[Hyo-Kyu couple] “A Good Bye”
Author : Yarica
Eryana (Yoon Yeon Hyo)
Facebook : Icha
Elf-Sparkyu Cho Kyuhyun
Twitter : @IchaGaemGyu
Main Cast : Cho
Kyuhyun
Yoon Yeon Hyo
Sub Cast : Lee Donghae
Yoon Eun Mi
Genre
: AU, Romance, Hurt, Sad, Angst
Disclaimer : CHO
KYUHYUN IS MINE XD *ditabok Sparkyu
Super Junior milik ELF, tapi Kyuhyun dan Fanfiction ini hanya milik
Yeon Hyo XD
Credit pict : Lidyana
Sutedja
Recommended Song
:: Super Junior – A Good Bye
Super Junior – My Love, My Kiss, My Heart
“A
Good Bye” –OneShot-
———————————————————
Kau ajak aku pergi ke
alam mu…
Di langit bebas tanpa
awan…
Kau terbangkan aku
sampai menyentuh puncak bimasakti…
Lalu kenapa kau tega
menghempaskan aku kembali ke tanah ?
Menghujam
tebing-tebing curam yang menyakitkan ?
Kau membuat segalanya
terasa indah secara bertahap..
Lalu kenapa kau
menghancurkannya dalam sekejap ?
Kau gunakan
syair-syair indah untuk merajut setiap cerita yang kau rancang dalam pikiranku…
Tapi kenapa pada
akhirnya kau memilih belati beracun untuk mengacaukan segalanya ?
Kenapa kau berlaku
kejam terhadap hidupku yang telah kau janjikan begitu sempurna ?
Apa ini balasan
untukku yang tak pernah membiarkanmu luput dari ingatanku sedetik saja ?
Inikah caramu
mencintaiku sebenarnya ?
——————————————————-
~XXX~
-Amouris Café,
Gwangjin, Seoul-
@07.40 KST
Hari
masih pagi. Salju turun cukup lebat, menandakan matahari benar-benar tidak akan
muncul dengan terang hari ini. Jalanan kota Seoul sudah ramai dengan hiruk
pikuk kendaraan yang seolah tidak ada hentinya bergerak kesana kemari. Seorang namja berperawakan
tinggi tampak menyesap kopi panasnya dalam diam. Bola mata kecokelatannya
tampak menari-nari menikmati pemandangan yang berkelebat di luar jendela café itu.
Suasana café sangat sepi. Tidak ada pengunjung lain selain
mereka berdua.
Tepat di hadapan namja tampan
itu telah duduk seorang gadis cantik dengan rambut kecokelatan bergelombang.
Gadis itu mengaduk milkshake strawberry-nya tanpa minat sambil
sesekali melirik takut-takut ke arah namja itu. Ada suasana
muram yang meliputi mereka berdua. Sehingga keduanya sama sekali tidak
mengeluarkan suara walaupun hanya untuk sekedar menyapa.
“A..aku…” ucap sang gadis yang membuat namja itu
bereaksi.
“Mianhae…” sahut namja itu
sambil menghela nafas berat. Gadis itu mengangguk pelan dan kembali menunduk.
“Aku tidak apa-apa…” sambung gadis itu
lemah.
“Maafkan aku yang telah menyebabkan
semua kekacauan ini terjadi… Mianhae, Yeon Hyo-ya..”
“Tidak ada yang perlu dimaafkan.. Kau
tidak bersalah…”
“Aku bersalah, Yeon Hyo-ya.. Aku
bersalah padamu.. Mianhaeyo…”
“Bagiku, kau sama sekali tak bersalah…
Keadaan yang menyebabkan semua ini terjadi.. Ini takdir kita, Kyuhyun-ah…
Tidak ada yang bisa menentang garis takdir…”
“Tapi…”
“Aku mau kau melupakan semuanya… Lupakan
semua yang sudah terjadi selama lima tahun ini.. Aku tahu, kau pasti bisa…”
“Aniya, aku tak bisa… Tidak akan
pernah bisa….”
“Sudah lah.. Aku tak ingin berdebat lagi
denganmu, Kyuhyun-ah…”
“Yeon Hyo-ya… Ini bukan
keinginanku.. Ini karena—“
“Cukup ! Aku tak mau mendengarnya lagi
!” pekik Yeon Hyo emosi. Gadis itu menatap Kyuhyun tajam. Ada perasaan marah
sekaligus sesak yang menguasai jiwanya.
“Aku hanya tak ingin kau—“
“Sudah ku bilang cukup, Kyuhyun-ah !
Kau menyakitiku !”
Cho Kyuhyun terdiam. Namja itu
mendengus pelan dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Berusaha
melenyapkan semua beban pikiran yang menghantuinya selama beberapa hari
terakhir ini.
“Aku mau pulang..” ucap Yeon Hyo sambil
meraih tas berwarna peach yang sedari tadi berada di atas meja
putih café itu. Kyuhyun menoleh.
“Temani aku sebentar lagi…” pinta
Kyuhyun setengah memohon.
“Aku sibuk…”
“Kau tak punya jadwal hari ini, Yeon
Hyo-ya…”
Yeon Hyo mendesah dan pada akhirnya
gadis itu menyerah.
“Aku hanya ingin menghabiskan waktu
bersamamu walaupun sebentar saja…”
“Kau tak berhak atas diriku, Kyuhyun-ah…”
sahut Yeon Hyo ketus. Kyuhyun menghela nafas dan menatap gadis itu baik-baik.
Yeon Hyo terlihat pucat, ada lingkaran hitam dibawah matanya. Tampak habis
menangis semalaman.
“Kau menangis lagi ?” tanya Kyuhyun
tanpa bermaksud mengejek.
“Aniya, tidak ada gunanya
menangis..”
“Kau menangis..”
“Tidak ! Sudah ku bilang… aku tidak
menangis !” elak Yeon Hyo yang membuat Kyuhyun tersenyum kecut. Namja itu
tahu kalau Yeon Hyo menangis. Tapi gadis itu memang tidak pernah mengakuinya.
“Aku tahu kalau ini akan semakin
menyakitimu, Yeon Hyo-ya… Tapi entahlah.. Rasanya aku lebih memilih kau
menangis daripada kau pergi meninggalkanku…”
“Meninggalkanmu ? Aku tak pernah
berpikir seperti itu, Kyuhyun-ah… Tak pernah terlintas dalam pikiranku
tentang hal itu… Aku mencintaimu, lebih daripada yang kau tahu.. Tapi keadaan
ini selalu menyiksaku.. Aku tak bisa terus menerus berada disisimu, Kyuhyun-ah..
Takdir melarang kita untuk bersama… Apakah aku salah jika aku bertekad untuk
melupakanmu dan mulai mencintai orang lain lagi ?”
“Aku tidak rela jika kau—“
“Kau tidak rela jika aku mencintai orang
lain selain dirimu ? Apakah itu bukan hal yang egois ?”
“Yeon Hyo-ya…”
“Apa kau belum cukup membuatku
menderita, hah ?! Tinggal serumah denganmu, tapi aku sama sekali tidak
mempunyai hak atas dirimu ! Apa itu tidak keterlaluan ?!” bentak Yeon Hyo
emosi. Kyuhyun menunduk.
“Mianhae…”
Yeon Hyo menarik nafas dalam-dalam. Air
mata gadis itu mulai menetes satu persatu membasahi pipinya. Kyuhyun tidak
bereaksi. Namja itu benar-benar merasa bersalah.
“Aku juga tidak mencintai—“
“Kau tidak mencintainya ? Maksudmu.. Kau
tidak mencintai eonni-ku ? Kau menikahi saudara kandung-ku
satu-satunya tanpa cinta ? Sebenarnya apa yang ada didalam otak bodohmu itu,
Kyuhyun-ah ?! Apa kau belum cukup puas menghancurkan hidupku, hah
?! Apa kau belum puas ?!!”
“Yeon Hyo-ya…”
“Cukup ! Aku tak mau mendengarnya lagi
!”
