Monday, 3 March 2014

[One Shoot] Ibyeol Neon Swimni

Aku mempercepat lariku, bagiku sekarang dia yang paling penting, aku harus berlari secepat mungkin.. aku tidak perduli orang-orang memandangku aneh atau apa, aku harus terus berlari, aku sampai di persimpangan, tinggal satu belokan lagi aku sampai di tempatnya..
Di tempat kecelakaan kyukhae..
Aku masih tetap tidak memperdulikan orang-orang yang melihatku heran, wajar saja, aku berlari dengan pakaian pengantin lengkap, dan di belakangku pasanganku, pengantin priaku, calon suamiku, berlari di belakangku sambil memanggil namaku.

“YAAA! Ran~ah !” dia terus memanggilku dari belakang
Aku tidak peduli, yang sekarang kuinginkan ke tempat kyukhae, sahabatku yang paling berharga
Satu belokan lagi…
Aku mempercepat lariku.. dan berhenti begitu melihat kerumunan orang
“KHAE !” aku berteiak menerobos kerumunan orang yang melihat kejadian itu
Lagi-lagi pandangan aneh mengarah kepadaku, aku tak peduli, aku langsung menarik khae ke pangkuanku dan memberikan pertolongan pertama yang kubisa..
Menghentikan darah yang mengalir dari tubuhnya
Aku merobek baju pengantinku yang sudah berlumuran darah khae, aku merobek bagian dalam yang lembut, stidaknya tidak akan sakit saat aku mencoba membalutkan kain ini untuk menghentikan darahnya
“khae.. bertahanlah” kataku mencoba setegar mungkin, padahal air mata sudah mengucur deras dari mataku
“ran.. mi-mianhae” jawab khae sambil menyentuh pipiku dengan tangannya yang berlumuran darah
“kenapa kau minta maaf? Kau tidak pernah berbuat salah kepadaku” kataku sambil terus sibuk menghentikan darahnya, aku mencoba setegar mungkin
“maaf kar-karna telah menghancurkan ha-hari ba-hagi-a-mu” jawab khae terbata
“hari ini tidak akan menjadi hari bahagia bila kau seperti ini” jawabku masih terus sibuk menghentikan darah yang mengucur dari tubuhnya, masih mencoba menahan air mata
“ran ! aku sudah panggil ambulance, apalagi yang bisa kubantu?” tiba-tiba suara pria menginterupsiku
“opp-a” panggil khae pelan
“khae..? gwaencana?” tanya pria yang kini mengenakan jas pengantin berwarna putih, ya, dialah pengantin priaku, calon suamiku
“to-long ja-ga ran” ucap khae sambil menitikkan air mata
Aku sudah tidak kuat lagi menahan air mata ini, aku menangis..
“kau ini bicara apa khae.. ! kau pasti masih bisa bertahan” ucapku sambil memeluk khae yang ada di pangkuanku
“mi-an-hae ran.. aku menya-yangi ka-li-an berdua..” ucap khae terbata sambil menangis
“kami juga menyayangimu khae.. bertahanlah ambulance akan segera datang” ucap kyuhyun menenangkan aku dan khae.. kyuhyun? Ya, Cho Kyu Hyun adalah calon suamiku
“oppa.. ambulancenya mana? Kenapa lama sekali?” kataku tidak sabaran
“sabar sedikit, sebentar lagi” jawab oppa menenangkanku
“khae.. bertahanlah.. kumohon” kataku sambil terus menangis
“ak-ku benar-benar me-nya-yangi mu ran..” ucap khae terbata
“aku juga menyanyangimu khae.. karna itu bertahanlah..” ucapku sambil memegang pipinya
“berbahagilah.. ran” kyukhae mengucapkan kata terakhirnya
Kata terakhir?
