“Yo Te Amo”
Author : Yarica Eryana (Yoon
Yeon Hyo)
Facebook : Icha
Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun
Twitter : @IchaGaemGyu
Main Cast : Kibum
Super Junior a.k.a Kim Kibum
Kyuhyun
Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun
Ay Wibowo
a.k.a Yoon Eun Soo
Icha
Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Yoon Yeon Hyo
Genre : AU!, Romance,
Comfort, Little Hurt
Disclaimer : CHO
KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu
Super Junior milik ELF, tapi Kyuhyun dan Fanfiction ini hanya milik Yeon Hyo XD
Credit pict : Cover FF
| ALZ
Recommended Song :: Super
Junior – Daydream
Chayanne – Yo Te Amo (Spain Version)
FF
“Yo Te Amo” (Aku Cinta Padamu) –OneShoot-
——————————————————-
“Dengan kata
sederhana, aku rindu padamu..
Dalam bahasa duniawi,
kau adalah hidupku..
Penuh kesederhanaan,
adalah kebaikan luarmu..
Kekuatan dari dalam
menggerakanku untuk memulai lagi..
Dan dalam tubuhmu, ku
temukan kedamaian..”
—————————————————–
~XXX~
Hari masih pagi. Matahari belum
menunjukkan tanda-tanda akan bersinar terik hari ini. Seorang gadis berusia
sekitar dua puluh tahun tampak berjalan tergesa sambil memeluk dua buah buku
tebal yang terlihat berat. Gadis itu melangkahkan kaki lebar-lebar sambil
sesekali mengedarkan pandangannya ke arah jalanan aspal yang masih lenggang,
hanya beberapa kendaraan roda empat yang melintasi jalan itu dalam waktu lima
menit terakhir ini.
Tiba-tiba saja gadis
itu menghentikan langkahnya secara mendadak, tatkala dilihatnya sebuah mobil hyundai putih
datang dari arah berlawanan. Gadis itu sangat mengenali mobil itu, terutama
pemiliknya.
“Kyuhyun-ah!”
pekik gadis itu sambil melambaikan tangannya penuh semangat. Mobilhyundai putih
itu berhenti tepat dihadapan Yeon Hyo. Beberapa detik kemudian, kaca jendela
mobil itu terbuka hingga tampak seorang namja tampan tengah
duduk dibalik kemudi.
Namja itu
menurunkan kacamata hitamnya dan tersenyum manis ke arah Yeon Hyo yang lebih
dulu memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi.
“Kau mau berangkat ke kampus? Pagi
sekali..” komentar Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo mendengus.
“Tentu saja! Siang ini
aku harus mengumpulkan tugas mingguan dari Kwansongsaenim! Dan aku belum
mengerjakannya satu lembar pun.. Jadi ku pikir akan lebih baik aku berangkat ke
kampus pagi-pagi untuk meminjam catatan KibumOppa!”
“Kibum?” ucap Kyuhyun sambil memutar
bola matanya.
“Maksudmu Kim Kibum? Mahasiswa paling
jenius itu?”
“Kau benar! Memangnya
siapa lagi yang bisa ku andalkan, huh? Dia adalah harapanku satu-satunya agar
lulus dalam semester ini!” sahut Yeon Hyo ketus. Kyuhyun tertawa. Namja itu
mengibas-ngibaskan tangan didepan wajahnya. Bermaksud mengejek.
“Tidak berubah.. Tetap penuh dengan
pemikiran bodoh yang tiada hasilnya..” ujar Kyuhyun sadis. Yeon Hyo melotot.
“Yaakk! Kau! Setidaknya aku berusaha
untuk memperbaiki nilaiku semester ini! Huh! Percuma saja bicara denganmu!
Tidak penting!” pekik Yeon Hyo kesal.
Gadis itu kemudian
berbalik dan berjalan cepat menjauhi mobil Kyuhyun. Namja yang
semula hanya terkikik jahil itu pun akhirnya bereaksi.
“Ya!! Kau mau
kemana, Yeon Hyo-ya?! Cepatlah naik!” seru Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo
menoleh dengan malas.
“Wae? Kau
menyuruhku naik ke mobilmu? Aish! Tidak akan! Lebih baik aku jalan
kaki saja ketimbang menumpang di mobil bodohmu itu!” sahut Yeon Hyo dingin.
Gadis itu menatap Kyuhyun dengan sorotan mata penuh kebencian.
Kyuhyun adalah teman Yeon Hyo sejak
kecil. Mereka bertetangga dan selama ini tidak pernah terlihat akur. Yeon Hyo
yang pemarah sangat merasa terganggu oleh tingkah jahil dan serampangan
Kyuhyun.
Kyuhyun sangat suka sekali menggoda Yeon
Hyo. Menurutnya gadis itu lebih terlihat menarik saat marah. Yeon Hyo sangat
bodoh dalam pelajaran hitung-hitungan. Gadis itu selalu mendapat nilai jelek
saat pelajaran matematika sewaktu mereka masih duduk dibangku sekolah menengah
dulu.
Sangat berbanding
terbalik dengan Kyuhyun yang merupakan peraih medali emasolympiade matematika
se-Korea Selatan. Kyuhyun yang mengetahui Yeon Hyo secara persis. Sering kali
mengolok-oloknya dengan sebutan ‘gadis bodoh’ yang sangat dibenci Yeon Hyo.
Yeon Hyo tidak begitu
pandai dalam hal menyetir mobil. Itu sebabnya Nyonya Yoon yang merupakan ibu
Yeon Hyo selalu meminta Kyuhyun untuk berangkat kuliah bersama-sama Yeon Hyo
saja. Hal ini juga disebabkan karena mereka memang berada di satu kampus yang
sama. Kyunghee University.
“Tidak mau? Ya!!