“Aku terpaksa menikahinya…”
“Eoh ? Terpaksa menikahi eonni-ku
karena perjodohan sialan itu, huh ?! Kenapa kau tidak menolaknya ? Kenapa kau
diam saja dan menerimanya ? Kenapa kau tega membuatku seperti ini, Cho Kyuhyun
bodoh !”
“Eomma memintaku menikahi
Yoon Eun Mi karena hal yang sama sekali tidak aku inginkan, Yeon Hyo-ya… Mianhae…”
“Kau ! Bukankah kau tahu kalau Yoon Eun
Mi itu adalah saudara kandung-ku ?! Kenapa kau menidurinya malam itu dan
membuat semua kekacauan ini terjadi dalam sekejap ?! Kenapa kau tega padaku,
Kyuhyun-ah ?!” jerit Yeon Hyo sambil menangis.
“Aku mabuk… Aku tak tahu apa yang
terjadi malam itu.. Tak pernah sedikitpun niat ku untuk menghancurkan semua ini
! Semua yang telah kita rancang bersama… Pernikahan kita yang hanya tinggal dua
bulan lagi, semuanya.. Hidup kita… Aku tak pernah berniat untuk menghancurkan
semuanya, Yeon Hyo-ya.. Aku mencintaimu…”
Yeon Hyo menatap Kyuhyun nanar. Gadis
itu menangis dalam diam. Hatinya benar-benar sudah hancur. Tidak ada sisa lagi
yang ia punya untuk diberikan pada orang lain.
“Aku tak pernah menginginkan semua ini
terjadi, Yeon Hyo-ya… Aku sama sekali tidak pernah mencintai Eun Mi…
Sama sekali tidak.. Aku hanya mencintaimu, Yeon Hyo-ya.. Aku menyesal
saat itu datang ke rumahmu dalam keadaan mabuk… Aku menyesal, Yeon Hyo-ya..
Aku sangat menyesal…”
“Semuanya sudah terlambat… Tak ada
gunanya kau meminta maaf padaku, Kyuhyun-ah…”
“Aku ingin menceraikan Yoon Eun Mi dan
menikahimu, Yeon Hyo-ya…”
“Cerai ? Kau ingin menceraikan eonni-ku
dan menikah denganku ? Ya ! Apa kau sudah gila, Kyuhyun-ah ?!”
“Aku serius…”
“Aniya, aku tidak mungkin
menyakiti eonni-ku sendiri… Aku tak mungkin melakukan hal itu,
Kyuhyun-ah… Aku tidak sekejam itu !”
“Hanya ini yang bisa ku lakukan untuk
menebus semua kesalahanku padamu, Yeon Hyo-ya…”
“Tidak ! Kau gila ! Kau benar-benar
tidak punya hati, Kyuhyun-ah !”
“Lalu aku harus bagaimana, hah ?! Apa
aku harus menidurimu agar aku bisa menikahimu ?!” bentak Kyuhyun membuat Yeon
Hyo menatap namja itu tajam.
PLAK !
“Kau gila, Kyuhyun-ah ! Aku
benci kau ! Aku benci !” pekik Yeon Hyo kesal. Gadis itu menyeka air mata yang
menetes dari sudut matanya dan menatap Kyuhyun dengan penuh kebencian. Beberapa
detik kemudian, gadis itu berlari keluar dari café, meninggalkan
Kyuhyun yang hanya bisa berdiri mematung sambil memegangi pipinya yang terasa
perih.
“Yeon Hyo-ya… Mianhae…”
~XXX~
——————————————–
“Dalam sadarku, telah
ku sunting luka..
Dalam takutku, berlari
menjauh darimu..
Dalam lukaku, ada
rindu yang tak padam – untukmu juga…”
——————————————–
~XXX~
Yeon Hyo menangis dalam diam. Gadis itu
menatap ke arah bingkai foto yang terpajang rapi di atas meja kecil dekat
tempat tidurnya. Letaknya masih sama. Hanya gambar didalamnya saja yang berbeda.
Dulu Yeon Hyo bisa menemukan potret
dirinya dengan Kyuhyun didalam bingkai foto berwarna hitam itu dan tersenyum.
Tapi sekarang, gadis itu harus menghadapi kenyataan kalau gambar yang
tertinggal dalam bingkai itu hanya dirinya sendiri. Sebuah foto yang diambil
dua tahun yang lalu saat mereka mengunjungi Namsan Traditional Village itu
telah robek sebagian. Yeon Hyo yang merobeknya, tepat pada malam pernikahan
Kyuhyun dan Eun Mi dua minggu yang lalu.
“Apa aku tak pantas untuknya ? Sehingga
Tuhan menakdirkan eonni-ku sendiri untuk menjadi pendamping
hidupnya ? Apa aku terlalu egois dengan mencintai orang yang telah menjadi
kakak ipar-ku sendiri ? Kenapa aku begitu menyedihkan ?” desis Yeon Hyo sambil
tersenyum kecut. Gadis itu menyeka butiran-butiran bening yang semakin banyak
menghujani wajahnya.
Yeon Hyo kembali menatap bingkai foto
itu dengan perasaan campur aduk. Disebelah bingkai foto itu ada sebuah benda
tebal berwarna ungu tua yang cukup menarik perhatian Yeon Hyo. Gadis itu
beranjak dari tempatnya duduk dan meraih benda itu dengan enggan. Mata Yeon Hyo
menatap benda itu nanar. Sebuah undangan yang masih terbungkus rapi dengan
plastik.
Yeon Hyo membuka segel plastik bening
itu dengan cepat. Gadis itu memainkan ujung jarinya di atas benda ungu yang
cantik itu sambil tersenyum kecut.
“Cho Kyuhyun – Yoon Yeon Hyo” desis Yeon
Hyo lirih saat membuka undangan itu dan mulai membacanya. Pandangannya kembali
samar. Gadis itu menghela nafas, tapi genangan air di pelupuk mata Yeon Hyo
sepertinya tidak betah berlama-lama di sana. Gadis itu menangis.
Lagi.
“Yeon Hyo-ya ?”
Yeon Hyo menoleh dan buru-buru
menyembunyikan undangan itu di balik tubuhnya. Gadis itu tersenyum kecut.
“Wae ?”
“Kau tidak lapar ?” tanya seorang yeoja cantik
yang sedikit mirip dengan Yeon Hyo. Hanya saja yeoja itu
terlihat lebih feminim.
“Aniya, aku sudah makan di luar…”
sahut Yeon Hyo parau. Gadis itu belum makan sejak kemarin. Entah kenapa Yeon
Hyo tidak merasa lapar sama sekali.
“Ah~ Ne, kalau kau lapar…
Kau bisa menemukan bubur didalam kulkas… Tinggal hangatkan saja dengan api
sedang, Ne ?”
“Arraseo eonni… Gomawo..”
Yoon Eun Mi mengangguk dan kemudian
berbalik menuju pintu keluar. Sejak pernikahannya dengan Kyuhyun, Yeon Hyo
mendadak berubah menjadi pendiam. Gadis itu bahkan tidak mau bicara terlalu
banyak dengan Eun Mi seperti yang biasa mereka lakukan selama ini. Eun Mi
menyadari kalau pernikahannya dengan Kyuhyun adalah pukulan besar untuk Yeon
Hyo. Tapi namja itu memang harus bertanggung jawab atas diri
Eun Mi. Bagaimana pun juga Kyuhyun telah melakukan kesalahan besar yang
seharusnya tidak pernah terjadi.
“Yeon Hyo-ya…” panggil Eun Mi
tanpa berbalik. Yeon Hyo menoleh dan menatap punggung kakak kandungnya itu
sambil mengernyitkan alis.
“Ne ?”
“Mianhae, Yeon Hyo-ya…”
ucap Eun Mi sambil menahan tangis. Gadis itu benar-benar tidak kuasa melihat
perubahan sikap Yeon Hyo yang terlalu jauh. Eun Mi tidak bisa menyalahkan
siapa-siapa. Tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini.