“KHAEEEEE !!!” aku histeris melihat khae menutup mata aku langsung mengeratkan pelukanku pada khae
“an-andwe.. hiks KHAE… ANDWAE…..!!!” aku berteriak tidak bisa terima
“Khae.. kyukhae.. sahabatku.. kau jangan tinggalkan aku,, aku menyangimu khae.. aku tidak bisa terima bila kau harus pergi lebih dulu dariku..” aku semakin gila, aku berbicara sendiri disini
Khae hanya diam tidak menjawab
“KHAE ! jawab aku ! kau masih hidup kan??” kataku tidak mau terima
“oppa ! ambulancenya mana? Kumohon cepatlah” aku tak sabaran
Aku melihat oppa hanya mennundukkan wajahnya sambil menangis
“oppa ! cepat.. khae hanya pingsan oppa, dia hanya tertidur.. cepat panggil ambulance” kataku masih tidak mau terima
“sadarlah ran.. khae sudah tiada” ucap oppa sambil menangis
Tiada?
Langit seolah ikut bersedih dengan menurunkan hujan yang deras..
“oppa ini berbicara apa? Haha lihatlah oppa, khae hanya tertidur.. dia hanya kelelahan menahan rasa sakit, sehingga tertidur” ucapku tak mau terima
“sadarlah ran.. khae telah tiada.. TIADA !” oppa menekankan perkataannya
Aku menangis sejadi-jadinya.. hujan yang deras terus mengguyur tubuhku, kyu oppa dan khae yang tertidur di pangkuanku, terlihat air berwarna merah mulai mengalir.. air lumuran darah dari gaun khae dan gaunku.. gaun pengantinku kini telah berlumuran darah khae.. sahabatku.. orang yang paling berharga untukku
“ANDWAEEE !! KHAE…!” aku berteriak sambil memeluk khae yang masih tertidur di pangkuanku..
Tertidur? Khae sudah tiada..
***
Aku, khae dan kyuhyun.. kami sahabat, sahabat dari kecil tepatnya
Aku shin soo ran, seorang gadis SMA yang merasakan manisnya cinta dan persahabatan, saat harus memilih persahabtan dan cinta, aku akan memilih keduanya.. aku tau aku egois dalam hal ini.. tapi ini sungguh terjadi, aku masih jadian dengan kyuhyun.. padahal aku tahu kyu telah jadian dengan sahabatku sendiri kemarin
Aku egois? Jawabannya adalah iya, aku egois
Aku menginginkan keduanya, tanpa mau merelakan satupun dari mereka
Mungkin aku jahat, tapi aku benar-benar tidak mau kehilangan mereka berdua,
Aku semakin yakin saat kyu menjawab pertanyaanku, siapa yang paling kau cintai di antara kami berdua..aku menanyakan ini saat aku melihat tanda-tanda khae menyukai kyu dan dia menjawab apa?
“aku mencintai kalian berdua, tak ada yang lebih, kalian berdua sama berharganya untukku” aku tak menyangka dia mempunyai pikiran yang sama denganku, ini hubungan yang aneh.. benar-benar aneh..
Saat di sekolah kami bertingkah layaknya sahabat biasa, saat pulang sekolah, kyu menganggap khae sebagai pacarnya, dan malam? Kyu menjadikanku pacarnya..
Ini memang hubungan yang aneh, tapi percayalah, kami enjoy dengan semua ini, kami? Aku tidak yakin, yang tahu semua hal dibalik ini hanya kyu dan aku, khae tidak tahu sama sekali.. dan kupikir lebih baik kalau dia tidak mengetahuinya, aku akan memberitahunya nanti jika aku dan kyu yakin bahwa perasaanya sama dengan apa yang kami pikirkan
Gila? Jawabannya adalah iya, aku gila
Disaat semua orang tidak mau berbagi orang yang dicintainya dengan orang lain,. Aku dengan rela, bahkan mempersilahkan ‘separuh’ diri kyu untuk sahabatku sendiri, entah kenapa, jika melihat kyu yang mesradengan khae, aku itdak merasakan kecemburuan sedikitpun.. aku malah bahagia jika melihat mereka bahagia, apakah karna aku memang tidak benar-benar mencintai kyu? Atau karna rasa sayangku pada mereka berdua?
Kurasa aku memang sudah gila..
