dan Shaha pamit pergi, kami berpisah karena aku pulang bersama Kyuhyun.  Ku hampiri Kyuhyun yang sudah berada di atas motornya. “Kyuhyun-ah” panggilku lirih. Kyuhyun memandang wajahku dengan tatapan kenapa. “Kim Ha Neul menawariku untuk bergabung di agency modelnya”

“lalu?” Tanya Kyuhyun cepat

“aku menerimannya” aku sedikit ragu dan sedikit takut mengatakan itu. “eo, kapan kau mulai latihan?” aku memandang Kyuhyun tidak percaya, aku kira Kyuhyun tidak mengizinkanku tapi ternyata ia malah menanyakan kapan aku mulai ikut pelatihan. “besok” ucapku cepat.

Kyuhyun mengangguk pelan, “kau mengizinkanku ikut pelatihan model?” tanyaku. Kyuhyun mengerutkan keningnya, “tentu saja, kenapa tidak” aku tersenyum senang mendengarnya. “tapi dengan satu alasan”

“apa itu katakan padaku” tanyaku.

“aku akan mengantar dan menjemputmu, kau tidak boleh pergi tanpa denganku” jawabnya kemudian, aku menjawab dengan anggukan kepala. “kajja, kita pulang” aku pun naik ke atas motor Kyuhyun, perlahan motor Kyuhyun berjalan.

Author Pov

Haena baru saja tiba di kantor Kim Ha Neul, tempat Agency model. Kyuhyun pergi setelah ia mengantarnya ke kantor tersebut. Haena berjalan menuju ke tempat receptions ia  berniat untuk bertanya kepada receptions tersebut tapi belum sempat kesana seorang yeoja memanggilnya.

“eo kau pasti Kim Haena” ucap seorang yeoja dengan pakaian yang sangat rapi, Haena mengangguk pelan. “perkenalkan aku Yoona, aku assisten Kim Ha Neul” ucapnya ramah.

“ah, nde”

“Kau sudah bisa masuk ke kelas pelatihan, aku akan mengantarmu kesana. Kajja, aku antar” Haena mengikuti arah Yoona melangkah.

Ruangan pelatihan terletak di lantai 3, Haena mengikuti Yoona yang masuk ke sebuah ruangan, ternyata di dalamnya ada beberapa yeoja seumuran Haena yang sedang berlatih dengan seorang yeoja yang usianya tidak jauh dari Yoona. Semua orang di dalam pun memperhatikan Haena dengan seksama.

“Annyeong, aku membawa teman baru untuk kalian. Ini Kim Haena” Yoona memperkenalkan Haena yang berada di sampingnya. “annyeong haseyo, Kim Haena imnida” Haena memperkenalkan dirinya.

“ah, kau yang model pemenang lomba designer itu ya” ucap yeoja yang tadi mengajar. Haena tersenyum kecil, “Tiffanny, aku titip dia” yeoja yang dipanggil Tiffanny pun mengangguk.

Yoona pun permisi keluar, ia harus kembali ke ruangannya karena ia harus menyiapakan keperluan untuk meeting. Sepeninggalan Yoona, Tiffanny memberi waktu untuk Haena berkenalan dengan temannya yang lain.

Haena merasa senang mendapat teman baru tapi ternyata tidak semua bisa menerima kehadirannya.  Haena dapat menangkap dari cara mereka berkenalan satu sama lain. Haena mencoba tetap tersenyum, karena itu adalah satu resiko menjadi pendatang baru.

Jam Tiffannny mengajar pun berakhir, ia memberikan waktu istirahat sebentar setelah itu akan dilanjutkan dengan pengajar yang lain. Tiffanny mengajar bagaimana berjalan yang benar ketika di atas panggung.

“Haena, kau mau minum?” tawar Soyoung, teman baru Haena. “eo, boleh” jawab Haena. “aku ikut” seru Luna. Soyoung pun mengangguk, ketiga pun berjalan menuju pantry yang sudah siapkan untuk para trainer.

“kau harus membiasakan diri menerima perlakuan Jessica, Sunny dan Irene” Haena hanya menanggapainya dengan senyuman. “mereka memang seperti. Karena mereka sudah lama menjadi trainer disini sebelum aku dan Luna bergabung” tambah Soyoung.

“tapi, tidak seharusnya mereka bersikap seperti itu” ucap Luna. “sudahlah, biarkan saja. Mereka seperti itu karena menganggap diri mereka adalah senior kita” tutur Soyoung.

“ah, senior darimana mereka saja belum terkenal dimanapun” celetuk Luna, sepertinya ia sangat tidak menyukai Jessica, Sunny dan Irene. “yasudahlah, lupakan. Kita harus kembali” ucap Soyoung.

Pelatihan kembali di mulai, kini yang mengajar adalah Yuri eonnie wajahnya cantik sekali, ia mengajarkan bagaimana menjaga wajah dengan baik. Ia benar-benar pintar menjaga wajah pantas saja wajah bisa cantik sekali.

Pelatihan hari ini pun berakhir, “jangan menghalangi jalan kami” ucap Irene ketika Haena ingin keluar pintu. Irene dan lainnya memandangnya dengan pandangan mengejek, Haena pun mengalah ia mempersilahkan ketiganya untuk keluar dulu.

“aku tidak habis pikir kenapa sajangnim menerima trainer model baru lagi” ucap Jessica ketika berjalan menuju lobby. “entahlah, aku juga tidak mengerti bahkan ia tidak memberitahukan kita tentang ini sebelumnya” tambah Irene.

“heyy, lihat ada namjan tampan” seru Sunny, Jessica dan Irene pun memandang ke arah pandangan Sunny. “aigoo, tampan sekali. Aku harus tahu siapa dia” ucap Jessica. “kau benar” baik Irene dan Sunny mendukung ucapan Jessica.

“cagaman lihat itu” Sunny menunjuk ke arah Haena yang berjalan menuju namja yang sedang menjadi objek mereka bertiga. “mwo, kenapa dia bisa bersama namja itu” Jessica merasa kesal melihat Haena yang kini sudah pergi bersama namja tadi.

“tenang saja, kau pasti bisa mendapatkannya” ucap Irene sambil tersenyum licik. Jessica membalas senyum Irene, “kau benar. Apa yang aku mau harus jadi milikku”

Kim Haena Pov
Hari pertama pelatihan aku bisa melaluinya dengan baik. Kini aku sedang berjalan menuju ruang Yoona, Soyoung yang memberitahuku untuk menemuinya. Ruangan Yoona berada di lantai 2. Ku ketuk pintu ruangannya setelah mendengar jawaban dari dalam aku pun masuk. Ia tersenyum melihat kedatanganku, ia memperlihatkan aku untuk duduk.

“hari ini kau tidak ikut pelatihan, karena hari ini kau harus melakukan sesi pemotretan” ujar Yoona. “Pemotretan?” kataku ulang, Yoona menganguk pelan. “kau akan menjadi model majalah kita minggu ini. Karena itu hari ini kita akan mulai pemotretan. Untuk pakaian yang akan kau kenakan adalah rancangan shaha yang kemarin, karena kita masih harus memperkenalkan hasil rancangan bajunya” jelasnya padaku.

Aku mengangguk mengerti, Yoona mengajakku untuk mengikutinya yang aku tahu ke tempat untuk memotretan. Ia menyuruhku untuk masuk ke ruangan rias terlebih dahulu untuk merias wajahku. Setelah itu ia mengajakku untuk mengganti pakaian.

“eonnie, aku masih gugup di depan kamera” kataku jujur. Yoona tersenyum kecil, “gwaechana, aku bisa mengerti” aku sedikit lega mendengar ucapannya. Pemotretan pun dimulai, aku melakukan beberapa gaya sesuai intruksi atapun melakukan gaya sendiri.

Yoona eonnie menghampiri ketika pemotretan selesai. “heii, kau terlihat model professional tadi. Aku tidak melihat kegugupan di wajahmu, kau memang berbakat” ucap Yoona sedikit memuji. “gomawo, eonnie. Aku harap, hasilnya tidak mengecewakan” Yoona mengangguk pelan, ia pun menyuruhku untuk berganti pakaian dan bersiap-siap untuk pulang.

“dimana teman barumu itu?” Tanya Jessica pada Soyoung dan Luna ketika keduanya bersiap-siap untuk pulang. Keduanya memandang Jessica dengan malas, “dia sedang pemotretan” jawab Soyoung pendek.

“mwo, pemotretan?” Tanya Irene tidak percaya. “yak, katakan yang lengkap pada kami” perintah Sunny. “Haena akan menjadi model majalah kita minggu ini” ucap Luna. “kalian tidak tahu, ckckck kasian sekali” ejek Soyoung lalu melangkah pergi bersama Luna.

“mwo, Haena menjadi model majalah  minggu ini? Ini sulit percaya” Geram Jessica. “iya, kenapa harus trainer baru itu kenapa bukan kita yang sudah sangat senior disini” cerocos Irene. “aku yakin pembelian majalah minggu ini akan turun” ucap Sunny dengan senyum licik, Jessica dan Irene memandang Sunny lalu akhirnya ikut tersenyum licik.

--
Aku dengar kemarin majalah sudah dicetak dan mulai di jual. Aku penasaran bagaiman respon pasar menanggapi ini.

Motor Kyuhyun berhenti tepat di pintu lobby, aku pun turun dari motor Kyuhyun. “ige” Kyuhyun memberikan sebuah handphone padaku. “Kyuhyun-ah, kau membelikan aku handphone?” tanyaku tidak percaya.

Kyuhyun mengangguk pelan, “lihat, handphone kita sama” Kyuhyun memperlihatkan handphone miliknya. “Kyuhyun-ah kau tidak perlu membelikan handphone untukku” tuturku, aku merasa tidak enak pada Kyuhyun.

“gwaechana” bijak Kyuhyun, aku tersenyum pada Kyuhyun. “gomawo, Kyuhyun-ah” kataku pada Kyuhyun, aku pun mulai handphone tersebut. Aku membuka buku telepon ternyata hanya ada nomer Kyuhyun saja. “yasudah, aku pergi dulu” pamit Kyuhyun, aku mengangguk perlahan motor Kyuhyun pun berjalan menjauh.

Aku berjalan menuju ruangan latihan, di dalam sudah ada Soyoung dan Luna, mereka melambaikan tangan padaku. Aku pun menghampiri mereka, lalu ikut duduk bersama mereka.

Yoona eonnie datang ke ruangan latihan bersama dengan Sherin eonnie, aku tahu namanya dari name tag yang ia kenakan. Aku merasa ada yang tidak beres, karena dari wajah Yoona eonnie yang terlihat murung. Ia bahkan memandangku tanpa senyum seperti yang dia lakukan padaku.

“aku ingin memberitahu tentang penjualan majalah kita minggu ini” Yoona membuka pembicaraan. “hahaha, pasti penjualan menurun lihat saja wajah Yoona eonnie terlihat murung” ucap Jessica sambil melirik licik ke arahku. “benarkan yang aku katakan bukan” tambah Sunny. Jessica, Irene dan Sunny tertawa licik bersama.

“penjualan majalah kita mengalami..” Yoona sedikit menggantungkan kalimatnya dan tentu saja membuat benar-benar penasaran sekaligus takut. “peningkatan hingga 20%” seru Yoona kemudian.

“mwo” ucap semua orang tidak percaya.

Yoona tersenyum ke arahku, “aku tidak salah memilih Haena menjadi model majalah minggu ini” ucapnya padaku. Aku hanya tersenyum, “chukkae, Haena. Kau memang sangat luar biasa dulu aku hanya bisa menaikkan rating penjualan sebanyak 3% saja” ucap Sooyoung.

“kau masih mending aku hanya menaikan rating 1% saja” ucap Luna. “heii, tidak usah bersedih. Bukankah kita sudah memberikan terbaik, bagaimana hasilnya nanti kita harus terima dengan lapang dada” ucapku bijak, baik Soyoung dan Luna pun mengangguk mengerti.

“mwo, 20%. Dia melewatimu dirimu Jessica” Jessica tentu saja kesal, ia kira Yoona dan Sherin datang akan memberitahukan kabar buruk dari penjualan majalah minggu tapi ternyata itu adalah sebuah pukulan untuknya karena Jessica sendiri selama menjadi trainer hanya bisa meningkatkan penjualan majalah paling tinggi hingga 10% saja.

Semenjak peningkatan penjualan majalah tersebut, aku sering menjadi model majalah. Dan aku merasa senang karena respon pasar ternyata bersikap positif bahkan ada beberapa penawaran dari beberapa majalah lain yang memintaku untuk menjadi modelnya.

“ah, haena kau datang” Yoona tersenyum padaku, aku baru saja datang ke ruangan Yoona karena ia memanggilku. Seperti biasa ia mempersilahkan aku duduk, aku melihat ada seorang yeoja di kursi sebelahku.

“Haena, perkenalkan dia adalah Lee Hyora. Dia adalah manager untukmu” aku  memandang yeoja di samping lalu beralih memandang ke arah Yoona dengan tatapan tidak percaya. “eonnie, aku baru 3 bulan menjadi trainer disini. Tidak mungkin aku mendapatkan manager secepat itu”

“Sajangnim sendiri yang memerintahkanku untuk mencarikan manager untukmu. Aku tidak bisa mengatur jadwalmu lagi karena pekerjaanku sudah cukup banyak lagipula jadwalmu sudah semakin padat” Jelasnya.

Yoona eonnie memang benar beberapa hari ini jadwalku sangat padat. “ini kunci mobil untuk operasionalmu” Yoona menyodorkan sebuah kunci mobil padaku. “aku tidak bisa menerima mobil ini” tolakku pelan.

“waeyo?” Tanya Yoona.

“Sudah ada yang mengantar dan menjemputku. Mobil ini untuk Hyora eonnie saja” Yoona mengangguk pelan, sepertinya ia menerima alasanku. “baiklah, Hyora kau bisa menggunakan mobil ini. Aku kira suatu saat Haena akan membutuhkan mobil” Yoona memberikan kunci mobil tersebut pada Hyora, Hyora pun menerima.

“setelah ini, datanglah ke ruangan sajangnim dia ingin bertemu denganmu” ucap Yoona, aku mengangguk lalu pamit meninggalkan ruangan.

Aku berjalan menuju ruangan Kim Ha Neul, ruangannya berada di sebelah ruangan Yoona. Aku pun mengetuk pintu ruangan, “masuk” ucap seseorang dari dalam, aku pun memutar kenop pintu dan masuk ke dalam ruangan.

Ternyata di dalam ada Shaha eonnie, aku tersenyum padanya aku sudah jarang melihatnya. Kim Ha Neul mempersilahkan aku duduk di kursi samping Shaha eonnie. “aku tidak salah merekut orang. Shaha sangat berbakat merancang dan kau sangat berbakat di modellingmu” Kim Ha Neul membuka pembicaraan.

“selagi kau sibuk dengan jadwalmu sendiri, kau harus menyiapkan diri karena aku akan mengikut sertakanmu menjadi salah satu model di ajang fashion week” tambahnya, “nde, eonnie” jawabku.

