By: seo rin
Suju
Dorm, 10.00pm
“Miawwww!”
Aku mengeong dan mendesakkan tubuhku pada Hee Chul, majikanku yang sekarang
masih sibuk tidur.
“Aiiyyoo
main Hee Chul~ah..” eongku dalam bahasa kucing.
“Aaah~
Heebum.. jangan ganggu aku..” erang Hee Chul yang masih setengah sadar dalam
tidurnya. Ia mendorongku menjauh dari tubuhnya, tapi aku tetap mengeong dan
memaksanya bangun.
“Heebum..
aku capekk~..”erangnya lagi.”Nih, kukasih uang saja,,, kalau lapar beli makan
saja sendiri, jangan ganggu aku.. pergi sana..” Ia terus bergumam nggak jelas
seraya merogoh sakunya dan melemparkan uang kertas yang ditemukannya ke arahku
dengan mata terpejam.
MWOO???!! Harga diriku terluka. Apa maksud semua ini Kim Hee
Chul?? Kau memberiku uang dan menyuruhku pergi? Apa itu berarti kau mengusirku?
Kau ingin bilang kalau aku mengganggumu begitu??
Baik!
Kuterima tawaranmu! Aku akan pergi dan cari majikan baru saja! Aku akan cari
orang yang lebih baik daripada kau, huh!
Aku
segera ngeloyor pergi dari kamar Hee Chul, melancarkan misiku untuk mencari
majikan baru.
________________***_________________
Aku
berjalan-jalan di dorm bawah karena bosan dengan penghuni dorm atas yang sudah
kukenal semua. Paling juga nanti aku langsung dikembalikan ke kamar Hee Chul
kalau aku main sana! Aku nggak mau!
Aku
masuk ke kamar Eun Hyuk…
Arrrrgggghhh!!!!
Cahaya menyilaukan apa ini?? Kamar ini terlalu rapi!! >.<!! Ini
benar-benar seperti neraka buatku. Semua barang tertata di tempatnya dan
dikelompokkan sesuai jenisnya. Benar-benar mengerikan. Apa-apaan ini? Nggak
seharusnya ada kamar yang seperti ini! Pasti Eun Hyuk lupa membuatnya
berantakan, hem. “Kalau begitu biar kubantu melakukannya dengan senang hati,
haha!” batinku seraya mengeluarkan cakar-cakar tajamku yang berkilauan.
15
menit kemudian..
“Aaah~.”
Aku berbaring dengan nyaman di atas kasur Eun Hyuk. Akhirnya selesai juga
membuat neraka ini jadi surga bagiku. Senang senang senang! Kertas-kertas sudah
bertebaran di mana-mana dan selimut di kasur juga sudah acak-acakan. Beginilah
sebuah kamar seharusnya, kekekeke..
Bruk!
Suara benda jatuh menghentikan evil laugh-ku. Eun Hyuk berdiri mematung di
depan pintu dengan tampang melongo saking shocknya.
“kamarku..”
ucapnya lirih. “Hwaaaa!!! Heebuuuummm!!! Pasti kau yang sudah melakukan semua
ini ya?? Kau apakan kamarku, ha!?” teriaknya seraya mendelik marah begitu
melihatku enak-enakan di tempat tidurnya.
Weeikzz!
Alarm tanda bahaya! Kaburrrrr!!
“Miawwww!!”
Aku langsung melompat keluar dari kamar Eun Hyuk sebelum sempat dipanggang api
kemarahannya, meninggalkannya yang teriak-teriak sendiri, meratapi keadaan
kamarnya. Pura-pura nggak tahu aja ah! =p
`________________***_________________
Aku
berjalan-jalan lagi dan menemukan seseorang yang sedang main game. Kalau nggak
salah sih.. Kyu Hyun.. hmmm.. benar, itu Kyu Hyun..
“Yess!!”
Kyu Hyun bersorak saat layar laptop di depannya menampilkan tulisan WIN. Seklai
lagi berhasil menyelesaikan game dengan gemilang.
“Sekarang
main apa lagi ya?” Ia mengutak-atik kaset koleksinya dengan penuh minat. Nggak
sengaja ia melihatku.
“Ah,
Heebum, kebetulan kau ada di sini. Menurutmu mana yang lebih bagus, ini atau
ini?” Ia menyodorkan 2 kaset yang berbeda ke arahku.
Aku
berpikir.. berpikir.. berpikir..
Tunggu..
Mana aku tahu babo! Aku ini kan kucing! Nggak pernah main game begituan! Huh,
aku melengos pergi begitu saja.
“Hei,
Heebum, mau ke mana? Kau belum jawab pertanyaanku!” teriak KyuHyun.
Jawab
saja sendiri!