Kyuhyun datang ke rumah mereka malam itu
dalam keadaan mabuk. Namja itu bertengkar hebat dengan Yeon
Hyo. Mereka memang sering bertengkar selama ini dan entah kenapa saat itu
Kyuhyun memilih untuk minum dan mabuk. Namja itu di antar
pulang oleh Lee Donghae yang kebetulan saat itu di telepon oleh pihak bar dan
memberitahukan kalau Kyuhyun tidak bisa pulang dan menyetir sendiri.
Donghae datang dan menjemput Kyuhyun.
Tapi di tengah perjalanan, Kyuhyun terus menerus meracau, menyebut nama Yeon
Hyo berulang kali dan meminta Donghae untuk mengantarnya ke rumah Yeon Hyo saat
itu juga. Donghae menurut dan menurunkan Kyuhyun tepat didepan rumah Yeon Hyo
yang saat itu hanya didiami oleh Eun Mi.
Kyuhyun mengetuk pintu rumah Yeon Hyo.
Berteriak memanggil nama gadis itu. Tanpa menyadari kalau Yeon Hyo tidak ada
disana, gadis itu menginap dirumah Choi Rae Hee –sahabatnya- yang menjadi
tempat pengaduan Yeon Hyo saat gadis itu mengalami masalah dengan Kyuhyun.
Yoon Eun Mi yang sangat mengenal baik
Kyuhyun, membuka pintu rumah itu dalam keadaan mengantuk. Gadis itu belum sadar
sepenuhnya saat Kyuhyun memeluknya hingga peristiwa itu terjadi.
“Aku tak pernah menyalahkanmu, eonni…”
sahut Yeon Hyo lirih. Eun Mi menoleh dan kembali menatap gadis itu dengan
pandangan yang tidak bisa dijelaskan.
“Aku menyakitimu… Aku menyakiti adikku
sendiri… Maafkan aku, Yeon Hyo-ya… Aku bukan kakak yang baik untukmu.. Mianhae…”
“Gwaenchana, eonni..
semuanya sudah terjadi… Tak ada yang perlu di sesalkan…”
“Tapi—“
“Aku tidak apa-apa… Aku baik-baik saja…”
“Yeon Hyo-ya…”
Yeon Hyo tersenyum dan hanya bisa
membalas pelukan Eun Mi saat gadis itu memeluk Yeon Hyo.
“Mianhae…”
“Eonni-ya… Bolehkah aku meminta
satu hal padamu ?” tanya Yeon Hyo yang membuat Eun Mi melepaskan pelukannya dan
menatap wajah Yeon Hyo dengan intens. Berusaha menebak apa yang sedang
dipikirkan gadis itu. Tapi ternyata sia-sia saja. Tak ada yang bisa Eun Mi
temukan disana.
“Katakan…”
“Aku mohon tolong jaga Kyuhyun untukku, eonni…”
“M..ma..maksudmu ?”
Yeon Hyo memejamkan matanya. Gadis itu
menarik nafas dalam-dalam. Berusaha untuk tidak menangis.
“Tolong cintai dia demi aku… Aku mohon eonni…”
“Yeon Hyo-ya..”
“Aku tahu, eonni tidak
bisa melakukan hal itu karena eonni memikirkan perasaanku…
Tapi aku sudah memikirkan hal ini… Aku tidak bisa mencintainya lagi karena dia
adalah suami-mu.. Tolong beri dia cinta yang sama besar dengan cintaku padanya…
Belajarlah untuk mencintainya… Demi aku..”
“Aniya, aku tak bisa melakukan
semua itu, Yeon Hyo-ya…”
“Aku mohon….”
Eun Mi menggeleng tegas dan menatap
kedua bola mata Yeon Hyo dengan pandangan tak percaya.
“Kalau kau meminta aku bercerai dengan
Kyuhyun, aku bisa melakukan hal itu untukmu, Yeon Hyo-ya.. Tapi kalau
kau minta aku untuk mencintai orang yang sama denganmu, aku tidak bisa Yeon
Hyo-ya… Aku tidak bisa melakukan hal itu demi apapun…”
“Walaupun aku yang memintanya ?” tanya
Yeon Hyo parau.
“Ne…”
“Kalau itu permintaan terakhirku,
bagaimana ?”
“Yeon Hyo-ya !”
Yeon Hyo terdiam. Gadis itu kembali
menunduk, tidak sanggup menatap wajah kakak yang sangat disayanginya.
“Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku,
Yeon Hyo-ya…”
“Aku tidak bisa berjanji soal itu..
Kalau eonni tidak mau berjanji untukku…”
“Kau keras kepala sekali…”
“Berjanjilah padaku untuk menjaga
Kyuhyun dengan baik… Aku mempercayaimu,eonni… Kau bisa menjaga Kyuhyun
untukku…”
“Kalau aku berjanji padamu, apakah kau
mau menepati janjimu ?”
“Tentu saja..” sahut Yeon Hyo sambil
tersenyum.
“Kalau begitu, berjanjilah untuk tetap
hidup Yeon Hyo-ya…”
Yeon Hyo terdiam. Gadis itu menatap
wajah Eun Mi yang terlihat khawatir.
“Arraseo…”
~XXX~
——————————————
“Bersama melipat hati,
itu yang kita pilih untuk menyudahi penyatuan…
Dan genggaman kita pun
terlepas di batas perpisahan…”
——————————————
~XXX~
“Kalau aku menolak operasi itu… Apa yang
akan terjadi ?”
“Penyakit ini sangat berbahaya untukmu,
Nona Yoon.. Tumor ini sudah berubah menjadi ganas dan menyebar di bagian syaraf
otak anda… Kalau dibiarkan, kemungkinan untuk bertahan hidup sangat kecil…”
Yeon Hyo terdiam. Gadis itu menggigit
bibir bawahnya, tampak berpikir.
“Dan….. Kalau aku operasi ? Apa aku akan
sembuh ?” tanya Yeon Hyo setengah berharap.
“Kemungkinan untuk sembuh total itu
sebenarnya tidak ada… Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk
kesembuhan Nona.. Dan lagipula operasi ini tentu akan menimbulkan efek samping
yang berdampak besar untuk Nona…”
Yeon Hyo menghela nafas berat. Ini
adalah hal yang paling ia takuti.
“Bisa tolong jelaskan, seperti apa efek
samping yang akan ditimbulkan dari operasi ini ?” tanya Yeon Hyo lagi. Raut
wajahnya berubah menjadi muram. Ada ketakutan disana.
“Kemungkinan paling besar adalah Nona
tidak bisa melihat lagi… Dan mungkin juga saat tumor itu diangkat, akan terjadi
kelumpuhan pada kaki Nona…”
“M..ma..maksudnya ? Buta ? Lumpuh ?”
desis Yeon Hyo parau. Namja paruh baya itu mengangguk.
“Tapi kami akan berusaha untuk
memperkecil efek samping yang ditimbulkan itu.. Kalau operasi ini berhasil
dengan baik, penglihatan Nona akan berkurang… Sehingga Nona akan ketergantungan
dengan kacamata.. Tapi kalau efek sampingnya berdampak besar dalam arti kata
operasi ini gagal, Nona akan kehilangan penglihatan dan juga dampak yang paling
parah itu kelumpuhan di sebagian besar tubuh Nona…”
“Apakah tidak ada cara lain selain
operasi ?” tanya Yeon Hyo lemah. Gadis itu mulai kehilangan harapan. Antara
hidup dan mati. Jika Yeon Hyo memilih operasi, kemungkinan besar gadis itu akan
cacat.
“Mianhamnida… Tidak ada jalan
lain, Nona… Dan sebaiknya operasi itu dilakukan dalam waktu dekat ini.. Tolong
persiapkan diri anda..”
