Saturday, 22 March 2014

FF " Yo Te Amo"


“Yo Te Amo”
Author : Yarica Eryana (Yoon Yeon Hyo)
Facebook : Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun
Twitter : @IchaGaemGyu

Main Cast : Kibum Super Junior a.k.a Kim Kibum
                          Kyuhyun Super Junior a.k.a Cho Kyuhyun
                          Ay Wibowo a.k.a Yoon Eun Soo
                         Icha Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun a.k.a Yoon Yeon Hyo

Genre : AU!, Romance, Comfort, Little Hurt

Disclaimer : CHO KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu
                        Super Junior milik ELF, tapi Kyuhyun dan Fanfiction ini hanya milik Yeon Hyo XD
  
Credit pict : Cover FF | ALZ

Recommended Song :: Super Junior – Daydream 
                                    Chayanne – Yo Te Amo (Spain Version)

                      

 FF “Yo Te Amo” (Aku Cinta Padamu)  –OneShoot-

  


——————————————————-

“Dengan kata sederhana, aku rindu padamu..

Dalam bahasa duniawi, kau adalah hidupku..

Penuh kesederhanaan, adalah kebaikan luarmu..

Kekuatan dari dalam menggerakanku untuk memulai lagi..

Dan dalam tubuhmu, ku temukan kedamaian..”


—————————————————–


~XXX~
  
Hari masih pagi. Matahari belum menunjukkan tanda-tanda akan bersinar terik hari ini. Seorang gadis berusia sekitar dua puluh tahun tampak berjalan tergesa sambil memeluk dua buah buku tebal yang terlihat berat. Gadis itu melangkahkan kaki lebar-lebar sambil sesekali mengedarkan pandangannya ke arah jalanan aspal yang masih lenggang, hanya beberapa kendaraan roda empat yang melintasi jalan itu dalam waktu lima menit terakhir ini.

Tiba-tiba saja gadis itu menghentikan langkahnya secara mendadak, tatkala dilihatnya sebuah mobil hyundai putih datang dari arah berlawanan. Gadis itu sangat mengenali mobil itu, terutama pemiliknya.

“Kyuhyun-ah!” pekik gadis itu sambil melambaikan tangannya penuh semangat. Mobilhyundai putih itu berhenti tepat dihadapan Yeon Hyo. Beberapa detik kemudian, kaca jendela mobil itu terbuka hingga tampak seorang namja tampan tengah duduk dibalik kemudi.
Namja itu menurunkan kacamata hitamnya dan tersenyum manis ke arah Yeon Hyo yang lebih dulu memamerkan deretan gigi putihnya yang rapi.

“Kau mau berangkat ke kampus? Pagi sekali..” komentar Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo mendengus.

“Tentu saja! Siang ini aku harus mengumpulkan tugas mingguan dari Kwansongsaenim! Dan aku belum mengerjakannya satu lembar pun.. Jadi ku pikir akan lebih baik aku berangkat ke kampus pagi-pagi untuk meminjam catatan KibumOppa!”

“Kibum?” ucap Kyuhyun sambil memutar bola matanya.

“Maksudmu Kim Kibum? Mahasiswa paling jenius itu?”

“Kau benar! Memangnya siapa lagi yang bisa ku andalkan, huh? Dia adalah harapanku satu-satunya agar lulus dalam semester ini!” sahut Yeon Hyo ketus. Kyuhyun tertawa. Namja itu mengibas-ngibaskan tangan didepan wajahnya. Bermaksud mengejek.

“Tidak berubah.. Tetap penuh dengan pemikiran bodoh yang tiada hasilnya..” ujar Kyuhyun sadis. Yeon Hyo melotot.

“Yaakk! Kau! Setidaknya aku berusaha untuk memperbaiki nilaiku semester ini! Huh! Percuma saja bicara denganmu! Tidak penting!” pekik Yeon Hyo kesal.

Gadis itu kemudian berbalik dan berjalan cepat menjauhi mobil Kyuhyun. Namja yang semula hanya terkikik jahil itu pun akhirnya bereaksi.

Ya!! Kau mau kemana, Yeon Hyo-ya?! Cepatlah naik!” seru Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo menoleh dengan malas.

Wae? Kau menyuruhku naik ke mobilmu? Aish! Tidak akan! Lebih baik aku jalan kaki saja ketimbang menumpang di mobil bodohmu itu!” sahut Yeon Hyo dingin. Gadis itu menatap Kyuhyun dengan sorotan mata penuh kebencian.

Kyuhyun adalah teman Yeon Hyo sejak kecil. Mereka bertetangga dan selama ini tidak pernah terlihat akur. Yeon Hyo yang pemarah sangat merasa terganggu oleh tingkah jahil dan serampangan Kyuhyun.

Kyuhyun sangat suka sekali menggoda Yeon Hyo. Menurutnya gadis itu lebih terlihat menarik saat marah. Yeon Hyo sangat bodoh dalam pelajaran hitung-hitungan. Gadis itu selalu mendapat nilai jelek saat pelajaran matematika sewaktu mereka masih duduk dibangku sekolah menengah dulu.

Sangat berbanding terbalik dengan Kyuhyun yang merupakan peraih medali emasolympiade matematika se-Korea Selatan. Kyuhyun yang mengetahui Yeon Hyo secara persis. Sering kali mengolok-oloknya dengan sebutan ‘gadis bodoh’ yang sangat dibenci Yeon Hyo.

Yeon Hyo tidak begitu pandai dalam hal menyetir mobil. Itu sebabnya Nyonya Yoon yang merupakan ibu Yeon Hyo selalu meminta Kyuhyun untuk berangkat kuliah bersama-sama Yeon Hyo saja. Hal ini juga disebabkan karena mereka memang berada di satu kampus yang sama. Kyunghee University.

