Saturday, 22 February 2014

[FF Of The Week] Saranghae Oppa


Author                  : Han Seyeon
Main Cast            : Cho Kyuhyun
  Choi Hyun Hoo
Another Cast     : Shin Nara
Genre                   : Romantic
Rating                   : PG-17

Pagi ini aku masih memandangi sebuah foto pernikahan. Foto yang hampir setiap hari aku pandangi. Setiap kali melihatnya, aku masih tidak percaya hal itu benar – benar terjadi. Ketika melihat foto itu, aku kembali teringat kenangan 6 tahun yang lalu. Kenangan 6 tahun yang tidak terlupakan. Kenangan yang mengajari ku berbagai macam perasaan.
**

6 tahun yang lalu……
“ya!  Choi Hyun Hoo !! apa yang sedang kau lakukan? Kau masih saja melihatnya ya? Aishh”
Mendengar  teriakan Nara aku langsung buru – buru menghentikan aktfitasku, aktifitas memotret seorang namja. Namja yang akhir – akhir ini begitu menarik perhatianku.
“ya! Hyun apakah benar kau mengaguminya?”
Mendengar itu, aku langsung mendongakkan kepala ku menatap sahabat ku ini. Pertanyaannya membuat ku bingung untuk sekian kalinya, kuletakkan kamera ku yang sedari tadi aku pegang.
“Nara apa maksud mu?”
“Hyun apa kau tidak sadar? Sudah 2 minggu ini kau mengambil fotonya diam – diam, kau juga selalu memandangi fotonya, terlebih lagi kau selalu tersenyum jika melihat fotonya. Dan kau juga selalu memandangi namja itu secara diam – diam. Aku sedikit ragu bila kau hanya mengaguminya. Bisa dikatakan bahwa kau mencintainya” ujar Nara yang masih memandangi wajahku.
Aku memalingkan wajahku,  mencoba mencerna perkataan Nara. Memang benar apa yang dikatakan Nara. Sudah 2 minggu ini aku melakukannya, tapi itu hanya semata – mata aku mengaguminya. Bahkan aku juga tidak tahu kenapa. Waktu itu aku bertemu pandang dengan namja itu, entah kenapa sorot matanya benar – benar membuat ku tertarik padanya. Matanya seolah – olah berbicara. Aku tahu dia sangat terkenal disekolahan ini. Semua orang mengatakan dia perfect. Tapi ketika aku melihat matanya tergambar rasa kesepian yang begitu mendalam. Sejak saat itu aku ingin mengetahui rasa itu. Dan selalu membuatku penasaran sehingga rasa itu berubah menjadi rasa kagum dengan sorot matanya. Sorot mata seorang namja yang benar – benar menarik perhatianku.
“Hyun, kau harus mengatakan perasaanmu pada Cho Kyuhyun”
“Nara-ah, aku tidak menyukainya, tidak menyanyanginya, bahkan aku tidak mencintainya. Aku hanya mengaguminya. Aku tidak ingin kau menyamakan ku seperti yeoja – yeoja yang selalu mengikuti Kyuhyun kemana – mana”
“tapi di sisi lain kau seperti mereka, bahkan lebih parah. Kau selalu mengambil fotonya secara diam – diam dan masih banyak lagi”
Aku menundukkan kepalaku. Apa yang dikatakan Nara benar. Itu semua aku lakukan karna aku tidak punya keberanian.“mianhae…” ucap ku lirih
“sudahlah, harusnya kau berkata seperti itu pada Kyuhyun. Kumpulkan keberanianmu dan katakan itu. Sebelum acara kelulusan. Karna kau tidak akan lagi bertemu dengannya”
“aku rasa tidak Nara-ah, ternyata nanti dia satu kampus dengan ku” kata ku dengan antusias
“mwo?! Pasti kau sudah mengetahui sebelumnya, ya sudahlah terserah kau saja” lalu Nara melanjutkan makannya lagi.