Yoon Ahjumma memintaku untuk selalu menjaga dan melindungimu,
Yeon Hyo-ya! Kau jangan keras kepala!” pekik Kyuhyun dengan raut wajah
kesal.
“Eoh? Menjaga
dan melindungiku? Hahhahaa! Kau pikir.. Aku ini calon istrimu, huh?!Aniya, Kyuhyun-ah!
Aku sudah dewasa! Aku bisa menjaga diriku sendiri!” balas Yeon Hyo tak mau
kalah.
“Aish! Kau ini!
Pagi-pagi sudah memancing emosiku! Cepatlah naik, Yeon Hyo-ya! Atau aku
akan turun dan menyeretmu secara paksa!” teriak Kyuhyun setengah mengancam.
Yeon Hyo menyipitkan matanya dan tersenyum meremehkan.
“Kau? Menyeretku? Hhahaha! Kedengarannya
konyol sekali!”
“Yeon Hyo-ya!!”
“Shireo! Aku
tak mau berangkat ke kampus bersamamu, Cho Kyuhyun bodoh! Tidak akan pernah!”
jawab Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun mengeram. Namja itu
kemudian membuka pintu mobilnya dengan cepat dan setengah berlari menghampiri
gadis berkulit putih susu itu.
Kyuhyun mencengkram
lengan Yeon Hyo dengan kuat, hingga gadis itu merintih kesakitan. Kemudian
menarik Yeon Hyo secara paksa atau lebih tepatnya ‘menyeret’ gadis itu ke arah
mobil hyundai putih yang menjadi saksi bisu atas tingkah sadis
Kyuhyun terhadap Yeon Hyo.
“Yaakk!! Lepaskan aku! Lepaskan!” jerit
Yeon Hyo sesaat sebelum Kyuhyun mendorongnya secara paksa kedalam mobil dan
membanting pintu besi itu dengan kasar.
Kyuhyun tersenyum menyeringai dan
bergegas masuk kedalam mobil, berlindung dibalik kemudi dengan wajah tanpa
dosa. Seperti tidak pernah melakukan hal yang bisa dibilang ‘keterlaluan’ pada
seorang gadis yang sejak dulu diam-diam ia cintai.
“Kau! Lihat saja
nanti! Aku akan membalasmu, Kyuhyun-ah!” pekik Yeon Hyo sambil menatap
Kyuhyun tajam.
Kyuhyun tidak
menjawab. Namja itu hanya tersenyum kecil dan menghidupkan
mesin mobilnya dengan cepat.
“Aku tunggu
pembalasanmu, Yeon Hyo-ya..”
~XXX~
“Jika hidup
mengizinkanku untuk disisimu..
Ku yakin, mimpiku akan
tumbuh..
Jika hidupku hilang
dalam hitungan detik..
Biarkan aku terisi
denganmu..
Tuk jalani hidup
setelah mencintaimu..”
~XXX~
“Pagi Kibum-ah!”
“Pagi..” sahut Kibum
sambil tersenyum manis. Namja kemudian kembali terfokus pada
buku tebal yang sejak dua puluh menit yang lalu terparkir indah tepat didepan
matanya. Suasana kelas memang ramai. Bahkan bisa dibilang ini terlalu ramai.
Beberapa mahasiswa
tampak sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang mengobrol, menelepon
seseorang, memainkan ponsel atau pun bermain game. Dan sudah
bisa ditebak, siapa yang mampu bermain game dengan tenang
walaupun kerusuhan berada dekat disekitarnya. Dia Kyuhyun. Cho Kyuhyun. Namja yang
berusia beberapa bulan lebih muda daripada Kibum.
Kibum menghentikan aktifitasnya tatkala
sebuah suara yang tak bisa dibilang lembut tiba-tiba saja memanggil dan
menyebutkan namanya dengan lantang.
“Kibum Oppa!”
teriak gadis itu yang membuat sebagian besar orang yang berada diruangan besar
itu menoleh. Suasana mendadak hening. Tapi gadis itu sama sekali tidak
terpengaruh dengan tekanan yang diberikan beberapa orang mahasiswa perempuan
yang sedang menatap iri ke arahnya.
“Wae? Yeon Hyo-ya?
Ada masalah?” tanya Kibum yang membuat Yeon Hyo mengangguk cepat.
“Aku punya tugas yang cukup rumit.. Dan
aku kesulitan mengerjakannya..” jelas Yeon Hyo sambil tersenyum polos.
Kyuhyun yang sejak tadi sibuk dengan
benda putih bernama PSP itu ditangannya, sontak menoleh dengan menatap ke arah
Yeon Hyo dengan perasaan sebal.
Namja itu
menekan tombol ‘pause’ dan membanting PSP itu dengan kasar ke
atas meja. Membuat sebagian orang lagi-lagi merasa ‘tergelitik’ untuk
mengetahui apa yang sedang terjadi.
Cinta segitiga rupanya. Atau lebih
buruk?
“Eonni!”
panggil Yeon Hyo sambil melambaikan tangannya penuh semangat pada seorang yeoja yang
kebetulan melintas. Gadis itu adalah Yoon Eun Soo. Kakak kandung Yeon Hyo
sekaligus kekasih dari Kibum.
Oleh karena itu, Yeon Hyo cukup dekat
dengan Kibum karena Eun Soo sering mengajak Kibum untuk datang berkunjung
kerumah mereka.
Yoon Eun Soo menghentikan langkahnya.
Gadis itu menatap Yeon Hyo sambil tersenyum lembut, kemudian memutuskan untuk
menghampiri adik kandungnya itu.
“Kenapa kau disini
Yeon Hyo-ya?” tanya Eun Soo heran. Gadis itu kemudian menyapa Kibum yang
tengah tersenyum kecut ke arahnya.
“Meminta sedikit bantuan untuk
tugasku..” sahut Yeon Hyo sambil nyengir.