“aku sudah menyuruh Shaha membuat baju untukmu” aku memandang ke arah Shaha eonnie. Aku tersenyum senang karena aku kembali dipertemukan dengan Shaha eonnie dan kembali memakai hasil karyanya, Shaha eonnie pun ikut tersenyum senang.

Aku kembali ke ruangan latihan setelah selesai dari ruangan Kim Ha Neul. Soyoung dan Luna lansung menghampiriku ketika aku sampai di ruangan. “apakah, benar kau memiliki manager?” Tanya Soyoung, aku terdiam bingung bagaimana dia tahu aku mendapatkan manager. Aku menganggukkan kepala, “wah, kau daebak” puji Luna.  Aku hanya tersenyum mendengarnya, aku melirik ke arah Jessica aku lihat wajahnya terlihat marah. Aku dengar baru aku saja yang memiliki manager karena jadwal mereka masih bisa diatur oleh management tidak seperti diriku.

Cho Kyuhyun Pov

Hari ini, adalah hari ulang tahun Haena. Aku memang sengaja tidak mengucapkan selamat ulang tahun padanya karena aku ingin membalas ulahnya kemarin. Aku lihat wajahnya yang ditekuk mungkin ia kesal karena aku belum mengucapkan selamat ulang tahun padanya.

Haena menunggu kedatangan Kyuhyun seperti biasa di gerbang sekolah, tapi sudah 15 menit ia menunggu Kyuhyun juga belum terlihat sekolah juga sudah kosong karena murid-murid sudah pulang sedari tadi.

Sebuah mobil berhenti di belakang Haena, tanpa Haena ketahui. Dua orang dengan menggunakan topeng keluar dari mobil tersebut dan lansung membekap mulut Haena dengan bius dan membuatnya pingsan. Mereka pun membawa Haena masuk ke dalam mobil. Mobil itu pun berjalan menuju ke suatu tempat.

Haena perlahan membuka matanya, gelap itulah keadaan tempatnya sekarang, kepalanya sedikit pusing mungkin akibat obat bius tadi. Haena pun ingin beranjak bangun namun tertahan oleh tangannya yang ternyata teringkat ke belakang. Ia pun mencoba melepaskan tali yang mengikat tangannya.

Setelah terlepas ia pun meraba mencari pintu, Haena berhasil mendapat pintu keluar tapi sayangnya terkunci. Ia mencoba membuka pintu tersebut tapi tetap saja tidak bisa terbuka. “buka pintunya, buka pintunya” teriaknya sambil mengedor-gedor pintu tersebut. Tapi nihil pintu tersebut tetap saja tertutup, ia memandang sekililing gelap ia tidak bisa melihat apapaun.
Haena berniat menelpon Kyuhyun tapi ia baru sadar tasnya sudah tidak ada. “yak, buka pintunya” teriaknya lagi tapi masih tetap sama.

“Kyuhyun-ah kau dimana?” Lirih Haena. “Kyuhyun ah aku benar-benar takut” tambahnya lagi, airmatanya perlahan mengalir dari sudut matanya, ia menutup matanya dengannya dengan kedua tangannya.

“Saengil chukha hamnida. Saengil Chukha hamnida” Haena mendengar suara Kyuhyun, ia pun membuka matanya betapa terkejutnya ketika ia membuka mata ternyata Kyuhyun sudah berdiri di depannya dengan sebuah kue di tangannya.

“Saengil chukha hamnida Haena” ucapku. Haena memandang Kyuhyun dengan tatapan yang tidak bisa diartikan tapi kemudian Haena sudah berhambur memeluk Kyuhyun. “kau jahat Kyuhyun-ah. Aku benar-benar takut” isak Haena dalam pelukannya padaku.

Lampu pun menyala, “mianhae, uljima” ucapku. Haena berhenti menangis, ia pun melepaskan pelukkannya. “tiup lilinnya” perintahku. Ia pun menutup matanya lalu meniup lilin tersebut hingga mati, aku pun menaruh kue tersebut di atas meja. “saengil chukha hamnida” Haena menoleh mendengar teriakkan tersebut.

Ia tersenyum melihat teman-temannya juga berada disini. Haena menyipitkan mata memandang Eunhyuk dan Donghae yang menggunakan baju yang aneh. “jangan bilang kalian yang menculikku?” tebak Haena sambil menunjuk Eunhyuk dan Donghae.

“kami hanya disuruh Kyuhyun” ucap Donghae dan Eunhyuk bersamaan. “mwo” Haena mengalihkan pandangnya padaku. “ah, lebih baik kita potong kuenya” aku mencoba mengalihkan pembicaraan.

“jadi siapa yang membawaku kesini?” Tanya Haena pada Eunhyuk dan Donghae. “bukan kami berdua, semua yang melakukan Kyuhyun karena Kyuhyun melarang keras untuk menyentuhmu. Dia yang membawamu kesini, bahkan dia yang mengikatmu” jelas Donghae.

Haena menyipitkan matanya kepadaku, “Cho Kyuhyun berarti ini ulahmu” ucapnya kemudian.  Aku mengaruk kepala bagain belakang yang sebenarnya tidak gatal, “ah, aku mengancam mereka akan mematahkan tulang tangan mereka jika berani menyentuhmu karena itu aku yang melakukannya sendiri” aku kira Haena akan marah tapi ia malah kembali memelukku, aku pun tersenyum lalu membalas memeluknya.

“kau harus tahu, sekarang kau adalah model yang terkenal. Mungkin tidak sedikit yang ingin melakukan hal ini padamu karena itu kau harus berhati-hati. Jika menungguku jangan pernah berdiri menghadap belakang, jika kau terperangkap seperti tadi kau harus mencari pintu keluar. Kalau pintu itu terkunci jangan sekali-kali kau berteriak, kau harus mencari jalan keluar yang lain seperti jendela. Jika ruangan gelap seperti tadi kau harus berhati-hati melangkah” ucapku panjang lebar.

Haena melepaskan pelukkannya, ia memandang namja di hadapannya. Ia tidak menyangka jika ia melakukan ini untuk memberikan kejutan padanya sekaligus mengajarkan untuk waspada.

“gomawo, Kyuhyun-ah” ucap haena padaku. Aku memberikan sebuah kado pada Haena, ia menerimanya dan lansung membukanya. “aigoo, cantik sekali” aku memberikannya sebuah kalung. “jika kau melihatnya dengan benar akan terlihat inisial namamu dan namaku. H dan K” tuturku, Haena memperhatikan liotion kalung tersebut ia bisa melihat inisial yang dimaksud Kyuhyun. “biar aku pakaian” tawarku, Haena mengangguk menyetujuinya.

“kalung ini hanya satu dunia ini karena aku yang mendesignnya“ ucapku. “gomawo, Kyuhyun-ah” ucapnya lagi, aku tersenyum kecil.

“yak, ayoo makan kuenya. Aku sudah lapar” seru Naya dan yang lain. kami berdua berbaur bersama yang lain untuk merayakan ulang tahun Haena.
--
Berita mengenai ulang tahun Haena kemarin ternyata diketahui oleh management agency, mereka pun mengadakan acara makan-makan bersama di kantor untuk merayakan ulang tahun Haena

Kim Haena Pov

Aku menunggu Kyuhyun bersama Soyoung dan Luna yang juga menunggu jemputtannya datang. Tak lama Kyuhyun pun datang, aku pun mengajak Soyoung dan Luna berkenalan dengan Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum ketika melihatku berjalan menghampirinya. “Kyuhyun-ah ini, Soyoung dan ini Luna mereka adalah temanku disini” aku memperkenalkan Soyoung dan Luna satu persatu.

“lihat, sepertinya Haena sedang memperkenalkan Soyoung dan Luna pada namja tampan tersebut” seru Sunny, ia melihat Haena, Soyoung, Luna dan namja tampan tersebut.

“kita juga harus berkenalan dengannya” ucap Jessica ambisius. Irene dan Sunny pun mengangguk, mereka pun berjalan menuju Haena.

“hai, Haena” Sapa Jessica sok ramah. Haena, Kyuhyun, Soyoung dan Luna pun menoleh ke arah Jessica. Jessica tersenyum manis ketika Kyuhyun memandang ke arahnya, melihat senyum itu Kyuhyun lansung mengalihkan pandangannya pada Haena membuat Jessica sedikit kesal tapi ia masih mencoba untuk menutupinya.

Aku mengerti maksud kedatangan Jessica, Irene dan Sunny. “Kyuhyun-ah, dia Jessica, Irene dan Sunny mereka juga temanku disini” Aku memperkenalkan satu persatu. Ketiganya lansung memberikan senyum termanis ketika Kyuhyun memandang ke arahnya.

“kajja, kita pulang” ajak Kyuhyun padaku. “eo, kalian mau pulang ya, ya sudah kami juga ingin pulang. Dah” ucap Jessica lalu berjalan pergi bersama Irene dan Sunny.

“haissh, bilang saja mereka ingin berkenalan dengan Kyuhyun. Sok-sok bergaya ramah” gerutu Luna. Kyuhyun  mendengar gerutuan Luna dengan jelas. “kalian mau pulangkan? Duluan saja, kami masih menunggu jemputan kami” tutur Soyoung.

“kalian tidak apa-apa jika aku tinggal duluan?” tanyaku. Soyoung mengangguk mantap, “gwaechana, kami sudah terbiasa” aku pun mengangguk pelan, lalu naik ke atas motor Kuhyun. Aku melambaikan tanganku ketika motor Kyuhyun perlahan mulai berjalan, Soyoung dan Luna membalas lambaian tanganku.

“Haena” panggil Kyuhyun.

“nde, wae?” tanyaku.
“aku kedinginan, bisakah kau memelukku?” tanyanya balik padaku. “ara” ku lingkarkan kedua tanganku ke pinggangnya, memeluknya dari belakang. Sebuah senyum terbit dari sudut wajah Kyuhyun.
--
Acara  fashion show pun digelar, aku sengaja mendapat giliran terakhir keluar. Kata Hyora eonnie aku adalah bintangnya karena itu aku ditaruh di akhir. Yang dikatakan Hyora eonnie memang benar, ketika aku keluar banyak sekali kamera yang mengabadikan gambarku. Aku pun bergaya seperti biasa.

Selesai acara dilanjutkan dengan fashion show oleh designer lain. Aku pun menghampiri Kyuhyun dan Hyoran eonnie. Kyuhyun melepaskan jaket yang ia kenakan lalu memakaikannya padaku membuatku sedikit merasa tersentuh karena sikapnya. “gomawo” ucapku, Kyuhyun hanya tersenyum kecil.

“cogiyo” sapaan seorang yeoja mengalihkan pandanganku. “aku, perkenalkan aku Jessy dari majalah I Life n Style” ia memperkenalkan dirinya. Aku tersenyum kecil, “aku ingin berbicara denganmu, kau ada waktu?” Tanyanya padaku.

Aku menoleh pada Hyora eonnie, ia mengangguk pelan. “nde, aku bisa” Jessy pun mengajak kami untuk mengobrol di restoran yang tidak jauh dari tempat show. Ia menawarkanku untuk menjadi model majalah.

“ini isi perjanjian nanti ditandatangani” ia memberikan 1 berkas kepadaku dan 1 berkas pada Hyora eonnie. Kyuhyun mengambil perjanjian tersebut lalu membacanya dengan serius, terlihat dari wajahnya. “eotte?” tanyaku padanya ketika ia selesai membaca perjanjian tersebut.

“isi perjanjiannya win win solution, hanya saja kau perlu menjelaskan mengenai pakaian apa saja yang Haena kenakan. Jika tidak ada penjelasan seperti itu, kau bisa saja menyuruh Haena mengenakan bikini, dan aku tidak bisa menerima itu” tegas Kyuhyun.

Jessy memandang Kyuhyun dengan tatapan aneh, aku bisa menangkap arti tatapan tersebut. “eo, Jessy eonnie dia kekasihku” Jessy mengangguk pelan. “kau memiliki kekasih yang pintar, okey aku akan membuat perjanjian yang baru dengan penjelaskan apa saja yang akan kau kenakan jika menjadi model majalah kami” tuturnya.

“nde” ucapku sekenanya, Jessy eonnie pun pamit pergi. “eonnie, aku ingin ganti baju” ucapku pada Hyora eonnie. “nde, bajunya sudah aku siapkan. Kajja” ia beranjak dari kursi, Kyuhyun mengangguk pelan ketika aku memandang pamit pergi.

Setelah berganti pakaian aku menemui Kyuhyun di lobby dengan motornya. “eonnie, kau bisa pulang” ucapku pada Hyora eonnie, ia mengangguk lalu pamit undur diri. Aku pun naik ke atas motor Kyuhyun, “kita makan malam berdua hari ini. Aku sudah izin eomma, untuk absen makan malam hari ini”

“eo, terserah kau saja”

Motor Kyuhyun berhenti di sebuah restoran, kami pun masuk ke dalam restoran tersebut. Pelayan pun memberikan kami buku menu setelah itu ia pamit pergi ketika kami sudah memesan makanan.

“Haena” aku memandang ke arah Kyuhyun. “melihat temanmu beberapa lalu, aku bisa melihat mana kawan mana lawan” aku tertegun mendengar ucapan Kyuhyun.

Kyuhyun menyipitkan matanya, “kau sudah mulai menyembunyikan sesuatu padaku” tambahnya kemudian. “aniya, bukan seperti” sanggahku. Kyuhyun melipat kedua tangannya di depan dada, “ceritakan padaku” pintanya.

Aku mengedarkan pandanganku ke sekililing restoran, “setelah, makan aku akan menceritakannya tapi tidak disini” ucapku. Kyuhyun mengangguk pelan, “oke” pelayanan mengantarkan pesanan makan kami. Kami pun memakannya dengan diam.

Selesai makan kami pun bersiap-siap pergi. “cogiyo” aku menoleh dan mendapati beberapa yeoja berdiri di sampingku, Kyuhyun hanya melihatnya dalam diam. “bisakah kami meminta tandantanganmu?” tanyanya sambil menyodorkan majalah dengan cover wajahku.

Aku tersentuh melihatnya, aku tidak percaya jika orang sudah mulai mengenalku. “nde, tentu saja” beberapa yeoja itu terlihat senang. Aku pun menandatangani majalah mereka satu persatu bahkan ada yang meminta foto bersamaku. Setelahnya, aku pamit pergi bersama Kyuhyun tentunya. Kyuhyun mengajakku ke Sungai Han, kami duduk di salah satu kursi yang ada disana.

Pemandangan Sungai Han jika malam hari memang sangat indah, aku merasa tenang jika berkunjung kesini ditambah datang bersama Kyuhyun.

“ceritakan padaku” ucap Kyuhyun lagi. Kyuhyun sepertinya benar-benar penasaran. Ku lingkarkan kedua tanganku dipinggangnya dan menyandarkan kepalu di  antara bahu dan lehernya, aku tersenyum ketika Kyuhyun membalas pelukannku.

