Monday, 3 March 2014

[Heebum Story] I Need New Owner!

By:  seo rin
Suju Dorm, 10.00pm
“Miawwww!” Aku mengeong dan mendesakkan tubuhku pada Hee Chul, majikanku yang sekarang masih sibuk tidur.
“Aiiyyoo main Hee Chul~ah..” eongku dalam bahasa kucing.
“Aaah~ Heebum.. jangan ganggu aku..” erang Hee Chul yang masih setengah sadar dalam tidurnya. Ia mendorongku menjauh dari tubuhnya, tapi aku tetap mengeong dan memaksanya bangun.
“Heebum.. aku capekk~..”erangnya lagi.”Nih, kukasih uang saja,,, kalau lapar beli makan saja sendiri, jangan ganggu aku.. pergi sana..” Ia terus bergumam nggak jelas seraya merogoh sakunya dan melemparkan uang kertas yang ditemukannya ke arahku dengan mata terpejam.

MWOO???!! Harga diriku terluka. Apa maksud semua ini Kim Hee Chul?? Kau memberiku uang dan menyuruhku pergi? Apa itu berarti kau mengusirku? Kau ingin bilang kalau aku mengganggumu begitu??
Baik! Kuterima tawaranmu! Aku akan pergi dan cari majikan baru saja! Aku akan cari orang yang lebih baik daripada kau, huh!
Aku segera ngeloyor pergi dari kamar Hee Chul, melancarkan misiku untuk mencari majikan baru.
________________***_________________
Aku berjalan-jalan di dorm bawah karena bosan dengan penghuni dorm atas yang sudah kukenal semua. Paling juga nanti aku langsung dikembalikan ke kamar Hee Chul kalau aku main sana! Aku nggak mau!
Aku masuk ke kamar Eun Hyuk…
Arrrrgggghhh!!!! Cahaya menyilaukan apa ini?? Kamar ini terlalu rapi!! >.<!! Ini benar-benar seperti neraka buatku. Semua barang tertata di tempatnya dan dikelompokkan sesuai jenisnya. Benar-benar mengerikan. Apa-apaan ini? Nggak seharusnya ada kamar yang seperti ini! Pasti Eun Hyuk lupa membuatnya berantakan, hem. “Kalau begitu biar kubantu melakukannya dengan senang hati, haha!” batinku seraya mengeluarkan cakar-cakar tajamku yang berkilauan.
15 menit kemudian..
“Aaah~.” Aku berbaring dengan nyaman di atas kasur Eun Hyuk. Akhirnya selesai juga membuat neraka ini jadi surga bagiku. Senang senang senang! Kertas-kertas sudah bertebaran di mana-mana dan selimut di kasur juga sudah acak-acakan. Beginilah sebuah kamar seharusnya, kekekeke..
Bruk! Suara benda jatuh menghentikan evil laugh-ku. Eun Hyuk berdiri mematung di depan pintu dengan tampang melongo saking shocknya.
“kamarku..” ucapnya lirih. “Hwaaaa!!! Heebuuuummm!!! Pasti kau yang sudah melakukan semua ini ya?? Kau apakan kamarku, ha!?” teriaknya seraya mendelik marah begitu melihatku enak-enakan di tempat tidurnya.
Weeikzz! Alarm tanda bahaya! Kaburrrrr!!
“Miawwww!!” Aku langsung melompat keluar dari kamar Eun Hyuk sebelum sempat dipanggang api kemarahannya, meninggalkannya yang teriak-teriak sendiri, meratapi keadaan kamarnya. Pura-pura nggak tahu aja ah! =p
`________________***_________________
Aku berjalan-jalan lagi dan menemukan seseorang yang sedang main game. Kalau nggak salah sih.. Kyu Hyun.. hmmm.. benar, itu Kyu Hyun..
“Yess!!” Kyu Hyun bersorak saat layar laptop di depannya menampilkan tulisan WIN. Seklai lagi berhasil menyelesaikan game dengan gemilang.
“Sekarang main apa lagi ya?” Ia mengutak-atik kaset koleksinya dengan penuh minat. Nggak sengaja ia melihatku.
“Ah, Heebum, kebetulan kau ada di sini. Menurutmu mana yang lebih bagus, ini atau ini?” Ia menyodorkan 2 kaset yang berbeda ke arahku.
Aku berpikir.. berpikir.. berpikir..
Tunggu.. Mana aku tahu babo! Aku ini kan kucing! Nggak pernah main game begituan! Huh, aku melengos pergi begitu saja.
“Hei, Heebum, mau ke mana? Kau belum jawab pertanyaanku!” teriak KyuHyun.
Jawab saja sendiri!