“Sudah ku duga..” timpal Eun Soo yang
membuat Yeon Hyo menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Yeon Hyo adalah gadis
yang polos. Dia benar-benar tidak tahu kalau Eun Soo merasa sedikit ‘tertekan’
dengan kedekatan Yeon Hyo dan Kibum.
Kibum adalah kekasih
Eun Soo sejak tiga tahun yang lalu. Kibum merupakan seorangnamja yang
sedikit cuek tapi sebenarnya baik hati. Sejauh ini, Kibum mencintai Eun Soo apa
adanya. Tapi beberapa bulan belakang ini sikapnya sedikit berubah. Terkadang ia
dan Eun Soo terlibat pertengkaran kecil yang disebabkan oleh masalah sepele.
Dan entah kenapa, selalu Eun Soo yang mengalah dan meminta maaf pada Kibum.
Yoon Eun Soo merasa
jarak antara dirinya dan Kibum semakin jauh sejak Yeon Hyo mulai dekat dan
sering meminta bantuan dengan namja itu. Walaupun sebenarnya
Yeon Hyo tidak menaruh perasaan apapun pada Kibum. Tapi tetap saja hal itu
memicu rasa cemburu dalam diri Eun Soo. Terlebih lagi Kibum belakangan ini
tidak menunjukkan sikap peduli lagi padanya dan memperhatikan Yeon Hyo dengan cara
yang tidak wajar. Terlalu berlebihan.
“Mana bagian yang
sulit, Yeon Hyo-ya?” tanya Kibum yang membuat Yeon Hyo buru-buru kembali
menatap tugasnya.
“Ini.. Yang ini, Oppa!”
seru Yeon Hyo sambil menunjuk bagian hitung-hitungan yang terlihat rumit.
Kyuhyun yang sejak tadi terpaku
memperhatikan keduanya, sontak berjalan menghampiri meja Kibum dan menatap
kertas-kertas itu dengan tatapan meremehkan.
“Soal begitu mudah
saja kau tak bisa, Yeon Hyo-ya! Bodoh sekali!” sambar Kyuhyun sambil
tersenyum penuh kemenangan.
Yeon Hyo yang awalnya memperhatikan
tangan Kibum yang sedang mencoret-coret kertas tugasnya itu pun akhirnya
menoleh dan menatap Kyuhyun tajam.
“Ya!! Apa
maksudmu Kyuhyun-ah?! Kau tidak suka? Kalau tidak suka, sebaiknya kau
pergi! Tak usah lihat-lihat! Aku tak perlu ejekanmu itu! Menyebalkan!” pekik
Yeon Hyo kesal.
“Kenapa kau jadi marah
padaku, huh?! Kibum Hyung! Apa kau tak lelah membantu gadis bodoh
ini setiap hari? Dia harus mengerjakan tugas itu sendiri!”
“Eoh? Kibum Oppa berniat
membantuku! Kenapa malah kau yang sibuk sendiri, huh?!”
“Cukup!!!” teriak Kibum dan Eun Soo
secara bersamaan. Yeon Hyo dan Kyuhyun yang sejak tadi terlibat perang mulut
kini diam seribu bahasa. Mereka membuang muka satu sama lain, seperti enggan
melihat lawan bicara masing-masing.
“Bisakah kalian tenang sedikit? Aku
sulit berkonsentrasi..” ucap Kibum dingin, kali ini tanpa senyuman. Eun Soo
mengangguk membenarkan tanpa maksud untuk memperkeruh keadaan dan suasana hati
Kibum yang ia yakin tidak dalam kondisi baik hari ini.
“Oppa, mianhae…”
sahut Yeon Hyo dengan raut wajah bersalah. Sedangkan Kyuhyun diam saja. Namja itu
kini menatap lurus ke arah kertas-kertas yang tengah ditulisi Kibum dengan
berbagai rumus sulit yang bahkan Yeon Hyo tidak tahu itu apa.
“Jawabannya empat
belas… Mudah sekali..” ujar Kyuhyun yang membuat Kibum dan Yeon Hyo sontak
menoleh ke arah namja tampan dengan raut wajah sedingin es
itu. Sedangkan Eun Soo tetap diam ditempatnya tanpa menunjukkan reaksi
sedikitpun. Ia sudah bisa menebak kalau hal ini yang akan terjadi.
“Jinjja?” tanya
Kibum sambil tersenyum kagum. Dia bahkan belum sempat menyelesaikan
hitung-hitungannya tapi Kyuhyun sudah lebih dulu menjawab soal itu tanpa
mencoret-coret kertas sedikitpun.
“Tentu saja, Hyung..
Kau bisa percaya padaku.. Lagipula aku sangat menyukai angka empat belas..
Karena itu mengingatkanku akan tanggal peringatan ulang tahun seseorang..” ucap
Kyuhyun sambil tersenyum. Namja itu kemudian berbalik menuju
pintu keluar kelas diiringi tatapan tak percaya oleh Yeon Hyo.
“Empat belas? Bukankah itu tanggal ulang
tahunku?” desis Yeon Hyo sambil menoleh ke arah Eun Soo dan berharap kakak
kandungnya itu memberi sedikit pencerahan. Tapi sia-sia saja. Tidak ada yang
dapat Yeon Hyo temukan disana selain raut wajah kecewa yang tersirat dengan
jelas di muka gadis cantik yang berusia dua tahun lebih tua diatasnya itu.
Sebuah kekecewaan yang entah untuk siapa.
~XXX~
“Tak ada ketakutan
atau keraguan..
Cinta ini terlalu
baik..
Kau akan menjadi
pendamping hidupku..
Aku milikmu
selamanya..
Lihatlah hatiku, ia
terbuka..
Untukmu tinggal
didalamnya..”
~XXX~
“Kenapa kau tak mau
menghabiskan ramyeon-mu, Yeon Hyo-ya? Bukankah kau sangat
menyukainya?” tanya Eun Soo yang sontak membuat Yeon Hyo mengangkat wajahnya
dengan kaget.