Kupandangi hasil jepretanku tadi, senyumku melebar ketika melihat foto – foto itu. ‘Seandainya aku bisa melihatmu lebih dekat lagi’ gumamku
**
Sudah 5 semester  ini aku ada di sini, tapi aku jarang melihat Cho Kyuhyun. Kami memang satu kampus, tapi berbeda jurusan. Dan aku pun sudah jarang sekali melakukan aktifitaku seperti dulu. Dan di sini juga tidak ada Nara. Dia tidak satu kampus ku denganku, tapi kami sering berpergian bersama. Hari ini pun aku duduk di kantin sendirian sambil memakan makan siangku.
“permisi, bolehkah aku duduk disini”
Sepertinya dia seorang namja, terserahlah “ne”jawabku tanpa menoleh sedikitpun ke arah sumber suara itu.
Lalu aku mulai melanjutkan makan ku dengan lahap, bukan karna aku lapar. Tapi karna kesal, sudah lama sekali aku tidak menemukannya. Seolah – olah dia menghilang di telan bumi.
“makanlah dengan pelan Hyun-ssi”ujar namja itu lagi dengan suara yang lebih lembut.
“Shireo!” siapa dia kenapa namja ini berani – beraninya memperingatkan ku. Mendengar itu aku semakin memperbanyak makan ku. Tapi kenapa dia tahu namaku, di kampus ini aku jarang mempunyai teman seorang namja. Lalu aku menolehkan kepalaku ke arah namja itu.
“OMMO!” dengan segera aku berdiri, dan betapa terkejutnya aku, dia adalah Cho Kyuhyun. Orang yang selama ini aku cari duduk di samping ku.
“Ya!!Hyun-ssi! Bisakah kau duduk, kau sudah seperti melihat hantu. Aissh!” ujar Kyuhyun setengah berteriak.
Aku kembali duduk dan menundukkan kepalaku “darimana kau tahu namaku?”
“kau tidak tahu? Kukira kau tahu” Ujar Kyuhyun sok misterius
“Wae?!” aku mulai menatapnya dan mencoba menstabilkan detak jantung ku ini
“kau itu sangat terkenal di kampus ini. Apalagi di kalangan para namja. Kata mereka kau seperti bidadari yang turun dari surga, anggun, baik, manis. Awalnya aku sangat penasaran dengan apa yang dikatakan teman – teman ku. Lalu aku ingin melihat seberapa cantiknya yeoja itu. Mereka lalu mengajakku ke sini dan memberitahuku kalau yeoja itu adalah kau. Benar – benar mengagetkan. Apa mata namja – namja itu buta. Kau tidak seperti bidadari. Kau juga tidak cantik, tidak anggun, juga tidak manis”
Aku tahu kalo Kyuhyun tajam dalam hal berbicara atau sejenisnya. Tapi aku tidak pernah menyangkanya bila kata – katanya akan setajam ini. Aissh. Dengan segera aku menjitak kepalanya.
“aww.. satu lagi tenaga mu ini seperti tenaga seorang namja” ujarnya yang masih memegang kepalanya
Aissh dia benar – benar menyebalkan. Aku menjitak kepalanya sekali lagi. Dengan segera aku meninggalkan tempat itu. Aku sangat merindukannya,itu tidak bisa kupungkiri. Tapi aku harus segera pergi, aku tidak ingin wajah ku memerah bila dekat dengannya. Namun belum sempat aku melangkahkan kaki ku dia sudah menarik tangan ku untuk kembali duduk.
“ya! Mau kemana kau! Habiskan dulu makananmu lalu pergi”
“aissh kau tahu, karna kau selera makan ku tiba – tiba menghilang” ujarku yang masih belum berani melihatnya.
“mianhae, jeongmal mianhae”ucap Kyuhyun dengan lirihnya.
Ommo jangan katakan itu kau sudah membuat pipiku memerah. Aku takut kau melihatnya. Karna pasti kau akan mengejekku.
“baiklah, apa yang harus aku lakukan agar kau mau memaafkan ku Hyun” ujarnya yang sedikit lirih
Apa yang dikatakannya, hanya karna aku kehilangan selera makan kau langsung merasa sangat bersalah Cho Kyuhyun
“baiklah, ayo ikut aku” Kyuhyun pun menarik tanganku dan membawaku pergi
“ya! Cho Kyuhyun!! apa yang akan kau lakukan?! Kau mau membawaku kemana?”