Aaah~
kenapa nggak ada orang yang normal sih di sini.. Sepertinya memang cuma Hee
Chul yang paling normal untukku.. Hee??? Babo! Apa yang kupikirkan barusan? Aku
menganggap orang itu normal? Aku pasti sudah gila.. Aku kan sedang cari majikan
baru. Sudah, berhenti memikirkannya Heebum!
________________***_________________
Sring!
Mata kucingku yang tajam menangkap sesuatu. Pintu kamar yang terbuka! Nggak
peduli kamar siapa, kalau dibuka berartu siapapun boleh masuk, kan..
“Permisi…”
ucapku.
“Ah,
itu kau ya Heebum?” terdengar suara sahutan dalam bahasa hewan yang sama
denganku. Aku melongok masuk. Seekor kura-kura darat sedang menikmati paginya
di dalam kotak kaca. Rupanya ini kamar Yesung.
“Oh,
hai ddangkoma..” sapaku.
“Hai.
Kau sedang jalan-jalan, ya?”
“Hmm.
Begitulah.. Aku mau cari majikan baru.”
“He?
Memangnya kenapa dengan Hee Chul?”
“Dia
menyebalkan. Huh! Aku nggak mau membicarakan orang itu.”
“Kalau
begitu kau jadi piaraannya Yesung saja, menemaniku.”
“Hee??
Memangnya dia mau ya, memeliharaku?”
“Nggak
ada salahnya mencoba, kan? Kita bisa berbagi tempat di kotak kaca ini,” tawar
ddangkoma, menunjukkan ruang longgar di tempat tinggalnya. Kurasa ini patut
dicoba.
“Boleh
aku masuk?” tanyaku.
“Tentu
saja!”
Aku
menatap tembok kaca yang cukup tinggi untukku itu. Ah, segini nggak ada
apa-apanya, yang penting dapat majikan baru!
Hup!
Aku menaikkan kedua kaki depanku ke atas kaca. Dengan susah payah aku mencoba
naik. Aiyyo Heebum, tinggal sedikit lagi.. sedikit lagi.. sedikit lagi dan..
Ngek!
Aku terangkat lebih tinggi dari perkiraanku. Ada apa ini? Apa aku terbang? Tapi
yang terlihat selanjutnya adalah tatapan tajam milik Yesung.
“Apa
yang mau kau lakukan pada kura-kuraku ha? Kau mau memakannya ya?”
“Aku
nggak melakukan apa-apa kok,” aku mengeong seperti itu, tapi tentu saja Yesung
nggak tahu bahasaku.
“Jangan
pernah kembali lagi ke kamarku sebelum kau hilangkan ketertarikanmu pada
kura-kuraku!” Yesung mengeluarkanku dari kamarnya dan menutup pintu dengan
cepat di depanku.
Tidak
sopan! Kalau kena aku gimana! Lagipula aku kan nggak suka kura-kura mentah.
Kalau kura-kura matang mungkin saja, hhe.. Tidak! Maafkan aku ddangkoma! Aku
nggak akan pernah makan kau ataupun kerabatmu dalam bentuk matang maupun
mentah, tenang saja. Mana mungkin aku mengkhianati temanku sendiri..
________________***_________________
Haaah~.
Aku menghela nafas panjang. Ke mana lagi ya.. Dari tadi nggak ketemu calon
majikan yang kuinginkan..
Aku
sedang berjalan ke dapur ketika melihat aura malaikat itu di sana. Ryeo Wook
sepertinya sedang mencoba resep masakan yang baru. Kesempatan. Mungkin saja dia
sedang masak enak dan mau membaginya padaku.
“Hah,
bagaimana sih cara membuat kue lidah kucing ini?” ucapnya.
Glek!
Barusan dia bilang apa? Lidah kucing?? Hiyyaaa!! Aku nggak boleh dekat-dekat
dengannya! Bisa-bisa lidahku dipotong dan dijadikan bahan utama masakannya itu.
Aku masih ingin hidup lebih lama. Biarpun nyawaku sembilan, tetap saja ada
kemungkinan mati.
Aisssh!!
Benar-benar nggak ada tempat aman di sini, lebih baik aku keluar saja..
________________***_________________
“Udara
segarr!!” teriakku dalam hati saat menghirup udara di luar dorm. Sekarang
saatnya petualangan yang sebenarnya..
1
jam kemudian..
Ahh~
capekkkk~.. Nggak kusangka jalan-jalan di luar sendirian bisa secapek ini.
Harusnya tadi aku ngajak Hee Chul.
Plakk.
Aku menampar diri sendiri. Sudah dibilang lupakan orang itu juga! Tapi.. aku
lapar.. hikz.. T.T Mana aku belum sarapan sebelum kabur lagi.. hikz..
deritaku..
Aku
berhenti di depan sebuah kafe luar ruangan. Wangi masakannya benar-benar
menggoda para cacing di perutku ini untuk semakin keras bernyanyi. Hmm..