“Uumm? Wae?”
“Kau melamun…” sahut Eun Soo tepat
sasaran. Yeon Hyo menggeleng cepat, berusaha mengelak.
“Aniya,
memangnya apa yang perlu aku pikirkan? Tidak ada..”
“Kyuhyun.. Cho Kyuhyun.. Kau
memikirkannya..”
“Ya!! Eonni!!”
“Kenapa? Kenapa kau
selalu menghindar Yeon Hyo-ya? Bukankah kau juga menyukainya?”
“Apa maksud eonni?”
tanya Yeon Hyo sambil menyipitkan matanya. Gadis itu memandang lurus ke arah
Eun Soo yang tampak tenang.
“Empat belas.. Kau
pasti penasaran setengah mati kenapa Kyuhyun mengingat tanggal kelahiranmu, ne?
Tentu saja dia mengingatnya.. Karena dia menganggapmu istimewa..” ucap Eun Soo
yang membuat Yeon Hyo terdiam.
“Kau hanya tak peka
dengan perasaanmu sendiri, Yeon Hyo-ya.. Cinta bisa saja datang
tiba-tiba tanpa bisa kau hindari..”
“Eonni…”
“Aku hanya tak ingin
kau terperangkap dengan cinta yang seperti ku miliki ini, Yeon Hyo-ya..
Aku terlalu mencintainya.. Kau tahu? Aku bahkan tidak bisa melenyapkan wajah
Kibum dari ingatanku sedetik pun..”
“Kalian kenapa?
Akhir-akhir ini jarang sekali Kibum Oppa datang berkunjung
kemari.. Ada apa sebenarnya eonni?”
“Gwaenchana…”
“Eonni bisa
cerita padaku!”
“Tidak, Yeon Hyo-ya.. Aku
bisa menyelesaikan masalahku sendiri..” ucap Eun Soo tegas. Yeon Hyo cemberut.
“Kau selalu begitu eonni..
Tidak pernah mau cerita padaku..”
Eun Soo menghela napas berat dan
tersenyum kecut.
“Suatu saat kau pasti
akan mengalami semua ini, Yeon Hyo-ya.. Masa-masa jenuh dalam menjalani
suatu hubungan yang sudah berlangsung sangat lama.. Tapi aku yakin sekali jika
nanti kau menjalin hubungan kekasih dengan Kyuhyun, kau pasti tidak akan
mengalami kejenuhan seperti ini.. Pasti ada saja hal-hal yang kalian bisa
perdebatkan, ne?”
“Ya!! Eonni!!”
“Hahahahhaa!!”
~XXX~
“Kau cantik…
Bahkan kau lebih
cantik daripada yang terlihat oleh mata..
Wajahmu seperti boneka
hidup yang indah..
Dan hatimu bahkan
memiliki kesempurnaan yang tiada tara..
Kau cantik..
Sangat cantik dengan
hati yang juga cantik..
Kesempurnaan memang
hanya milik TUHAN, tapi kau memiliki hati yang bersih dan menjadikanmu terlihat
‘sempurna’..”
~XXX~
“Eonni!”
pekik seorang gadis cantik dengan rambut panjang kecokelatan bergelombang
sambil melambai-lambaikan tangannya tinggi-tinggi. Beberapa detik kemudian, dia
menurunkan tangannya dan setengah berlari menghampiri seorang gadis yang tak
kalah cantik dari dirinya. Bahkan mereka bisa dibilang mirip.
“Yeon Hyo-ya? Wae?”
tanya Eun Soo begitu mendapati adik satu-satunya itu berhenti secara mendadak
dihadapannya dengan napas terengah-engah. Terlihat konyol memang, tapi seperti
itu lah Yeon Hyo. Dia tipe gadis yang bahkan tidak memperhatikan keadaan
sekitarnya jika sudah terfokus pada sesuatu.
“Kibum Oppa!
Pingsan! Ditengah lapangan basket!” seru Yeon Hyo panik. Tangan kanannya
terangkat ke udara sembari menunjuk-nunjuk arah yang harus diambil Eun Soo jika
ia ingin melalui rute tercepat menuju lapangan basket. Sebenarnya tanpa
diberitahu Yeon Hyo pun, Eun Soo sudah tahu harus melangkah ke arah mana. Tapirefleks tubuh
Yeon Hyo lah yang membuatnya jadi seperti ini.
“Jinjja? Kau
tidak salah?”
“Ne! Aku
melihatnya dengan mata kepalaku sendiri! Disana sudah ramai sekali eonni!
Cepat kesana!” sahut Yeon Hyo sambil menarik pergelangan tangan Eun Soo dengan
cepat. Eun Soo yang masih kaget dengan berita yang dibawa oleh adik kandungnya
itu, hanya bisa berlari-lari kecil mengikuti langkah Yeon Hyo yang semakin lama
semakin cepat. Kecemasan menghantuinya. Eun Soo takut sekali jika Kibum
mengalami sesuatu yang sangat tidak ia inginkan.
Yoon Eun Soo adalah
gadis yang sangat perhatian. Dia mencintai Kibum dan selalu menjaga namja itu
layaknya seorang gadis menjaga hartanya yang paling berharga didunia ini. Kibum
pernah mengalami demam tinggi yang membuat Eun Soo panik dan khawatir. Bahkan
gadis itu menemani Kibum semalaman dan merawatnya sampai panas tubuh Kibum
kembali pada suhu normal.
Tidak ada satu pun
keraguan yang menghalangi cintanya untuk Kim Kibum. Dia tetap mencintai Kibum
apa adanya, menerima semua kekurangannya dan memilih menjadi ‘korban’ yang
terlalu banyak menderita karena namja itu benar-benar terlihat
dingin dan seperti tidak membutuhkan dirinya. Tapi sebenarnya tidak seperti
itu, Kibum tetap mencintai Eun Soo, berpegang teguh pada prinsipnya dan selalu
menjaga gadis itu walaupun Eun Soo sendiri tidak menyadarinya.