“Arraseo…. Kamsahamnida…”
~XXX~
————————————————
“Garis batasnya telah
kau tetapkan…
Ku serahkan hati
dengan cuma-cuma pun, kau tetap pergi…”
————————————————
~XXX~
“Yeon Hyo-ya, kau tidak makan ?”
tanya Eun Mi saat melihat gadis itu meletakkan sendoknya dengan gamang dan
menyambar segelas teh hangat yang berada di sisi kirinya. Yeon Hyo tidak
menjawab, gadis itu hanya menggeleng ringan dan kembali menyeruput teh hangat
untuk mengisi kekosongan lambungnya itu.
“Apa kata dokter ?” tanya Eun Mi lagi
yang sukses membuat Yeon Hyo tersedak. Kyuhyun yang sejak tadi menikmati makan
malamnya dalam diam sontak menoleh ke arah Yeon Hyo. Namja itu
menatap Yeon Hyo tajam.
“Dokter ? Yeon Hyo-ya, kau sakit
? Jelaskan padaku !” todong Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo mendengus.
“Aku hanya flu ringan.. Mungkin kurang
tidur…” sahut Yeon Hyo sambil beranjak dari tempatnya duduk.
“Sudah malam.. Sebaiknya aku tidur… Annyeong..”
“Chakkaman ! Biar aku
mengantarmu ke kamar, Yeon Hyo-ya…” tawar Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo
melotot.
“Aniya, temani saja istrimu
disini, Kyuhyun-ah…” sahut Yeon Hyo ketus.
Eun Mi mengangkat wajahnya dan menatap
Yeon Hyo sedih. Gadis itu benar-benar merasa bersalah pada Yeon Hyo.
“Yeon Hyo-ya !” bentak
Kyuhyun kesal saat melihat Eun Mi mulai menunduk dan menangis.
“Wae ?” balas Yeon Hyo
dingin.
“Kau kenapa ? Kau marah pada kami ?
Kalau kau marah, katakan dengan jelas, Yeon Hyo-ya !”
“Aku tidak marah…”
“Kalau kau tidak marah, kenapa kau
bersikap seperti ini ? Kenapa kau tidak makan, huh ?! Kau tahu ? Aku sangat
mengkhawatirkan keadaanmu, Yeon Hyo-ya ! Aku tidak bisa melihatmu
terus menerus seperti ini !”
“Kalau aku tidak makan, lalu apa
pedulimu ? Kau tidak berhak mengatur hidupku, Kyuhyun-ah ! Ini
hidupku sendiri ! Kau sama sekali tidak bisa ikut campur kedalamnya !”
“Aku mencintaimu, Yeon Hyo-ya !
Aku mencintaimu !”
“Cukup !!” jerit Eun Mi sambil menangis. Yeoja itu
menutup kedua telinganya rapat-rapat. Suasana mendadak hening. Yeon Hyo
menunduk, sedangkan Kyuhyun masih betah menatap ke arah gadis itu dengan
perasaan kesal.
“Eonni, mianhae…” ucap Yeon Hyo
sesaat sebelum gadis itu berlari meninggalkan ruang makan. Kyuhyun ingin
mengejar Yeon Hyo, tapi pergelangan tangan namja itu di tahan
oleh Eun Mi. Yeoja itu tahu kalau saat ini Yeon Hyo tidak
ingin diganggu sama sekali. Semua beban yang diterimanya sudah cukup berat,
belum lagi gadis itu harus tinggal serumah dengan Eun Mi dan Kyuhyun.
Eun Mi tidak bermaksud menyiksa Yeon Hyo
dengan meminta gadis itu untuk tinggal bersamanya. Tapi ini adalah permintaan
rahasia dari Kyuhyun. Namja itu memohon pada Eun Mi agar
membujuk Yeon Hyo tinggal bersama mereka dengan alasan ingin menjaga Yeon Hyo.
Eun Mi menyetujui permintaan Kyuhyun karena yeoja itu juga
ingin mengawasi Yeon Hyo serta memperhatikan kesehatannya. Tidak ada seorang
pun di dunia ini yang mengetahui riwayat kesehatan Yeon Hyo secara persis,
kecuali Eun Mi.
“Biarkan dia sendiri… Dia butuh waktu
untuk menenangkan pikirannya…” ujar Eun Mi yang membuat Kyuhyun mendecak.
“Sampai kapan dia akan bersikap seperti
ini ? Aku sudah membujuknya untuk pergi dari Seoul bersamaku, tapi dia malah
memintaku untuk melupakannya dan mencintaimu ! Eun Mi-ya, kau tahu
sendiri kalau aku sama sekali tidak menaruh perasaan padamu.. Aku harus
bagaimana, hah ?! Apa aku harus membawa kabur Yeon Hyo agar dia mau menurut dan
pergi bersamaku ?”
Eun Mi terdiam. Gadis itu sama sekali
tidak bisa mengeluarkan suaranya. Lidahnya kelu. Entah apa yang dirasakannya
saat ini. Sedih, bingung, kecewa, kesal, entah apalagi. Yang Eun Mi tahu hanya
lah perasaan aneh yang berkecamuk didalam jiwanya. Yeoja itu
paham, bahkan sangat mengerti kalau Yeon Hyo dan Kyuhyun saling mencintai. Lima
tahun bukan lah waktu yang sebentar, apalagi mereka berdua sudah menyebarkan
undangan pernikahan mereka. Waktu yang tersisa hanya dua bulan lagi untuk
menyatukan Kyuhyun dan Yeon Hyo dalam pernikahan sakral, tapi semua rencana itu
mendadak berubah kacau dalam waktu sekejap.
“Eun Mi-ya ! Katakan padaku,
apa yang harus aku lakukan sekarang ?!” desak Kyuhyun sambil meraih kedua bahu
Eun Mi. Namja tampan itu menatap Eun Mi tajam. Tampak meminta
keputusan.
“A…ak..aku—“
“Aish ! Besok pagi aku akan
membawa Yeon Hyo pergi ke Osaka, disana ada apartemen Donghae Hyung..
Aku sudah meminjamnya, dan malamnya aku akan menikahi Yeon Hyo secara
diam-diam, tanpa sepengetahuan keluarga..”
“Kau mau menikahi Yeon Hyo besok ? di
Jepang ?”
Mata Eun Mi membulat. Gadis itu menatap namja yang
tengah emosi dihadapannya itu dengan pandangan tak percaya.
“Ne, hanya itu yang bisa aku
lakukan untuk menebus semua kesalahanku pada Yeon Hyo.. Kau mengerti, Eun Mi-ya ?
Kau pasti tahu kalau aku sangat mencintai adikmu… Tolong bantu aku untuk
mengurus semuanya.. Jeball..” pinta Kyuhyun memohon.
“Ta..tapi—“
“Tapi apa ?” tanya Kyuhyun sambil
kembali fokus menatap Eun Mi. Gadis itu mendesah pelan. Tak lama kemudian, air
matanya kembali mengalir setetes demi setetes. Suami yang tengah berada
dihadapannya tengah meminta izin untuk menikahi adiknya sendiri. Demi Tuhan,
ini terlalu sakit !
“A..aku..aku hamil..” sahut Eun Mi
parau. Kyuhyun terdiam.
“Aku merasa tidak enak badan beberapa
hari ini dan kemarin aku sudah memeriksakannya ke dokter.. Dan ternyata aku
hamil, Kyuhyun-ah.. Aku mengandung anakmu…”
Kyuhyun tidak menjawab. Tidak ada
kekuatan lagi baginya sekarang. Namja itu merasa lututnya
lemas. Semua semangatnya menguap seketika. Tidak ada lagi pilihan, tidak ada
lagi jalan keluar.
“Kenapa kau tidak langsung mengatakannya
padaku, Eun Mi-ya ?! Kenapa ?!” jerit Kyuhyun frustasi. Namja itu
mengacak-ngacak rambutnya dan berteriak marah.
Eun Mi yang menyadari kalau namja itu
benar-benar kehilangan kesabarannya hanya bisa menunduk dan menangis. Menyesali
semua yang telah terjadi.
“Mianhae, Kyuhyun-ah…”
“Semua sudah hancur, Eun Mi-ya !