“Tidak mau? Ya!! Yoon Ahjumma memintaku untuk selalu menjaga dan melindungimu, Yeon Hyo-ya! Kau jangan keras kepala!” pekik Kyuhyun dengan raut wajah kesal.

Eoh? Menjaga dan melindungiku? Hahhahaa! Kau pikir.. Aku ini calon istrimu, huh?!Aniya, Kyuhyun-ah! Aku sudah dewasa! Aku bisa menjaga diriku sendiri!” balas Yeon Hyo tak mau kalah.

Aish! Kau ini! Pagi-pagi sudah memancing emosiku! Cepatlah naik, Yeon Hyo-ya! Atau aku akan turun dan menyeretmu secara paksa!” teriak Kyuhyun setengah mengancam. Yeon Hyo menyipitkan matanya dan tersenyum meremehkan.

“Kau? Menyeretku? Hhahaha! Kedengarannya konyol sekali!”

“Yeon Hyo-ya!!”

Shireo! Aku tak mau berangkat ke kampus bersamamu, Cho Kyuhyun bodoh! Tidak akan pernah!” jawab Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun mengeram. Namja itu kemudian membuka pintu mobilnya dengan cepat dan setengah berlari menghampiri gadis berkulit putih susu itu.

Kyuhyun mencengkram lengan Yeon Hyo dengan kuat, hingga gadis itu merintih kesakitan. Kemudian menarik Yeon Hyo secara paksa atau lebih tepatnya ‘menyeret’ gadis itu ke arah mobil hyundai putih yang menjadi saksi bisu atas tingkah sadis Kyuhyun terhadap Yeon Hyo.

“Yaakk!! Lepaskan aku! Lepaskan!” jerit Yeon Hyo sesaat sebelum Kyuhyun mendorongnya secara paksa kedalam mobil dan membanting pintu besi itu dengan kasar.

Kyuhyun tersenyum menyeringai dan bergegas masuk kedalam mobil, berlindung dibalik kemudi dengan wajah tanpa dosa. Seperti tidak pernah melakukan hal yang bisa dibilang ‘keterlaluan’ pada seorang gadis yang sejak dulu diam-diam ia cintai.

“Kau! Lihat saja nanti! Aku akan membalasmu, Kyuhyun-ah!” pekik Yeon Hyo sambil menatap Kyuhyun tajam.

Kyuhyun tidak menjawab. Namja itu hanya tersenyum kecil dan menghidupkan mesin mobilnya dengan cepat.

“Aku tunggu pembalasanmu, Yeon Hyo-ya..”


~XXX~


“Jika hidup mengizinkanku untuk disisimu..

Ku yakin, mimpiku akan tumbuh..

Jika hidupku hilang dalam hitungan detik..

Biarkan aku terisi denganmu..

Tuk jalani hidup setelah mencintaimu..”

  
~XXX~


“Pagi Kibum-ah!”

“Pagi..” sahut Kibum sambil tersenyum manis. Namja kemudian kembali terfokus pada buku tebal yang sejak dua puluh menit yang lalu terparkir indah tepat didepan matanya. Suasana kelas memang ramai. Bahkan bisa dibilang ini terlalu ramai.

Beberapa mahasiswa tampak sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang mengobrol, menelepon seseorang, memainkan ponsel atau pun bermain game. Dan sudah bisa ditebak, siapa yang mampu bermain game dengan tenang walaupun kerusuhan berada dekat disekitarnya. Dia Kyuhyun. Cho Kyuhyun. Namja yang berusia beberapa bulan lebih muda daripada Kibum.

Kibum menghentikan aktifitasnya tatkala sebuah suara yang tak bisa dibilang lembut tiba-tiba saja memanggil dan menyebutkan namanya dengan lantang.

“Kibum Oppa!” teriak gadis itu yang membuat sebagian besar orang yang berada diruangan besar itu menoleh. Suasana mendadak hening. Tapi gadis itu sama sekali tidak terpengaruh dengan tekanan yang diberikan beberapa orang mahasiswa perempuan yang sedang menatap iri ke arahnya.

Wae? Yeon Hyo-ya? Ada masalah?” tanya Kibum yang membuat Yeon Hyo mengangguk cepat.

“Aku punya tugas yang cukup rumit.. Dan aku kesulitan mengerjakannya..” jelas Yeon Hyo sambil tersenyum polos.

Kyuhyun yang sejak tadi sibuk dengan benda putih bernama PSP itu ditangannya, sontak menoleh dengan menatap ke arah Yeon Hyo dengan perasaan sebal.

Namja itu menekan tombol ‘pause’ dan membanting PSP itu dengan kasar ke atas meja. Membuat sebagian orang lagi-lagi merasa ‘tergelitik’ untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.

Cinta segitiga rupanya. Atau lebih buruk?

Eonni!” panggil Yeon Hyo sambil melambaikan tangannya penuh semangat pada seorang yeoja yang kebetulan melintas. Gadis itu adalah Yoon Eun Soo. Kakak kandung Yeon Hyo sekaligus kekasih dari Kibum.

Oleh karena itu, Yeon Hyo cukup dekat dengan Kibum karena Eun Soo sering mengajak Kibum untuk datang berkunjung kerumah mereka.

Yoon Eun Soo menghentikan langkahnya. Gadis itu menatap Yeon Hyo sambil tersenyum lembut, kemudian memutuskan untuk menghampiri adik kandungnya itu.

“Kenapa kau disini Yeon Hyo-ya?” tanya Eun Soo heran. Gadis itu kemudian menyapa Kibum yang tengah tersenyum kecut ke arahnya.

