Main
Cast : Cho
Kyuhyun
Choi Hyun Hoo
Another
Cast : Shin Nara
Genre
: Romantic
Rating
: PG-17
Pagi ini aku
masih memandangi sebuah foto pernikahan. Foto yang hampir setiap hari aku
pandangi. Setiap kali melihatnya, aku masih tidak percaya hal itu benar – benar
terjadi. Ketika melihat foto itu, aku kembali teringat kenangan 6 tahun yang
lalu. Kenangan 6 tahun yang tidak terlupakan. Kenangan yang mengajari ku
berbagai macam perasaan.
**
6 tahun yang
lalu……
“ya! Choi
Hyun Hoo !! apa yang sedang kau lakukan? Kau masih saja melihatnya ya? Aishh”
Mendengar
teriakan Nara aku langsung buru – buru menghentikan aktfitasku, aktifitas
memotret seorang namja. Namja yang akhir – akhir ini begitu menarik
perhatianku.
“ya! Hyun apakah
benar kau mengaguminya?”
Mendengar
itu, aku langsung mendongakkan kepala ku menatap sahabat ku ini. Pertanyaannya
membuat ku bingung untuk sekian kalinya, kuletakkan kamera ku yang sedari tadi
aku pegang.
“Nara apa
maksud mu?”
“Hyun apa
kau tidak sadar? Sudah 2 minggu ini kau mengambil fotonya diam – diam, kau juga
selalu memandangi fotonya, terlebih lagi kau selalu tersenyum jika melihat
fotonya. Dan kau juga selalu memandangi namja itu secara diam – diam. Aku
sedikit ragu bila kau hanya mengaguminya. Bisa dikatakan bahwa kau
mencintainya” ujar Nara yang masih memandangi wajahku.
Aku
memalingkan wajahku, mencoba mencerna perkataan Nara. Memang benar apa
yang dikatakan Nara. Sudah 2 minggu ini aku melakukannya, tapi itu hanya semata
– mata aku mengaguminya. Bahkan aku juga tidak tahu kenapa. Waktu itu aku
bertemu pandang dengan namja itu, entah kenapa sorot matanya benar – benar
membuat ku tertarik padanya. Matanya seolah – olah berbicara. Aku tahu dia
sangat terkenal disekolahan ini. Semua orang mengatakan dia perfect. Tapi
ketika aku melihat matanya tergambar rasa kesepian yang begitu mendalam. Sejak
saat itu aku ingin mengetahui rasa itu. Dan selalu membuatku penasaran sehingga
rasa itu berubah menjadi rasa kagum dengan sorot matanya. Sorot mata seorang
namja yang benar – benar menarik perhatianku.
“Hyun, kau
harus mengatakan perasaanmu pada Cho Kyuhyun”
“Nara-ah,
aku tidak menyukainya, tidak menyanyanginya, bahkan aku tidak mencintainya. Aku
hanya mengaguminya. Aku tidak ingin kau menyamakan ku seperti yeoja – yeoja
yang selalu mengikuti Kyuhyun kemana – mana”
“tapi di
sisi lain kau seperti mereka, bahkan lebih parah. Kau selalu mengambil fotonya
secara diam – diam dan masih banyak lagi”
Aku
menundukkan kepalaku. Apa yang dikatakan Nara benar. Itu semua aku lakukan
karna aku tidak punya keberanian.“mianhae…” ucap ku lirih
“sudahlah, harusnya kau berkata
seperti itu pada Kyuhyun. Kumpulkan keberanianmu dan katakan itu. Sebelum acara
kelulusan. Karna kau tidak akan lagi bertemu dengannya”
“aku rasa
tidak Nara-ah, ternyata nanti dia satu kampus dengan ku” kata ku dengan
antusias
“mwo?! Pasti
kau sudah mengetahui sebelumnya, ya sudahlah terserah kau saja” lalu Nara
melanjutkan makannya lagi.
Kupandangi
hasil jepretanku tadi, senyumku melebar ketika melihat foto – foto itu.