Aku sama sekali tidak menginginkan anak itu ! Satu-satunya yang aku inginkan
dari dunia ini hanya Yeon Hyo ! Yoon Yeon Hyo ! Bukan orang lain !” pekik
Kyuhyun kesal. Namja itu kembali menjerit dan beberapa detik
kemudian terduduk lemas di atas kursi. Pandangan matanya kosong.
“Kyuhyun-ah ?” panggil Eun
Mi parau sambil menguncang-nguncangkan bahu Kyuhyun. Namja itu
tidak bereaksi. Matanya hanya berkedip sesekali dan bibirnya tertutup rapat.
Sama sekali tidak bersuara.
“Kyuhyun-ah… jeball..
jawab aku…”
“……………”
“Kyuhyun-ah ? Kyuhyun-ah ?!
Aarrgghh ! Yeon Hyo-ya ! Yeon Hyo-ya ! Cepat kemari !”
jerit Eun Mi sambil menepuk-nepuk pipi Kyuhyun. Namja itu
masih tidak bereaksi.
Dua menit kemudian, terdengar suara
langkah kaki mendekat. Eun Mi menoleh dan menemukan Yeon Hyo tengah berlari
menghampiri mereka.
“Eonni-ya ! Wae ?!
Apa yang terjadi ?!” seru Yeon Hyo panik. Gadis itu langsung berhambur memeluk
Kyuhyun. Membuat Eun Mi terdiam.
“Dia kenapa eonni ?
Kyuhyun kenapa ?!” cecar Yeon Hyo yang hanya dibalas gelengan ringan Eun Mi.
“Kita bawa kerumah sakit !”
~XXX~
————————————————-
“Apakah aku salah jika
aku mencintaimu ?
Bagaimana bisa aku
melewatkan satu detik dalam hidupku tanpamu ?
Apakah aku harus
memohon pada Tuhan agar waktu berhenti dan membiarkanmu tetap berada disisiku ?
Hidup tanpa kau
disisiku, sama sekali bukan hidup…”
————————————————-
~XXX~
“Kesadarannya terganggu, mungkin karena
terlalu banyak pikiran dan tekanan sehingga Tuan Cho sulit untuk
berkomunikasi…”
“Apa ini berbahaya ?” tanya Eun Mi
parau. Yeon Hyo yang duduk disebelah Eun Mi, hanya bisa diam. Tanpa berani
bersuara.
“Aniya, Mungkin ini disebut
dengan depresi berat… Tuan Cho mengalami stress dan depresi atas masalah yang
cukup menganggu pikirannya.. Tapi jika dilakukan therapisecara
teratur mungkin akan mengembalikan keadaannya seperti semula… Itu juga
tergantung keadaan..”
“Lalu ? Apakah Kyuhyun harus dirawat
disini ?” tanya Eun Mi yang dibalas dengan anggukan ringan namja paruh
baya itu.
“Tentu saja… yang dibutuhkan Tuan Cho
adalah istirahat yang cukup dan ketenangan.. Sebaiknya hindarkan dia dari
hal-hal yang menganggu pikirannya..”
“Mi..misalnya ?” tanya Yeon Hyo membuka
suara.
“Orang atau sesuatu yang ia hindari…
Mungkin seperti itu lah..”
Yeon Hyo terdiam. Sejenak gadis itu
tampak berpikir keras.
“Aku mohon… Lakukan yang terbaik
untuknya..”
~XXX~
—————————————————-
“Biarkan rasa menjadi
tuan di negeri sendiri…
Menjadikanmu rindu di
setiap pahatan tanahnya…”
—————————————————-
~XXX~
“Yeon Hyo-ya, kenapa kau tidak
mau masuk ?” tanya Eun Mi saat menyadari gadis itu tetap berdiri di ambang
pintu. Yeon Hyo tidak bergerak, hanya gelengan ringan yang menjawab semua
pertanyaan yang dilancarkan Eun Mi sejak tadi.
“Dia pasti ingin sekali bertemu
denganmu, Yeon Hyo-ya…” ucap Eun Mi yang membuat Yeon Hyo menatap wajah
kakaknya itu sambil tersenyum kecut.
“Aku lah penyebab semua kejadian ini..
Aku yang terlalu kekanak-kanakan… Seharusnya aku tahu kalau aku begitu
membebaninya.. Seharusnya aku bisa mengikhlaskannya.. Seharusnya aku—“
“Cukup Yeon Hyo-ya ! Ini
sama sekali bukan salahmu ! Bukan salahmu !” bentak Eun Mi yang membuat Yeon
Hyo terdiam.
“Tapi aku—“
“Sudah ku bilang hentikan ! Kau mau
masuk atau tidak sama sekali ?!”
Yeon Hyo menggeleng. Membuat Eun Mi
mendengus kesal dan meninggalkan Yeon Hyo sendirian di ambang pintu. Eun Mi
benar-benar kesal dengan sikap keras kepala yang Yeon Hyo miliki. Jika Yeon Hyo
sudah memutuskan, apapun yang terjadi tidak akan merubah keputusan gadis itu.
Yeon Hyo menghela nafas dan menyeka air
mata yang perlahan mengalir membasahi pipinya. Cobaan apalagi ini ? Dirinya di
vonis tidak akan hidup lama lagi kecuali menjalani operasi yang bisa
menyebabkannya buta dan lumpuh. Orang yang paling ia cintai di dunia ini, Cho
Kyuhyun. Telah membuatnya kecewa setengah mati dan menjadi suami dari kakak
yang amat sangat ia sayangi. Dan sekarang namja yang menjadi
semangat hidupnya selama ini hanya bisa terbaring tak berdaya, depresi berat
dan bisa dikatakan ‘gila’.
Tidak ada lagi yang tersisa. Semuanya
sudah hancur secara perlahan-lahan.
~XXX~
——————————————————–
“Aku tersesat…
Tanpamu, aku
benar-benar tersesat dalam labirin hatiku sendiri…”
——————————————————-
~XXX~
Sudah satu minggu semenjak Kyuhyun
dirawat di rumah sakit, Yeon Hyo sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda akan
datang mengunjungi namja itu. Hanya Eun Mi yang setia, setiap
hari datang dan menyuapi Kyuhyun bubur untuk memberinya tenaga. Mengajaknya
bercerita dan sesekali bercanda walaupun Kyuhyun sama sekali bereaksi. Namja tampan
ini masih saja duduk menatap ke arah jendela rumah sakit dengan pandangan mata
kosong.
“Kyuhyun-ah, sebenarnya apa yang
kau pikirkan ? Kenapa kau masih diam saja ? Kenapa kau belum pulih juga,
Kyuhyun-ah ? Apa yang harus aku lakukan agar membuatmu sembuh ?”
tanya Eun Mi dengan suara bergetar. Yeoja itu benar-benar
tidak sanggup jika harus melihat Kyuhyun seperti ini. Yeon Hyo juga berubah
menjadi orang yang sangat tertutup dan tidak mau berbicara dengan Eun Mi sejak
Kyuhyun masuk rumah sakit.
“Kyuhyun-ah….”
“Permisi.. Apakah anda Nyonya Cho ?
Maksud saya, Cho Eun Mi ?” tanya seorangyeoja berpakaian
putih-putih yang sontak membuat Eun Mi menoleh.
“Eoh ?”
“Ternyata benar… Saya sering melihat
anda diruangan ini setiap hari.. Tapi bukan itu tujuan saya sebenarnya… Ada
suatu hal yang harus dibicarakan dengan Nyonya… Ada waktu ?” tanya suster itu
yang membuat Eun Mi mengernyitkan alisnya.
“Waeyo ?”
“Apakah benar kalau Yoon Yeon Hyo adalah
adik anda ?”
Eun Mi mengangguk.