Aaah~ kenapa nggak ada orang yang normal sih di sini.. Sepertinya memang cuma Hee Chul yang paling normal untukku.. Hee??? Babo! Apa yang kupikirkan barusan? Aku menganggap orang itu normal? Aku pasti sudah gila.. Aku kan sedang cari majikan baru. Sudah, berhenti memikirkannya Heebum!
________________***_________________
Sring! Mata kucingku yang tajam menangkap sesuatu. Pintu kamar yang terbuka! Nggak peduli kamar siapa, kalau dibuka berartu siapapun boleh masuk, kan..
“Permisi…” ucapku.
“Ah, itu kau ya Heebum?” terdengar suara sahutan dalam bahasa hewan yang sama denganku. Aku melongok masuk. Seekor kura-kura darat sedang menikmati paginya di dalam kotak kaca. Rupanya ini kamar Yesung.
“Oh, hai ddangkoma..” sapaku.
“Hai. Kau sedang jalan-jalan, ya?”
“Hmm. Begitulah.. Aku mau cari majikan baru.”
“He? Memangnya kenapa dengan Hee Chul?”
“Dia menyebalkan. Huh! Aku nggak mau membicarakan orang itu.”
“Kalau begitu kau jadi piaraannya Yesung saja, menemaniku.”
“Hee?? Memangnya dia mau ya, memeliharaku?”
“Nggak ada salahnya mencoba, kan? Kita bisa berbagi tempat di kotak kaca ini,” tawar ddangkoma, menunjukkan ruang longgar di tempat tinggalnya. Kurasa ini patut dicoba.
“Boleh aku masuk?” tanyaku.
“Tentu saja!”
Aku menatap tembok kaca yang cukup tinggi untukku itu. Ah, segini nggak ada apa-apanya, yang penting dapat majikan baru!
Hup! Aku menaikkan kedua kaki depanku ke atas kaca. Dengan susah payah aku mencoba naik. Aiyyo Heebum, tinggal sedikit lagi.. sedikit lagi.. sedikit lagi dan..
Ngek! Aku terangkat lebih tinggi dari perkiraanku. Ada apa ini? Apa aku terbang? Tapi yang terlihat selanjutnya adalah tatapan tajam milik Yesung.
“Apa yang mau kau lakukan pada kura-kuraku ha? Kau mau memakannya ya?”
“Aku nggak melakukan apa-apa kok,” aku mengeong seperti itu, tapi tentu saja Yesung nggak tahu bahasaku.
“Jangan pernah kembali lagi ke kamarku sebelum kau hilangkan ketertarikanmu pada kura-kuraku!” Yesung mengeluarkanku dari kamarnya dan menutup pintu dengan cepat di depanku.
Tidak sopan! Kalau kena aku gimana! Lagipula aku kan nggak suka kura-kura mentah. Kalau kura-kura matang mungkin saja, hhe.. Tidak! Maafkan aku ddangkoma! Aku nggak akan pernah makan kau ataupun kerabatmu dalam bentuk matang maupun mentah, tenang saja. Mana mungkin aku mengkhianati temanku sendiri..
________________***_________________
Haaah~. Aku menghela nafas panjang. Ke mana lagi ya.. Dari tadi nggak ketemu calon majikan yang kuinginkan..
Aku sedang berjalan ke dapur ketika melihat aura malaikat itu di sana. Ryeo Wook sepertinya sedang mencoba resep masakan yang baru. Kesempatan. Mungkin saja dia sedang masak enak dan mau membaginya padaku.
“Hah, bagaimana sih cara membuat kue lidah kucing ini?” ucapnya.
Glek! Barusan dia bilang apa? Lidah kucing?? Hiyyaaa!! Aku nggak boleh dekat-dekat dengannya! Bisa-bisa lidahku dipotong dan dijadikan bahan utama masakannya itu. Aku masih ingin hidup lebih lama. Biarpun nyawaku sembilan, tetap saja ada kemungkinan mati.
Aisssh!! Benar-benar nggak ada tempat aman di sini, lebih baik aku keluar saja..
________________***_________________
“Udara segarr!!” teriakku dalam hati saat menghirup udara di luar dorm. Sekarang saatnya petualangan yang sebenarnya..
1 jam kemudian..
Ahh~ capekkkk~.. Nggak kusangka jalan-jalan di luar sendirian bisa secapek ini. Harusnya tadi aku ngajak Hee Chul.
Plakk. Aku menampar diri sendiri. Sudah dibilang lupakan orang itu juga! Tapi.. aku lapar.. hikz.. T.T Mana aku belum sarapan sebelum kabur lagi.. hikz.. deritaku..