“Ketika aku masuk mereka memang tidak menyukaiku, hanya Soyoung dan Luna yang bisa menerimaku dengan baik. Luna pernah mengatakan jika Jessica, Irene dan Sunny memang seperti dari awal ketika ia masuk. Mereka merasa mereka lebih dari kita yang baru. Ketiganya bertambah tidak menyukai ketika hari kedua aku baru masuk aku sudah menjadi model majalah, dan baru 3 bulan aku masuk aku sudah memiliki manager dan mobil operasional. Bahkan, Jessica dan yang lain sudah hampir 1 tahun lebih trainer disana tapi satupun belum ada yang mendapat manager dan mobil operasional. Aku merasa tidak enak pada mereka” Jelasku panjang lebar.

Tangan kiri Kyuhyun mengelus puncak kepalaku, “bukan salahmu, kau seperti ini karena kerja kerasmu. Jika memang mereka tidak bisa menerima setidaknya kau sudah mencoba menerima mereka” nasihat Kyuhyun. aku mengangkat kepalaku dan memandang wajah Kyuhyun.

“Kini giliran kau yang harus menceritakan padaku, Bagaimana cara kau mendapatkan motor dan handphone” Kyuhyun tertegun “kau sudah mulai menyembunyikan sesuatu padaku” aku mengatakan apa yang Kyuhyun katakana tadi. “aniya, bukan seperti” elak Kyuhyun cepat.

“ceritakan padaku” pintaku, “aku tidak bisa mengatakannya” jawab Kyuhyun. “kenapa tidak bisa?” tanyaku heran. Kyuhyun terdiam ia tidak mengatakan apapun. Aku beranjak dari kursi, ia menatapku “baik, jika kau tidak mau mengatakannya aku akan cari tahu sendiri” ucapku lalu berjalan meninggalkan Kyuhyun yang masih duduk.

“yak, Haena kajima” teriak Kyuhyun tapi aku tetap berjalan. Ia pun mengejarku, ia menahan tanganku “kajima” pintanya. “aku tidak akan pergi jika kau mau mengatakan bagaimana cara kau mendapatkan motor dan handphone” Kyuhyun lagi-lagi terdiam.
Aku menghela nafas pelan, “jika itu memang maumu aku akan mencari tahunya sendiri” ku lepaskan tangan Kyuhyun yang menahanku lalu kembali meninggalkannya.

“Haena, Kajima” Kyuhyun kembali berteriak. Aku menoleh ke arahnya, “eo, mulai sekarang jangan pernah menjemput dan mengantarku lagi, dan jangan pernah menghubungiku lagi sebelum aku tahu kedua alasan tersebut” seruku lalu kembali pergi.

“yak, Kim Haena” Kyuhyun kembali mengejarku dan kembali menahan tanganku. “aku tidak bisa berjanji untuk itu” tuturnya. “yasudah, ceritakan padaku” pintaku, aku menunggu Kyuhyun berbicara tapi ia tidak mengatakan apapun.

Aku memeluk Kyuhyun membuatnya sedikit terkejut “ara, jika kau tidak ingin mengatakannya sekarang aku tidak masalah. Yang terpenting kau selalu di sampingku” tuturku, Kyuhyun tersenyum ia pun membalas pelukkan Haena.

“jangan menyuruhku untuk tidak menjemput dan mengantarmu bahkan tidak menghubungimu. Karena, aku yakin aku tidak bisa melakukan itu dan  aku bisa gila karna itu” terang Kyuhyun.

“araseo” kataku sambil melepaskan pelukanku memandang wajah Kyuhyun, Kyuhyun pun memandangku kami saling memandang satu sama lain. Hingga akhirnya kami saling mendekatkan wajah kami satu sama lain. Aku menutup mataku saat ku rasakan bibir Kyuhyun menempel lembut di atas bibirku.

Kami membuka mata, ketika kami selesai melepaskan tautan bibir kami. “kajja, kita pulang eomma pasti mencarimu” aku mengangguk menerima ajakannya.
--
Libur kali ini aku bermain di rumah keduaku yaitu rumah Kyuhyun. Karena jadwalku yang lumanyan padat aku jadi tidak bisa untuk bermain ke rumah Kyuhyun beberapa bulan ini. Karena itu ketika  aku ada waktu aku memilih untuk mengahbiskannya bersama keluarga Kyuhyun.

Aku dan Kyuhyun berada di ruang tengah, aku sedang membaca majalah sedangkan Kyuhyun bermain di game. Kepalanya berpangku di pahaku seolah pahaku ada bantal. “Haena cipipi kue buat eomma” ucap eomma, ia menghidangkan kue di atas meja. “nde, eomma” jawabku sambil tersenyum. “eomma, hanya menawari Haena saja, aku tidak. Aigoo, eomma selalu seperti itu jika Haena datang” protes Kyuhyun, ia merasa eommanya pilih kasih.

Eomma terkekeh kecil, “aigoo, uri Kyuhyun merajuk” goda eomma. Aku juga terkekeh kecil melihat Kyuhyun merajuk adalah hal langka. Aku mengambil kue yang dibuat eomma, “aa” ucapku pada Kyuhyun, Kyuhyun membuka mulutnya aku pun menyuapkan kue tersebut. “Jangan makan sambil tertidur itu tidak baik untuk kesehatan. Cah, bangunlah” ujarku, Kyuhyun pun menurut ia bangun dari pangkuan Haena.

Eomma tersenyum melihat keduanya yang memang terlihat saling menyanyangi. “aku tinggal sebentar, aku ingin membawa kue ini ke rumah Haena” tutur eomma. Aku dan Kyuhyun menganggukkan kepala sebagai jawaban. Aku tersenyum melihat wajah Kyuhyun, ku ambil tisu di atas meja lalu mengelap mulutnya.

“gomawo” aku hanya tersenyum kecil. “eo, bagaimana jika kita membeli es cream?” tawar Kyuhyun, aku mengangguk cepat untuk es cream aku tidak bisa menolak. Kami pun pergi ke café es cream, Kyuhyun memakirkan motornya seperti biasa.

“annyeong haseyo Jung Ajuhma” sapaku pada Jung Ajuhma. “wah, ternyata model terkenal sepertimu masih mau datang ke cafeku” ucap Jung Ajuhma, aku tersenyum kecil “hahaha, aku belum bisa dibilang terkenal ajuhma”ucapku.

Jung Ajuhma hanya tersenyum mendengarnya, “aku sesuatu ingin aku katakan padamu dan Kyuhyun” ucapnya kemudian. “Apa itu ajuhma?” Tanya Kyuhyun, “ah, lebih baik kita bicarakan di ruangan kerjaku saja” jawabnya, aku dan Kyuhyun mengangguk mengerti. Kami berdua pun mengikuti langkah Jung ajuhma berjalan. Sampailah kami di ruangan Jung Ajuhma, ruangannya tidak terlalu lebar tapi sangat nyaman. Ia mempersilhkan kami untuk duduk, aku dan Kyuhyun pun duduk.

“Sebenarnya sudah beberapa minggu ini aku menunggu kehadiran kalian. Kebetulan aku ingin melakukan promosi untuk café ini, aku pikir kalian berdua cocok untuk dijadikan sebagai modelnya. Apa kalian mau?” aku menoleh ke arah Kyuhyun, kalau aku pasti mau tapi Kyuhyun bisa saja tidak.

“aku dan Haena” ulang Kyuhyun, Jung ajuhma mengangguk cepat. “hem, nde ajuhma” aku tersenyum senang mendengar jawaban Kyuhyun. “gomawo. Apa kalian bisa mulai sekarang?”

“sekarang?” tanyaku.

“nde, aku sudah menyiapkan semuanya dari 1 bulan yang lalu” ujarnya. “nde, ajuhma” aku mengiyakan karena aku tidak yakin bisa meluangkan waktu lagi.

Sambil menunggu persiapan aku menelpon Hyora eonnie untuk memberitahukan tentang hal ini, ia pun akan datang ke café. Aku sudah menjelaskan jika project ini hanya sekedar membantu, ia akan menerima berapapun fee yang akan ajuhma berikan.

Hyora eonnie datang tepat ketika pemotretan akan dimulai. Jung Ajuhma sudah menyiapkan beberapa kostum untuk kami kenakan. Pemotretan pun dimulai, aku dan Kyuhyun saling bergaya bersama.

“hasilnya sangat bagus” puji fotogropher “kalian memang pasangan model berbakat” tambahnya. Aku dan Kyuhyun sedang melihat hasil pemotretan. “ah, aku lebih suka yang itu” aku menunjuk gambar dimana aku dan Kyuhyun saling berhadapan. Di gambar tersebut aku sengaja mengemut steak es crem di dalam mulutku dan tangan kiri Kyuhyun memegang sudut bibirku seolah membersihkan noda es cream sedangkan tangan kanannya diletakkan dipinggangku. Tangan kiriku memegang pinggangnya sedangkan tangan kananku tentu saja memperlihatkan merek es cream ajuhma.

“ani, aku lebih suka yang itu” Kyuhyun menunjuk gambar dimana aku yang menaruh kepalaku di bahu Kyuhyun sama seperti tadi mengemut steak es cream, sedangkan Kyuhyun tersenyum sambil tangan kanannya melingkar dipinggangku karena tangan kanannya memegang es cream.

“aku menyukai semuanya”ucap jung ajuhma, aku tersenyum senang mendengarnya. Jung Ajuhma mengatakan jika hari ini foto-foto tersebut akan diproses untuk mencetak.

Sebelum pulang, Jung Ajuhma memberikan kami es cream secara gratis tentu saja aku dan Kyuhyun menerimanya dengan senang.

Hyora eonnie pamit pulang, aku pun mengangguk. Aku dan Kyuhyun pun kembali pulang ke rumah.

--
2 tahun kemudian.

Karier Haena semakin meningkat, wajahnya yang bertambah cantik membuatnya kini bukan hanya menjadi model majalah, melainkan wajahnya kini sering menghiasi layar kaca untuk beberapa iklan seperti komestik , parfum ataupun yang lain.

Haena melanjutkan kuliahnya di jurusan art and modeling sedangkan Kyuhyun mengambil jurusan Binis dan management bersama Donghae. Mereka kembali berbeda sekolah tapi keduanya masih tetap bersama. Kali ini Haena berpisah dengan Naya karena Naya mengambil jurusan bahasa dan sastra.

Haena baru saja selesai sarapan, “eo, jemputanmu datang” ucap Heechul oppa. Aku tersenyum kecil, “aku berangkat” aku pun mencium kedua pipi Appa, eomma dan Heechul oppa.

Haena terdiam melihat Kyuhyun datang tidak menggunakan motor melainkan mobil. “Kyuhyun-ah” aku tidak bisa mengatakan apapun lagi. “kau berhutang penjelasan padaku” ucapku pada Kyuhyun, Kyuhyun tersenyum kecil. Ia pun mempersilahkanku untuk masuk ke dalam mobil.

Perlahan mobil Kyuhyun berjalan meninggalkan rumahku. Jarak kampus kami tidak terlalu jauh, kami memang sengaja memilih kampus yang berjarak berdekatan. Mobil Kyuhyun berhenti di depan gerbang kampus. Haena membuka selt bel yang ku kenakan, ku cium pipi Kyuhyun sekilas lalu keluar dari mobil. Haena melambaikan tangannya sebentar pada Kyuhyun lalu masuk ke dalam kampus. Melihat yeojanya yang sudah masuk ke dalam kampus, Kyuhyun pun mengenderai mobilnya menuju kampusnya.

Haena berjalan dengan anggun menuju kelasnya, di kampus memang tidak ada namja karena itu Kyuhyun sangat senang mendengarnya. Haena selalu menjadi pusat perhatian di kampusnya bukan karena statusnya yang menyandang model terkenal tapi karena profile dirinya yang sangat rendah diri. Di kampus, ia sekelas dengan Soyoung dan Luna mereka memang sengaja mengambil kampus yang sama.

Karier Soyoung dan Luna juga semakin membaik, dibandingkan trio menyebalkan itu. Mereka jarang mendapat job, Soyoung dan Luna juga sangat berterimakasih karena Haena mereka sering mendapat job.

kuliah pun usai Haena, Luna, dan Soyoung pun berjalan bersama menuju kantin kampus sambil menunggu jemputan datang. Ketika ketiganya duduk di kursi pasti beberapa murid yang lain ikut duduk di kursi mereka. Yah, itu adalah kebiasan di kampus.
“eo, aku dengar kau mendapat tawaran menjadi model etude?” Tanya Soyoung, semua murid pendengar jelas apa diucapkan Soyoung pun berbisik-bisik kagum. “eo, Hyora eonnie sedang mengurusnya” jawab Haena

“baju yang kau kenakan cantik sekali” Haena memperlihatkan majalah yang menampilan wajah Luna disana. “kau benar bahannya sangat nyaman sekali” ucap Luna. “eo, aku ingin membeli warna pink. Eotte, bagus tidak?” Tanya Haena. “bagus” Haena tersenyum senang mendengarnya.

Haena membuka handphonenya yang bergetar, “Kyuhyun sudah sampai” ucapnya kemudian. Ketiganya pun beranjak dari kursi, “gomawo, sudah menemaniku hari ini” ucap Haena lalu membungkukkan badan. Haena selalu melakukan itu pada murid-murid yang bergabung bersama, ia pun pamit pergi bersama Luna dan Soyoung.

Haena pamit kepada Soyoung dan Luna karena ia harus berangkat dulu karena ia ada jadwal pemotretan.

Hyora eonnie sudah datang lebih dahulu dari dirinya, ketika Haena dan Kyuhyun keluar dari mobil ia lansung menuntun keduanya ke lokasi pemotretan. Kyuhyun tidak pernah telat mengantar Haena, ia selalu tepat waktu.

Kyuhyun memperhatikan lokasi tempat pemotretan selagi menunggu Haena yang sedang bersiap-siap. Haena menghampiri Kyuhyun dengan penampilan yang sudah berbeda dan membuatnya terlihat lebih cantik. Pemotretan pun dimulai, Kyuhyun terdiam sambil memperhatikan Haena. Sedangkan Hyora memilih membaca majalah.

Pemotretan akhirnya selesai, Haena berjalan menghampiri Kyuhyun. Haena tersenyum pada Kyuhyun lalu pergi untuk kembali untuk berganti pakaian. Karena ia harus ke tempat lain lagi. Mereka akan pergi ke kantor etude untuk membicarakan proposal penawaran mereka.

Kedatangan Haena, Kyuhyun dan Hyora disambut ramah pihak Etude, setelah melakukan pembicaraan kurang lebih satu jam akhirnya Haena menandatangani kontrak tersebut. Haena sudah bisa melakukan pemotretan.

“Selanjutnya ke gedung KBS” ucap Hyora eonnie. Haena mengangguk, mereka pun menuju kantor KBS. “Kyuhyun-ah hari ini kau tidak ada acara?” Tanya Haena saat dalam perjalanan menuju kantor KBS. “ani, waeyo?” Kyuhyun berbalik bertanya, ia memandang sekilas ke arah Haena.

“eo, hanya saja aku merasa senang kau menemaniku hari ini” balas Haena sambil tersenyum, Kyuhyun ikut tersenyum. Ia pun mengusap-usap kepala Haena, Haena menyandarkan kepalanya ke bahu Kyuhyun, mengapit lengan Kyuhyun dan menggengam tangan kiri Kyuhyun dengan tangannya. Kyuhyun tersenyum kecil melihat tingkah Haena. Haena baru saja ingin mencium pipi kiri Kyuhyun, tapi Kyuhyun malah menoleh dan membuatnya mencium bibir Kyuhyun.