“sudahlah ikut aku, kau tidak ada kelas lagi kan setelah ini”
Dari mana dia tahu, aku senang kau ada di dekat ku Kyuhyun. Bahkan aku benar – benar tidak percaya akan hal ini. Tapi itu tambah membuatku semakin penasaran dengan mu Cho Kyuhyun.
“sebelumnya tutup matamu dulu Hyun”
“ya! Apa yang akan kau …” belum selesai aku berbicara dia sudah menutup mataku dengan tangannya.
Tangannya yang besar terasa sangatlah hangat. Tanpa sadar kedua tanganku memegang tangannya yang masih menutupi mataku. Aku tersenyum merasakan kehangatan tangannya
“ya! Hyun apa kau mulai terpesona denganku?” goda Kyuhyun
Refleks aku melepaskan kedua tangannya secara paksa “aissh, siapa yang terpesona dengan mu Cho Kyuhyun!” dengan segera aku membalikkan badan, sedetik kemudian aku baru sadar betapa cantiknya tempat ini. Sebuah taman bunga yang tidak pernah kulihat sebelumnya.
“sudah kuduka kalau kau akan menyukai tempat ini” ujar Kyuhyun yang masih menatap ke depan
“apa maksud mu?”tanyaku heran
“beberapa minggu lalu aku menemukan tempat ini, taman cantik yang terlupakan”.Seketika itu juga aku menatap ke arahnya, sorot matanya berubah menjadi sedih seperti 3 tahun yang lalu.
“Kyuhyun bolehkah aku menanyakan sesuatu?” kataku sambil memasang tampang puppy-eyes ku
“ya! Panggil aku oppa. Baiklah wae?”
Mataku masih melihat lurus ke depan, kakiku mengayun ke depan dan ke belakang terkadang aku juga duduk dengan tenang menikmati pemandangan ini. “apa yang menyebabkan kau sedih oppa?”
Kulihat dari ekor mataku dia sedikit kaget dengan pertanyaanku, tapi sedetik kemudian dia dapat mengontrolnya.
“sedih?” tanyanya untuk memastikan pertanyaan ku
“ne, terkadang aku melihat mata oppa yang melukiskan kesedihan yang mendalam”
“jinja? Aku pikir tidak ada orang yang mengetahuinya. Terkadang aku merasa sedih karna aku tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaanku ini yang sudah terpendam 4 tahun lamanya” matanya mulai menerawang kesedihan itu pun akhirnya sangat terlihat.
Aku tahu apa yang kau rasakan oppa, karna aku juga meraskannya. Tapi tidak ku sangka betapa tersiksanya perasaan mu oppa. Dia pasti yeoja yang sangat beruntung. Karna mampu menarik perhatian mu , oppa.
“aku hanya mampu melihatnya dari kejahuan. Mengamatinya secara diam – diam. Tidak berani untuk mengakatannya” ujar Kyuhyun oppa.
“kau harus berani oppa, karna kalau tidak dia akan pergi darimu. Kau harus mengungkapkannya oppa, karna dia juga adalah yeoja yang beruntung. Karna dapat menarik perhatian seorang Cho Kyuhyun yang berhati dingin.”
Sekarang aku tidak berani menatapnya. Kutahan air mataku agar tidak jatuh. Mengatakan hal itu sangat menyakitkan untuk ku. Mungkin sekarang aku harus berusaha untuk tidak mengagumi mu lagi oppa. Karna aku sudah tahu alasannya. Alasan 3 tahun yang lalu. Yang selalu membuat ku penasaran. Tidak kusangka kau menyukai yeoja special mu itu.