Kisah yang rumit memang selalu mewarnai
hubungan mereka. Eun Soo dan Kibum saling mencintai, tapi mereka tidak pernah
bisa mengungkapkan perasaan cinta itu dengan benar. Hal itu lah yang membuat
Eun Soo dan Kibum mengalami hubungan yang sedikit renggang dan tak jarang
mereka berselisih karena salah paham kecil yang sebenarnya bisa diatasi.
“Itu dia! Itu eonni!
Kibum Oppa ada disana!” seru Yeon Hyo sambil mengancungkan
jari telunjuknya ke arah kerumunan mahasiswa yang sibuk hilir mudik tanpa
melakukan sesuatu yang berarti.
“Kibum-ah!”
teriak Eun Soo sambil berlari meninggalkan Yeon Hyo. Gadis itu menerobos
kerumunan mahasiswa Kyunghee University yang tampak
didepannya. Mereka tidak langsung memberi jalan untuk Eun Soo, malah semakin
merapatkan kerumunan yang sangat menyulitkan gadis itu untuk berjalan.
“Mianhamnida!
Beri aku jalan! Tolong beri aku jalan!” ucap Eun Soo panik. Eun Soo menyelinap
diantara kerumunan beberapa orang gadis yang tampak sibuk memegangi tubuh
Kibum. Tapi gadis-gadis itu dengan cepat memberikan Eun Soo jalan sehingga Eun
Soo kini dapat mencapai Kibum yang tengah tak sadarkan diri.
“Kibum-ah! Waeyo?
Apa yang terjadi padamu?” tanya Eun Soo sambil menepuk-nepuk pipi kiri Kibum
secara perlahan. Gadis itu pun meraih tubuh Kibum kedalam pelukannya dan
memeluknya erat.
“Tubuhmu panas.. Kau demam lagi..” desis
Eun Soo lirih. Gadis itu kemudian mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah
beberapa mahasiswa pria yang tengah memperhatikan mereka.
“Bisakah kalian membantuku membawa Kibum
kedalam? Disini terlalu panas.. Dia demam!”
~XXX~
“Untuk ketenangan
pikiranmu, kau miliki aku ditanganmu..
Bagimu, hanya
engkaulah kelemahanku..
Sampai akhir, yang ku
tahu hanyalah menunggumu..
Engkaulah hidupku,
beri aku cahaya dan kebaikan..
Di dunia dimana
kata-katamu adalah perintah bagiku..”
~XXX~
“Kibum Oppa kenapa?
Dia sakit?” tanya Yeon Hyo yang hanya dijawab anggukan ringan Eun Soo.
Eun Soo menghela napas. Kibum sudah
sadar sejak tadi dan kini tertidur akibat pengaruh obat. Demamnya cukup tinggi
dan wajahnya pucat. Sepertinya Kibum memaksakan diri untuk ikut dalam
pertandingan basket antar fakultas hari ini.
“Kapan dia akan
bangun, eonni?” tanya Yeon Hyo lagi. Kyuhyun yang sejak tadi diam
saja, akhirnya bereaksi. Pria itu menyambar lengan kanan Yeon Hyo dan
meremasnya dengan kuat.
“Ya!! Sakit!
Apa yang sedang kau lakukan?!” protes Yeon Hyo yang dibalas dengan tatapan
tajam Kyuhyun.
“Bisakah kau diam dan
tetap tenang ditempat dudukmu? Lihat! Kakakmu sudah cukup pusing dengan semua
ini.. Jangan menanyakan hal-hal bodoh yang membuatnya semakin terbebani, Yeon
Hyo-ya!” seru Kyuhyun dingin. Yeon Hyo melotot.
“Hal bodoh? Huh! Sudah
sewajarnya aku menanyakan keadaan Kibum Oppa! Dasar Cho Kyuhyun
jelek!”
“Mwoya? Cho
Kyuhyun jelek? Yaakk! Kau cari mati rupanya!” pekik Kyuhyun kesal.
“Ne, aku memang
mencari masalah denganmu! Kenapa? Kau tidak suka? Menyebalkan!”
“Yeon Hyo-ya!!”
“Cukup! Bisakah kalian tidak bertengkar
disini? Kibum butuh istirahat..” ucap Eun Soo yang membuat Kyuhyun dan Yeon Hyo
terdiam. Mereka berdua saling pandang dan pada akhirnya membungkuk meminta
maaf.
“Eerr.. Eun Soo-ya,
sebaiknya aku membawa Yeon Hyo pulang saja, ne? Nanti begitu Kibum Hyung bangun..
Kau telepon aku saja.. Nanti aku yang akan menjemput kalian disini..” ujar
Kyuhyun yang dibalas dengan gelengan ringan Eun Soo.
“Aniya, kau
pulang saja bersama Yeon Hyo.. Kibum membawa mobil.. Nanti aku saja yang
menyetir dan mengantarnya pulang ke apartemen..” tolak Eun Soo halus. Kyuhyun
mendesah.
“Kau yakin?” tanya Kyuhyun lagi. Pria
itu menatap Eun Soo dengan penuh pertimbangan. Tapi gadis itu tetap teguh pada
pendiriannya dan mengangguk mantap.
“Kyuhyun-ah,
aku bukan Yeon Hyo.. Kau bisa percaya padaku..” sahut Eun Soo yang membuat Yeon
Hyo seketika mengerjap-ngerjapkan matanya. Beberapa detik kemudian, gadis itu
menatap Eun Soo dengan sebal.
“Maksud eonni?
Aku berbahaya jika menyetir? Aku tidak bisa menyetir mobil? Begitu?” todong
Yeon Hyo cepat. Eun Soo tersenyum. Ia begitu hafal dengan sifat adik
kesayangannya itu.