“yak, kenapa jadi bibirmu” omel Haena, Kyuhyun tertawa kecil “kau selalu mencium pipiku, kau tidak mencium bibirku kau tidak tahu jika bibirku juga ingin dicium” tutur Kyuhyun sedikit menggoda.

“ck kau ini” Haena kembali menyadarkan kepalanya. Kyuhyun mengangkat tangan Haena yang menggenggam tangannya dan menciumi tangan Haena, lalu mencium puncak kepala Haena. Haena paling suka jika Kyuhyun mencium kepalanya.

Di gedung KBS, Haena diwawancarai mengenai kariernya.

“Siapa orang yang berada di belakang kesuksesanmu?” Sesi wawancara dimulai setelah ada sedikit opening seklias.

“Orang dibelakang suksesnya aku tentu saja banyak sekali. Terutama, Shaha eonnie karena dia aku bisa sekarang. MDI entertainment yang memberikan peluang, orang tuaku, kekasih, keluarga kekasihku , teman-temanku dan tentu saja Hyora eonnie yang setia menjadi managerku”

“eo, ternyata kau sudah memiliki kekasih?”

“eo, tentu saja. Dia orang yang sangat berharga bagiku setelah keluargaku” Haena melirik ke arah Kyuhyun sekilas

“sudah lama kalian menjalin hubungan?”

“aku sudah berpacarannya sejak kami kelas 5 SD, kurang lebih 9 tahun”

“wah lama sekali, kalian hebat bisa menjalin hubungan selama itu. Aku jadi penasaran siapa sosok kekasihmu”

“eo, kekasihku” Haena memandang ke arah Kyuhyun namun ia lansung menggunakan kacamata. Mc yang mewancarai Haena pun mengikuti arah pandang Haena, dan tertuju pada Kyuhyun yang kini berpura-pura sibuk dengan hanphonenya.

“dia, tidak suka dengan camera” ucap Haena. “eo, benarkah seperti itu?” Haena mengangguk cepat. “Melihat dirimu yang terkenal sekarang apa ada perubahan yang kau rasakan?”

“Untuk kehidupan pribadi tidak ada, hanya saja perubahan di jadwalku yang kini dipenuhi oleh kegiatan pemotretan dan lain-lain tapi selebihnya sama”

“bagaimana dengan sikap orang-oran terdekat atau yang mengenalmu?”

“Mereka hanya memberikan support, selebihnya tidak ada yang berbeda”

“aku mempunyai video yang menceritakan tentangmu, sebenarnya aku sendiri merasa sedikit kagum isi video ini” Mc mengajak Haena melihat ke arah screen.

Mereka memainkan sebuah video, “Kim Haena. Aku kira di malaikat yang menjelma manusia” ternyata video tersebut menampilkan beberapa opini tentang Haena. “Haena, ah dia tetap Haena meskipun ia sudah menjadi terkenal seperti sekarang”.

“Kim Haena, ah Haena sunbae dialah sunbae idolaku”
“Kim Haena is perfect girl, and the one in world”

Haena tidak percaya mendengar opini tentang dirinya. Video pun berakhir, “aku kira video ini hanya rekayasa tapi karena video ini dibuat oleh kami sendiri jadi aku mengakuinya ternyata opini untukmu sangat tinggi sekali”

Haena tersenyum, “aku merasa mereka terlalu berlebihan jika mereka mengatakan itu tentangku” ujarnya kemudian.

“hahaha, ternyata kau sangat rendah hati” ucap MC. Sesi wawancara pun berakhir. “ah, ini kekasihku” Haena memperkenalkan Kyuhyun pada Mc wawancara tadi, Kyuhyun membungkukkan badan. Mc itu menepuk pundak Kyuhyun lalu pamit pergi.

Haena mengajak Kyuhyun dan Hyora untuk makan, ia merasa lapar karena ketika di kantin ia hanya minum jus saja. “Kyuhyun-ah kau dengar isi video tadi? Apakah mereka tidak berlebihan mengatakan tentangku tadi?” Tanya Haena.

“tidak ada yang salah dari perkataan mereka” balas Kyuhyun.

“eo, kau memang seperti itu” tambah Hyora eonnie, ia sangat berterimakasih menjadi manager Haena. Ia memang sudah sering menjadi manager artis tapi baru kali ini ia diperlukan sangat baik.

“ah, kalian sama saja dengan mereka” gerutu Haena, Kyuhyun menggelengkan kepala ia tahu sifat Haena yang tidak suka dipuji terlalu tinggi.

Kim Haena Pov

Aku baru saja mengisi pelatihan untuk trainer yang baru. Hyora eonnie menghampiriku, ia memberikan sebuah amlop padaku aku pun lansung membukanya. “undangan ke acara Fashion di Amerika” Hyora mengangguk pelan, aku tidak percaya aku sudah mendapat undangan fashion show di amerika.

“aku sudah menyiapkan semua keperluanmu, kita kan berangkat lusa karena besok kau masih ada pemotretan”ujar Hyora eonnie. Aku mengangguk mengerti, “siapa saja yang mendapat undangan ini?” tanyaku.

“eo, hanya kau perwakilan dari Korea” jawabnya cepat.

“Jinjja, eonnie” Hyora mengangguk. “kita akan disana kurang lebih 7 hari karena, ada beberapa orang di Amerika ingin bertemu denganmu”

Amerika adalah gerbang dari menuju karierku yang lebih baik. aku harus memberitahu Kyuhyun karena itu ketika Kyuhyun  datang aku lansung menemuinya.

“Amerika?” Kagetnya, aku menganggukkan kepala. “selama 7 hari” aku kembali menganggukkan kepala. Aku menangkap wajah Kyuhyun yang tidak baik, “waeyo, kau tidak mengizinkan aku pergi?” tanyaku.

Kyuhyun memandang wajahku, “aniya, aku pasti mengizinkanmu pergi sayang. Tapi 7 hari tanpamu..” Kyuhyun menggantungkan kalimantnya. “aku tidak mungkin bisa. Aku ikut dengamu pergi ke Amerika ya”
“ani, kau tidak boleh ikut. Bagaimana dengan kuliahmu oppa, tidak kau tidak boleh ikut”

“tapi, seminggu tanpamu. Akh, tidak bisa membayangkan betapa sepinya hariku” ucap Kyuhyun sedikit frustasi membuatku ingin tertawa. “kau lucu sekali Kyuhyun-ah, aku hanya pergi seminggu”

“ara, ara. Hanya seminggu tidak lewat dari itu” ucapnya kemudian.

Aku pun mengurus keperluan besok dari meminta izin ke kampus untuk tidak masuk selama seminggu aku besyukur karena kampus mengizinkan aku pergi. Menyelesaikan pemotretan semua hari ini yang dijadwalkan minggu ini. Dan tentunya menyiapkan keperluanku selama seminggu disana.

Aku sudah izin pergi ke dengan orang tua Kyuhyun sebelumnya. “appa, aku berangkat” aku memeluk Appa.

“jaga dirimu disana ya sayang” ujar Appa, aku mengangguk lalu beralih memeluk eomma.

“jangan lupa makan disana” pesannya padaku. Kini giliran aku memeluk Heechul, “aku pasti merindukanmu chagi” ucap Heechul, “nado oppa” balasku.

“ayo berangkat” pamitku, aku pergi ke bandara di antar Kyuhyun. Aku menangis ketika pamit kepada keluargaku, aku hampir ingin membatalkan kepergian andai saja aku tidak ingat betapa pentingnya acara ini untukku. Kyuhyun menggengam tanganku selama perjalanan bandara, terkadang ia mencium tanganku dan mencium pipiku. Aku merasa sedih melihatnya seperti itu.

Hyora eonnie sudah menunggu kami, ia tersenyum melihat kedatanganku. Aku sedikit mengerutkan kening melihat ada beberapa pengawal, “kenapa ada pengawal?” tanyaku heran.

“akh, kau akan tahu ketika di dalam” aku mengangguk pelan. Kyuhyun keluar sambil menarik koperku, aku pun tersenyum kecil lalu menggengam tangannya. “kajja” ajak Hyora.

Aku tidak percaya ternyata ada ratusan orang datang ke bandara untuk mengantarku pergi. Aku tersenyum senang lalu melambaikan tangannya pada mereka.

“eonnie, fighting” teriak seorang yeoja berambut pirang. Aku tersenyum padanya, “nde, gomawo” balasku. “eonnie, bisakah kau mengabadikan fotoku bersama mereka?” ucapku pada Hyora eonnie, Hyora pun mengangguk. Aku tersenyum, ku lepaskan genggamanku pada tangan Kyuhyun. Aku berdiri di tengah-tengah mereka, “hana dul set” krick, Hyora memberikan aba-aba untuk sekali lagi. “hana dul set” ia memberikan jempol.

Aku membalikkan badan, “gamsahamnida” ucapku pada mereka. “eonnie, aku minta tandantanganmu” ucap seorang yeoja yang tadi. Aku tersenyum, aku menandatangani majalah yang ia berikan padaku untukku ditandatangani. “eonnie, aku juga mau” seru yang lain.

“mianhaeyo, aku harus pergi sekarang” ucapku lalu membungkukkan badan kepada mereka. “annyeonghi gaseyo, eonnie” seru beberapa orang. Aku kembali menggenggam tangan Kyuhyun, dan kembali berjalan.

“aku tidak tahu aku memiliki fans sebanyak itu” aku berkata dengan senangnya. Kyuhyun tersenyum kecil, di ciumnya puncak kepala Haena.

Mereka pun sampai di tempat boarding pass. Aku memandang wajah Kyuhyun lalu memeluknya erat menempatkan kepalaku di antara bahu dan lehernya. “Jangan lupa makan, jangan pulang malam-malam, jika kau merindukanku tidurlah dan bayangkan aku bersamamu” Ucapku padanya.

“araseo, kau juga disana jangan lupa makan” ucapnya balik padaku. Aku mengangguk pelan, ku lepaskan pelukkanku. Lalu mengambil alih koper yang sedari tadi di tarik Kyuhyun. “annyeong oppa” ucapku sambil melambaikan tangan, Kyuhyun membalasnya.

Setelah melalui proses boarding pass, dan check in aku lansung menuju pesawat yang akan membawa ke Amerika. Hyora membelikanku tiket class bisnis, tadinya ia hanya membelikanku saja karena ia akan naik di kelas ekonomi tapi aku lansung menyuruhnya untuk membeli tiket yang sama denganku dan diusahakan ia duduk bersamaku.

Aku pun tiba di Amerika tengah malam, Hyora sudah menyewa mobil untuk mengantarku ke hotel. Sesampainya di hotel aku lansung membersihkan diri dan bersiap untuk beristirahat.

--
Paginya aku mengirimkan pesan kepada Kyuhyun jika aku sudah sampai di Amerika. Kyuhyun tidak lansung membalas pesanku karena perbedaan waktu Amerika dan Korea yang lumayan jauh.

Aku memulai aktivitas pagi dengan sarapan di hotel, setelah menemui client yang sudah membuat beberapa janji dengan Hyora.

Ternyata aku mendapat tawaran menjadi model Clain Klevin yang merupakan majalah yang terkenal di Amerika. Aku beruntung mendapat tawaran tersebut. Selain itu aku juga mendapat tawaran tas Blueberry yang sudah terkenal di dunia luas.

“nice to meet you too” kegiatanku hari ini berakhir setelah selesai menemui sebuah perusahaan parfum. Aku mengheck handphone yang sedari aku silent. Aku tersenyum melihat pesan dari Kyuhyun, “Bogosipho cagiya, aku baru ditinggal 1 hari olehmu Tapi entah kenapa aku merasa kau sudah meninggalkan selama 1 tahun. Cepat kembali sayang” aku tersenyum kecil membaca pesan tersebut.

“aku baru saja selesai meeting dengan client. Nado, bogosiphoseo oppa” aku mengetik pesan balasan untuk Kyuhyun lalu mengirimkannya.

“Haena, kajja kita kembali ke hotel. Kau harus beristirahat” ujar Hyora, aku menggangguk.
--
Acara opening fashion show pun digelar dengan meriah, aku duduk bersama Hyoran eonnie di kursi Vip yang memang sudah disediakan untuk kami. Para undangan tidak henti-hentinya bertepuk tangan.

“Ms Rebecca ingin bertemu denganmu, Haena” bisik Hyora, aku mengangguk. Kami pun menemui Ms Rebecca, ternyata Rebecca masih muda mungkin seumuran dengan Heechul oppa, ia terlihat cantik dengan wajah asli keturunan mereka. Ia sangat ramah sekali, ia memintaku memakai salah satu baju hasil karyanya besok. Suatu kehormatan aku bisa memakai hasil karya baju buatan Rebecca.

Ia mengajakku untuk fitting baju, hasil karya sangat mewah ia sengaja mendesign dengan warna gold dan emas putih untukku.

“Very beautiful and so glamour” pujiku padanya. Ia tersenyum senang mendengar pujianku. Sebelum berpisah untuk besok, aku sempat mengabadikan foto bersama Rebecca.

--
Aku memandang wajahku yang kini sudah dirias dan menggunakan baju hasil karya Rebecca sebentar lagi aku akan show. “Haena, ciss” aku tersenyum pada kamera Hyora.

“Ms Haena, stand by in backstage okey” seorang karyawan fashion show memberitahuku jika aku harsu bersiap-siap.

“Ladies and gentlemen this is Masterpiece from Rebecca Kristoofer” aku pun berjalan keluar, berjalan anggun di atas catwalk. Semua reporter seperti biasa mengabadikan fotoku. Selang beberapa menit aku kembali dengan baju masterpiece Rebecca yang kedua. Aku merasa sangat senang ketika Rebecca merasa puas ketika aku membawakan baju hasil karyanya.

“This is gift for you” Rebecca memberikan sebuah kotak padaku. “Ah, thanks you” aku menerimanya, ku buka kotak tersebut ternyata di dalamnya adalah sebuah mini dress berwarna gold dan tentunya sangat indah sekali. “thanks you very much, Rebecca” ucapku lagi, Rebecca mengangguk pelan lalu pamit pergi.
Seminggu sudah aku di Amerika, aku benar merindukan Korea dan tentunya juga aku merindukan keluargaku dan Kyuhyun. Penerbangan kepulanganku sengaja aku percepat dan  aku sengaja tidak memberitahu tentang kepulanganku, aku ingin memberikan kejutan kepadanya.

Aku dan Hyora eonnie tiba di korea jam 10, sesampainya aku  meminta Hyora eonnnie mengantarku ke kampus Kyuhyun. “eonnie, aku tolong bawa koperku ke rumahku ya” pintaku, Hyora mengangguk “nde, tenang saja” ucapnya. Aku tersenyum, ku kenakan kacamata lalu keluar dari mobil. Sekeluarku, mobil Hyora eonnie pun berjalan.