“Meminta sedikit bantuan untuk tugasku..” sahut Yeon Hyo sambil nyengir.

“Sudah ku duga..” timpal Eun Soo yang membuat Yeon Hyo menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Yeon Hyo adalah gadis yang polos. Dia benar-benar tidak tahu kalau Eun Soo merasa sedikit ‘tertekan’ dengan kedekatan Yeon Hyo dan Kibum.

Kibum adalah kekasih Eun Soo sejak tiga tahun yang lalu. Kibum merupakan seorangnamja yang sedikit cuek tapi sebenarnya baik hati. Sejauh ini, Kibum mencintai Eun Soo apa adanya. Tapi beberapa bulan belakang ini sikapnya sedikit berubah. Terkadang ia dan Eun Soo terlibat pertengkaran kecil yang disebabkan oleh masalah sepele. Dan entah kenapa, selalu Eun Soo yang mengalah dan meminta maaf pada Kibum.

Yoon Eun Soo merasa jarak antara dirinya dan Kibum semakin jauh sejak Yeon Hyo mulai dekat dan sering meminta bantuan dengan namja itu. Walaupun sebenarnya Yeon Hyo tidak menaruh perasaan apapun pada Kibum. Tapi tetap saja hal itu memicu rasa cemburu dalam diri Eun Soo. Terlebih lagi Kibum belakangan ini tidak menunjukkan sikap peduli lagi padanya dan memperhatikan Yeon Hyo dengan cara yang tidak wajar. Terlalu berlebihan.

“Mana bagian yang sulit, Yeon Hyo-ya?” tanya Kibum yang membuat Yeon Hyo buru-buru kembali menatap tugasnya.

“Ini.. Yang ini, Oppa!” seru Yeon Hyo sambil menunjuk bagian hitung-hitungan yang terlihat rumit.

Kyuhyun yang sejak tadi terpaku memperhatikan keduanya, sontak berjalan menghampiri meja Kibum dan menatap kertas-kertas itu dengan tatapan meremehkan.

“Soal begitu mudah saja kau tak bisa, Yeon Hyo-ya! Bodoh sekali!” sambar Kyuhyun sambil tersenyum penuh kemenangan.

Yeon Hyo yang awalnya memperhatikan tangan Kibum yang sedang mencoret-coret kertas tugasnya itu pun akhirnya menoleh dan menatap Kyuhyun tajam.

Ya!! Apa maksudmu Kyuhyun-ah?! Kau tidak suka? Kalau tidak suka, sebaiknya kau pergi! Tak usah lihat-lihat! Aku tak perlu ejekanmu itu! Menyebalkan!” pekik Yeon Hyo kesal.

“Kenapa kau jadi marah padaku, huh?! Kibum Hyung! Apa kau tak lelah membantu gadis bodoh ini setiap hari? Dia harus mengerjakan tugas itu sendiri!”

Eoh? Kibum Oppa berniat membantuku! Kenapa malah kau yang sibuk sendiri, huh?!”

“Cukup!!!” teriak Kibum dan Eun Soo secara bersamaan. Yeon Hyo dan Kyuhyun yang sejak tadi terlibat perang mulut kini diam seribu bahasa. Mereka membuang muka satu sama lain, seperti enggan melihat lawan bicara masing-masing.

“Bisakah kalian tenang sedikit? Aku sulit berkonsentrasi..” ucap Kibum dingin, kali ini tanpa senyuman. Eun Soo mengangguk membenarkan tanpa maksud untuk memperkeruh keadaan dan suasana hati Kibum yang ia yakin tidak dalam kondisi baik hari ini.

Oppa, mianhae…” sahut Yeon Hyo dengan raut wajah bersalah. Sedangkan Kyuhyun diam saja. Namja itu kini menatap lurus ke arah kertas-kertas yang tengah ditulisi Kibum dengan berbagai rumus sulit yang bahkan Yeon Hyo tidak tahu itu apa.

“Jawabannya empat belas… Mudah sekali..” ujar Kyuhyun yang membuat Kibum dan Yeon Hyo sontak menoleh ke arah namja tampan dengan raut wajah sedingin es itu. Sedangkan Eun Soo tetap diam ditempatnya tanpa menunjukkan reaksi sedikitpun. Ia sudah bisa menebak kalau hal ini yang akan terjadi.

Jinjja?” tanya Kibum sambil tersenyum kagum. Dia bahkan belum sempat menyelesaikan hitung-hitungannya tapi Kyuhyun sudah lebih dulu menjawab soal itu tanpa mencoret-coret kertas sedikitpun.

“Tentu saja, Hyung.. Kau bisa percaya padaku.. Lagipula aku sangat menyukai angka empat belas.. Karena itu mengingatkanku akan tanggal peringatan ulang tahun seseorang..” ucap Kyuhyun sambil tersenyum. Namja itu kemudian berbalik menuju pintu keluar kelas diiringi tatapan tak percaya oleh Yeon Hyo.

“Empat belas? Bukankah itu tanggal ulang tahunku?” desis Yeon Hyo sambil menoleh ke arah Eun Soo dan berharap kakak kandungnya itu memberi sedikit pencerahan. Tapi sia-sia saja. Tidak ada yang dapat Yeon Hyo temukan disana selain raut wajah kecewa yang tersirat dengan jelas di muka gadis cantik yang berusia dua tahun lebih tua diatasnya itu. Sebuah kekecewaan yang entah untuk siapa.

~XXX~

“Tak ada ketakutan atau keraguan..

Cinta ini terlalu baik..

Kau akan menjadi pendamping hidupku..

Aku milikmu selamanya..

Lihatlah hatiku, ia terbuka..

Untukmu tinggal didalamnya..”