Perutku lebih keroncongan lagi saat melihat apa yang terhidang di meja di
depanku. Steak ayam yang kelihatannya benar-benar nikmat sekali dan memancing
air liurku. Haaah~.
“Hei,
dari tadi sepertinya kucing itu melihat ke arah kita,” komentar seseorang yang
duduk di meja itu. Ia sekarang melihatku.
“Hmm,
pasti ia kelaparan dan berharap kalau kita akan memberinya makanan, maklum,
kucing jalanan..”
Kraukkk!
Aku menggigit kaki orang itu dan kabur sebelum dipukul. Enak saja, dibilang
kucing jalanan! Aku ini kucing artis terkenal tahu! Humpf! Kenapa nggak ada
seorangpun yang ramah padaku sih..
Brukk.
Nggak sengaja aku menabrak tempat sampah dan membuat isinya jatuh menimpaku
semua. Haha.. lengkap sudah penderitaanku..
________________***_________________
Aku
menatap langit yang bersemburat merah. Matahari sudah mulai tenggelam sekarang.
Pencarianku seharian ini sepertinya sia-sia saja dan perutku juga makin
kelaparan. Tanpa sadar aku sudah ada di depan asrama tempat tinggalku.
Haruskah
aku masuk ke dalam dan kembali ke kamar Hee Chul? Tapi.. aku kan sudah
meninggalkannya. Apa yang akan dikatakan orang lain soal ini? Tapi kan dia yang
mengusirku lebih dulu. Jadi bukan salahku.
Tapi..
kenapa aku kangen pada orang itu ya? Mungkin sebaiknya aku memang masuk lagi.
Kalau dia mengusirku lagi aku pura-pura nggak dengar aja ah. Walau bagaimanapun
soalnya memang cuma tempat ini yang cocok untukku.
Hup!
Aku melompat lewat jendela hingga akhirnya bisa masuk ke kamar Hee Chul. Tapi,
kenapa kamarnya kosong ya? Di luar juga sepertinya terdengar suara ribut-ribut
nggak jelas. Aku keluar kamar. Anggota dorm atas sedang kebingungan semua.
“Coba
cari lagi, mungkin ada di kolong tempat tidur,” kata Teuki.
“Nggak
ada, aku sudah mencarinya seratus kali!” jawab Hee Chul.
“Di
kamar mandi?” tanya Han Kyung.
“Buat
apa kucing ke kamar mandi ha?” tanya Hee Chul.
“Siapa
tahu?” timpal Shindong.
“Atau..
jangan-jangan dia dimasak oleh Ryeo Wook di bawah! Kudengar dia sedang masak
resep baru.” Dong Hae ikut-ikutan.
“Jangan
membuatku makin takut! Aaa~ Heebum, sebenarnya di mana kau???”
Aku
diam. Hee Chul mencariku? Seharian ini dia mencariku? Berarti dia nggak ingin
aku pergi.. Dia bahkan sampai kebingungan seperti itu memikirkan keselamatanku.
Aku terharuuuu~
“Miawww,”
aku mengeong dengan sepenuh hati seraya mendekati Hee Chul.
“Heebum..”
ucapnya pelan saat melihatku. “Heebuuuummm!” ia langsung berlari dan
mengangkatku ke udara dengan gembira.
“Kyyaa.
Dari mana saja kau? Aku bingung mencarimu sejak tadi tahu! Aku takut terjadi
apa-apa padamu. Aku kangen sekali padamu!”
Aku
mengeong lagi yang kira-kira bisa diartikan begini dalam bahasa kucing “Aku
juga kangen padamu Hee Chul! Kupikir aku bisa bertemu orang yang lebih baik di
luar sana, tapi ternyata nggak ada orang yang lebih baik darimu! Kau lah
satu-satunya majikanku!”
“Heebummm!!”
“Hee
Chul!!>.<!”
“Eh,
tunggu, tapi bau apa ini?” katanya saat mencium aroma yang keluar dari tubuhku.
“Kau itu main ke mana saja, sih.. Kenapa sepertinya aku mencium bau sampah..
Aisssh, ini tidak boleh dibiarkan. Aku harus membuatmu bersih dan wangi lagi.
Ayo mandi sekarang.”
Heee??
T.. Tunggu.. Mandi?? Mwo?? Aku kan takut air! Annio! Aku nggak mau mandi! Aku
meronta-ronta dalam pegangan Hee Chul, tetapi tetap saja nggak bisa lepas.
“Saatnya
berendam..” kata Hee Chul.
Hwaaaa!!
Annioooo!! Aku memang benci kau cuekin Hee Chul, tapi akau lebih benci lagi
kalau harus kena air! Seseorang!! Tolong akuuuuu!!!
_taMat_
Haha..
entah kenapa aku menikmati diriku sebagai Heebum..
Ff ini di ambil dari http://superjuniorff2010.wordpress.com/2010/03/17/heebum-story-i-need-new-owner/
No comments:
Post a Comment