‘Seandainya aku bisa melihatmu lebih dekat lagi’ gumamku
**
Sudah 5
semester ini aku ada di sini, tapi aku jarang melihat Cho Kyuhyun. Kami
memang satu kampus, tapi berbeda jurusan. Dan aku pun sudah jarang sekali
melakukan aktifitaku seperti dulu. Dan di sini juga tidak ada Nara. Dia tidak
satu kampus ku denganku, tapi kami sering berpergian bersama. Hari ini pun aku
duduk di kantin sendirian sambil memakan makan siangku.
“permisi,
bolehkah aku duduk disini”
Sepertinya
dia seorang namja, terserahlah “ne”jawabku tanpa menoleh sedikitpun ke arah
sumber suara itu.
Lalu aku
mulai melanjutkan makan ku dengan lahap, bukan karna aku lapar. Tapi karna
kesal, sudah lama sekali aku tidak menemukannya. Seolah – olah dia menghilang
di telan bumi.
“makanlah
dengan pelan Hyun-ssi”ujar namja itu lagi dengan suara yang lebih lembut.
“Shireo!”
siapa dia kenapa namja ini berani – beraninya memperingatkan ku. Mendengar itu
aku semakin memperbanyak makan ku. Tapi kenapa dia tahu namaku, di kampus ini
aku jarang mempunyai teman seorang namja. Lalu aku menolehkan kepalaku ke arah
namja itu.
“OMMO!”
dengan segera aku berdiri, dan betapa terkejutnya aku, dia adalah Cho Kyuhyun.
Orang yang selama ini aku cari duduk di samping ku.
“Ya!!Hyun-ssi!
Bisakah kau duduk, kau sudah seperti melihat hantu. Aissh!” ujar Kyuhyun
setengah berteriak.
Aku kembali
duduk dan menundukkan kepalaku “darimana kau tahu namaku?”
“kau tidak
tahu? Kukira kau tahu” Ujar Kyuhyun sok misterius
“Wae?!” aku
mulai menatapnya dan mencoba menstabilkan detak jantung ku ini
“kau itu
sangat terkenal di kampus ini. Apalagi di kalangan para namja. Kata mereka kau
seperti bidadari yang turun dari surga, anggun, baik, manis. Awalnya aku sangat
penasaran dengan apa yang dikatakan teman – teman ku. Lalu aku ingin melihat
seberapa cantiknya yeoja itu. Mereka lalu mengajakku ke sini dan memberitahuku
kalau yeoja itu adalah kau. Benar – benar mengagetkan. Apa mata namja – namja
itu buta. Kau tidak seperti bidadari. Kau juga tidak cantik, tidak anggun, juga
tidak manis”
Aku tahu
kalo Kyuhyun tajam dalam hal berbicara atau sejenisnya. Tapi aku tidak pernah
menyangkanya bila kata – katanya akan setajam ini. Aissh. Dengan segera aku
menjitak kepalanya.
“aww.. satu
lagi tenaga mu ini seperti tenaga seorang namja” ujarnya yang masih memegang
kepalanya
Aissh dia
benar – benar menyebalkan. Aku menjitak kepalanya sekali lagi. Dengan segera
aku meninggalkan tempat itu. Aku sangat merindukannya,itu tidak bisa
kupungkiri. Tapi aku harus segera pergi, aku tidak ingin wajah ku memerah bila
dekat dengannya. Namun belum sempat aku melangkahkan kaki ku dia sudah menarik
tangan ku untuk kembali duduk.
“ya! Mau
kemana kau! Habiskan dulu makananmu lalu pergi”
“aissh kau
tahu, karna kau selera makan ku tiba – tiba menghilang” ujarku yang masih belum
berani melihatnya.
“mianhae,
jeongmal mianhae”ucap Kyuhyun dengan lirihnya.
Ommo jangan
katakan itu kau sudah membuat pipiku memerah. Aku takut kau melihatnya. Karna
pasti kau akan mengejekku.
“baiklah,
apa yang harus aku lakukan agar kau mau memaafkan ku Hyun” ujarnya yang sedikit
lirih
Apa yang
dikatakannya, hanya karna aku kehilangan selera makan kau langsung merasa
sangat bersalah Cho Kyuhyun
“baiklah,
ayo ikut aku” Kyuhyun pun menarik tanganku dan membawaku pergi
“ya! Cho
Kyuhyun!! apa yang akan kau lakukan?! Kau mau membawaku kemana?”