~XXX~



“Kenapa kau tak mau menghabiskan ramyeon-mu, Yeon Hyo-ya? Bukankah kau sangat menyukainya?” tanya Eun Soo yang sontak membuat Yeon Hyo mengangkat wajahnya dengan kaget.

“Uumm? Wae?”

“Kau melamun…” sahut Eun Soo tepat sasaran. Yeon Hyo menggeleng cepat, berusaha mengelak.

Aniya, memangnya apa yang perlu aku pikirkan? Tidak ada..”

“Kyuhyun.. Cho Kyuhyun.. Kau memikirkannya..”

Ya!! Eonni!!”

“Kenapa? Kenapa kau selalu menghindar Yeon Hyo-ya? Bukankah kau juga menyukainya?”

“Apa maksud eonni?” tanya Yeon Hyo sambil menyipitkan matanya. Gadis itu memandang lurus ke arah Eun Soo yang tampak tenang.

“Empat belas.. Kau pasti penasaran setengah mati kenapa Kyuhyun mengingat tanggal kelahiranmu, ne? Tentu saja dia mengingatnya.. Karena dia menganggapmu istimewa..” ucap Eun Soo yang membuat Yeon Hyo terdiam.

“Kau hanya tak peka dengan perasaanmu sendiri, Yeon Hyo-ya.. Cinta bisa saja datang tiba-tiba tanpa bisa kau hindari..”

Eonni…”

“Aku hanya tak ingin kau terperangkap dengan cinta yang seperti ku miliki ini, Yeon Hyo-ya.. Aku terlalu mencintainya.. Kau tahu? Aku bahkan tidak bisa melenyapkan wajah Kibum dari ingatanku sedetik pun..”

“Kalian kenapa? Akhir-akhir ini jarang sekali Kibum Oppa datang berkunjung kemari.. Ada apa sebenarnya eonni?”

Gwaenchana…

Eonni bisa cerita padaku!”

“Tidak, Yeon Hyo-ya.. Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri..” ucap Eun Soo tegas. Yeon Hyo cemberut.

“Kau selalu begitu eonni.. Tidak pernah mau cerita padaku..”

Eun Soo menghela napas berat dan tersenyum kecut.

“Suatu saat kau pasti akan mengalami semua ini, Yeon Hyo-ya.. Masa-masa jenuh dalam menjalani suatu hubungan yang sudah berlangsung sangat lama.. Tapi aku yakin sekali jika nanti kau menjalin hubungan kekasih dengan Kyuhyun, kau pasti tidak akan mengalami kejenuhan seperti ini.. Pasti ada saja hal-hal yang kalian bisa perdebatkan, ne?”

Ya!! Eonni!!”

“Hahahahhaa!!”

~XXX~



“Kau cantik…

Bahkan kau lebih cantik daripada yang terlihat oleh mata..

Wajahmu seperti boneka hidup yang indah..

Dan hatimu bahkan memiliki kesempurnaan yang tiada tara..

Kau cantik..

Sangat cantik dengan hati yang juga cantik..

Kesempurnaan memang hanya milik TUHAN, tapi kau memiliki hati yang bersih dan menjadikanmu terlihat ‘sempurna’..”



~XXX~



            Eonni!” pekik seorang gadis cantik dengan rambut panjang kecokelatan bergelombang sambil melambai-lambaikan tangannya tinggi-tinggi. Beberapa detik kemudian, dia menurunkan tangannya dan setengah berlari menghampiri seorang gadis yang tak kalah cantik dari dirinya. Bahkan mereka bisa dibilang mirip.

“Yeon Hyo-yaWae?” tanya Eun Soo begitu mendapati adik satu-satunya itu berhenti secara mendadak dihadapannya dengan napas terengah-engah. Terlihat konyol memang, tapi seperti itu lah Yeon Hyo. Dia tipe gadis yang bahkan tidak memperhatikan keadaan sekitarnya jika sudah terfokus pada sesuatu.

“Kibum Oppa! Pingsan! Ditengah lapangan basket!” seru Yeon Hyo panik. Tangan kanannya terangkat ke udara sembari menunjuk-nunjuk arah yang harus diambil Eun Soo jika ia ingin melalui rute tercepat menuju lapangan basket. Sebenarnya tanpa diberitahu Yeon Hyo pun, Eun Soo sudah tahu harus melangkah ke arah mana. Tapirefleks tubuh Yeon Hyo lah yang membuatnya jadi seperti ini.

Jinjja? Kau tidak salah?”

Ne! Aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri! Disana sudah ramai sekali eonni! Cepat kesana!” sahut Yeon Hyo sambil menarik pergelangan tangan Eun Soo dengan cepat. Eun Soo yang masih kaget dengan berita yang dibawa oleh adik kandungnya itu, hanya bisa berlari-lari kecil mengikuti langkah Yeon Hyo yang semakin lama semakin cepat. Kecemasan menghantuinya. Eun Soo takut sekali jika Kibum mengalami sesuatu yang sangat tidak ia inginkan.

Yoon Eun Soo adalah gadis yang sangat perhatian. Dia mencintai Kibum dan selalu menjaga namja itu layaknya seorang gadis menjaga hartanya yang paling berharga didunia ini. Kibum pernah mengalami demam tinggi yang membuat Eun Soo panik dan khawatir. Bahkan gadis itu menemani Kibum semalaman dan merawatnya sampai panas tubuh Kibum kembali pada suhu normal.

Tidak ada satu pun keraguan yang menghalangi cintanya untuk Kim Kibum. Dia tetap mencintai Kibum apa adanya, menerima semua kekurangannya dan memilih menjadi ‘korban’ yang terlalu banyak menderita karena namja itu benar-benar terlihat dingin dan seperti tidak membutuhkan dirinya. Tapi sebenarnya tidak seperti itu, Kibum tetap mencintai Eun Soo, berpegang teguh pada prinsipnya dan selalu menjaga gadis itu walaupun Eun Soo sendiri tidak menyadarinya.