Aku berhenti di depan sebuah kafe luar ruangan. Wangi masakannya benar-benar menggoda para cacing di perutku ini untuk semakin keras bernyanyi. Hmm.. Perutku lebih keroncongan lagi saat melihat apa yang terhidang di meja di depanku. Steak ayam yang kelihatannya benar-benar nikmat sekali dan memancing air liurku. Haaah~.
“Hei, dari tadi sepertinya kucing itu melihat ke arah kita,” komentar seseorang yang duduk di meja itu. Ia sekarang melihatku.
“Hmm, pasti ia kelaparan dan berharap kalau kita akan memberinya makanan, maklum, kucing jalanan..”
Kraukkk! Aku menggigit kaki orang itu dan kabur sebelum dipukul. Enak saja, dibilang kucing jalanan! Aku ini kucing artis terkenal tahu! Humpf! Kenapa nggak ada seorangpun yang ramah padaku sih..
Brukk. Nggak sengaja aku menabrak tempat sampah dan membuat isinya jatuh menimpaku semua. Haha.. lengkap sudah penderitaanku..
________________***_________________
Aku menatap langit yang bersemburat merah. Matahari sudah mulai tenggelam sekarang. Pencarianku seharian ini sepertinya sia-sia saja dan perutku juga makin kelaparan. Tanpa sadar aku sudah ada di depan asrama tempat tinggalku.
Haruskah aku masuk ke dalam dan kembali ke kamar Hee Chul? Tapi.. aku kan sudah meninggalkannya. Apa yang akan dikatakan orang lain soal ini? Tapi kan dia yang mengusirku lebih dulu. Jadi bukan salahku.
Tapi.. kenapa aku kangen pada orang itu ya? Mungkin sebaiknya aku memang masuk lagi. Kalau dia mengusirku lagi aku pura-pura nggak dengar aja ah. Walau bagaimanapun soalnya memang cuma tempat ini yang cocok untukku.
Hup! Aku melompat lewat jendela hingga akhirnya bisa masuk ke kamar Hee Chul. Tapi, kenapa kamarnya kosong ya? Di luar juga sepertinya terdengar suara ribut-ribut nggak jelas. Aku keluar kamar. Anggota dorm atas sedang kebingungan semua.
“Coba cari lagi, mungkin ada di kolong tempat tidur,” kata Teuki.
“Nggak ada, aku sudah mencarinya seratus kali!” jawab Hee Chul.
“Di kamar mandi?” tanya Han Kyung.
“Buat apa kucing ke kamar mandi ha?” tanya Hee Chul.
“Siapa tahu?” timpal Shindong.
“Atau.. jangan-jangan dia dimasak oleh Ryeo Wook di bawah! Kudengar dia sedang masak resep baru.” Dong Hae ikut-ikutan.
“Jangan membuatku makin takut! Aaa~ Heebum, sebenarnya di mana kau???”
Aku diam. Hee Chul mencariku? Seharian ini dia mencariku? Berarti dia nggak ingin aku pergi.. Dia bahkan sampai kebingungan seperti itu memikirkan keselamatanku. Aku terharuuuu~
“Miawww,” aku mengeong dengan sepenuh hati seraya mendekati Hee Chul.
“Heebum..” ucapnya pelan saat melihatku. “Heebuuuummm!” ia langsung berlari dan mengangkatku ke udara dengan gembira.
“Kyyaa. Dari mana saja kau? Aku bingung mencarimu sejak tadi tahu! Aku takut terjadi apa-apa padamu. Aku kangen sekali padamu!”
Aku mengeong lagi yang kira-kira bisa diartikan begini dalam bahasa kucing “Aku juga kangen padamu Hee Chul! Kupikir aku bisa bertemu orang yang lebih baik di luar sana, tapi ternyata nggak ada orang yang lebih baik darimu! Kau lah satu-satunya majikanku!”
“Heebummm!!”
“Hee Chul!!>.<!”
“Eh, tunggu, tapi bau apa ini?” katanya saat mencium aroma yang keluar dari tubuhku. “Kau itu main ke mana saja, sih.. Kenapa sepertinya aku mencium bau sampah.. Aisssh, ini tidak boleh dibiarkan. Aku harus membuatmu bersih dan wangi lagi. Ayo mandi sekarang.”
Heee?? T.. Tunggu.. Mandi?? Mwo?? Aku kan takut air! Annio! Aku nggak mau mandi! Aku meronta-ronta dalam pegangan Hee Chul, tetapi tetap saja nggak bisa lepas.
“Saatnya berendam..” kata Hee Chul.
Hwaaaa!! Annioooo!! Aku memang benci kau cuekin Hee Chul, tapi akau lebih benci lagi kalau harus kena air! Seseorang!! Tolong akuuuuu!!!
_taMat_
Haha.. entah kenapa aku menikmati diriku sebagai Heebum..

No comments:

Post a Comment