“sudahlah
ikut aku, kau tidak ada kelas lagi kan setelah ini”
Dari mana
dia tahu, aku senang kau ada di dekat ku Kyuhyun. Bahkan aku benar – benar
tidak percaya akan hal ini. Tapi itu tambah membuatku semakin penasaran dengan
mu Cho Kyuhyun.
“sebelumnya
tutup matamu dulu Hyun”
“ya! Apa
yang akan kau …” belum selesai aku berbicara dia sudah menutup mataku dengan
tangannya.
Tangannya
yang besar terasa sangatlah hangat. Tanpa sadar kedua tanganku memegang
tangannya yang masih menutupi mataku. Aku tersenyum merasakan kehangatan tangannya
“ya! Hyun apa
kau mulai terpesona denganku?” goda Kyuhyun
Refleks aku
melepaskan kedua tangannya secara paksa “aissh, siapa yang terpesona dengan mu
Cho Kyuhyun!” dengan segera aku membalikkan badan, sedetik kemudian aku baru
sadar betapa cantiknya tempat ini. Sebuah taman bunga yang tidak pernah kulihat
sebelumnya.
“sudah
kuduka kalau kau akan menyukai tempat ini” ujar Kyuhyun yang masih menatap ke
depan
“apa maksud
mu?”tanyaku heran
“beberapa
minggu lalu aku menemukan tempat ini, taman cantik yang terlupakan”.Seketika
itu juga aku menatap ke arahnya, sorot matanya berubah menjadi sedih seperti 3
tahun yang lalu.
“Kyuhyun bolehkah aku menanyakan
sesuatu?” kataku sambil memasang tampang puppy-eyes ku
“ya! Panggil
aku oppa. Baiklah wae?”
Mataku masih
melihat lurus ke depan, kakiku mengayun ke depan dan ke belakang terkadang aku
juga duduk dengan tenang menikmati pemandangan ini. “apa yang menyebabkan kau
sedih oppa?”
Kulihat dari ekor mataku dia sedikit
kaget dengan pertanyaanku, tapi sedetik kemudian dia dapat mengontrolnya.
“sedih?” tanyanya untuk memastikan
pertanyaan ku
“ne,
terkadang aku melihat mata oppa yang melukiskan kesedihan yang mendalam”
“jinja? Aku
pikir tidak ada orang yang mengetahuinya. Terkadang aku merasa sedih karna aku
tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaanku ini yang sudah
terpendam 4 tahun lamanya” matanya mulai menerawang kesedihan itu pun akhirnya
sangat terlihat.
Aku tahu apa
yang kau rasakan oppa, karna aku juga meraskannya. Tapi tidak ku sangka betapa
tersiksanya perasaan mu oppa. Dia pasti yeoja yang sangat beruntung. Karna
mampu menarik perhatian mu , oppa.
“aku hanya
mampu melihatnya dari kejahuan. Mengamatinya secara diam – diam. Tidak berani
untuk mengakatannya” ujar Kyuhyun oppa.
“kau harus
berani oppa, karna kalau tidak dia akan pergi darimu. Kau harus
mengungkapkannya oppa, karna dia juga adalah yeoja yang beruntung. Karna dapat
menarik perhatian seorang Cho Kyuhyun yang berhati dingin.”
Sekarang aku
tidak berani menatapnya. Kutahan air mataku agar tidak jatuh. Mengatakan hal
itu sangat menyakitkan untuk ku. Mungkin sekarang aku harus berusaha untuk
tidak mengagumi mu lagi oppa. Karna aku sudah tahu alasannya. Alasan 3 tahun
yang lalu. Yang selalu membuat ku penasaran. Tidak kusangka kau menyukai yeoja
special mu itu.