Kisah yang rumit memang selalu mewarnai hubungan mereka. Eun Soo dan Kibum saling mencintai, tapi mereka tidak pernah bisa mengungkapkan perasaan cinta itu dengan benar. Hal itu lah yang membuat Eun Soo dan Kibum mengalami hubungan yang sedikit renggang dan tak jarang mereka berselisih karena salah paham kecil yang sebenarnya bisa diatasi.

“Itu dia! Itu eonni! Kibum Oppa ada disana!” seru Yeon Hyo sambil mengancungkan jari telunjuknya ke arah kerumunan mahasiswa yang sibuk hilir mudik tanpa melakukan sesuatu yang berarti.

“Kibum-ah!” teriak Eun Soo sambil berlari meninggalkan Yeon Hyo. Gadis itu menerobos kerumunan mahasiswa Kyunghee University yang tampak didepannya. Mereka tidak langsung memberi jalan untuk Eun Soo, malah semakin merapatkan kerumunan yang sangat menyulitkan gadis itu untuk berjalan.

Mianhamnida! Beri aku jalan! Tolong beri aku jalan!” ucap Eun Soo panik. Eun Soo menyelinap diantara kerumunan beberapa orang gadis yang tampak sibuk memegangi tubuh Kibum. Tapi gadis-gadis itu dengan cepat memberikan Eun Soo jalan sehingga Eun Soo kini dapat mencapai Kibum yang tengah tak sadarkan diri.

“Kibum-ahWaeyo? Apa yang terjadi padamu?” tanya Eun Soo sambil menepuk-nepuk pipi kiri Kibum secara perlahan. Gadis itu pun meraih tubuh Kibum kedalam pelukannya dan memeluknya erat.

“Tubuhmu panas.. Kau demam lagi..” desis Eun Soo lirih. Gadis itu kemudian mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah beberapa mahasiswa pria yang tengah memperhatikan mereka.

“Bisakah kalian membantuku membawa Kibum kedalam? Disini terlalu panas.. Dia demam!”



~XXX~



“Untuk ketenangan pikiranmu, kau miliki aku ditanganmu..

Bagimu, hanya engkaulah kelemahanku..

Sampai akhir, yang ku tahu hanyalah menunggumu..

Engkaulah hidupku, beri aku cahaya dan kebaikan..

Di dunia dimana kata-katamu adalah perintah bagiku..”

  
~XXX~



“Kibum Oppa kenapa? Dia sakit?” tanya Yeon Hyo yang hanya dijawab anggukan ringan Eun Soo.

Eun Soo menghela napas. Kibum sudah sadar sejak tadi dan kini tertidur akibat pengaruh obat. Demamnya cukup tinggi dan wajahnya pucat. Sepertinya Kibum memaksakan diri untuk ikut dalam pertandingan basket antar fakultas hari ini.

“Kapan dia akan bangun, eonni?” tanya Yeon Hyo lagi. Kyuhyun yang sejak tadi diam saja, akhirnya bereaksi. Pria itu menyambar lengan kanan Yeon Hyo dan meremasnya dengan kuat.

Ya!! Sakit! Apa yang sedang kau lakukan?!” protes Yeon Hyo yang dibalas dengan tatapan tajam Kyuhyun.

“Bisakah kau diam dan tetap tenang ditempat dudukmu? Lihat! Kakakmu sudah cukup pusing dengan semua ini.. Jangan menanyakan hal-hal bodoh yang membuatnya semakin terbebani, Yeon Hyo-ya!” seru Kyuhyun dingin. Yeon Hyo melotot.

“Hal bodoh? Huh! Sudah sewajarnya aku menanyakan keadaan Kibum Oppa! Dasar Cho Kyuhyun jelek!”

Mwoya? Cho Kyuhyun jelek? Yaakk! Kau cari mati rupanya!” pekik Kyuhyun kesal.

Ne, aku memang mencari masalah denganmu! Kenapa? Kau tidak suka? Menyebalkan!”

“Yeon Hyo-ya!!”

“Cukup! Bisakah kalian tidak bertengkar disini? Kibum butuh istirahat..” ucap Eun Soo yang membuat Kyuhyun dan Yeon Hyo terdiam. Mereka berdua saling pandang dan pada akhirnya membungkuk meminta maaf.

“Eerr.. Eun Soo-ya, sebaiknya aku membawa Yeon Hyo pulang saja, ne? Nanti begitu Kibum Hyung bangun.. Kau telepon aku saja.. Nanti aku yang akan menjemput kalian disini..” ujar Kyuhyun yang dibalas dengan gelengan ringan Eun Soo.

Aniya, kau pulang saja bersama Yeon Hyo.. Kibum membawa mobil.. Nanti aku saja yang menyetir dan mengantarnya pulang ke apartemen..” tolak Eun Soo halus. Kyuhyun mendesah.

“Kau yakin?” tanya Kyuhyun lagi. Pria itu menatap Eun Soo dengan penuh pertimbangan. Tapi gadis itu tetap teguh pada pendiriannya dan mengangguk mantap.

“Kyuhyun-ah, aku bukan Yeon Hyo.. Kau bisa percaya padaku..” sahut Eun Soo yang membuat Yeon Hyo seketika mengerjap-ngerjapkan matanya. Beberapa detik kemudian, gadis itu menatap Eun Soo dengan sebal.

“Maksud eonni? Aku berbahaya jika menyetir? Aku tidak bisa menyetir mobil? Begitu?” todong Yeon Hyo cepat. Eun Soo tersenyum. Ia begitu hafal dengan sifat adik kesayangannya itu.