“Mianhamnida… Saya baru
memberitahukan anda soal ini.. Tapi Nona Yeon Hyo sudah melakukan operasinya
tadi pagi tanpa didampingi siapapun.. Keadaannya masih belum sadar sampai
sekarang, mungkin bius nya belum hilang…”
“Operasi ? Yeon Hyo operasi ?! Kenapa
dia tak memberitahuku ?!” tanya Eun Mi tak sabar.
“Molla.. Tapi sebelum melakukan
operasi, Nona Yeon Hyo meminta saya untuk mencari anda kemari dan menitipkan
surat ini..”
Suster itu memberikan sepucuk surat
berwarna pink pada Eun Mi yang langsung diraih oleh yeoja itu.
“Kalau begitu saya pamit.. Annyeong…”
“Ne, kamsahamnida…”
sahut Eun Mi buru-buru. Gadis itu beralih menatap ke arah Kyuhyun yang masih
tidak bereaksi walaupun nama Yeon Hyo disebut berapa kali.Namja itu
masih menatap kosong ke luar jendela tanpa ekspresi. Hanya saja kali ini raut
wajahnya tampak muram.
“Kyuhyun-ah… Yeon Hyo sakit… Dia
sudah menjalani operasinya tadi pagi.. Apa kau sama sekali tidak mau melihat
keadaannya sekarang ? Dia membutuhkanmu…” ucap Eun Mi parau.
Kyuhyun mengalihkan pandangannya, kali
ini menatap Eun Mi. Membuat gadis itu tersentak dan tersenyum kecut. Kyuhyun
sudah menunjukkan reaksinya walaupun cuma sedikit.
“Apa kau mau aku membacakan surat ini
untukmu ? Aku yakin, kau pasti ingin mendengarnya… Ini surat untukmu, Kyuhyun-ah..
Bukan untukku..”
“……………”
“Tapi sebelumnya aku minta maaf karena
tidak pernah memberitahu hal ini padamu.. Yeon Hyo yang memintanya, dia tidak
ingin membebanimu… Ku harap kau mengerti dan tidak memarahinya…”
Eun Mi menghela nafas dan kemudian
membuka surat berwarna pink itu dengan cepat. Sekilas saja Eun
Mi sudah mengenali pemilik tulisan tangan yang indah ini. Ini tulisan tangan
Yeon Hyo.
————————————————–
“Dear, My Evil Prince…
Cho Kyuhyun…
Tuan Cho yang jutek…
Bagaimana kabarmu ?
Ku harap kau cepat
pulih, Kyuhyun-ah..
Mianhae… Aku tidak menulis surat ini
dengan rapi… Aku tahu kau akan memarahiku kalau melihat surat jelek ini…
Aku tidak bermaksud
menghinamu atau apa yang akan kau tuduhkan padaku..
Aku hanya tidak bisa
menulis dengan rapi lagi…
Penglihatan mataku
benar-benar payah sekarang…
Aku hanya bisa melihat
dengan samar-samar, jadi aku tidak tahu bagaimana bentuk tulisanku di surat
ini… Ku harap kau tidak marah, Ne ?
Aku bahagia karena
masih bisa menulis surat untukmu…
Karena kemungkinan
besar aku tidak bisa menulis lagi…
Setelah operasi aku
mungkin kehilangan penglihatanku dan sebagian besar tubuhku akan mengalami
kelumpuhan…
Aahh~ lupakan soal itu
!
Yeon Hyo adalah gadis
terkuat yang pernah kau temui seumur hidupmu kan ?
Kau sendiri yang
mengatakan hal itu padaku..
Jadi jangan mengelak
dan menyangkal semua perkataanku…
Kyuhyun-ah,
Mianhae…
Selama ini aku selalu
menyembunyikan hal ini darimu…
Selama ini aku selalu
berusaha terlihat kuat di matamu..
Sungguh, aku sama
sekali tidak bermaksud membebanimu…
Aku sudah cukup
bahagia dengan adanya kau disisiku, selalu mencintaiku…
Tapi takdir ternyata
memang tidak berpihak padaku, ne ?
Aku harus kehilanganmu
saat keadaanku benar-benar terpuruk…
Hubunganku dengan Eun
Mi eonni juga renggang karena aku masih belum
bisa menerima kenyataan kalau kau harus menikahi kakak ku sendiri…
Menyedihkan, bukan ?
Aku terlalu
kekanak-kanakan dan tidak menerima takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan…
Aku juga egois karena
masih mencintai orang yang sudah menjadi milik kakak ku sendiri…
Kyuhyun-ah,
apakah kau sedih ?
Aniya, kau tak boleh bersedih…
Aku yang mengalami semuanya, aku yang merasakan semuanya, tidak ada hubungannya
denganmu..
Satu hal yang cukup
aku yakini dalam dunia ini..
KAU TIDAK BERSALAH !
Sama sekali tidak !
Kau tidak bersalah,
karena itu aku mohon padamu untuk segera sadar…
Kau harus melanjutkan
hidupmu, Kyuhyun-ah !
Kau juga harus menjaga
keponakanku dengan baik…
Sayangilah keponakanku
itu seperti kau menyayangiku…
Dan bolehkah aku
meminta satu hal yang sangat aku inginkan dalam hidup ini ?
Aku ingin kau bahagia…
Lanjutkan hidupmu dan
berusaha lah untuk menerima Eun Mi eonni sebagai
istrimu…
Aku yakin… Kau pasti bisa
menjaga kakak kesayanganku itu dengan baik…
Cintailah dia, jagalah
dia… demi aku…
Aku tak tahu, apakah
setelah operasi ini aku bisa membuka mataku kembali atau tidak…
Jika iya, yang pertama
kali ingin ku lihat adalah wajahmu Kyuhyun-ah…
Tapi itu mustahil,
karena jika nanti aku sadar… Aku tidak bisa melihat lagi…
Aku akan buta.. Dan
parahnya lagi aku lumpuh..
Walaupun aku bisa
melewati masa kritisku nanti…
Aku akan menjadi orang
cacat yang menyusahkanmu, Kyuhyun-ah…
Aniya, aku tidak ingin menjadi
orang yang seperti itu…
Aku sama sekali tidak
ingin melihat kau merasa terbebani…
Bagaimanapun nanti
keadaannya, aku mohon padamu…
Tolong cintai Eun
Mi eonni seperti kau mencintaiku…
Wajah kami lumayan
mirip… Dia juga gadis yang sangat baik…
Dia pandai memasak,
tentu dia akan membuatkanmu sarapan setiap pagi…
Dia sangat perhatian,
tentu dia akan merawatmu dengan baik…
Dia sangat peduli,
tentu dia akan menerima semua kekuranganmu…
Dia juga sangat
pintar, tentu dia akan menjadi istri yang paling sempurna untukmu…
Jika kau tak mau
melakukannya, anggap saja ini permintaan terakhir dariku…
Kau tentu tidak akan
bisa menolaknya, bukan ?
Aah~ ya, ada satu hal
lagi…
Walaupun aku tidak
bisa melihatmu, tapi bolehkah aku mendengar suaramu untuk yang pertama kali ?
Mungkin sebagian besar
orang akan menangis frustasi saat di vonis tidak akan bisa melihat lagi…
Tapi aku cukup
bersyukur karena walaupun aku di vonis kehilangan penglihatanku…
Aku masih bisa
mendengar suaramu…
Suaramu yang akan
menjadi semangat hidupku…
Suara merdumu…
Aku mencintaimu…
Jeongmal saranghae, Cho Kyuhyun…
-Yoon Yeon Hyo-
——————————————————————
“Kyuhyun-ah ? Kau menangis
?” desis Eun Mi saat melipat surat pink itu dan menatap wajah
muram Kyuhyun. Ada beberapa titik-titik air disana. Namja itu
menangis dalam diam. Sama sekali tak ada suara.
“Kau ingin bertemu Yeon Hyo ? Apakah kau
ingin menemuinya ?” tanya Eun Mi yang hanya dijawab anggukan ringan Kyuhyun.
“Kau bereaksi ! Kyuhyun-ah, kau
sadar !” pekik Eun Mi senang. Gadis itu buru-buru menarik kursi roda yang
memang berada di ruangan itu dan menyeretnya hingga ke dekat tempat tidur
Kyuhyun.