Aku berjalan masuk ke kampus Kyuhyun, sebentar lagi Kyuhyun akan pulang. Kringg, kringgg. Aku pun menyembunyikan diriku ketika bel berbunyi. Aku menunggu Kyuhyun keluar. Ku lihat sosoknya yang berjalan bersama Donghae. Sepertinya ia tidak lansung pulang karena ia membawa bola basket di tangannya.

Dan benar, ia berkumpul dengan teman satu eskulnya. Aku keluar dari persembunyianku ketika murid-murid sepi. “kau tidak menjemput Haena?” Tanya Donghae pada Kyuhyun yang sibuk memutar-mutar bola basket. “aku ingin tapi ia tidak memberitahu jadwal penerbangan pulang padaku” ucap Kyuhyun sedikit kecewa.

“Aku lihat berita, dia memang sangat hebat bisa menggunakan baju buattan Rebecca” Kyuhyun mengoper bola tersebut pada Donghae. Donghae pun menangkapnya, “aku tahu itu” pendek Kyuhyun. Aku berjalan perlahan mendekati Kyuhyun, keduanya tidak ada yang menyadari kehadiranku. Donghae sibuk mendribel bola basket sedangkan Kyuhyun sibuk memperhatikan Donghae.

Ku peluk Kyuhyun dari belakang, aku bisa merasakan jika Kyuhyun terkejut dengan apa yang aku lakukan. Aku menyadarkan kepalaku pada punggungnya, aku benar-benar merindukan dirinya. Donghae terkejut melihat Kyuhyun dipeluk seseorang dari belakang, Kyuhyun sama terkejutnya.

“bogosipta oppa” Kyuhyun sangat mengenal suara itu. Ia pun lansung memutar tubuhnya agar dapat melihat siapa yang memeluknya. Kyuhyun tidak percaya jika yeoja yang seminggu ia rindukan kini berada di hadapannya bahkan memeluknya.

“Haena” ucap Kyuhyun lirih.

Aku mengangguk pelan ketika ia mengucapkan namaku, “ini benar-benar dirimu” kedua tangannya menangkup wajahku. “nde, Kyuhyun-ah aku pulang” sedetik kemudian, aku sudah merasakan hangat tubuh Kyuhyun, ia memelukku.

“omo, Haena kau sudah pulang” Donghae menghampiri sepasangan kekasih yang sedang berpelukkan. “nde, aku baru tiba hari ini” Kyuhyun merenggangkan pelukkanya, “kau tidak memberitahuku jika hari ini kau pulang”

Aku terkekeh kecil, “aku sengaja tidak memberitahumu” Kyuhyun merasa gemas, ia pun mencubit hidungku pelan. Anggota basket pun mulai berdatangan, “omo, bukankah kau model terkenal itu” salah satu anggota basket Kyuhyun mengenaliku.

Aku tersenyum kecil, “annyeong Kim Haena” ucapku sambil membungkukkan badan. “kekasih Cho Kyuhyun” tambahku, ku lingkarkan salah satu tanganku ke pinggang Kyuhyun.

“eo, jinjja?” Tanya anggota yang lain, ia tidak percaya dengan apa yang aku katakan tadi. Aku mengangguk mengiyakan, “nde, Haena kekasihku” Kyuhyun membuka suara juga.

“Haena, dia anggota basketku” Kyuhyun memperkenalkan satu persatu anggotanya. Aku tersenyum kecil, “senang bisa bertemu dengan kalian” ucapku.

 “dimana kopermu?” Tanya Kyuhyun melihatku datang tidak membawa apa-apa. “eo, itu. Aku meminta tolong Hyora eonnie mengantarkannya ke rumah” jawabku. “cah, latihan basket. Aku akan menunggumu sampai selesai” tambahku. Kyuhyun mengangguk ia pun mulai mengumpulkan timnya, aku pun duduk di sudut lapangan sambil memperhatikan Kyuhyun.

Hanya perasaanku atau nyata, Kyuhyun terlihat lebih tampan ketika berkeringat seperti saat ini. Senyumku selalu mengembang, aku pun mengabadikan beberapa foto Kyuhyun.

Aku tersenyum ketika Kyuhyun berjalan menghampiriku dan duduk di sebelahku ia beristirahat sejenak. Kyuhyun menenguk air mineral botol yang sudah disediakan sebelumnya. Aku merogoh tasku, setahuku aku memiliki sapu tangan. Setelah menemukan sapu tangan, aku mengelap keringat yang mengalir dari wajah Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum padaku, ia mengusap kepalaku pelan. “tunggu sebentar lagi nde, sebentar lagi latihan usai” ucapnya, aku mengangguk Kyuhyun beranjak bangun lalu kembali bergabung dengan tim basket.

Aku terkejut ketika aku pulang, keluarga Kyuhyun sudah berada disana. “kau ini pulang dari Amerika bukan menemui eomma dulu malah menemui Kyuhyun” omel eomma, aku terkekeh mendengarnya.

Kami makan malam bersama, “Apa kalian tidak berniat untuk melanjutkan hubungan kalian ke jenjang bertunangan atau menikah” baik aku dan Kyuhyun terdiam mendengar penuturan Appaku.

“wae, kenapa kalian diam?” Tanya Appa sambil memandang ku dan Kyuhyun. “Tuan Cho, benar. Aku juga setuju jika kalian bertunangan bahkan jika kalian mau menikah itu lebih baik” ujar Appa Kyuhyun.

“kami belum memikirkan ke arah sana Appa” jawab Kyuhyun. Aku sependapat dengan Kyuhyun, kita masih terlalu muda untuk itu. Bertunangan mungkin tidak masalah bagiku tapi jika menikah aku belum siap untuk itu.

--
Aku kembali dengan aktivitasku semula, semenjak aku mengikuti acara di Amerika satu minggu lalu banyak tawaran yang datang padaku. Bahkan label music menawarkanku untuk menjadi model video klip dan beberapa stasiun teve juga menawarkanku untuk menjajal dunia acting. Tapi aku masih belum mau mencoba keduanya karena itu berkaitan dengan interaksi bersama namja. Aku tidak bisa membayangkan wajah Kyuhyun jika ia tahu aku menerima tawaran tersebut.

Hingga saat ini aku masih penasaran bagaimana Kyuhyun bisa membeli motor, hanphone dan mobil. Kyuhyun bukan tipe anak yang akan meminta kedua orang tuanya. Aku yakin ada yang Kyuhyun lakukan di belakangnya tapi apa. Apa dia bekerja? Tapi ia bekerja dimana dan sebagai sehingga ia bisa membeli barang-barang tersebut.

Karena terus penasaran, aku pun berniat menyelidiknya. Setelah mengantarku seperti biasa ke tempat pelatihan, aku membuntutinya dengan menggunakan taksi. Sebenarnya hari ini aku libur tapi karena hal satu ini aku berbohong pada Kyuhyun.

Aku lihat mobil Kyuhyun memasuki sebuah gedung perkantoran yang aku tahu adalah kantor milik Appanya. Aku mengenakan kacamata, masker untuk menutupi wajahku. Ku ikuti langkahnya, Kyuhyun masuk ke dalam sebuah ruangan yang bertuliskan Manager. Aku mengintip sedikit, di dalam ruangan tersebut  terdapat lagi ruangan. Aku melihatnya masuk ke dalam ruangan tersebut, ia bahkan hanya mengangguk kepala ketika yeoja yang aku yakin sekertarisnya menyapanya.

Setelah memastikan keadaan aman, aku pun menghampiri sekretaris Kyuhyun. Ia hampir saja berteriak andai aku tiba memberikan isyarat untuknya diam. “Cogiyo. Aku ingin bertanya sejak kapan Kyuhyun bekerja disini?” tanyaku pada Sekretaris Kyuhyun.

“eo, setahuku Kyuhyun sajangnim sudah bekerja disini sejak kelas satu SMA. Tapi, ia baru di angkat menjadi manager 1 tahun lalu ketika ia masuk kuliah” jelasnya padaku.

Aku terdiam, “jangan katakan pada Kyuhyun jika aku kesini” pintaku pada sekretaris tersebut. “nde, tapi ..” Sekretaris itu menggantungkan kalimatnya. “tapi..” ulangku.
“bisakah aku mendapatkan tandanganmu” ia menyodorkan buku dan pulpen padaku. Aku tersenyum lalu menandatangani buku tersebut. “gomawo” ucapnya. “dimana ruangan Appa Kyuhyun?” tanyaku sebelum pergi.

“eh, ruangan kangdonim kau harus naik satu lantai lagi” aku mengangguk lalu pamit pergi. Aku menekan lantai 4 menuju ruangan Appa Kyuhyun. Aku berjalan keluar ketika pintu terbuka. Sekretaris Appa Kyuhyun sama seperti sekretaris Kyuhyun ia hampir berteriak membuatku sedikit bingung melihatnya.

“Apakah Appa Kyuhyun ada di dalam?” tanyaku padanya. “eo, nde kangdonim ada di dalam” jawabnya. Aku tersenyum lalu berjalan menuju ruangan Appa Kyuhyun. Ku  ketuk pintunya, setelah mendengar jawaban yang mengizinkan masuk, aku pun membuka pintu tersebut.

Appa Kyuhyun terlihat membaca berkas dengan sangat serius, “Appa” mendengar sapaanku, ia mengalihkan pandangannya. Ia lansung tersenyum, “Haena” aku memeluknya sekilas, ia pun menyuruhku untuk duduk.

“tumben sekali kau ke kantor ku, ada apa?” tanyanya to the point. “Appa, aku tidak tahu jika Kyuhyun oppa bekerja disini” Appa terlihat mengerutkan kening, “mwo, kau tidak tahu?” Tanyanya lagi, aku mengangguk pelan.

“hahahaha, mian sebenarnya aku ikut andil dalam ketidaktahuanmu. Kyuhyun memang meminta padaku agar tidak mengatakan padamu jika ia bekerja di kantor”

“eo, sejak kapan Appa?”

“Kyuhyun bekerja disini sejak kelas 1 SMA. Ia bekerja setelah pulang sekolah. Dulu dia hanya pegawai bantuan tapi ternyata Kyuhyun memiliki kemampuan tinggi hingga sekarang aku mengangkatnya menjadi manager”

“Jadi, karena bekerja disini ia bisa membeli motor, handphone dan mobil?” tanyaku, Appa menjawab dengan anggukan. “nde, kau benar”

Aku terdiam sejenak memikirkan hal yang ini, “ehm, aku pulang dulu Appa. Aku janji tidak akan beritahu tentang hal ini padanya” Appa tersenyum kecil, aku pun pamit pulang.

“yeoboseyo” ku telepon Hyora eonnie ketika keluar dari ruangan Appa.

“Eonnie, kapan aku mendapat libur lagi?” tanyaku to the point padanya. “Minggu depan, waeyo? Tumben sekali kau menanyakan hari libur?” Ia balik bertanya.

“ah, itu ada sesuatu hal yang harus aku kerjakan” bohongku
“eo, jika penting aku bisa mengubah jadwalnya” ucap Hyora. “aniyo, eonnie. Aku akan menunggu hari liburku minggu depan saja untuk mengurus hal ini” jawabku sambil berjalan keluar dari lift.

“eoh, nde jika itu maumu” tuturnya. “yasudah, eonnie. Gomawo maaf mengganggu hari liburmu”

“gwaechana. Oke, bye” sambungan  terputus. Ku langkahkan kaki untuk menuju pintu keluar. Aku baru sadar jika sedari tadi banyak orang yang memperhatikanku. Aku hanya tersenyum sekenanya saja, lalu masuk ke dalam taksi yang kebetulan lewat di depan pintu keluar kantor.

Kuhyun Pov

Aku baru saja bersiap-siap untuk menjemput Haena, tapi tiba-tiba saja ia menghubungiku dan mengatakan jika dia sudah sampai rumah. Ia menjelaskan jika tempat lokasi pemotretannya hari ini melewati jalan rumahnya karena itu pulang diantar oleh Hyora Nonna manangernya.

“aku pulang duluan” ucapku pada sekretarisku, Syeril. “nde, sajangnim” balasnya sambil tersenyum manis, entah aku merasa ada yang aneh dengan senyumannya. Ku langkahkan kakiku menuju lift. Pintu lift pun terbuka, untungnya lift kosong.

Pintu pun terbuka, aku pun melangkahkan kakiku kembali  berjalan melalui lobby. “kau lihat tadi, betapa cantiknya dia”

“iya, aku melihatnya”

“Dia terlihat ramah”

Aku mendengar beberapa percakapan karyawanku, ketika aku menoleh mereka lansung berpencar pergi padahal aku hanya ingin bertanya apa yang sedang mereka bicarakan. Aishh, aku sedikit kepo ternyata.

Aku sudah bekerja di kantor Appa ketika aku kelas 1 SMA. Ketika itu aku meminta kepada Appa untuk dipekerjakan di kantornya tidak peduli pekerjaan apa yang berikan aku terima. Awalnya aku benar-benar hanya dipekerjakan untuk membantu karyawanannya anggap saja aku sebagai office boy. Mereka dengan seenaknya menyuruhku melakukan ini itu tapi aku menerimanya karena aku sendiri yang memintanya.

Waktu berjalan dengan baik, 1 tahun bekerja di tempat Appa aku bisa membeli motor. Aku sengaja membelinya agar aku bisa mengantar dan menjemput Haena. 1 tahun kemudian aku membeli handphone untukku dan Haena karena aku lihat ia belum menggunakan handphone. Padahal aku yakin jika ia meminta pada Appanya, Appanya akan dengan senang hati membelikan tapi sayangnya Haena bahkan tidak pernah meminta hal itu pada Appanya. Karena itu aku membeli handphone untuknya.

Haena sempat menolak karena ia merasa tidak enak padaku tapi setelah aku membujuknya akhirnya ia menerimanya. Kedua benda itu ternyata membuat Haena penasaran, ia bahkan bertanya padaku bagaimana aku bisa membeli motor dan 2 handphone. Aku ingin sekali menjawab jujur tapi aku malah menjawab “aku akan memberitahu suatu saat nanti” intinya seperti itu. Haena sempat marah karena itu, aku benar-benar takut. Ia bahkan menyuruhku agar tidak mengantar jemputnya dan menghubunginya. Tapi ternyata ia hanya berakting, ia malah mengatakan “ara, jika kau tidak ingin mengatakannya sekarang aku tidak masalah. Yang terpenting kau selalu di sampingku”.  Mendengar itu aku benar-benar tersentuh sekali.

Oh ya kalian pasti berpikir aku menyukai Haena karena dulu aku meminta menjadi kekasihku ketika ia ingin belajar bermain game. Kalian salah, aku memintanya menjadi kekasihku karena aku memang menyukai dan mencintanya sejak kami masih duduk di kelas 3 SD. Aku menyukai cara ia tersenyum dan bagaimana sikapnya kepada orang lain. Ia benar-benar ramah dan rendah hati sekali, terbuktikan ketika ia sekarang sudah menjadi model terkenal ia tetap low profile pada semua orang.