Aniya, kau bisa menyetir mobil.. Tapi.. Eerr.. Sedikit kurang lancar..”

“Eh? Aku bisa eonni! Huh! Baiklah! Mana kunci mobilmu? Cepat serahkan! Biar aku saja yang menyetir!” ucap Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak.

“Kunci mobilku?” tanya Kyuhyun parau.

Ne, mobil kesayanganmu itu! Berikan kuncinya! Cepat!”

Ya!! Kau jangan macam-macam Yeon Hyo-ya! Kau bahkan baru belajar menyetir mobil dua minggu yang lalu!” elak Kyuhyun dengan raut wajah ketakutan. Kyuhyun paham sekali dengan kemampuan Yeon Hyo dalam hal menyetir mobil. Gadis itu sangat payah dan hal itu lah yang membuat Kyuhyun cemas setengah mati.

“Jangan meremehkan kemampuanku, Kyuhyun-ah! Kita pulang sekarang, palli!” seru Yeon Hyo sambil menarik pergelangan tangan Kyuhyun. Namja itu menghela napas dan akhirnya menurut.

Kyuhyun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mengikuti Yeon Hyo dari belakang. Tapi beberapa detik kemudian, pria itu menoleh ke arah Eun Soo dengan raut wajah memohon. Sebuah senyuman kecut mewarnai wajahnya yang tampan. Eun Soo membalas senyuman itu dengan anggukan ringan, tanda mengerti. Eun Soo tahu kalau Kyuhyun cukup senang karena Yeon Hyo mau pulang berdua saja dengannya. Tapi bagaimana kalau Yeon Hyo benar-benar membuktikan ucapannya dan nekat menyetir? Molla.. Eun Soo berharap semuanya akan baik-baik saja.


~XXX~

“Aku telah terpaut oleh cintamu..

Cinta yang membuatku terdiam membisu..

Seandainya saja kenyataan berjalan sesuai dengan harapanku..

Mungkin tidak ada yang lebih membahagiakan dari pada itu..”



~XXX~

  

“Kurangi kecepatannya! Kau terlalu cepat, Yeon Hyo-ya!” pekik Kyuhyun panik.

            Namja itu mengatur napasnya cepat-cepat dan berusaha menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Rasanya seperti mimpi. Benar-benar mimpi!

“Yeon Hyo-ya! Kurangi kecepatannya!”

“Aku sudah mengurangi kecepatannya, Kyuhyun-ah! Kau diam saja ditempat dudukmu! Jangan mengomel!” sahut Yeon Hyo tanpa menoleh. Gadis itu menatap jalanan kota Seoul dengan penuh konsentrasi. Sebenarnya Yeon Hyo hanya menjalankan mobilnya dengan kecepatan 60 km/jam, tapi Kyuhyun sudah panik dan merasa kalau Yeon Hyo terlalu cepat.

“Ini masih terlalu cepat!” protes Kyuhyun dengan wajah tegang. Yeon Hyo melirik Kyuhyun sebentar dengan malas dan kembali fokus pada jalanan dihadapannya. Gadis itu tidak menjawab. Hanya suara hembusan napas yang cukup keras terdengar dari sisi Yeon Hyo. Tampaknya Yeon Hyo benar-benar kesal saat ini.

“Aku sudah menurunkan kecepatanku! Masih protes?” ujar Yeon Hyo dingin. Kyuhyun mendecak.

“Tentu saja! Aku tetap tidak merasa tenang jika kau masih duduk dibalik kemudi mobilku! Aish! Mimpi apa aku semalam? Kenapa kau sampai melakukan hal yang gila seperti ini padaku, Yeon Hyo-ya?” gerutu Kyuhyun kesal. Pria itu melipat kedua tangannya didepan dada dan kembali menatap jalanan kota Seoul dengan enggan. Sepertinya kecemasan masih menghantui Kyuhyun. Dan hal itu tak kan berakhir sebelum mereka sampai dirumah Yeon Hyo yang bersebelahan dengan rumah Kyuhyun.

Jeongmal? Ucapanmu terlalu berlebihan, Kyuhyun-ah! Kemampuan menyetirku tidak seburuk itu!” balas Yeon Hyo tak mau kalah. Beberapa detik kemudian, gadis itu tersenyum penuh kemenangan. Bagaimana tidak? Baru kali ini Yeon Hyo berhasil menyetir mobil sendiri tanpa aba-aba dari siapapun. Dan karena itu lah, Kyuhyun merasa khawatir dan mengalami kecemasan yang semakin menjadi-jadi.

Bagaimana jika gadis disampingnya itu menabrak pembatas jalan? Menabrak orang lain? Atau bahkan yang lebih mengerikan itu Yeon Hyo menabrak mobil lain dan mengakibatkan kecelakaan tragis terjadi atas diri mereka?

Kyuhyun menggeleng kuat-kuat. Berusaha menghilangkan pikiran buruknya yang membuat bulu kuduk pria itu meremang. Ini tidak boleh dibiarkan. Yeon Hyo harus menyetir dalam keadaan stabil jika mereka ingin selamat.

“Setelah tikungan itu, belok kiri..”

Waeyo?” tanya Yeon Hyo tak mengerti.

“Karena jalan itu lebih sepi.. Walaupun kita harus menghabiskan waktu lima menit lebih lama daripada biasanya jika ingin sampai dirumah..” jawab Kyuhyun berusaha tenang. Keringat dingin menetes menuruni dahinya. Kyuhyun tidak dapat menyangkal. Dirinya takut sekali. Sangat takut!

Arraseo..” sahut Yeon Hyo sambil mengangguk kecil.