“tidak untuk
saat ini, Hyun. Aku harus memastikannya terlebih dahulu apakah yeoja itu juga
mencintaiku. Sepertinya aku membutuhkan waktu lagi”
Malam itu
kami tidak banyak bicara. Karna aku tidak ingin menangis dihadapannya. Aku
selalu diam dan menatap bunga – bunga itu. Sudah 3 tahun aku menunggunya. Dan
ketika saat itu tiba, hati ku benar – benar sakit mendengar pengakuannya. Dan
sejak saat itu aku berusaha untuk berhenti menjadi penggemarnya. Berusaha untuk
menghindarinya. Tapi pada kenyataanya itu sangat sulit. Malah hubungan kami
semakin dekat dan benar – benar menyiksa perasaanku
**
“Nara-ah,
apa yang harus kulakukan. Lama – lama aku bisa jadi gila bila seperti ini. Dia
selalu bercerita tentang yeoja itu Nara” rengekku pada Nara
“aigoo~ kau
harus berusaha melepaskannya. Terkadang aku heran sebesar itu kah rasa cinta mu
padanya. Sehingga kau mampu bertahan darinya selama 2 tahun in? aigoo~”
“sudah
kucoba Nara. Aku sudah mencobanya tapi sangat sulit. Dia selalu berkunjung ke
apatermen ku dan aku tidak bisa menolaknya. Bagaimana ini? Dan aku tidak
mencintainya. Aku hanya penggemarnya. Itu saja! Aissh bagaimana ini!”
“aissh,
bisakah kau kecilkan suaramu kita sedang berada di cafe tidak di apartemen mu.
Sebaiknya kau harus tegas dengannya. Hyun sepertinya aku harus pergi sekarang.
Aku sudah ada janji dengan dosen. Annyeong Hyun”
Kulambaikan
kedua tangan ku. sekarang aku duduk di sini sendirian. Aku mengedarkan
pandangan ku di sekeliling cafe. Pandanganku tertuju pada sepasang kekasih yang
sedang berangkulan tangan. Sepertinya dia sedang menuju ke cafe ini. Kutajamkan
penglihatanku. Ommo?!
“Kyuhyun
oppa?” itulah yang dapat aku katakan ketika melihat mereka
KYUHYUN POV
Mendengar
nama ku dipanggil, aku menoleh ke suara itu “Hyun?!” kulihat sekarang dia
sedang menatapku dengan berbagai ekspresi. Dengan segera kulepaskan gandengan yeoja
sialan ini.
“Hyun yang
kumaksud bukan dia…” kataku terbata – bata
“Annyeong.
Lee Yubin imnida. Aku tunangan Cho Kyuhyun”
Mendengar
itu aku langsung menatap Yubin dengan tajam. Lalu aku kembali melihat Hyun. Dia
hanya bisa diam, berbagai ekspresi tergambar di wajahnya.
“Hyun aku…”
belum selesai aku bicara dia sudah meninggalkan ku pergi. Aku mulai mengejarnya
namun Yubin mencegahku
“oppa,
mengapa kau mengejarnya. Aku ada di sini oppa”
Aissh yeoja
ini benar – benar…
“Yubin aku
memang menyetujui perjodohan ini tapi aku menentang pertunangan ini. Karna aku
mencintai seseorang. Seseorang yang sudah ada di hatiku sejak dulu. Jadi jangan
pernah ganggu aku lagi. Karna aku bukan tunangan mu. Dan aku juga membatalakan
perjodohan ini!”
Dengan
segera aku berlari meninggalkan Yubin yang masih diam membatu. Dasar Kyuhyun
bapo. Mengapa kau menyetujui perjodohan dengan gadis sialan itu bila akhirnya
hanya menyakiti perasaannya. Mianhae Hyun. Aku tidak memikirkan perasaan mu.
Jeongmal mianhae Hyun.
**
Sudah larut
malam tapi aku masih belum menemukannya. Di apartemennya kosong, namun kamarnya
begitu berantakan. Pasti dia sangat frustasi. Hyun dimana kau. Hujan selebat
ini kenapa belum pulang Hyun. Dimana lagi aku harus mencarimu Hyun.
Kutundukkan kepalaku
di setir kemudi.
“Hyun apakah
kau ada disana?” aku kembali melajukan mobilku ketempat itu. Tempat yang sudah
sangat lama tidak kukunjungi.