Cheongdam high school
“oppa.. kau bisa mengantarkanku pulang sekolah nanti kan?” khae merayu kyu
Ada-ada saja anak ini
“mau kemana?” kyu menanggapi khae yang manja dengan lembut
“kita pergi ke toko buku sebentar.. setelah itu kita pulang” pinta khae masih dengan manja
“baiklah.. sebentar kan?” kyu meyakinkan
“iya, sebentar.. oya, ran kau mau ikut? Kita cari buku yang kemarin..” sekarang khae manja padaku
“eum..” aku berpikir, lebih baik aku tidak mengganggu saat mereka berdua “ngga deh, kamu aja, aku ada kerjaan rumah, lagian ntar aku Cuma jadi penghalang kalian aja” jawabku santai sambil membalikkan buku yang kubaca
kami sedang di kelas, pelajaran terakhir, tapi karna guru sedang tidak ada sekarang menjadi jam kosong
“kau yakin?” tanya khae yang kelihatn sedikit kecewa
“eng” jawabku masih sambil membaca buku
“baiklah, kalau itu maumu” khae berjalan gontai kea rah kyu
Bel pun berdentang tanda murid-murid sudah boleh pulang
“ran.. kami duluan yaa.. kamu hati-hati di jalan” ucap khae wanti-wanti padaku saat di depan kelas
“iya, tenang saja khae sayang~~” kataku smabil memeluknya
“oya, ran ada yang mau kubicarakan denganmu, khae kau duluan ke parkiran oke !” ucap kyu sambil mengacak-acak rambut khae
“oppa ! rambutku jadi berantakan.. bicara berdua? Kalian selingkuh di belakangku ya?”
Deg !
Satu kalimat yang berhasil membuatku dan kyu terdiam
“yaa.. kenapa kalian jadi diam? Aku tidak boleh dengar ya?” khae polos, melupakan ucapan yang sebelumnya
Hening… kami bertiga diam
“kau ini berisik ! cepat pergi sana.. nanti aku menyusul” kyu memecah keheningan
“iyaiya, aku pergi, oppa cepat menyusul.. oya, ran bye-bye~” ucap khae sambil melambaikan tangannya
“bye” kataku sambil membalas lambaiannya dan tersenyum
“kau tidak apa-apa pulang sendiri?” tanay kyu kemudian
“Gwaenchana” jawabku sambil tersenyum
“kau tidak usah memikirkan perkataan khae tadi, dia hanya asal bicara” tambah kyu lagi
“iya, aku tahu” kataku santai
“nanti sore jam 6 aku jemput di rumahmu, kau hati-hati di jalan” ucap kyu sambil mencium keningku dan pergi
“iya oppa, gomawo.. kalian juga hati-hati di jalan” jawabku
Aku akan menjemputmu jam 6 di rumahmu..
Aku seolah-olah simpanan, seperti selingkuhan.. sudah hampir 3 tahun kami melakukan hal seperti ini.. tapi hanya ini satu-satunya cara agar aku tidak menyakiti perasaan dia, khae.. sahabatku
Tapi tenyata aku salah.. pertemuanku dengan kyu malam ini ternyata membawa kehancuran persahabatan kami..
“oppa.. lama sekali?” kataku sambil membuka pintu
“mianhae.. jalanan macet tadi..sebagai gantinya aku bawakan ini” kyu memberi alasan padaku dan sebuah.. karangan bunga yang cantik
“gomawo oppa..” ucapku sambil mencium pipinya
“cheonmaneyo chagiya..” jawab kyu sambil mencubit pipiku sambil tersenyum
Aku melihat dandanannya, hari ini dia keren sekali.. menggunakan kaos putih dengan jaket hitam, celana putih dan topi yang menutupi setengah wajahnya
Aku terpesona sesaat
“ran..?” tanya kyu memecah keheninganku
“ah iya, mianhae oppa, hehe oppa mau masuk dulu?” tanyaku
“ani.. kita langsung jalan saja” jawabnya sambil menggamit tanganku dengan tangannya
“baiklah.. tapi aku masuk dulu untuk menaruh bunga ini” jawabku sambil masuk ke dalam “ayo kita jalan oppa” ucapku kemudian
Aneh..? memang aneh, terkadang aku berpikir, sampai kapan hubungan seperti ini akan terjadi? Toh, sampai akhirnya kyuhyun tetap harus memilih antara aku dan khae