“Eh? Aneh sekali rasanya jika kau menurut seperti ini..” komentar Kyuhyun sambil tersenyum mengejek.

“Apa maksudmu?”

Aniya..

“Dasar aneh..” cibir Yeon Hyo diiringi tawa kecil Kyuhyun.

“Kenapa kau tertawa? Ada yang lucu?” tambah Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun menoleh.

“Tidak ada, Yeon Hyo-ya.. Aku hanya berpikir bagaimana bisa Yoon Ahjummamemiliki putri dengan kepribadian aneh sepertimu? Hahhahaa! Kau bahkan sangat berbeda dengan Eun Soo!”

“Cih! Berhenti mengejekku, Kyuhyun-ah! Aku tak butuh pendapatmu!” gerutu Yeon Hyo sebal. Kyuhyun tertawa.

Wae? Lihatlah dirimu! Kau itu maniak pink yang paling aneh! Bagaimana mungkin kau bisa hidup diantara benda-benda pink berserakan dikamarmu, huh? Kau membencihigh heels dan kodok setengah mati juga matematika! Hhahahha! Gadis macam apa kau? Benar-benar aneh dan bodoh! Kau juga tidak punya bakat bernyanyi karena suaramu buruk!” ejek Kyuhyun habis-habisan yang membuat Yeon Hyo menjerit kesal.

Ya!! Hentikan!” pekik Yeon Hyo saat menyadari kalau Kyuhyun belum juga menghentikan tawa setannya yang cukup membuat Yeon Hyo merasa pria itu sudah gila. Dan lebih gilanya lagi, Kyuhyun bahkan mencubit pipi Yeon Hyo sambil membesarkan volume suara tawanya yang sejak tadi tak kunjung berhenti.

Yeon Hyo menghela napas kasar dan melirik pria yang tengah memegangi perutnya itu dengan hasrat ingin ‘membunuh’.

“Kita sampai..” ucap Yeon Hyo santai. Gadis itu menghentikan laju mobil Kyuhyun dan mematikan mesin kendaraan roda empat itu secara perlahan.

Kyuhyun menghentikan tawanya dan menoleh kesana kemari seperti orang bingung. Beberapa detik kemudian, pria itu beralih menatap Yeon Hyo dengan raut wajah tak percaya.

“Kita sampai?” tanya Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo terkikik.

“Tentu saja! Hhahahha! Tampangmu aneh! Seperti orang bodoh!”

“Kau yang bodoh!” sahut Kyuhyun tak terima.

“Kau!”

“Yaakk! Kau!”

“Cho Kyuhyun bodoh!!”

“Yeon Hyo-ya!!”


~XXX~


“Keajaiban perasaan ini, yang begitu kuat dan lengkap..

Dan matamu adalah kedamaian bagiku..”


~XXX~



“Kau mau bubur?”

“Tidak..”

“Bagaimana dengan susu cokelat?”

“Tidak..”

“Tidak? Kau harus makan, Kibum-ah.. Kalau kau tidak makan, bagaimana caranya kau minum obat?” ucap Eun Soo sambil menatap kedua bola mata cokelat kehitaman milik Kibum dengan hangat. Gadis itu baru saja menyelimuti tubuh Kibum dengan selimut tebal dan mengukur suhu tubuh pria itu menggunakan termometer.

Keadaan Kibum sudah lebih baik sekarang. Panasnya sudah mulai turun. Tapi namjaitu tetap bersikeras tidak mau makan. Eun Soo sudah menemani Kibum selama tiga jam ini di apartemennya. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Kibum hanya tinggal sendirian di apartemennya yang mewah. Oleh karena itu, Eun Soo berpikir kalau ia harus tetap berada disana sampai Kibum merasa lebih sehat dari pada sebelumnya.

“Pulanglah..” desis Kibum yang membuat Eun Soo tersentak.

Ne?”

“Pulanglah.. Nanti Yoon Ahjumma mencarimu..”

Aniya, aku akan tetap menjagamu disini sampai kau sembuh..” sahut Eun Soo sambil tersenyum.

“Tidak perlu.. Aku bisa sendiri..”

“Kau sedang sakit… Aku tak mungkin membiarkanmu sendirian, Kibum-ah..”

“Jangan keras kepala..”

“Kau yang keras kepala..” ucap Eun Soo pelan. Kibum tidak menjawab. Namja itu hanya menatap Eun Soo dengan perasaan campur aduk. Kenapa dia menghindar dari gadis dihadapannya ini? Bukankah Eun Soo adalah satu-satunya gadis yang paling sempurna dimatanya? Sebenarnya apa yang salah?

“Makan bubur dan minum susu hangatmu.. Setelah itu kau tidur, ne?” ujar Eun Soo sambil membelai rambut Kibum secara perlahan. Raut wajahnya tampak tenang dan damai.

“Aku sudah mengabaikanmu belakangan ini.. Tapi kenapa kau masih baik padaku?” tanya Kibum yang membuat gerakan tangan Eun Soo terhenti. Gadis itu membalas tatapan Kibum dan tersenyum kecut.

“Aku tidak keberatan soal itu..”

“Aku menyakitimu.. Membiarkanmu sendirian dan selalu menghindar darimu.. Kenapa kau tak juga jera? Kenapa kau masih mengharapkan pria yang telah menyakiti hatimu berulang kali?”

“Karena aku mencintaimu.. Tak ada alasan yang lebih masuk akal dari pada itu..” sahut Eun Soo tenang. Kibum terdiam.