Dari hatiku yang paling dalam aku sangat mencintai Haena, karena itu aku sangat marah jika ada namja yang dekat dengan dia. Hanya tidak boleh. Aku tidak peduli, kalian menilai aku hanya namja seperti apa. Tapi ini aku, aku harus menjaga yeoja yang benar-benar aku cintai dan memperjuangkan cintaku.

Auhtor Pov

Seminggu ini Haena menjalani harinya seperti biasa , Kyuhyun tetap mengantar dan menjemputnya. Ia melakukan ini agar Kyuhyun tidak merasa curiga padanya.

Haena keluar dari taski yang ditumpanginya setelah ia membayar biaya taksi dari rumah ke kantor Appa Kyuhyun. Haena tersenyum kecil kepada semua orang yang melihatnya dengan pandangan tidak percaya.

Sebelumnya, Haena sudah bekerjasama dengan Appa Kyuhyun untuk hal ini karena itu ia bisa lansung masuk ke ruangan Appa Kyuhyun ketika ia sampai di kantor. Haena dan Appa Kyuhyun mengobrol ringan masalah dulu ketika Kyuhyun dipekerjakan sebagai office boy.

“Apakah, Appa ada di dalam?” Kyuhyun bertanya pada Sekretaris Appanya, Shin Reya. “nde, sajangnim. Tuan cho ada di dalam tapi.. ” Kyuhyun mengangguk tanpa menunggu Reya menyelesaikan jawaban.

“sajangnim, tapi Tuan Cho sedang …” Kyuhyun membuka pintu ruangan Appanya. Ia terkejut dengan kehadiran Haena di dalam, “ada tamu” lanjut Reya lirih. Baik Haena dan Appa Kyuhyun menoleh ke arah pintu ketika pintu terbuka dan memperlihatkan Kyuhyun yang berdiri di ambang pintu dengan wajah terkejut.

“eo, oppa kau disini” Haena berkata seolah-olah ia tidak tahu. Kyuhyun terdiam, ia bingung menjawab apa. “Hei, pakaianmu rapi sekali oppa tidak seperti biasanya” tambah Haena.

Kyuhyun meruntuki dirinya yang memakai kemeja berdasi dan berjas hari ini biasanya ia hanya mengenakan kemeja biasa. Karena ada meeting bersama client hari ini, membuatnya harus berpakaian formal.

Haena tersenyum kecil, ketika Kyuhyun tidak mengeluarkan kata-kata apapun. “eo, sudah jam 12 waktu makan siang” ucap Haena sambil melihat jam tangan di tangan kananya. Appa mengangguk pelan, “Appa tidak makan?” Tanya Haena. “Aniyo, sebentar lagi Reya akan mengantarkan makan siang padaku”

Haena mengangguk pelan, lalu pamit pergi. Kyuhyun hanya mengikuti langkah kaki Haena menuju lift. “Setelah dari kantor Appa aku mampir kesini. Tidak ku sangka aku bertemu disini” Haena masih mencoba membuat Kyuhyun berbicara tapi Kyuhyun masih diam.

Pintu lift terbuka, “annyeong sa …” dua orang karyawan yang ingin menyapa Kyuhyun tidak jadi menyapa karena mendapat isyarat mata agar tidak menyapanya. Dua karyawan itu pun lansung berlalu pergi.

Haena tertawa kecil melihat tingkah Kyuhyun yang masih menutupi hal ini padanya. Beberapa detik kemudian, Kyuhyun mengandeng tangan Haena lembut lalu mengajaknya pergi dengan mobilnya. Selama perjalanan Kyuhyun tidak mengatakan apapun, ia diam seperti sedang berpikir. Akhirnya mobil Kyuhyun berhenti di sebuah taman kota yang tidak jauh dari kantor Appa Kyuhyun.

“Kenapa kita berhenti disini?” Tanya Haena sambil memandang sekeliling. “Chagi, ada yang ingin aku katakan padamu” Kyuhyun akhirnya berbicara.

“padaku” ulang Haena, Kyuhyun menganggukkan kepala. “eo, Apa itu?” Tanya Haena. Kyuhyun menghela nafas, “Sebenarnya aku bekerja di tempat Appa, maaf jika aku tidak mengatakan padamu” sesal Kyuhyun.

Haena terdiam, dalam hatinya ia tersenyum akhirnya Kyuhyun mengatakan hal ini juga. “aku sudah lama bekerja di kantor Appa. Itu sebabnya aku bisa membeli motor, hanphone dan mobil” lanjutnya kemudian.

“Ara, kau bekerja sejak kelas 1 SMA kan?” Ucap Haena sambil tersenyum seperti biasanya. Kyuhyun terkejut mendengarnya, “eo, kau tahu” Tanya Kyuhyun.

Haena membenarkan posisi duduknya agar bisa berhadapan dengan Kyuhyun. “aku sudah mengetahui seminggu lalu. Aku memaksa Appa menceritakannya padaku” jelas Haena, Kyuhyun terdiam. Haena memegang pipi kiri Kyuhyun sedikit mengusapnya, “Aku tahu kau pasti bekerja di belakangku, aku tidak peduli entah kau bekerja dimana dan sebagai apa. Tapi, yang aku khawatirkan bagaimana jika kau sakit, oppa. Kau mengantarku ke lokasi pemotretan lalu bekerja setelah selesai bekerja kau menjemputku. Tidak kau tahu aku benar-benar takut ketika aku mengetahui hal ini” tutur Haena.

Kyuhyun berasalah telah menutupi hal ini kepada Haena. Kyuhyun tersenyum, di pegangnya tangan Haena yang masih mengusap pipi kirinya. Ia mengenggamnya erat. “Mianhae, aku baru memberitahu sekarang”

“Gwaenchana, aku sudah mengatakan sebelumnya. Tidak masalah jika kau tidak mau mengatakannya sekarang, yang terpenting kau selalu di sampingku”

Ditariknya tubuh Haena ke dalam pelukkan Kyuhyun, “aku akan selalu di sampingmu sayang, kapanpun dan selamanya” senyum pun terbit di bibir Haena, ia pun membalas memeluk Kyuhyun.
Setelah puas berpelukkan, Kyuhyun pun kembali menghidupkan mesin mobilnya dan mengenderainya menuju restoran untuk makan siang. Kyuhyun menggandeng tangan Haena ketika mereka sampai di restoran. Keduanya pun melangkah masuk ke dalam restoran, pelayan restoran yang berjaga pun mengantar keduanya ke kursi yang kosong.

Pelayan pun pamit ketika keduanya sudah memesan menu makan siang mereka. Beberapa mata memperhatikan keduanya, baik Haena dan Kyuhyun menyadari hal itu tapi mereka kini sudah terbiasa dengan hal itu.

Makan keduanya pun datang, “gamsahamnida” pelayan itu mengangguk sambil tersenyum ketika Haena mengucapkan terimakasih padanya lalu pamit pergi. Keduanya pun mulai menyantap makannya.

“Oppa, bisakah kau tersenyum pada sekretarismu” gerakkan makan Kyuhyun terhenti, ia pun memandang wajah Haena. “Dia menyapamu annyeong haseyo sajangnim kau hanya mengangguk” Haena memperagakan apa yang ia lihat minggu lalu waktu mengikuti Kyuhyun.

“Kau sudah datang ke kantor sebelumnya?” Tanya Kyuhyun. “nde, minggu lalu aku datang ke kantor tanpa memberitahumu” jawab Haena santai. “haishh, pantas saja banyak yang memberitakan dirimu”
“eo, membicarakan aku?” Kyuhyun mengangguk pelan, lalu menguapkan sesendok nasi ke mulutnya lalu mengunyahnya.

“hei, bukankah itu model terkenal Kim Haena” bisik yeoja di meja sebelah Haena pada kedua temannya. “nde, benar” jawab salah satu temannya. “ternyata dia lebih cantik dibandingkan aku lihat di majalah” ucap yeoja yang pertama, kedua mengangguk setuju.

“siapa yang bersama dengannya?” yeoja yang tadi diam kini berbicara. “ah, itu pasti kekasihnya. Aku pernah melihat  tayangan ketika ia wawancarai KBS ia mengatakan ia sudah memiliki kekasih bahkan mereka sudah menjalin hubungan dari mereka kelas 5 SD”

“wah, daebak”

Bukan hanya tiga yeoja itu yang membicarakan Haena tapi semua pengunjung restoran dan karyawan restoran membicarakan mereka.

“Cogiyo, bolehkah aku meminta tandatanganmu” ucap seorang yeoja, ia memberanikan diri menghampiri meja Haena. Haena tersenyum manis, “tentu saja” yeoja itu tersenyum senang lalu memberikan buku dan pulpen kepada Haena. Melihat itu beberapa pengunjung restro beranjak dari kursinya untuk meminta tandatangan juga. Bahkan beberapa pengungjung meminta kertas pada pihak restoran agar dapat meminta tandatangan. Tidak mau kalah beberapa karyawan resto pun ikut mengantri.

Kyuhyun tersenyum dalam hati melihat kekasihnya yang kini sibuk memberikan tandatangan kepada fansnya. Ia beralih memandang handphone Haena yang tergelatak di atas meja. Ia tersenyum kecil ketika melihat wallpaper handphonenya adalah fotonya. Sebagian besar berisi foto dirinya yang entah ia ambil darimana.

“gamsahamnida eonnie” ucap yeoja berseragam sekolah SMA, Haena mengangguk sambil tersenyum. Yeoja itu adalah yeoja terakhir. “kajja, kita kembali ke kantor” ajak Haena. Kyuhyun menurut, ia pun beranjak bangun.

“eo, ini handphonemu” Kyuhyun memberikan hanphone Haena ketika mereka sudah berada di dalam mobil. “eo, aku hampir lupa. Gomawo” Kyuhyun hanya mengangguk pelan.  Mobil Kyuhyun pun perlahan meninggalkan restoran makan tadi. “aku tidak tahu, kau suka sekali mefotoku” Kyuhyun membuka pembicaraan. “eo, nde” kikuk Haena. “Hey, kau harus membayar jika mefotoku” gurau Kyuhyun.

“membayar, sejak kapan seorang Cho Kyuhyun tergila dengan uang” Heran Haena. “Ani, kau tidak perlu membayar dengan uang” ucap Kyuhyun. “jadi, aku harus membayar dengan apa?” Tanya Haena, Kyuhyun hanya menjawab dengan senyuman licik.

Ketika sampai di ruangan kerjanya, Kyuhyun lansung menutup pintu ruangannya dan menarik Haena dalam dekapannya sehingga tidak ada jarak di antara mereka. Haena merasa gugup ketika Kyuhyun memandang dengan tatapan aneh meskipun sebenarnya ia tahu apa maksud tatapan itu.

Haena pun memejamkan matanya ketika melihat Kyuhyun sudah mendekatkan wajahnya, Kyuhyun bahkan sudah memejamkan matanya terlebih dahulu. Bibir keduanya pun menyatu, keduanya sambil melumat bibir satu sama lain. Kyuhyun melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Haena, sedangkan tangan Haena sendiri sudah melingkar manis di leher Kyuhyun, keduanya benar menikmati kegiatan mereka.

Keduanya saling memandang satu sama lain ketika mereka melepas tautan bibir mereka. Tangan Haena turun menuju kerah jas Kyuhyun merapihkan kerah tersebut yang sedikit tertekuk.

“aku berharap, kelak aku bisa memakai dasi dan jas seperti ini padamu” ujarnya sambil memegang dasi Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum, diusapnya kepala Haena lembut lalu membawanya ke dalam pelukkannya. “aku menanti hal itu sayang” Haena tersenyum, ia pun membalas pelukkan Kyuhyun,pelukkan Kyuhyun selalu terasa hangat untuknya.

“kau tidak pulang eo” tanyaku sambil mencubit pipi Haena pelan. “ani, aku akan menunggu sampai selesai. Aku mau pulang bersamamu” jawab Haena.

“araseo” Haena melepas pelukannya dan berjalan menuju sofa sedangkan Kyuhyun kembali duduk di kursinya dan melanjutkan pekerjaannya. Ia harus mempelajari proposal yang baru saja dimeetingkan tadi pagi.

Rasa kantuk menyerang Haena, ia belum tidur seharian karena terlalu bersemangat tentang Kyuhyun, akhirnya ia pun tertidur di sofa. Kyuhyun melirik yeoja di hadapannya, ia lansung beranjak mengetahui Haena tertidur di sofanya. “Syeril, tolong bawakan bantal dan selimut ke ruanganku” perintah Kyuhyun pada Syeril melalui telepon. Tidak butuh lama Syeril pun datang dengan membawa apa yang Kyuhyun suruh. Dengan hati-hati Kyuhyun pun membaringkan Haena di atas bantal lalu menyelimuti tubuhnya dengan selimut.

“Dia, bukan mengkhawatirkan kesehatannya malah mengkhawatirkan kesehatanku” gerutu Kyuhyun, ia sebenarnya kesal karena Haena lebih mengkhawatirkan kesehatannya dibandingkan kesehatannya sendiri. “tidur yang nyenyak sayang” ucap Kyuhyun lembut, lalu diciumnya kening Haena yang terlelap.

Syeril yang melihat apa yang dilakukan Kyuhyun begitu kagum, ia jarang sekali melihat bosnya ini bersikap seperti ini. “Sajangnim aku permisi dulu” Kyuhyun mengangguk pelan, Syeril pun kembali ke ruangannya.
--

Ada perubahan semenjak Haena tahu Kyuhyun bekerja di kantor Appanya. Kyuhyun masih tetap mengantar Haena ke tempat pemotretan pertama tapi Kyuhyun tidak lagi menjemput Haena karena Haena yang akan datang ke kantor Kyuhyun untuk pulang bersama.

Karyawan di kantor Kyuhyun, pun sekarang sudah tahu mengenai apa yang terjadi antara Kyuhyun dan Haena. Mereka kini tidak segan-segan menyapa Haena, karena Haena sendiri adalah orang yang ramah.

Kali ini Haena sedang melakukan proses pemotretan di majalah etude, mereka baru saja meluncurkan sebuah lipstick baru. “okey, selesai. Good job Haena” ucap fotographer, Haena tersenyum lalu sedikit membungkukkan badan. “gamsahamnida, oppa” ucapnya kemudian. Hyora tersenyum memperhatikan artisnya begitu sangat sopan sekali. Hyora menghampiri Haena dan mengajaknya berganti pakaian.

“Haena, aku mendapat telepon dari sajangnim Kim Ha Neul. Ia menawarimu liburan di Jepang, selama yang kau mau. Apa kau mau mengambilnya?” Hyora bertanya ketika menemani Haena yang sedang membersihkan make up di wajahnya. “eo, Jepang” ulang Haena. “nde” Haena terdiam, “Akan ku pikirkan eonnie” ucapnya kemudian.

“Ke Jepang, Appa” Kyuhyun terkejut ketika Appanya menyuruhnya untuk ke Jepang. “nde, disana kau bisa bertemu dengan Kamiyoto untuk menanyakan kelanjutan kerjasama kita untuk membangun hotel di Jepang. Appa sudah tua Kyuhyun ah, Appa tidak mungkin melakukan pergi kesana” jelas Appa.