“Aniya, kau
bisa menyetir mobil.. Tapi.. Eerr.. Sedikit kurang lancar..”
“Eh? Aku bisa eonni!
Huh! Baiklah! Mana kunci mobilmu? Cepat serahkan! Biar aku saja yang menyetir!”
ucap Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak.
“Kunci mobilku?” tanya Kyuhyun parau.
“Ne, mobil
kesayanganmu itu! Berikan kuncinya! Cepat!”
“Ya!! Kau
jangan macam-macam Yeon Hyo-ya! Kau bahkan baru belajar menyetir mobil
dua minggu yang lalu!” elak Kyuhyun dengan raut wajah ketakutan. Kyuhyun paham
sekali dengan kemampuan Yeon Hyo dalam hal menyetir mobil. Gadis itu sangat
payah dan hal itu lah yang membuat Kyuhyun cemas setengah mati.
“Jangan meremehkan
kemampuanku, Kyuhyun-ah! Kita pulang sekarang, palli!” seru
Yeon Hyo sambil menarik pergelangan tangan Kyuhyun. Namja itu
menghela napas dan akhirnya menurut.
Kyuhyun bangkit dari
tempat duduknya dan berjalan mengikuti Yeon Hyo dari belakang. Tapi beberapa
detik kemudian, pria itu menoleh ke arah Eun Soo dengan raut wajah memohon.
Sebuah senyuman kecut mewarnai wajahnya yang tampan. Eun Soo membalas senyuman
itu dengan anggukan ringan, tanda mengerti. Eun Soo tahu kalau Kyuhyun cukup
senang karena Yeon Hyo mau pulang berdua saja dengannya. Tapi bagaimana kalau
Yeon Hyo benar-benar membuktikan ucapannya dan nekat menyetir? Molla..
Eun Soo berharap semuanya akan baik-baik saja.
~XXX~
“Aku telah terpaut
oleh cintamu..
Cinta yang membuatku
terdiam membisu..
Seandainya saja
kenyataan berjalan sesuai dengan harapanku..
Mungkin tidak ada yang
lebih membahagiakan dari pada itu..”
~XXX~
“Kurangi kecepatannya!
Kau terlalu cepat, Yeon Hyo-ya!” pekik Kyuhyun panik.
Namja itu mengatur napasnya cepat-cepat dan
berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Rasanya seperti mimpi.
Benar-benar mimpi!
“Yeon Hyo-ya!
Kurangi kecepatannya!”
“Aku sudah mengurangi
kecepatannya, Kyuhyun-ah! Kau diam saja ditempat dudukmu! Jangan
mengomel!” sahut Yeon Hyo tanpa menoleh. Gadis itu menatap jalanan kota Seoul
dengan penuh konsentrasi. Sebenarnya Yeon Hyo hanya menjalankan mobilnya dengan
kecepatan 60 km/jam, tapi Kyuhyun sudah panik dan merasa kalau Yeon Hyo terlalu
cepat.
“Ini masih terlalu cepat!” protes
Kyuhyun dengan wajah tegang. Yeon Hyo melirik Kyuhyun sebentar dengan malas dan
kembali fokus pada jalanan dihadapannya. Gadis itu tidak menjawab. Hanya suara
hembusan napas yang cukup keras terdengar dari sisi Yeon Hyo. Tampaknya Yeon
Hyo benar-benar kesal saat ini.
“Aku sudah menurunkan kecepatanku! Masih
protes?” ujar Yeon Hyo dingin. Kyuhyun mendecak.
“Tentu saja! Aku tetap
tidak merasa tenang jika kau masih duduk dibalik kemudi mobilku! Aish!
Mimpi apa aku semalam? Kenapa kau sampai melakukan hal yang gila seperti ini
padaku, Yeon Hyo-ya?” gerutu Kyuhyun kesal. Pria itu melipat kedua
tangannya didepan dada dan kembali menatap jalanan kota Seoul dengan enggan.
Sepertinya kecemasan masih menghantui Kyuhyun. Dan hal itu tak kan berakhir
sebelum mereka sampai dirumah Yeon Hyo yang bersebelahan dengan rumah Kyuhyun.
“Jeongmal?
Ucapanmu terlalu berlebihan, Kyuhyun-ah! Kemampuan menyetirku tidak
seburuk itu!” balas Yeon Hyo tak mau kalah. Beberapa detik kemudian, gadis itu
tersenyum penuh kemenangan. Bagaimana tidak? Baru kali ini Yeon Hyo berhasil
menyetir mobil sendiri tanpa aba-aba dari siapapun. Dan karena itu lah, Kyuhyun
merasa khawatir dan mengalami kecemasan yang semakin menjadi-jadi.
Bagaimana jika gadis disampingnya itu
menabrak pembatas jalan? Menabrak orang lain? Atau bahkan yang lebih mengerikan
itu Yeon Hyo menabrak mobil lain dan mengakibatkan kecelakaan tragis terjadi
atas diri mereka?
Kyuhyun menggeleng kuat-kuat. Berusaha
menghilangkan pikiran buruknya yang membuat bulu kuduk pria itu meremang. Ini
tidak boleh dibiarkan. Yeon Hyo harus menyetir dalam keadaan stabil jika mereka
ingin selamat.
“Setelah tikungan itu, belok kiri..”
“Waeyo?” tanya
Yeon Hyo tak mengerti.
“Karena jalan itu lebih sepi.. Walaupun
kita harus menghabiskan waktu lima menit lebih lama daripada biasanya jika
ingin sampai dirumah..” jawab Kyuhyun berusaha tenang. Keringat dingin menetes
menuruni dahinya. Kyuhyun tidak dapat menyangkal. Dirinya takut sekali. Sangat
takut!
“Arraseo..”
sahut Yeon Hyo sambil mengangguk kecil.