Ku edarkan
pandanganku di bukit ini. Kulihat ada seseorang sedang duduk di bawah pohon
besar itu. Aku mulai mendekatinya. Dan benar dia adalah Hyun. Pandangan matanya
kosong. Matanya sembab. Air matanya sudah tidak terlihat lagi karna jatuh
bersama dengan derasnya air hujan yang turun membasahi tubuh mungilnya. Kulihat
bibirnya sudah berwarna biru. Pasti dia sudah lama di sini. Bahkan dia tidak
menyadari kehadiranku. Aku mulai mendekatinya tiba – tiba tubuhnya ambruk di
atas kursi itu.
Dengan
segera aku meletakkan payung, dan kugendong Hyun menuju mobil. Kujalankan mobil
menuju apartemen ku. Karna apartemenku lah yang terdekat. Aku sempat memegang
dahinya, sangat panas. Selama perjalanan aku mencoba menghubungi Nara untuk
membantuku. Mianhae Hyun. Jeongmal mianhae.
“Kyu, apa
yang terjadi dengan Hyun? Apa yang bisa kubantu” Ujur Nara dengan gelisah
“tolong
gantikan pakaian Hyun yang basah. Dan tolong buatkan dia bubur. Tadi aku sudah
menggompresnya. Jebal”
Nara hanya
menganggukan kepalanya, dan segera melakukannya. Setelah Nara keluar dari
kamarku, aku kembali memasuki kamar. Dan melihatnya. Wajahnya sangat pucat.
Tidak pernah aku merasakan perasaanku sesakit ini ketika melihatnya.
“Mianhae Hyun.
Jeongmal mianhae. Jangan tinggalkan aku sendirian Hyun” aku menggenggam
tanggnya erat dan mencium keningnya dengan lembut.
“cepatlah
bangun Hyun. Jangan membuatku khawatir seperti ini. Jebal, bangunlah”
“saranghae Hyun”
KYUHYUN POV
END
**
Aku mulai
membuka mataku. Kepalaku masih terasa pusing. Aku tidak ingat kejadian kemarin
malam, yang aku ingat hanya aku berlari meninggalkan oppa. Hatiku terasa sakit.
Kuedarkan pandanganku. Dimana aku? Ini bukan kamarku. Ada sesuatu yang
menggenggam tanganku. Sesuatu yang hangat. Kualihkan pandanganku ke tanganku.
Kyuhyun sedang tertidur pulas sambil menggenggam erat tanganku. Kuusap
rambutnya pelan dengan tanganku satunya. Aku tersenyum melihatnya. Ku coba
untuk melepas tangannya, tapi tidak bisa. Kyuhyun mulai mengerjabkan matanya
perlahan. Aku melihatnya sambil tersenyum. Dia melihat ke arahku dan langsung
memelukku saat itu juga.
“Hyun!
Akhirnya kau sadar juga. Aku benar – benar takut kehilanganmu Hyun. Jeongmal
mianhae Hyun”
“gwenchana
oppa” aku membalas pelukannya dan mengusap – usap bahunya.
“mianhae
karna aku tidak memberitahumu sebelumnya tentang perjodohan itu. Aku
menerimanya karna urusan bisnis appa. Tapi aku menentang pertunanganku dengan
Yubin. Mianhae Hyun” dia memelukku semakin erat.
“bukankah
dia yeoja yang dimaksud oppa selama beberapa tahun ini?”
“dasar Hyun babo.
Apa kau tidak pernah sadar?” dia melepaskan pelukannya dan menatapku tajam.
“lalu siapa
oppa? Dan bagaimana bisa kau menemukanku malam itu?”
Dia
menghembuskan nafasnya perlahan “semua ini berawal 6 tahun yang lalu. Saat itu
aku sedang berjalan – jalan mencari udara segar. Aku berjalan ke arah bukit
dekat apartemen ku ini. Kulihat ada seorang yeoja sedang duduk di bawah pohon
yang rindang itu. Ketika aku akan mendekatinya. Kulihat dia sedang tersenyum ke
arah kamera yang sedari tadi ia pegang. Dia tersenyum melihat hasil
jepretannya. Senyum yang tulus dan polos berbeda dengan senyum palsu yang
selalu dipamerkan yeoja – yeoja biasa. Sejak saat itu aku mencintainya. Dan
benar – benar mencintainya hingga saat ini. Selama beberapa tahun aku tidak
berani mendekatinya, hanya memandanginya dari jauh, di bukit itu. Akhir – akhir
ini keberanianku muncul. Aku sering mendekatinya dan bermain bersamanya. Namun
aku masih belum berani mengungkapkan perasaan ku hingga sesuatu yang buruk
menimpanya dan aku telah melukai hatinya.”