Kyuhyun terdiam sedikit menimbang-nimbang. “berapa lama Appa?” Tanya Kyuhyun. “Paling lama 2 minggu bahkan 1 bulan asalkan kau bisa mengerjakan dengan cepat dan baik kau bisa pulang lebih awal”

Kyuhyun menghela nafas, “nde, Appa. Aku akan pergi ke Jepang” Cho Yeounghwan menepuk pelan pundak Kyuhyun, lalu keluar dari ruangan putranya itu.

Kyuhyun duduk di kursinya, ia sedang berpikir. “Kyuhyun-ahh” sapa riang Haena, Kyuhyun mencoba tersenyum kecil. Haena merasa ada yang aneh dengan wajah kekasihnya itu, ia pun menghampiri Kyuhyun di kursinya. “gwaenchana?” Tanya Haena, ia khawatir melihat raut wajah Kyuhyun yang terlihat kurang baik. “eo, gwaechana” bohongku.

Haena menyipitkan matanya, “jinjja” Tanya Haena sedikit curiga. Kyuhyun menghela nafas, “aku harus ke Jepang sayang” ucapnya kemudian, mungkin Kyuhyun mengira Haena akan terlihat sedih tapi perkiraannya salah Haena malah terlihat senang sekali.

“jinjja, eonje?” Tanya Haena mengebu-gebu. Kyuhyun mengerutkan kening, “lusa” Haena tersenyum kecil , detik kemudian ia mengeluarkan handphone dan menghubungi seseorang. “eo, eonnie. Aku mau ke liburan ke Jepang. Nde, lusa. Eo, gomawo eonnie”

Haena mencubit pipi Kyuhyun pelan, “aku baru saja mendapat tawaran liburan dari Kim Ha Neul eonnie ke Jepang tapi aku belum menjawab karena aku memikirkan kau oppa. Tak disangka kau juga malah berencana ke Jepang” tuturnya senang.

“Jinjja?” Kyuhyun mencoba memastikan, Haena mengangguk sambil tersenyum. Haena memang ingin sekali pergi ke luar negeri bersama Kyuhyun entah itu untuk liburan atau urusan pekerjaan.

Hyora pun lansung memproses tiket dan penginapan selama Haena di Jepang, Haena akan berangkat bersama dengan Hyora sedangkan Kyuhyun mengajak Syeril karena ia adalah sekretarisnya.

Perjalanan menuju Jepang yang cukup membuat Haena mengantuk, ia pun tertidur nyenyak tentunya dalam dekapan Kyuhyun.

Kim Haena Pov

Kami tiba di Jepang sore hari, karena itu kami lansung menuju hotel tempat kami menginap. Sesampainya di hotel kami pun berpisah, aku dengan Kyuhyun sedangkan Hyora eonnie dan Syeril.

Kamar hotelnya sangat luas, dan paling menakjubkan adalah posisi kamar yang menghadap ke pantai. “huaa, indah sekali” pujiku, terpesona dengan pemandangan alam. Kyuhyun tersenyum kecil mendengar apa yang dikatakan kekasihnya itu, ia pun berjalan menghampiri Haena.

“kau suka?” Kyuhyun bertanya sambil memelukku dari belakang. Aku mengangguk cepat, “aku sengaja menyuruh Syeril mencarikan kamar ini untukmu” lanjutnya. Ku balikkan tubuhku agar dapat melihat Kyuhyun, “gomawo, Kyuhyun ah” Kyuhyun tersenyum, ia pun membalas ucapan terimakasihku dengan sebuah pelukkan hangat.

---
Aku dan Kyuhyun berjalan bersama menuju restoran untuk makan malam. Sebelumnya aku sudah memberitahu Hyorameonnie agar menyusulku ke restoran bersama Syeril. Kami pun memilih makanan sesuai selera masing-masing.

“Kyuhyun ah, liat ini” Kyuhyun memandangku, aku sengaja memakan sayuran di depannya Kyuhyun pun menatap mengejek karena ia memang tidak suka makan sayuran. “aku juga bisa melakukan ini” Kyuhyun membalas dengan memakan sushi di depanku, dia tahu aku tidak suka sushi. Hyora dan Syeril tertawa kecil melihat tingkah keduanya.

Setelah makan malam, kami pun berpisah kembali untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk memulai aktivitas di esokkan hari. Aku berjalan menuju ranjang setelah menyikat gigi, ku lihat Kyuhyun masih sibuk dengan psp di tangannya. Aku pun naikkan ke ranjang dan merebahkan diri di samping Kyuhyun dan memandanganya yang terlihat serius dengan permainannya. “Aku tahu, aku tampan tapi bisakah kau berhenti memandangku seperti itu” ucap Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangannya dari pspnya, ia tahu jika aku memandangnya sedari tadi.

Aku mengerucutkan bibir kesal, lalu membalikkan tubuhku menjadi memunggunginya. “araseo, aku tidak akan memandangimu lagi. Pandangilah, terus psp kesayanganmu itu” kesalku. Kyuhyun tersenyum kecil, ia baru sadar jika yeoja di sampingnya sedang merajuk. “yak, kenapa kau membalikkan tubuhmu?” protesnya, ia menghentikan permainannya dan meletakkan psp tersebut di atas meja.

Aku tidak mengatakan apapun hingga akhirnya aku merasakan jika Kyuhyun memelukku dari belakang. “Saranghae Kim Haena, hem berhentilah merajuk” lirihnya kemudian, aku tersenyum mendengarnya lalu ku balikkan tubuhku. Memandang wajahnya yang kini terlihat sangat jelas dengan jarak kami yang hanya beberapa centi.

“Kau tidak berniat menjawab perkataanku tadi?” Kyuhyun berkata sambil membelai rambutku. “Nado, saranghae Cho Kyuhyun” Kyuhyun tersenyum lalu menarik tubuhku dalam pelukkan hangatnya. “Kyuhyun ah, sejak kapan kau menyukaiku” aku meregangangnya pelukkan kami lalu memandangnya wajahnya. “eo, itu. Aku menyukaimu sudah lama mungkin ketika kita TK tapi aku baru menyadarinya ketika aku kelas 3 SD. Aku belum berani mengatakannya salah satunya adalah umur kita yang masih muda” Kyuhyun memandang ke atas , ia menjelaskan seperti menerawang masa lalunya. “Namja mana yang tidak menyukaimu, ketika melihat tersenyum manis” lanjutnya kemudian sambil mencubit hidungku, aku tersenyum kecil.

“lalu, kau sendiri sejak kapan kau menyukaiku?” Tanyanya balik. “Nado, aku juga mulai menyadari jika aku menyukaimu ketika kita kelas 3 SD. Tapi, entah kenapa aku menyukai namja sedingin dirimu”

“Yak, apa yang kau maksud dengan namja dingin” Kyuhyun tidak terima dengan apa yang aku katakan. “eo, itu benar kau adalah namja dingin tapi aku sangat mencintai namja dingin di sampingku” aku memeluk Kyuhyun setelah mengatakan itu. Senyum terbit di sudut bibir Kyuhyun ia pun membalas pelukkan dari yeojanya. “Jalja, Cho Kyuhyun” tambahku kemudian.

Paginya aku membantu Kyuhyun memakai dasi, ternyata aku tidak perlu menikah dengan Kyuhyun karena hari ini aku sudah bisa memakaikan dasi layaknya seorang istri. “Kau kemana hari ini?” tanya Kyuhyun. “molla, Hyora eonnie yang mengurusnya hari ini” jawabku tanpa mengalihkan pandanganku pada dasi Kyuhyun. Setelah ku rasa dasi sudah terpasang dengan rapi, aku pun membantu memakaikan jas pada Kyuhyun.

Ku usap-usap jas yang kini sudah menepel di tubuhku Kyuhyun. “selesai, sekarang Cho Kyuhyun sudah terlihat tampan” Aku tersenyum melihat Kyuhyun yang kini memang terlihat tampan dengan setelah jas hitamnya. Ku sambar tas di atas meja lalu menggandeng lengan Kyuhyun mengajaknya untuk sarapan. Kami keluar dari kamar bersamaan dengan Hyoran Eonnie dan Syeril yang baru keluar dari kamarnya yang berada di samping kamar kami.

“Annyeong, apa tidur kalian nyenyak?” Tanyaku pada keduanya. “eo, tentu saja” Hyora eonnie yang menjawab sedangkan Syeril memandang Kyuhyun hanya terdiam di sampingku. Aku mengalihkan pandanganku pada Kyuhyun, “Kyuhyun ah bisakah kau tersenyum” bisikku pada Kyuhyun. “ani, aku hanya tersenyum hanya untukmu sayang” ucap Kyuhyun lalu mengecup kepalaku sekilas.
Aku sedikit tersipu malu, “eo, kajja kita sarapan” ajakku, kami pun berjalan menuju restoran. Baik aku dan Kyuhyun hanya sarapan roti dengan selai dan susu coklat yang kebetulan disediakan oleh hotel tempat kami menginap. “Haena, jadi hari ini kau akan kemana?” Kyuhyun kembali bertanya dengan pertanyaan yang sama.

Aku memandang Hyora eonnie karena aku tidak tahu jadwalku hari ini. “Hari ini aku akan mengajak Haena jalan-jalan kebetulan aku punya saudara disini jadi aku bisa meminta tolong padanya untuk menemani kami untuk berkeliling” Jawab Hyora.

Kyuhyun memandang Hyora eonnie sambil sedikit menyipitkan mata, “Nona, saudaramu namja atau yeoja” aku sudah mengira, Kyuhyun akan menanyakan hal itu pada Hyora eonnie. “eee, namja” Hyora eonnie menjawabnya dengan sedikit takut.

“ani, aku tidak mengizinkan Haena pergi hari ini” tegas Kyuhyun, ku memandang kea rah Kyuhyun. “eo, waeyo. Aku ingin pergi” Kyuhyun memandangku “sekali tidak tetap tidak” tegasnya lagi. “ayolah, Kyuhyun ah sekali ini saja. eo” mohonku sambil menangkup kedua tanganku di depan Kyuhyun dan memasang wajah memohon.

Kyuhyun menghela nafas, “araseo, hanya kali ini saja” aku tersenyum senang begitupula dengan Hyora Eonnie, hanya Syeril saja yang terdiam sambil memandang wajah Kyuhyun. Sedari tadi aku memang perhatikan dirinya yang memandang Kyuhyun, aku menepis arti yang buruk dar pandangnya pada Kyuhyun.

“Selamat jalan-jalan sayang jangan pulang terlambat,eo” tutur Kyuhyun, diciumnya keningku. “araseo oppa. Selamat bekerja” balasku, Kyuhyun menangguk sedikit tersenyum kemudia ia pun masuk ke dalam mobil yang sudah siap mengantarkannya ke tempat bekerja. Syeril tersenyum padaku sambil sedikit membungkukkan badan setelah ia pun masuk ke dalam mobil ia duduk di depan bersama sopir tidak bersama Kyuhyun yang duduk di kursi belakang. Ku lambaikan tanganku ketika mobil pun mulai berjalan, mobil Kyuhyun pun menghilang ketika keluar dari gerbang hotel dan berbelok ke kiri. Aku pun kembali ke kamar untuk bersiap-siap pergi jalan-jalan.

Author Pov

“Haena, ini Choi Siwon saudaraku dan Choi Siwon in Haena artisku” Hyora memperkenalkan Haena pada Siwon saudaranya. Haena membungkukkan badannya begitu pula dengan Siwon. Siwon namja yang tampan dan memiliki lesung pipi sama seperti Heechul oppa.

Siwon pun mengantar Haena dan Hyora jalan-jalan berkeliling daerah Tokyo yang merupakan ibukota dari Jepang.

Sorenya Siwon pun mengantar kembali Hyora dan Haena kembali ke hotel. Mobil Siwon berhenti tepat di belakang mobil Kyuhyun, Kyuhyun juga baru pulang dari tempatnya bekerja. Haena pun keluar dari mobil Siwon, lalu menghampiri Kyuhyun yang kini memandang selidik dengan Siwon yang ikut keluar pula dari mobil bersama Hyora.

Haena melingkarkan tangannya di lengan Kyuhyun , Kyuhyun tersenyum kecil melihat apa yang dilakukan Haena. “eo, Siwon ssi ini adalah Cho Kyuhyun namjachinguku dan Oppa ini Choi Siwon saudara Hyora Eonnie” kini giliran Haena yang memperkenalkan Siwon pada Kyuhyun.
Keduanya pun saling membungkukkan badan,
“dan Syeril sekretaris Kyuhyun” Haena tidak lupa memperkenalkan Syeril. Syeril tersenyum lalu membungkukkan badan.

“gomawo sudah mengajak Haena dan Hyora Nona jalan-jalan hari ini” ucap Kyuhyun ramah, “eo, cheonma” balas Siwon.

“yasudah aku pergi dulu, Nona aku pulang ya” pamit Siwon pada kami semua, Hyora mengangguk pelan. Kami pun masuk ke dalam hotel dan berpisah ketika sampai di kamar masing-masing.

--
Kyuhyun berkutat dengan laptop di hadapannya, ada beberapa laporan yang harus ia edit setelah tadi meeting di Kamiyoto. Perusahaan Kyuhyun baru akan menginjakkan kaki ke bisnis properti selama ini mereka hanya menggeluti bidang Department store, automobile dan theater movie.

Haena naik ke atas ranjang dan duduk di sebelah Kyuhyun memperhatikan Kyuhyun yang kini serius bukan karena psp kesayangannya melainkan soal pekerjaan, hal tersebut baru ia lihat hari ini. Haena menyadarkan punggungnya ke tembok sambil memeluk guling, ia tidak ingin mengatakan sesuatu karena ia takut aku akan menganggu Kyuhyun. Perlahan ia merasa kantuk pun menyerang, hingga akhirnya ia tertidur.

1 jam berkutat dengan laporannya, Kyuhyun pun akhirnya menutup laptopnya. Betapa terkejutnya ia ketika menoleh ke samping dan melihat Haena yang sudah tertidur dengan posisi setengah duduk  sambil bersandar di tembok. Ia buru-buru merapihkan laptopnya, dengan perlahan ia mengangkat tubuh Haena dan membaringkannya ke kasur. Kyuhyun tersenyum kecil, wajah Haena tetap terlihat cantik ketika ia sedang tertidur seperti ini. Kyuhyun merapihkan rambut Haena yang sedikit menutupi wajah cantik kekasihnya itu, di kecup puncak kepala Haena “jaljayo, cagiya” lirihnya lalu ikut berbaring di samping Haena sambil memeluk Haena.

--
Hari ini Haena tidak lagi jalan-jalan karena Kyuhyun melarang. Tapi untung saja Hyoran eonnie mengatakan ada beberapa majalah yang ingin bertemu dengannya. Meskipun ini adalah liburannya tapi Haena tidak masalah jika harus menemui klien.

“arigato gozaimasu” Keduanya baru saja selesai meeting dengan majalah Sakura. Mereka memberikan penawaran pada Haena menjadi model majalah mereka minggu ini. Seperti biasa proposal penawaran harus dibaca Kyuhyun terlebih dahulu karena itu ia akan mengabarkan hasilnya besok.