“Eh? Aneh sekali rasanya jika kau
menurut seperti ini..” komentar Kyuhyun sambil tersenyum mengejek.
“Apa maksudmu?”
“Aniya..”
“Dasar aneh..” cibir Yeon Hyo diiringi
tawa kecil Kyuhyun.
“Kenapa kau tertawa? Ada yang lucu?”
tambah Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menoleh.
“Tidak ada, Yeon Hyo-ya..
Aku hanya berpikir bagaimana bisa Yoon Ahjummamemiliki putri dengan
kepribadian aneh sepertimu? Hahhahaa! Kau bahkan sangat berbeda dengan Eun
Soo!”
“Cih! Berhenti
mengejekku, Kyuhyun-ah! Aku tak butuh pendapatmu!” gerutu Yeon Hyo
sebal. Kyuhyun tertawa.
“Wae? Lihatlah
dirimu! Kau itu maniak pink yang paling aneh! Bagaimana
mungkin kau bisa hidup diantara benda-benda pink berserakan
dikamarmu, huh? Kau membencihigh heels dan kodok setengah mati juga
matematika! Hhahahha! Gadis macam apa kau? Benar-benar aneh dan bodoh! Kau juga
tidak punya bakat bernyanyi karena suaramu buruk!” ejek Kyuhyun habis-habisan
yang membuat Yeon Hyo menjerit kesal.
“Ya!!
Hentikan!” pekik Yeon Hyo saat menyadari kalau Kyuhyun belum juga menghentikan
tawa setannya yang cukup membuat Yeon Hyo merasa pria itu sudah gila. Dan lebih
gilanya lagi, Kyuhyun bahkan mencubit pipi Yeon Hyo sambil membesarkan volume suara
tawanya yang sejak tadi tak kunjung berhenti.
Yeon Hyo menghela napas kasar dan
melirik pria yang tengah memegangi perutnya itu dengan hasrat ingin ‘membunuh’.
“Kita sampai..” ucap Yeon Hyo santai.
Gadis itu menghentikan laju mobil Kyuhyun dan mematikan mesin kendaraan roda
empat itu secara perlahan.
Kyuhyun menghentikan tawanya dan menoleh
kesana kemari seperti orang bingung. Beberapa detik kemudian, pria itu beralih
menatap Yeon Hyo dengan raut wajah tak percaya.
“Kita sampai?” tanya Kyuhyun yang
membuat Yeon Hyo terkikik.
“Tentu saja! Hhahahha! Tampangmu aneh!
Seperti orang bodoh!”
“Kau yang bodoh!” sahut Kyuhyun tak
terima.
“Kau!”
“Yaakk! Kau!”
“Cho Kyuhyun bodoh!!”
“Yeon Hyo-ya!!”
~XXX~
“Keajaiban perasaan
ini, yang begitu kuat dan lengkap..
Dan matamu adalah
kedamaian bagiku..”
~XXX~
“Kau mau bubur?”
“Tidak..”
“Bagaimana dengan susu cokelat?”
“Tidak..”
“Tidak? Kau harus
makan, Kibum-ah.. Kalau kau tidak makan, bagaimana caranya kau minum
obat?” ucap Eun Soo sambil menatap kedua bola mata cokelat kehitaman milik
Kibum dengan hangat. Gadis itu baru saja menyelimuti tubuh Kibum dengan selimut
tebal dan mengukur suhu tubuh pria itu menggunakan termometer.
Keadaan Kibum sudah
lebih baik sekarang. Panasnya sudah mulai turun. Tapi namjaitu
tetap bersikeras tidak mau makan. Eun Soo sudah menemani Kibum selama tiga jam
ini di apartemennya. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kibum hanya
tinggal sendirian di apartemennya yang mewah. Oleh karena itu, Eun Soo berpikir
kalau ia harus tetap berada disana sampai Kibum merasa lebih sehat dari pada
sebelumnya.
“Pulanglah..” desis Kibum yang membuat
Eun Soo tersentak.
“Ne?”
“Pulanglah.. Nanti
Yoon Ahjumma mencarimu..”
“Aniya, aku
akan tetap menjagamu disini sampai kau sembuh..” sahut Eun Soo sambil
tersenyum.
“Tidak perlu.. Aku bisa sendiri..”
“Kau sedang sakit… Aku
tak mungkin membiarkanmu sendirian, Kibum-ah..”
“Jangan keras kepala..”
“Kau yang keras
kepala..” ucap Eun Soo pelan. Kibum tidak menjawab. Namja itu
hanya menatap Eun Soo dengan perasaan campur aduk. Kenapa dia menghindar dari gadis
dihadapannya ini? Bukankah Eun Soo adalah satu-satunya gadis yang paling
sempurna dimatanya? Sebenarnya apa yang salah?
“Makan bubur dan minum
susu hangatmu.. Setelah itu kau tidur, ne?” ujar Eun Soo sambil
membelai rambut Kibum secara perlahan. Raut wajahnya tampak tenang dan damai.
“Aku sudah mengabaikanmu belakangan
ini.. Tapi kenapa kau masih baik padaku?” tanya Kibum yang membuat gerakan
tangan Eun Soo terhenti. Gadis itu membalas tatapan Kibum dan tersenyum kecut.
“Aku tidak keberatan soal itu..”
“Aku menyakitimu.. Membiarkanmu
sendirian dan selalu menghindar darimu.. Kenapa kau tak juga jera? Kenapa kau
masih mengharapkan pria yang telah menyakiti hatimu berulang kali?”
“Karena aku mencintaimu.. Tak ada alasan
yang lebih masuk akal dari pada itu..” sahut Eun Soo tenang. Kibum terdiam.
“Selama aku masih bisa
bernapas, selama jantung ini masih bisa berdetak, selama nyawa ini masih ada..