“Kajja ! Kita ke tempat Yeon
Hyo !”
Eun Mi menuntun Kyuhyun turun dari
tempat tidur dan mendudukkan namja itu di atas kursi roda.
~XXX~
———————————————————-
“Jika takdir memang
menyatukan kita…
Semua kebahagiaan itu
akan datang, walau terlambat…”
——————————————————-
~XXX~
“Yeon Hyo-ya…” panggil Eun Mi
sambil menepuk pelan lengan Yeon Hyo yang masih terpasang selang infus. Gadis
itu tidak bereaksi. Kyuhyun juga sama sekali tidak mengeluarkan suaranya.
Keheningan tercipta. Yang ada hanya lah suara irama jantung Yeon Hyo yang masih
terpantau stabil di layar monitor.
“Ini eonni… Aku datang
bersama Kyuhyun untuk melihat keadaanmu… Ku mohon, bangun lah, Yeon Hyo-ya…”
ucap Eun Mi. Kali ini dengan suara bergetar. Gadis itu benar-benar tidak tahan
melihat keadaan Yeon Hyo yang seperti ini.
Kepala Yeon Hyo terbalut perban tebal,
bekas operasi. Hidungnya juga dihiasi oleh selang oksigen yang membantunya
bernafas. Tangan Yeon Hyo juga tidak luput dari kekejaman jarum yang membuatnya
harus berkutat dengan selang infus yang dialirkan dengan cepat -tiga puluh
tetesan dalam satu menit- guna untuk memenuhi cairan tubuhnya yang hilang.
Hari sudah menjelang malam. Yeon Hyo
belum sadar sampai sekarang. Padahal biasanya pasien sehabis operasi itu akan
sadar dalam waktu dua jam setelah operasi. Apakah ini pengaruh obat bius yang
ada di tubuh Yeon Hyo ? Atau mungkin gadis itu mengalami koma ? Molla…
Baik Eun Mi dan Kyuhyun sama sekali buta tentang hal-hal seperti ini.
Kyuhyun masih ‘betah’ dalam dunianya
sendiri. Menatap Yeon Hyo dengan pandangan yang tak bisa dijelaskan. Namja itu
sama sekali tidak bergeming walaupun Eun Mi terus menerus mengajaknya bicara.
Sama halnya dengan Yeon Hyo.
Eun Mi menghela nafas panjang dan kini
beralih menatap Kyuhyun. Gadis itu mengerutkan kening. Kyuhyun tampak aneh
semenjak mereka ada disini. Dia seperti berkomunikasi dengan Yeon Hyo dalam
diam. Bibir Kyuhyun bergerak-gerak tanpa suara sambil terus menatap Yeon Hyo.
Sedangkan Yeon Hyo benar-benar seperti orang meninggal. Tak ada satu gerakan
pun yang tercipta dari tubuhnya.
“Kyuhyun-ah, kau lelah tidak ?
Aku akan mengantarmu kembali ke kamar jika kau lelah… Aku yang akan menunggui
Yeon Hyo disini..”
Kyuhyun tidak menjawab. Namja itu
hanya menggeleng ringan dan kembali fokus menatap Yeon Hyo.
“Hhmm.. Bagaimana jika aku meminta
suster untuk memindahkan tempat tidurmu disini ? Jadi kau bisa satu ruangan
dengan Yeon Hyo… Selain itu aku bisa mengawasi kalian sekaligus..”
Kyuhyun masih tidak menjawab. Tapi dari
sinar matanya, Eun Mi tahu kalau Kyuhyun menyetujui usulnya. Dengan gerakan
cepat, gadis itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan keluar. Berusaha
mencari suster yang bersedia untuk memindahkan Kyuhyun ke ruangan yang sama
dengan Yeon Hyo.
~XXX~
———————————————————-
“Jika aku bisa
memilih…
Aku lebih memilih
kematian, daripada harus hidup tanpamu…”
———————————————————-
~XXX~
Yeon Hyo membuka matanya secara
perlahan. Rasa sakit sontak menjalar merasuki tubuhnya. Kepalanya benar-benar
terasa sakit. Seperti ada benda berat disana. Yeon Hyo berusaha menggerakkan
jarinya yang kaku. Tapi sia-sia saja, gadis itu belum mempunyai kekuatan yang
cukup untuk melakukan semua itu.
Yeon Hyo kembali mengerjap-ngerjapkan
matanya yang terasa berat. Gelap.
“Yeon Hyo-ya…” terdengar suara
yang membuat Yeon Hyo susah payah untuk menarik kedua ujung bibirnya, membentuk
sebuah senyuman.
“Kyuhyun-ah ? Apakah itu kau
?” tanya Yeon Hyo parau.
Pemilik suara itu tidak menjawab.
Membuat Yeon Hyo kembali membuka suaranya.
“Kyuhyun-ah ? Dimana kau ?
Aku tidak bisa melihatmu…”
Hening.
Yeon Hyo mencoba bergerak, tapi ternyata
tubuhnya belum mampu melakukan gerakan apapun. Gadis itu kembali
mengerjap-ngerjapkan matanya. Berusaha mencari sinar untuk membuka
penglihatannya kembali. Tapi ternyata sia-sia saja. Yeon Hyo buta. Tidak bisa
melihat apapun.
Tiba-tiba saja Yeon Hyo merasakan ada
seseorang yang memeluknya hangat dan erat. Seperti orang yang benar-benar
merindukan sosoknya. Ada setitik air yang menetes tepat di pipi Yeon Hyo. Gadis
itu juga merasakan ada seseorang yang mengecup pipinya lembut.
“Saranghae… Jeongmal
saranghae, Yeon Hyo-ya…. Aku mencintaimu…”
Yeon Hyo mengangguk. Tanpa melihat pun,
gadis itu sudah tahu kalau hanya namjaitu yang memiliki suara merdu
yang menenangkan seperti ini.
“Na do saranghaeyo, Cho
Kyuhyun…” sahut Yeon Hyo lirih.
“Aku senang kau bangun dan bisa
mendengarku…”
“Aku juga senang saat mendengar suaramu
untuk yang pertama kali…”
“Terima kasih untuk tetap hidup, Yeon
Hyo-ya…”
“Terima kasih juga untuk segala cinta
yang kau berikan untukku, Kyuhyun-ah…”
Kyuhyun mengangguk dan kembali memeluk
erat tubuh gadis itu. Tanpa Kyuhyun sadari, ada seseorang yang tengah
memperhatikan mereka. Tersenyum kecut dan kembali mengeluarkan air mata.
~XXX~
————————————————————
“Jika mencintaimu
adalah suatu kesalahan…
Aku tidak menyesal…
Karena mencintaimu adalah kesalahan yang paling indah dalam hidupku…”
————————————————————-
~XXX~
Two years later….
“Yeon Hyo-ya !”
Gadis yang sejak tadi duduk di atas kursi
rodanya itu menoleh dan tersenyum.
“Kau lebih suka warna pink atau
putih ?” tanya seorang namja yang ternyata sudah berada
didekatnya.
“Pink lebih ku sukai, apakah
kau lupa warna kesukaanku, Kyuhyun-ah ?” tanya Yeon Hyo setengah
mengejek.
“Aniya, aku hanya memastikan…”
“Memastikan soal apa ? Hhmpp… Tidak ada
juga yang akan memperhatikanku, Kyuhyun-ah… Gadis cacat sepertiku apa
menariknya ?”
“Ya !! Berhenti bersikap
seperti itu, kau menarik ! Yeon Hyo-ya, aku bahkan berniat untuk
memasukkanmu kedalam tabung kaca agar kulitmu tidak tergores sedikitpun !”
“Hhahaa.. Sudahlah, kau tak perlu
memujiku… Doakan saja operasiku hari ini berlangsung lancar, ne ?”
“Kau pasti sembuh !” seru Kyuhyun yang
membuat Yeon Hyo tersenyum kecut.