“tidak untuk saat ini, Hyun. Aku harus memastikannya terlebih dahulu apakah yeoja itu juga mencintaiku. Sepertinya aku membutuhkan waktu lagi”
Malam itu kami tidak banyak bicara. Karna aku tidak ingin menangis dihadapannya. Aku selalu diam dan menatap bunga – bunga itu. Sudah 3 tahun aku menunggunya. Dan ketika saat itu tiba, hati ku benar – benar sakit mendengar pengakuannya. Dan sejak saat itu aku berusaha untuk berhenti menjadi penggemarnya. Berusaha untuk menghindarinya. Tapi pada kenyataanya itu sangat sulit. Malah hubungan kami semakin dekat dan benar – benar menyiksa perasaanku
**
“Nara-ah, apa yang harus kulakukan. Lama – lama aku bisa jadi gila bila seperti ini. Dia selalu bercerita tentang yeoja itu Nara” rengekku pada Nara
“aigoo~ kau harus berusaha melepaskannya. Terkadang aku heran sebesar itu kah rasa cinta mu padanya. Sehingga kau mampu bertahan darinya selama 2 tahun in? aigoo~”
“sudah kucoba Nara. Aku sudah mencobanya tapi sangat sulit. Dia selalu berkunjung ke apatermen ku dan aku tidak bisa menolaknya. Bagaimana ini? Dan aku tidak mencintainya. Aku hanya penggemarnya. Itu saja! Aissh bagaimana ini!”
“aissh, bisakah kau kecilkan suaramu kita sedang berada di cafe tidak di apartemen mu. Sebaiknya kau harus tegas dengannya. Hyun sepertinya aku harus pergi sekarang. Aku sudah ada janji dengan dosen. Annyeong Hyun”
Kulambaikan kedua tangan ku. sekarang aku duduk di sini sendirian. Aku mengedarkan pandangan ku di sekeliling cafe. Pandanganku tertuju pada sepasang kekasih yang sedang berangkulan tangan. Sepertinya dia sedang menuju ke cafe ini. Kutajamkan penglihatanku. Ommo?!
“Kyuhyun oppa?” itulah yang dapat aku katakan ketika melihat mereka

KYUHYUN POV
Mendengar nama ku dipanggil, aku menoleh ke suara itu “Hyun?!” kulihat sekarang dia sedang menatapku dengan berbagai ekspresi. Dengan segera kulepaskan gandengan yeoja sialan ini.
“Hyun  yang kumaksud bukan dia…” kataku terbata – bata
“Annyeong. Lee Yubin imnida. Aku tunangan Cho Kyuhyun”
Mendengar itu aku langsung menatap Yubin dengan tajam. Lalu aku kembali melihat Hyun. Dia hanya bisa diam, berbagai ekspresi tergambar di wajahnya.
“Hyun aku…” belum selesai aku bicara dia sudah meninggalkan ku pergi. Aku mulai mengejarnya namun Yubin mencegahku
“oppa, mengapa kau mengejarnya. Aku ada di sini oppa”
Aissh yeoja ini benar – benar…
“Yubin aku memang menyetujui perjodohan ini tapi aku menentang pertunangan ini. Karna aku mencintai seseorang. Seseorang yang sudah ada di hatiku sejak dulu. Jadi jangan pernah ganggu aku lagi. Karna aku bukan tunangan mu. Dan aku juga membatalakan perjodohan ini!”
Dengan segera aku berlari meninggalkan Yubin yang masih diam membatu. Dasar Kyuhyun bapo. Mengapa kau menyetujui perjodohan dengan gadis sialan itu bila akhirnya hanya menyakiti perasaannya. Mianhae Hyun. Aku tidak memikirkan perasaan mu. Jeongmal mianhae Hyun.
**
Sudah larut malam tapi aku masih belum menemukannya. Di apartemennya kosong, namun kamarnya begitu berantakan. Pasti dia sangat frustasi. Hyun dimana kau. Hujan selebat ini kenapa belum pulang Hyun. Dimana lagi aku harus mencarimu Hyun.
Kutundukkan kepalaku di setir kemudi.
“Hyun apakah kau ada disana?” aku kembali melajukan mobilku ketempat itu. Tempat yang sudah sangat lama tidak kukunjungi.