Dan tanpa kusangka malam ini menjadi penentu atas pertanyaanku tadi
Aku berjalan di alun-alun kota.. melihat pohon-pohon cantik yang dihiasi lampu warna-warni, aku benar-benar menikmati kencan kali ini, karna untuk pertama kalinya kyu mengajakku photo di photobox tempat para pasangan mengabadikan kisah cinta mereka, ini pertama kalinya aku diajak olehnya.. aku berjalan sambil menggamit tangan oppa, hanya sekarang aku boleh melakukan hal ini,, aku berjalan sambil melihat hasilnya
“oppa.. lihat hidungmu besar sekali disini.. haha” aku tertawa melihatnya, oppa yang melihatku tertawa langsung bereaksi
“yang ini buang saja” ucap oppa sambil merebut photo itu dari tanganku
“jangan oppa.. aku suka, sudahlah jangan dibuang” kataku sambil mengambil photo itu dari tangannya dan memasukannya ke dalam tas
“suka? Kau ini aneh, tadi menertawakannya, sekarang bilang suka” ucap oppa sambil mengacak-acak rambutku
“yee, kan lucu.. photo seperti itu harus diabadikan” jawabku sambil membetulkan rambutku
“oya, oppa sudah melakukan ini dengan khae? Jangan sampai kau hanya melakukan ini untukku saja” aku mengingatkan oppa
“belum.. untuk hal ini aku ingin melakukan 1st denganmu” jawab oppa enteng
“tapi kau harus tetap mengajaknya melakukan hal yang sama..” kataku
“iyaiya.. baiklah..” jawab oppa padaku
Aneh? Dengan ringan aku bisa menyuruh orang yang kucintai melakukan hal yang sama untuk wanita lain
Aku masih terus tertawa sambil berjalan dengan oppa, kami menyusuri jalan dengan canda tawa, tanpa disangka turun hujan..
Aku dan oppa langsung mencari tempat berteduh, untungnya saja kami ada disebuah taman yang terdapat sebuah bangunan tua yang bisa dijadikan tempat berteduh
Aku menggosok-gosokan tanganku dengan tangan yang lain untuk meminimalisir rasa dingin
“dingin ya?” ucap oppa sambil memlukku dari belakang.. berusaha menghangatkanku
“ani.. sekarang sudah hangat karna oppa sudah memlukku” jawabku
“jeongmal? Cepat sekali kau merasa hangat” jawab oppa sambil tertawa
“hehe” aku nyengir..
Hangat.. memang hangat, kyu mengeratkan pelukannya padaku
Tertawa.. lagi-lagi kami tertawa, kenapa kami bisa tertawa? Di keadaan yang begitu rumit antara aku, kyu dan khae, aku masih bisa tertawa dengan kyu dan tersenyum untuk khae
Aku terhanyut sesaat dengan suasana romantis ini
“ran.. oppa..? apa yang kalian lakukan disini?” sebuah suara menginterupsiku dan kyu yang tengah terhanyut
“khae..?” reflex kyu melepaskan pelukannya dariku
Aku melihatnya sedikit basah, mungkin dia juga sedang berteduh, kulihat kantong belanjaan yang dibawanya, sepertinya dia baru selesai belanja tapi terjebak hujan dan berteduh, dan rumitnya dia berteduh di tempat yang sama dengan aku & kyu
“apa.. yang kalian lakukan tadi..?” tanya khae dengan air mata bersiap jatuh dari pelupuk matanya
Aku hanya bisa tertunduk.. bingung dengan apa yang harus kulakukan di keadaan saat ini
“khae,, begini, sebenarny..” belum sempat kyu menjelaskan khae sudah berlari ke luar, dibawah hujan dia menangis, tanpa bisa membedakan lagi mana air mata mana air hujan
“khae…” aku memanggilnya sambil menangis
Aku dan kyu mengejar khae yang lari ke luar, khae berhasil dicegat kyu, dia menarik lengan khae dan memeluknya..
“oppa.. kenapa kau jahat sekali padaku oppa.. kenapa kalian jahat padaku.. hiks” khae menangis sambil memukul-mukul tubuh kyu
Lagi-lagi aku hanya bisa tertunduk menangis, melihat keadaan yang paling aku takutkan akhirnya terjadi..