Yeon Hyo akan menjalani operasi lagi
malam ini. Sama halnya seperti dua tahun yang lalu. Hal yang gadis itu takutkan
selama ini ternyata terjadi, tumor itu kembali ! Ya, setelah operasi yang
menyebabkan kelumpuhan dan kebutaan itu terjadi pada Yeon Hyo. Ternyata gadis itu
harus menjalani operasi yang sama untuk kedua kalinya. Tentu saja dengan resiko
yang berbeda.
Jika operasi kali ini berlangsung dengan
baik, Yeon Hyo akan sembuh total walaupun tetap melanjutkan hidupnya di atas
kursi roda. Tapi jika operasi kali ini gagal, Yeon Hyo tidak akan terbangun
lagi. Dalam arti kata, operasi ini adalah hidup mati Yeon Hyo. Suatu hal yang
sangat Yeon Hyo takuti.
“Bagaimana kabar Cho Hee Jin ? Aku
merindukannya…” tanya Yeon Hyo sambil tersenyum. Yeon Hyo memang tidak pernah melihat
wajah keponakannya itu. Tapi dari hasil membayangkan wajah Kyuhyun, gadis itu
tahu kalau Cho Hee Jin pasti sangat tampan.
“Dia baik-baik saja…” sahut Kyuhyun
parau.
Sejak Yeon Hyo dan Kyuhyun keluar dari
rumah sakit dua tahun yang lalu, Eun Mi memutuskan untuk pergi meninggalkan
Seoul. Yeoja itu menyadari kalau dia akan menjadi tembok
pembatas yang akan jadi penghalang Yeon Hyo dan Kyuhyun.
Cho Hee Jin lahir di Osaka – Jepang
dengan bantuan Lee Donghae yang mengurus semuanya. Keluarga Cho sama sekali
tidak tahu hal ini. Sedangkan Appa dan EommaYeon
Hyo meninggal dalam kecelakaan mobil seminggu setelah Yeon Hyo keluar dari
rumah sakit. Eun Mi memilih pergi dari Seoul dan memulai hidup baru di luar
negeri. Dua bulan setelah itu, Eun Mi resmi bercerai dari Kyuhyun. Dan menikah
dengan Lee Donghae yang menerima semua kekurangannya dan mencintai gadis itu
apa adanya, serta menyayangi Hee Jin seperti anak kandungnya sendiri.
“Setelah operasimu selesai, kita akan
menikah… Kau sendiri yang memilih warna pink untuk warna
gaunmu.. Dasar aneh…” cibir Kyuhyun yang membuat Yeon Hyo mendecak.
“Aku hanya memilih apa yang aku sukai di
dunia ini… Lagipula warna pink selalu terlihat bagus di
kulitku…”
“Kau selalu cantik, Yeon Hyo-ya..”
Yeon Hyo tersenyum.
“Gomawo…”
“Untuk apa ?”
“Terima kasih karena selama ini telah
setia berada disamping gadis cacat sepertiku, Kyuhyun-ah… Aku
mencintaimu…”
“Ya !! Aku tidak suka kalau
kau berterima kasih untuk itu, aku mencintaimu apa adanya ! Seharusnya kau
paham akan hal itu, Yeon Hyo-ya !”
Yeon Hyo tidak menjawab. Gadis itu
tersenyum tipis dan kembali menghela nafas. Berusaha menghirup oksigen
sebanyak-banyaknya. Menikmati hidup ini.
~XXX~
———————————————————
“Jika aku terlahir
kembali di kehidupan yang berbeda…
Aku hanya menginginkan
satu hal, kembali bertemu denganmu….”
———————————————————-
~XXX~
“Dokter ! Aku mohon ! Tolong selamatkan
nyawa calon istriku ! Tolong ! Aku mohon !” teriak Kyuhyun frustasi.
Namja paruh
baya yang mengenakan setelan jas putih itu menggeleng perlahan.
“Mianhamnida, Tuan Cho…
Pendarahan yang dialaminya terlalu banyak, kami sudah berusaha semaksimal
mungkin… Tapi ternyata kita harus kehilangan dia…”
“Andwae ! Yeon Hyo-ku tidak
mungkin meninggal ! Tidak ! Ini pasti bohong ! Yeon Hyo masih hidup ! Dia masih
hidup !”
“Kami turut berduka cita.. Semoga anda
diberi kekuatan… Mianhamnida…”
“TIDAK ! YEON HYO TIDAK MUNGKIN
MENINGGAL !! DIA MASIH HIDUP !! INI TIDAK MUNGKIN !!!”
“Tenanglah, Tuan Cho..”
Kyuhyun menjerit frustasi. Namja itu
berlari sekuat tenaga, menerobos masuk pintu yang tertutup itu. Kyuhyun
menyibakkan tirai putih itu dengan cepat dan memeluk sesosok tubuh yang telah
ditutupi kain putih itu seperti orang gila.
“Chagiya ! Aku mohon bangunlah
! Bangun lah demi aku ! Demi aku !! Cho Kyuhyun-mu ! Bangun Yeon Hyo-ya !
Aku mohon bangun !!” jerit Kyuhyun sambil menangis.Namja itu
menguncang-nguncangkan tubuh Yeon Hyo dengan cepat. Membuat kain putih yang
sejak tadi menutupi wajah gadis itu terbuka.
Kyuhyun terdiam saat melihat raut wajah
pucat gadis yang sangat dicintainya itu. Perlahan Kyuhyun menyeka air matanya,
tangan namja itu bergerak menelusuri wajah Yeon Hyo.
“Cantik… Bangun lah untukku…” desis
Kyuhyun hampir tak terdengar.
“Yeon Hyo-ya…”
Kyuhyun tersenyum kecut dan menyadari
kalau Yeon Hyo benar-benar sudah pergi meninggalkannya. Yang ada dalam pelukan
Kyuhyun hanya lah sesosok tubuh tak bernyawa milik Yeon Hyo.
“Aku mencintaimu, Yeon Hyo-ya…
Sangat mencintaimu..”
~XXX~
———————————————————-
“Mencintaimu tanpa
batas waktu…
Seperti itu lah
janjiku kepadamu…”
———————————————————–
~XXX~
Kyuhyun menyematkan cincin berlian
bertautan permata Sapphire Blue itu dengan hati-hati pada jari
manis kiri seorang gadis dengan mata tertutup rapat. Namja itu
tersenyum dan mengecup dahi gadis itu secara perlahan.
“Mulai saat ini kau resmi menjadi
istriku, Yeon Hyo-ya…” bisik Kyuhyun pada yeojaberwajah
pucat yang tengah mengenakan gaun berwarna pink dengan
manik-manik putih itu sambil kembali tersenyum.
Kyuhyun kembali menyemprotkan parfum ke
sekitar tubuh Yeon Hyo. Berusaha menyamarkan bau formalin yang cukup menyegat.
Ruangan bernuansa putih itu penuh dengan bunga-bunga mawar putih favorite Yeon
Hyo. Tidak ada orang lain lagi disana, kecuali Kyuhyun dan seorang gadis dalam
kotak kaca yang penuh dengan kelopak bunga mawar putih yang sebagian besar
menutupi tubuh gadis itu.
“Kita akan bulan madu kemana ? Paris ?
Atau ke Jepang sekalian mengunjungi eonni-mu ? Aku akan membawamu
ke tempat yang kau sukai, Yeon Hyo-ya…”
Gadis itu tak bergeming. Akan tetapi
ekspresi wajahnya tampak tenang dan damai. Membuat Kyuhyun tak henti-hentinya
tersenyum.
“Aku mencintaimu, Cho Yeon Hyo… Saranghae…”
-THE END-
huaaa serius baca ini bikin nangis!!
ReplyDeleteDaebak Thor, ngena banget ff nya terutama bagian ending
gomawo Thor!! good luck buat ff baru lainnya yaa
hwaaaaaaaaaaaaa............bikin nangis gak berhenti"...
ReplyDelete