Ku edarkan pandanganku di bukit ini. Kulihat ada seseorang sedang duduk di bawah pohon besar itu. Aku mulai mendekatinya. Dan benar dia adalah Hyun. Pandangan matanya kosong. Matanya sembab. Air matanya sudah tidak terlihat lagi karna jatuh bersama dengan derasnya air hujan yang turun membasahi tubuh mungilnya. Kulihat bibirnya sudah berwarna biru. Pasti dia sudah lama di sini. Bahkan dia tidak menyadari kehadiranku. Aku mulai mendekatinya tiba – tiba tubuhnya ambruk di atas kursi itu.
Dengan segera aku meletakkan payung, dan kugendong Hyun menuju mobil. Kujalankan mobil menuju apartemen ku. Karna apartemenku lah yang terdekat. Aku sempat memegang dahinya, sangat panas. Selama perjalanan aku mencoba menghubungi Nara untuk membantuku. Mianhae Hyun. Jeongmal mianhae.

“Kyu, apa yang terjadi dengan Hyun? Apa yang bisa kubantu” Ujur Nara dengan gelisah
“tolong gantikan pakaian Hyun yang basah. Dan tolong buatkan dia bubur. Tadi aku sudah menggompresnya. Jebal”
Nara hanya menganggukan kepalanya, dan segera melakukannya. Setelah Nara keluar dari kamarku, aku kembali memasuki kamar. Dan melihatnya. Wajahnya sangat pucat. Tidak pernah aku merasakan perasaanku sesakit ini ketika melihatnya.
“Mianhae Hyun. Jeongmal mianhae. Jangan tinggalkan aku sendirian Hyun” aku menggenggam tanggnya erat dan mencium keningnya dengan lembut.
“cepatlah bangun Hyun. Jangan membuatku khawatir seperti ini. Jebal, bangunlah”
“saranghae Hyun”
KYUHYUN POV END
**
Aku mulai membuka mataku. Kepalaku masih terasa pusing. Aku tidak ingat kejadian kemarin malam, yang aku ingat hanya aku berlari meninggalkan oppa. Hatiku terasa sakit. Kuedarkan pandanganku. Dimana aku? Ini bukan kamarku. Ada sesuatu yang menggenggam tanganku. Sesuatu yang hangat. Kualihkan pandanganku ke tanganku. Kyuhyun sedang tertidur pulas sambil menggenggam erat tanganku. Kuusap rambutnya pelan dengan tanganku satunya. Aku tersenyum melihatnya. Ku coba untuk melepas tangannya, tapi tidak bisa. Kyuhyun mulai mengerjabkan matanya perlahan. Aku melihatnya sambil tersenyum. Dia melihat ke arahku dan langsung memelukku saat itu juga.
“Hyun! Akhirnya kau sadar juga. Aku benar – benar takut kehilanganmu Hyun. Jeongmal mianhae Hyun”
“gwenchana oppa” aku membalas pelukannya dan mengusap – usap bahunya.
“mianhae karna aku tidak memberitahumu sebelumnya tentang perjodohan itu. Aku menerimanya karna urusan bisnis appa. Tapi aku menentang pertunanganku dengan Yubin. Mianhae Hyun” dia memelukku semakin erat.
“bukankah dia yeoja yang dimaksud oppa selama beberapa tahun ini?”
“dasar Hyun babo. Apa kau tidak pernah sadar?” dia melepaskan pelukannya dan menatapku tajam.
“lalu siapa oppa? Dan bagaimana bisa kau menemukanku malam itu?”
Dia menghembuskan nafasnya perlahan “semua ini berawal 6 tahun yang lalu. Saat itu aku sedang berjalan – jalan mencari udara segar. Aku berjalan ke arah bukit dekat apartemen ku ini. Kulihat ada seorang yeoja sedang duduk di bawah pohon yang rindang itu. Ketika aku akan mendekatinya. Kulihat dia sedang tersenyum ke arah kamera yang sedari tadi ia pegang. Dia tersenyum melihat hasil jepretannya. Senyum yang tulus dan polos berbeda dengan senyum palsu yang selalu dipamerkan yeoja – yeoja biasa. Sejak saat itu aku mencintainya. Dan benar – benar mencintainya hingga saat ini. Selama beberapa tahun aku tidak berani mendekatinya, hanya memandanginya dari jauh, di bukit itu. Akhir – akhir ini keberanianku muncul. Aku sering mendekatinya dan bermain bersamanya. Namun aku masih belum berani mengungkapkan perasaan ku hingga sesuatu yang buruk menimpanya dan aku telah melukai hatinya.”