Aku berjalan kea rah khae dan kyu.. aku memandang khae yang masih menangis sambil memukul badan kyu pelan
“khae..” ucapku serak
“ran..” jawabnya dan memelukku
Memelukku? Kupikir dalam kondisi ini aku sudah tidak pantas untuk dipeluk olehmu khae.. aku telah jahat, aku sudah tidak pantas lagi disebut sebagai sahabatmu..
“mianhae~yo khae..” ucapku sambil mengeratkan pelukanku pada khae
“aku benar-benar tidak menyangka..” jawab khae masih sesenggukan dalam pelukanku
“aku.. aku melakukan ini karna aku sayang kalian berdua khae,,” sayang? Kalau aku memang sayang mereka berdua seharusnya aku rela melepaskan kyu untuk khae sahabatku, tapi apa yang kulakukan? Mengambil keduanya untukku sendiri
“kenapa kalian tidak bilang padaku.. padahal kalau kalian bilang kalau kalian masih saling mencintai aku akan tahu diri” khae masih sesenggukan di pelukku
“aku tidak mau menyakitimu khae.. aku benar-benar tidak menyangka bahwa caraku ini salah.. ternyata ini malah lebih menyakiti hatimu.. maafkan aku khae” kataku sesenggukan
Kyu hanya bisa diam sambil tertunduk melihatku dan khae yang tengah menangis..
Aku tahu dia bimbang,, dia pasti bingung harus memilih siapa diantara kami
Khae melepaskan pelukannya.. dia memandang kyu yang tertunduk
“oppa.. aku tahu kau lebih mencintai ran dibanding aku” ucap khae sedikit serak karna menangis dan kedinginin karna diguyur hujan lumayan lama
“apa maksudmu khae..? jangan katakana tidak, kumohon jangan katakan !” kataku mencegah kata-kata yang akan diucapkannya
“kita putus oppa” khae mengucapkan kata itu lalu pingsan
***
Sudah 3 hari semenjak kejadian itu, 3 hari pula khae tidak masuk sekolah, dia kini terbaring di rumah sakit dalam keadaan koma
Mungkin ini karna efek shock yang dia terima, aku benar-benar takut dia tidak bangun lagi..
Andai aku bisa mengulang waktu, aku tidak akan mengulang hal yang sama..
Aku benar-benar menyesal
Mungin kyuhyun juga berpikiran sama denganku
Kami telah menyakiti orang yang kami sayangi..
Aku dan kyuhyun berdiri di sebelah ranjang khae..
“khae.. hari ini aku bawakan bunga matahari.. kau cepat bangun ya” kataku berbicara sendiri
Aku duduk di sebelah ranjang khae, menggenggam erat tangannya
“khae.. maafkan aku ya.. jeongmal mianhae,, aku telah membuatmu sakit karna keegoisanku.. jeongmal mianhae” ucapku sambil menyeka air mata di pelupuk mataku
“ran..” khae bersuara.. khae sadar !
“khae.. gwaenchana?”kataku panic
“gwaenchana..” jawab khae pelan
“khae.. jeongmal mianha..” belum selesai aku bicara jari khae menutup mulutku agar tidak melanjutkannya
“iya ran.. aku sudah memaafkanmu” jawab khae lemah
“jeongmal mianhae khae..” lagi-lagi hanya kata itu yang bisa ku ucapkan
“aku.. baru menyadari sesuatu” tiba-tiba khae bicara
“apa itu?” tanyaku
“ternyata, aku lebih menyayangimu dibanding oppa..” ucap khae lemah sambil tersenyum manis.. senyum paling manis yang pernah ia perlihatkan untukku
Aku tidak bisa lagi membendung air mataku, air mata ini langsung mengalir dengan deras
“karna itu ran.. berbahagialah dengan oppa” ucap khae sambil menyentuh pipiku lembut
Mianhae.. jeongmal mianhae~yo khae..
Aku menangis, lagi-lagi aku menangis
***
2 tahun kemudian
Aku mematut diriku di cermin, aku.. inilah aku
“nah ! kau sudah cantik ran..” ucap khae
“gomawo~yo khae..” kataku sambil tersenyum senang
Sudah 2 tahun semenjak kejadian itu. Kejadian yang membuat kami semua terluka, tapi dalam 2 tahun ternyata kami mampu melupakan itu semua.. termasuk khae, kini dia telah menemukan pengganti kyu dihatinya, meskipun aku tidak yakin bahwa itu nyata.