“Selama aku masih bisa bernapas, selama jantung ini masih bisa berdetak, selama nyawa ini masih ada.. Aku akan terus mencintaimu, Kibum-ah.. Aku tak peduli seberapa banyak kau berubah.. Aku tak peduli seberapa besar cinta yang dapat kau berikan.. Aku tetap seperti ini.. Selalu seperti ini tanpa banyak perubahan.. Selalu mencintaimu tanpa memikirkan balasan yang akan ku terima..”

“Eun Soo-ya..”

“Jangan khawatir.. Aku tak kan meninggalkanmu satu detik pun..”

“Kau.. kau terlalu baik untukku.. Terlalu sempurna untuk ku miliki.. Kau—“

“Aku paham sekali sifatmu, Kibum-ah.. Dan aku tak kan pernah keberatan soal itu..” potong Eun Soo sambil mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas. Membentuk sebuah senyuman manis yang begitu hangat.

Gomawo Eun Soo-ya.. Terima kasih karena kau mencintaiku..” ucap Kibum pelan. Eun Soo mengangguk. Perlahan gadis itu meraih Kibum kedalam pelukannya. Memeluk tubuh pria itu dengan erat. Rasanya tidak ada yang lebih nyaman dari pada ini.

Saranghae… Aku mencintaimu, Kibum-ah..”


~XXX~




“Terkadang rasa sulit diungkapkan..

Juga tidak mungkin untuk dihilangkan..

Tapi kita bisa apa untuk menyangkalnya?

Biarkan waktu yang berbicara dan takdir yang memulai semuanya..”





~XXX~

  
-EPILOG-

“Kau kenapa? Sakit gigi?” tanya Kyuhyun yang sontak membuat Yeon Hyo menoleh.

“Tidak! Siapa bilang aku sakit gigi, huh?! Menyebalkan!” balas Yeon Hyo sebal. Kyuhyun tertawa.

“Lalu?”

“Aku tidak apa-apa!”

“Begitu saja marah..” gerutu Kyuhyun sambil memalingkan wajahnya ke arah pekarangan rumah Yeon Hyo yang tampak ramai.

“Heeii! Kau tidak mau ikut berkumpul dengan keluargamu?” tanya Kyuhyun usil. Yeon Hyo mendengus.

“Aku tak suka keramaian..”

“Bohong..”

Aish! Kenapa kau selalu ikut campur masalahku, huh?!” pekik Yeon Hyo kesal. Lagi-lagi Kyuhyun tertawa.

“Biar ku tebak! Kau disini karena tidak ingin melihat eonni-mu bertunangan, ne? Hahahha! Kau lucu sekali, Yeon Hyo-ya! Pasti kau merasa kesepian saat eonni-mu memutuskan untuk pindah ke luar negeri!”

“Berisik!”

“Dan satu hal lagi.. Eun Soo melanjutkan kuliah ke Australia bersama Kibum Hyung.. Hahhaha! Kau pasti ingin sekali ikut bersama mereka berdua.. Tapi hal itu tidak bisa dibiarkan.. Kau tak boleh jauh dariku, Yeon Hyo-ya!”

“Eh?”

Yeon Hyo menyipitkan matanya dan menatap Kyuhyun tajam.

“Maksudmu?” todong Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersentak. Pria itu mengeleng kuat-kuat. Ia tak sengaja mengucapkan kalimat yang paling akhir pada Yeon Hyo. Sial!

“Kau suka padaku?” tanya Yeon Hyo sambil tersenyum meremehkan.

Aniya!”

“Sudah lah.. Mengaku saja.. Hhahahaha!”

Kyuhyun mendengus dan menjitak kepala Yeon Hyo dengan cepat. Membuat gadis itu meringis kesakitan.

“Apa yang kau lakukan?! Sakit, bodoh!!”

“Kau yang bodoh! Setelah semua yang ku lakukan selama ini.. Apa kau masih menganggapku hanya sebatas teman masa kecil, huh?! Kau menyebalkan sekali Yeon Hyo-ya! Kau menyebalkan!”

“Eh? Aku tak mengerti maksudmu, Kyuhyun-ah! Kau sedang membicarakan soal apa? Jangan berbelit-belit! Aku tidak suka!”

Kyuhyun menghela napas dan mengatupkan rahangnya keras-keras. Rasanya emosi mulai menguasai pria itu.

“Kau! Gadis paling bodoh didunia! Kau tahu? Selama ini apa yang ku rasakan padamu? Aku mencintaimu, Yeon Hyo-ya! Sangat mencintaimu, pabbo!” teriak Kyuhyun kesal. Yeon Hyo melotot.

Eoh? Mencintaiku?” tanya Yeon Hyo parau. Kyuhyun mengangguk cepat dan kembali menjitak kepala gadis itu.

“Sakit! Kenapa kau menjitakku lagi, huh?!”

“Itu karena kau terlalu bodoh untuk ukuran seorang gadis! Cepat katakan kalau kau mencintaiku!”

Mwo?! Kau gila!”

“Aku tak menerima kata penolakan, Yeon Hyo-ya! Cepat katakan!”

Shireo!”

“Yeon Hyo-ya!”

“Aahh~ baiklah…” sahut Yeon Hyo malas. Kyuhyun tersenyum.

“Eerr.. Aku.. aku—“

“Lama sekali!” protes Kyuhyun cepat.

“Sabar!”

“Cih! Aku tak suka menunggu terlalu lama!”

Aish! Kau ini!”

“Cepat katakan, bodoh!” pekik Kyuhyun sebal. Yeon Hyo tersenyum dan mencubit pipi kanan pria itu dengan gemas.
Saranghae.. Aku mencintaimu, Kyuhyun-ah..”
-THE END-
 FF ini diambil dari http://gaemgyuchokyuhyun.wordpress.com/2012/09/07/ff-yo-te-amo-oneshoot/ tidak ada perubahan sama sekali .

No comments:

Post a Comment