Aku sudah tidak sanggup lagi mendengarnya, aku menangis mendengarnya “oppa hentikan. Aku tidak sanggup mendengarnya” aku mulai bangkit dari tidur ku dan turun dari ranjang.
“shireo! Kau harus mendengarnya sampai akhir Hyun” dia menarik tanganku kedalam pelukannya.
Tangisan ku semakin pecah “oppa, aku ingin pulang!” ujarku sambil terisak
“ Choi Hyun Hoo !! Saranghae” tiba – tiba saja bibirkku terasa hangat. Dia menciumku. Ciuman  yang lembut dan hangat.
Aku baru menyadarinya, ternyata benar yang dikatakan Nara. Aku tidak hanya mengaguminya tapi mencintainya. Sejak pertama kali aku melihatnya, aku sudah mencintainya. Betapa bodohnya aku, yang baru menyadari perasaanku sendiri setelah sekian lamanya.
**
Ku letakkan foto pernikahan itu. Ku pandangi namja yang masih tertidur dengan pulas disampingku. Ku usap rambutnya dengan lembut. Aku takut membangunkanya. Ternyata dugaanku salah. Dia langsung memelukku, padahal matanya masih terpejam.
“oppa, aku harus segera turun untuk membuatkanmu sarapan” aku mulai melepas pelukannya, tapi dia malah memelukku semakin erat.
“shireo! Hanya 5 menit saja”
“oppa cepat lepaskan aku atau aku akan mendorongmu”  tidak ada respon dari dia. Apa benar dia ini sudah bangun. Dengan segera kudorong tubuhnya dengan kakiku. Dan berhasil, dia hampir terjatuh dari ranjang. Melihat itu aku terkekeh pelan. Dan mulai bangun dari tidurku. Aku menggeliat pelan. Namun dia menarikku sehingga aku terjatuh di atas ranjang dan dia menindihku. Dia sedang menatapku tajam. Aku memejamkan mataku, mempersiapkan mentalku untuk menerima omelannya.
“bisakah kau memanggilku jagi atau yeobo? Kita sudah setahun menikah tapi kau masih saja terus memanggilku oppa. Apa benar kau mencintaiku dengan tulus?”
Aku melebarkan mataku “mwo?! Jadi kau tidak percaya pada ku?!”
“ne, sebagai gantinya kau harus memberiku bonus sarapan pagi ini. Sarapan special jagi~” kulihat dia tersenyum, senyum yang membuat ku sedikit bergidik.
“mwo?! Ya Cho Kyuhyun apa yang akan kau laku . . .”
Belum sempat kuselesaikan ucapanku, dia sudah mencium bibirku dengan lembut, penuh kehangatan seperti saat itu. Perlahan ciumannya merambah ke leherku. Aku mendesah pelan dan dia semakin memperdalam ciumannya. Dia menghentikan ciumannya dan menatap ku lembut.
“jagi~ apakah kau tahu, bila di dekatmu kau selalu membuatku gila. Untung saja saat itu kau langsung menerima lamaranku” dia kembali tersenyum evil dan menatapku
Aku mendengus pelan, “bukankah saat itu kau yang memaksa ku bahkan mengancam ku”
“mwo?!! Aissh kau ini” dia menjitak kepala ku
“aww, ya! Cho Kyuhyun! Cepatlah mandi kau sangat bau. Aku akan membuatkanmu sarapan”
Kudorong tubuhnya pelan
“jagi~ mau kau temani aku?”
Pipiku mulai memerah “aissh!! Cho Kyuhyun!” dengan segera aku melemparnya dengan bantal .
End

 FF dikutip dari http://superjuniorff2010.wordpress.com/ dan mengganti nama tokoh di dalamnya. karena Mimin, kurang suka sama nama Yeojanyaa ^^

No comments:

Post a Comment