“pengantin wanita jangan muram.. hari ini hari bahagiamu..” khae membuyarkan lamunanku
Pengantin wanita? Iya benar, hari ini hari bahagiaku, hari dimana aku akan bersama dengan orang yang kucintai selama ini
“ran~ah.. higheelsmu mana?” tanya khae melihat kakiku yang masih telanjang
“memang belum datang ya? Tadi aku sudah menitipkan seseorang untuk mengambilnya di toko” jawabku santai
“kau ini bagaimana sih? Acaranya sebentar lagi, kau masih bisa santai” khae mengeluh
“habis.. tidak pakai sepatu juga tidak apa-apa” kataku santai
“babo~ya” ucap khae sambil menunjukan jarinya di dahiku “sini biar aku yang ambilkan.. berikan alamatnya” ucap khae
“sudahlah khae.. taka pa.. kau kan akan mendampingiku” kataku
“aish ! cerewet ! sudah cepat berikan saja” ucap khae
“baiklah.. ini” aku memberikan secarik kertas pada khae
Khae langsung melesat berlari
“hati-hati khae.. jangan sampai gaunmu sobek karna berlari” kataku sambil tertawa
“tenang saja” khae berteriak sambil terus berlari
Aku rasa khae benar-benar telah melupakan semuanya..
Jeongmal gomawo~yo khae..
10 menit telah berlalu sejak khae pergi
Bagaimana keadaan anak itu? Aku tidak yakin dia kembali masih dengan keadaan rapi, haha
Saat aku tengah tersenyum aku mendengar ribut-ribut di luar
“ada apa?” tanyaku
“ada kecelakaan di persimpangan jalan sana, korbannya seorang wanita mengenakan gaun penggiring pengantin” jawab salah seorang
“penggiring pengantin?” mataku langsung terbelalak
Khae !
Tanpa pikir panjang aku langsung berlari ke tempat kejadian
“tunggu, nona ! sebentar lagi acaranya dimulai !” seseorang memanggilku
Aku tidak perduli, aku langsung lari secepat mungkin.. tanapa alas kaki
***
Aku memandangi tanah yang masih basah itu.. tempat diamana kini khae tertidur di dalamnya
Khae.. aku minta maaf atas semua tingkah egoisku Selama ini padamu
Aku memandangi batu nisan itu lekat.. mengelusnya lembut sambil menahan tangis
Kyu yang melihatku memberikan sepucuk surat kepadaku
“ini dari khae.. dia menyuruhku menyampaikannya padamu” ucap kyu
Aku membuka surat itu
To my beloved sist
Shin Soo Ran
Ran.. aku tahu selama ini kamu mencintai kyu lebih dulu dari aku, aku tidak menyangka hingga suatu hari kyu dan aku jadian.. aku dengan jahatnya pura-pura tidak tahu bahwa kalian saling mencintai.. maafkan ke egoisanku ran..
Hingga suatu hari aku menemukanmu sedang berdua dengan kyu, aku semakin yakin kalian saling mencintai, hatiku hancur saat itu, tapi entah kenapa, aku bisa menerima semua kejadian itu dengan mudah, hingga akhirnya aku sadar.. ternyata aku lebih menyanyangimu dibanding kyu.. berbahagialah ran.. bila kau membaca surat ini,jika aku masih hidup segera temui aku.. peluk aku sebagai tanda bahwa kau memaafkan ke egoisanku selama ini.. jika kau membaca ini saat aku yelah tiada maka hiduplah bahagia demi diriku..
Sahabatmu yang egois
Kyukhae
Aku menangis membaca suratnya.. kini kau telah tiada khae.. aku tidak bisa memelukmu.. mianhae ternyata selama ini kita menyakiti hati satu sama lain..
Terimakasih karna telah menyayangiku..
Aku juga menyayangimu khae..
“ran~ah.. ayo kita pulang..” oppa mengulurkan tangannya padaku “aku yakin dia sudah berbahagia disana” oppa melihat ke langit
Aku melihat langit, seolah melihat khae aku tersenyum..
Kau juga.. berbahagialah khae..
The end
==============

No comments:

Post a Comment