“Haena kita makan siang dulu” ujar Hyora pada Haena, Haena mengangguk. Hyora pun mengajak Haena makan siang di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor majalah Sakura. Restoran yang sangat kental dengan nuasana Jepang tapi ternyata menyediakan menu Asia dan Eropa.

Haena dan Hyora duduk di kursi di sudut ruangan restoran, Haena yang memilih tempat tersebut karena kebetulan di samping kursi tersebut ada sebuah kaca besar yang dapat melihat pemandangan indah dari luar.
Pesanan mereka pun datang, keduanya pun menyantap menu makanan mereka dengan lahap. “gamsahmnida” Haena merasa ia mengenal suara itu, ia pun menoleh ke samping ternyata suara itu adalah suara Syeril ia berterimakasih kepada pelayan yang mengantarkan makannya ke mejanya bersama Kyuhyun tentunya.

Hyora mengikuti arah pandangan Haena, “bukankah itu Syeril dan Kyuhyun” katanya kemudian. Haena mengalihkan pandangannya, “nde” pendeknya. Hyora merasa ada yang aneh dengan Haena, “kau tidak ingin menyapa Kyuhyun?” tanya Hyora. Haena menggeleng pelan, ia malah merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah kecamata. “eonnie, bisakah kau menggunakan kacamamu” pinta Haena, Hyora ingin bertanya tapi ia jadi, ia pun menurut lalu menggunakan kacamatanya.

Kali ini Haena makan dalam diam, tidak seperti biasanya ia akan banyak bicara. Ia sekali-kali melirik ke arah Kyuhyun, Hyora mengartikan lirikkan tersebut dengan arti Haena yang curiga kepada Kyuhyun. Haena sebenarnya bukan curiga pada Kyuhyun tapi melainkan dengan Syeril sepertinya ia menaruh hati pada Kyuhyun, ia bisa melihat dari mata Syeril yang selalu berbinar jika melihat Kyuhyun.

Kyuhyun beranjak dari kursinya sepertinya ia sudah selesai makan, Syeril pun ikut beranjak tapi sayangnya ketika ia beranjak ia sedikit goyah ia hampir terjatuh jika saja Kyuhyun tidak menahannya. “gwaechana?” tanya Kyuhyun, “eo. Gwaechana” kikuk Syeril.

Hyora memandang adegan itu dengan terpana, sedangkan Haena hanya menghela nafas pelan. Hyora pun mengajak Haena untuk kembali bekerja, ia sengaja melakukan itu agar Haena tidak memikirkan kejadian tadi.

Cho Kyuhyun Pov

Aku merasa ada yang aneh dengan hari ini, tapi aku belum mengetahui apa itu. Di tambah ketika aku pulang, Haena sudah tertidur di atas ranjang. Aku rasa dia kelelahan dengan aktivitasnya hari ini. Ku hampiri Haena mengusap pelan pipinya, Haena yang merasakan sebuah sentuhan pipinya pun perlahan membuka matanya. Ia tersenyum melihat namjanya kini berada di hadapannya, “kau sudah pulang oppa?” tanya Haena lirih. Aku mengangguk pelan, “mandilah, setelah itu kita akan makan malam bersama” ujarnya. Aku tersenyum, ku cium pipi sekilas lalu berjalan menuju lemari.

Haena tersenyum kecil, ia sangat mencintai Kyuhyun karena itu merasa hatinya sakit ketika ada yeoja yang juga mencintai Kyuhyun. Seperti zaman sekolah dulu baik teman seangkatan Kyuhyun, adik kelas bahkan kakak kelas banyak menyukai Kyuhyun dan itu membuat Haena harus extra sabar menghadapinya tapi akhirnya Kyuhyun tetap menjadi miliknya.

“Ige proposal penawaran majalah yang aku temui” Haena memberikan 3 proposal majalah padaku, aku pun menerimanya dan lansung membacanya proposal tersebut dengan seksama.

“eotte?” Haena bertanya ketika melihat Kyuhyun sudah membaca perjanjian tersebut. “kau bisa menerimanya” Haena tersenyum senang, ia pun melingkarkan tangannya di leherku dan mencium pipiku dalam. Setelahnya ia tersenyum manis, senyum selalu membuatku jatuh cinta padanya. Dan entah siapa yang memulai, kami berdua saling mendekatkan wajah satu sama lain dan kembali menyatukan bibir kami.

“Yak, jika kita seperti ini terus kapan kita beristirahat” Haena melepaskan tautan bibir kami dengan paksa. “yak, kau juga menikmatinya, jadi kenapa mengomel” Haena merasa pipinya merona karena itu ia menundukkan kepalanya ia sadar jika ia juga menikmati aktivitas mereka tadi.  Haena sedikit mengigit bibir bawahnya, “aku ingin tidur” Haena membaringkan tubuhnya dan menarik selimutnya hingga menutupi wajahnya. Aku tersenyum melihat tingkahnya, “Selama tidur sayang” ikut berbaring di samping sambil memeluk pinggangnya. Haena membuka selimut yang menutupi wajahnya ketika ia mendengar ucapan Kyuhyun, ia menoleh dan melihat Kyuhyun yang kini memandangnya sambil tersenyum menggoda.

“berhenti tersenyum seperti itu Cho Kyuhyun” perintah Haena padaku. “apa yang salah dengan senyumku?” aku tahu Haena masih merasa malu. “daesseo” pendeknya lalu membalas memelukku.

Author Pov

Tak terasa 2 minggu berlalu, Kyuhyun sudah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik begitupula dengan Haena ia sudah menyelesaikan jadwal pemotretannya dengan majalah di Jepang sebelum ia kembali ke Korea.
Mereka tiba di bandara Incheon, kabar Haena kembali dari liburan di Jepang sudah terdengar beberapa hari lalu baik dari fans Haena maupun reporter berita. Mereka sudah berkumpul di bandara 3 jam lalu untuk mendapatkan berita terbaru model muda yang sedang naik daun tersebut.

Hyora sudah menyiapkan beberapa pengawal untuk mengamankan Haena, begitu Kyuhyun yang berada di sampingnya. Haena berjalan seperti biasanya, ia melambaikan tangannya kepada fansnya yang sudah menunggu kedatangannya sedari tadi. “Kim Haena” fans Haena berlomba-lomba menyerukan nama Haena.

“Kim Haena bisakah kau berbagi cerita tentang liburanmu di Jepang?” tanya seorang reporter, ia menyodorkan mix kepada Haena. “eo, liburanku sangat menyenangkan” jawab Haena sekenanya. “Apakah benar di Jepang anda menjadi model majalah disana?” tanya Reporter yang lain.

“nde, aku mendapat tawaran menjadi model di beberapa majalah Jepang” pertanyaan demi pertanyaan pun kembali di lontarkan oleh para reporter, Haena pun berusaha menjawabnya dengan sebaik mungkin. “eonnie, bisakah kau mendata fansku yang datang hari ini” Haena berbisik pada Hyora. “nde” Hyora pun pamit pergi menjauh dari Haena, Haena sendiri masuk ke dalam mobil yang sudah di sediakan begitupula dengan Kyuhyun dan Syeril. Mobil pun berjalan pergi, pergi menjauh dari reporter. Tak lama Hyora pun kembali dengan beberapa lembar kertas di tangannya.
Mobil pun kembali berjalan menuju rumah Haena, karena aktivitas Haena di mulai esok hari. Kyuhyun ikut turun ketika sampai di depan rumah Haena. “Nona, tolong antarkan Syeril ke rumahnya” ucap Kyuhyun pada Hyora , “nde, Kyuhyun ah” Mobil pun kembali berjalan.

Haena dan Kyuhyun masuk ke dalam rumah sambil menarik koper mereka masing-masing. Mobil Kyuhyun memang sengaja ia titipkan di rumah Haena karena itu ia memilih turun di rumah Haena.

“aigoo, kalian akhirnya pulang” Eomma Haena memeluk Haena. “nde, eomma aku merindukan eomma” Haena balas memeluk eomma. “Bagaimana pekerjaanmu Kyuhyun-ah” Eomma beralih ke Kyuhyun. “berjalan dengan baik eomma” jawab Kyuhyun, kedua pun berpelukkan juga.

“kalian pasti lelah, beristirahatlah” ujar eomma, keduanya mengangguk, keduanya pun lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar Haena yang berada di lantai dua. Baik keluarga Haena dan Kyuhyun sudah mengetahui jika Haena dan Kyuhyun sering tidur bersama. Tapi, mereka percaya pada keduanya mereka tidak akan melakukan apapun sebelum mereka menikah.

“Apa yang sedang kau kerjakan?” Kyuhyun menghampiri Haena yang berkutat dengan beberapa kertas, setahunya proposal penawaran sudah ia baca. “eo, ini daftar fansku yang datang hari ini. Aku sengaja meminta Hyora eonnie mendatanya agar aku tahu” jawab Haena sambil sedikit tersenyum. Haena ingin membuat sebuah pesta untuk fansnya yang sudah mendukungnya.
Kyuhyun memeluk Haena dari belakang menaruh dagunya di bahu Haena. “kau membuat pesta untuk mereka?” tanya kemudian, Haena mengangguk mengiayakan. “bagaimana, jika bulan depan saja” Haena yang sedang membaca lembaran kertas pun terdiam sepertinya ia teringat sesuatu. Ia menoleh ke arah Kyuhyun, Kyuhyun tersenyum kecil “kau ingat?”

Haena mencubit pipi Kyuhyun pelan, “tentu saja, bulan depan adalah tanggal dimana hubungan kita genap 10 tahun, aku tidak mungkin melupakannya”

“Aku akan menyiapkan pestanya” kata Kyuhyun, “ani” tolak Haena.

“wae, ani?” tanya Kyuhyun. “Aku yang menyiapkan pestanya” balas Haena. “haissh, biar aku saja sayang serahkan semuanya pada Cho Kyuhyun” tutur Kyuhyun. Haena terkekeh kecil, “ara, terserah kau saja”

Kyuhyun mencium pipi Haena, “itu, baru yeojaku” ucapnya kemudian.

--
Kyuhyun pun bekerja keras menyiapkan pesta, ia bahkan menyewa sebuah hotel bintang 5 untuk menyelenggarakan pesta ini. Sekitar 1000 undangan pun di sebar baik untuk fans Haena yang sebelumnya sudah di data Haena,  rekan model Haena, Agency Haena dan sisanya adalah relasi bisnis kedua orang tua Kyuhyun dan Haena. Pesta tersebut pun terbuka untuk para wartawan yang memiliki persyaratan lengkap. Masalah keamanan dan keselamatan adalah hal utama dari apapun.

Kim Pov

Aku memandang diriku di depan cermin setelah aku selesai di make up dan berganti pakaian, kini aku menggunakam gaun berwarna putih buattan Shaha eonnie. Aku sengaja memintanya membuatkannya untukku. “Yeppo” Puji Hyora eonnie, yang berdiri di sebelahku. “gomawo” ucapku.

Naya masuk ke dalam kamar hotel yang Haena sewa untuk persiapannya. “Aigoo, Haena kau cantik sekali” puji Naya. Aku menoleh ke arah Naya sambil tersenyum kecil, “acara sudah mau di mulai. Kajja kita keluar” aku mengangguk pelan. Baik Naya dan Hyora eonnie membantuku berjalan menuju tempat acara berlansung.

“Selamat malam semua, terimakasih sudah hadir dalam acara Ten Years Anniversary Cho Kyuhyun dan Kim Haena. Terimakasih kepada Relasi bisnis dari Cho Corp dan K&H Group, Agency MDI Entertaiment, dan para fans Kim Haena atas kehadiranya malam mini” Mc mulai membuka acara.

“sekarang, aku akan panggilkan tuan rumah acara ini yaitu Cho Kyuhyun dan Kim Haena” Naya dan Hyora tersenyum kecil, aku pun berjalan keluar dari panggung melalui pintu sebelah kanan sedangkan Kyuhyun keluar dari pintu sebelah kiri.

Keluarnya tuan rumah pun lansung disambut dengan kilatan bliz dari kamera wartawan yang meliput. Aku dan Kyuhyun tersenyum satu sama lain, hingga akhirnya aku mengalunkan tanganku ke lengannnya dan mendekati Mc.

“Ini, dia tuan rumah kita” Aku kembali tersenyum, aku lihat Soyoung dan Luna melambaikan tangannya padaku aku hanya bisa membalasnya dengan senyuman. Seorang pelayan membawakan sebuah kue coklat bertingkat sepuluh dengan sebuah lilin di atasnya. Aku terpana melihatnya, aku tidak tahu jika Kyuhyun menyiapkan kue tersebut untuk acara hari ini.

Mc pun menyuruhku dan Kyuhyun membuat harapan lalu meniup lilin bersamaan. “Boleh kami semua mengetahui harapan apa yang kalian ingin tadi?” tanya Mc pada kami berdua.

“Aku harap, kami berdua selalu bersama hingga kematian yang memisahkan kita” jawab Kyuhyun, jawaban Kyuhyun sudah memawakili salah satu harapanku. “Kyuhyun ah hadiah apa yang kau persiapkan untuk Haena” tanya Mc lagi, Kyuhyun sedikit tersenyum kecil. Bukannya menjawab ia malah menggandeng tanganku untuk  berdiri lebih ke depan.

“Ini hadiah dariku” Kyuhyun berlutut di hadapanku sambil mengeluarkan sebuah kotak cincin. Ia membuka kotak tersebut dan memperlihatkannya padaku. “Kim Haena, maukah kau bertunangan denganku?” tanyanya kemudian.

Aku memandangnya tak percaya, Kyuhyun mengajukan lamaran tunangan padaku. Aku bahkan tidak pernah memikirkannya sedikit pun meskipun sebenarnya aku ingin sekali.

“terima.. terima” seru fansku dan beberapa undangan, aku memandang ke arah keluargaku dan keluarga Kyuhyun mereka terlihat tersenyum senang terutama Ahra eonnie. Aku kembali memandang Kyuhyun yang sepertinya menunggu jawabanku, “nde, aku mau bertunangan denganmu” seketika semua yang hadir pun bertepuk tangan. Kyuhyun beranjak bangun lalu memakaikan sebuah cincin di jari manis di tangan kiriku, aku pun berbalik memakaikan cincin pada Kyuhyun. Kami berdua pun saling berpelukkan, aku merasa hari ini adalah hari bahagiaku.

Kim Haena “Kyuhyun bukan namja yang romantis tapi dia adalah namja yang penuh dengan kejutan. Ketika aku bersamanya aku merasa jika aku adalah yeoja yang paling beruntung di dunia. Bersamanya aku tahu bagaimana rasanya dicintai. Terimakasih Cho Kyuhyun, aku mencintaimu”

Cho Kyuhyun “Aku pernah bilang jika Haena adalah intan pertama bagiku. Intan pertama yang menurutku paling berharga di dunia ini dan tidak ternilai oleh apapun. Bersamanya aku belajar bagaimana tersenyum pada orang lain meskipun aku tetap tidak mau tersenyum. Terimakasih Kim Haena, aku juga mencintaimu”

-THE END-

No comments:

Post a Comment