Aku akan terus mencintaimu, Kibum-ah.. Aku tak peduli seberapa banyak
kau berubah.. Aku tak peduli seberapa besar cinta yang dapat kau berikan.. Aku
tetap seperti ini.. Selalu seperti ini tanpa banyak perubahan.. Selalu
mencintaimu tanpa memikirkan balasan yang akan ku terima..”
“Eun Soo-ya..”
“Jangan khawatir.. Aku tak kan
meninggalkanmu satu detik pun..”
“Kau.. kau terlalu baik untukku..
Terlalu sempurna untuk ku miliki.. Kau—“
“Aku paham sekali
sifatmu, Kibum-ah.. Dan aku tak kan pernah keberatan soal itu..” potong
Eun Soo sambil mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Membentuk sebuah
senyuman manis yang begitu hangat.
“Gomawo Eun
Soo-ya.. Terima kasih karena kau mencintaiku..” ucap Kibum pelan. Eun
Soo mengangguk. Perlahan gadis itu meraih Kibum kedalam pelukannya. Memeluk
tubuh pria itu dengan erat. Rasanya tidak ada yang lebih nyaman dari pada ini.
“Saranghae… Aku
mencintaimu, Kibum-ah..”
~XXX~
“Terkadang rasa sulit
diungkapkan..
Juga tidak mungkin
untuk dihilangkan..
Tapi kita bisa apa
untuk menyangkalnya?
Biarkan waktu yang
berbicara dan takdir yang memulai semuanya..”
~XXX~
-EPILOG-
“Kau kenapa? Sakit gigi?” tanya Kyuhyun
yang sontak membuat Yeon Hyo menoleh.
“Tidak! Siapa bilang aku sakit gigi,
huh?! Menyebalkan!” balas Yeon Hyo sebal. Kyuhyun tertawa.
“Lalu?”
“Aku tidak apa-apa!”
“Begitu saja marah..” gerutu Kyuhyun
sambil memalingkan wajahnya ke arah pekarangan rumah Yeon Hyo yang tampak
ramai.
“Heeii! Kau tidak mau ikut berkumpul
dengan keluargamu?” tanya Kyuhyun usil. Yeon Hyo mendengus.
“Aku tak suka keramaian..”
“Bohong..”
“Aish! Kenapa
kau selalu ikut campur masalahku, huh?!” pekik Yeon Hyo kesal. Lagi-lagi
Kyuhyun tertawa.
“Biar ku tebak! Kau
disini karena tidak ingin melihat eonni-mu bertunangan, ne?
Hahahha! Kau lucu sekali, Yeon Hyo-ya! Pasti kau merasa kesepian saat eonni-mu
memutuskan untuk pindah ke luar negeri!”
“Berisik!”
“Dan satu hal lagi..
Eun Soo melanjutkan kuliah ke Australia bersama Kibum Hyung..
Hahhaha! Kau pasti ingin sekali ikut bersama mereka berdua.. Tapi hal itu tidak
bisa dibiarkan.. Kau tak boleh jauh dariku, Yeon Hyo-ya!”
“Eh?”
Yeon Hyo menyipitkan matanya dan menatap
Kyuhyun tajam.
“Maksudmu?” todong Yeon Hyo yang membuat
Kyuhyun tersentak. Pria itu mengeleng kuat-kuat. Ia tak sengaja mengucapkan
kalimat yang paling akhir pada Yeon Hyo. Sial!
“Kau suka padaku?” tanya Yeon Hyo sambil
tersenyum meremehkan.
“Aniya!”
“Sudah lah.. Mengaku saja.. Hhahahaha!”
Kyuhyun mendengus dan menjitak kepala
Yeon Hyo dengan cepat. Membuat gadis itu meringis kesakitan.
“Apa yang kau lakukan?! Sakit, bodoh!!”
“Kau yang bodoh!
Setelah semua yang ku lakukan selama ini.. Apa kau masih menganggapku hanya
sebatas teman masa kecil, huh?! Kau menyebalkan sekali Yeon Hyo-ya! Kau
menyebalkan!”
“Eh? Aku tak mengerti
maksudmu, Kyuhyun-ah! Kau sedang membicarakan soal apa? Jangan
berbelit-belit! Aku tidak suka!”
Kyuhyun menghela napas dan mengatupkan
rahangnya keras-keras. Rasanya emosi mulai menguasai pria itu.
“Kau! Gadis paling
bodoh didunia! Kau tahu? Selama ini apa yang ku rasakan padamu? Aku
mencintaimu, Yeon Hyo-ya! Sangat mencintaimu, pabbo!” teriak
Kyuhyun kesal. Yeon Hyo melotot.
“Eoh?
Mencintaiku?” tanya Yeon Hyo parau. Kyuhyun mengangguk cepat dan kembali
menjitak kepala gadis itu.
“Sakit! Kenapa kau menjitakku lagi,
huh?!”
“Itu karena kau terlalu bodoh untuk
ukuran seorang gadis! Cepat katakan kalau kau mencintaiku!”
“Mwo?! Kau
gila!”
“Aku tak menerima kata
penolakan, Yeon Hyo-ya! Cepat katakan!”
“Shireo!”
“Yeon Hyo-ya!”
“Aahh~ baiklah…” sahut Yeon Hyo malas.
Kyuhyun tersenyum.
“Eerr.. Aku.. aku—“
“Lama sekali!” protes Kyuhyun cepat.
“Sabar!”
“Cih! Aku tak suka menunggu terlalu
lama!”
“Aish! Kau
ini!”
“Cepat katakan, bodoh!” pekik Kyuhyun
sebal. Yeon Hyo tersenyum dan mencubit pipi kanan pria itu dengan gemas.
“Saranghae..
Aku mencintaimu, Kyuhyun-ah..”
-THE
END-
FF ini diambil dari http://gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com/2012/09/07/ff-yo-te-amo-oneshoot/ tidak ada perubahan sama sekali .
No comments:
Post a Comment