Aku sudah
tidak sanggup lagi mendengarnya, aku menangis mendengarnya “oppa hentikan. Aku
tidak sanggup mendengarnya” aku mulai bangkit dari tidur ku dan turun dari
ranjang.
“shireo! Kau
harus mendengarnya sampai akhir Hyun” dia menarik tanganku kedalam pelukannya.
Tangisan ku
semakin pecah “oppa, aku ingin pulang!” ujarku sambil terisak
“ Choi Hyun
Hoo !! Saranghae” tiba – tiba saja bibirkku terasa hangat. Dia menciumku.
Ciuman yang lembut dan hangat.
Aku baru
menyadarinya, ternyata benar yang dikatakan Nara. Aku tidak hanya mengaguminya
tapi mencintainya. Sejak pertama kali aku melihatnya, aku sudah mencintainya.
Betapa bodohnya aku, yang baru menyadari perasaanku sendiri setelah sekian
lamanya.
**
Ku letakkan
foto pernikahan itu. Ku pandangi namja yang masih tertidur dengan pulas
disampingku. Ku usap rambutnya dengan lembut. Aku takut membangunkanya.
Ternyata dugaanku salah. Dia langsung memelukku, padahal matanya masih
terpejam.
“oppa, aku
harus segera turun untuk membuatkanmu sarapan” aku mulai melepas pelukannya,
tapi dia malah memelukku semakin erat.
“shireo!
Hanya 5 menit saja”
“oppa cepat
lepaskan aku atau aku akan mendorongmu” tidak ada respon dari dia. Apa
benar dia ini sudah bangun. Dengan segera kudorong tubuhnya dengan kakiku. Dan
berhasil, dia hampir terjatuh dari ranjang. Melihat itu aku terkekeh pelan. Dan
mulai bangun dari tidurku. Aku menggeliat pelan. Namun dia menarikku sehingga
aku terjatuh di atas ranjang dan dia menindihku. Dia sedang menatapku tajam.
Aku memejamkan mataku, mempersiapkan mentalku untuk menerima omelannya.
“bisakah kau
memanggilku jagi atau yeobo? Kita sudah setahun menikah tapi kau masih saja
terus memanggilku oppa. Apa benar kau mencintaiku dengan tulus?”
Aku
melebarkan mataku “mwo?! Jadi kau tidak percaya pada ku?!”
“ne, sebagai
gantinya kau harus memberiku bonus sarapan pagi ini. Sarapan special jagi~”
kulihat dia tersenyum, senyum yang membuat ku sedikit bergidik.
“mwo?! Ya
Cho Kyuhyun apa yang akan kau laku . . .”
Belum sempat
kuselesaikan ucapanku, dia sudah mencium bibirku dengan lembut, penuh
kehangatan seperti saat itu. Perlahan ciumannya merambah ke leherku. Aku
mendesah pelan dan dia semakin memperdalam ciumannya. Dia menghentikan
ciumannya dan menatap ku lembut.
“jagi~
apakah kau tahu, bila di dekatmu kau selalu membuatku gila. Untung saja saat
itu kau langsung menerima lamaranku” dia kembali tersenyum evil dan menatapku
Aku
mendengus pelan, “bukankah saat itu kau yang memaksa ku bahkan mengancam ku”
“mwo?!!
Aissh kau ini” dia menjitak kepala ku
“aww, ya!
Cho Kyuhyun! Cepatlah mandi kau sangat bau. Aku akan membuatkanmu sarapan”
Kudorong
tubuhnya pelan
“jagi~ mau
kau temani aku?”
Pipiku mulai
memerah “aissh!! Cho Kyuhyun!” dengan segera aku melemparnya dengan bantal .
End
FF dikutip dari http://superjuniorff2010.wordpress.com/ dan mengganti nama tokoh di dalamnya. karena Mimin, kurang suka sama nama Yeojanyaa ^^
No comments:
Post a Comment