Banyak yang terpengah dengan kebijakan tersebut. Pasalnya industri hiburan sangat erat dengan boyband dan girlband, yang banyak melakukan aksi dengan koreografi rumit. Akibat harus bergerak, kebanyakan artis idola tak bisa menyanyi secara penuh.
Produser "Music Core", Park Hyun Suk mengatakan kepada Munhwa Ilbo tentang kebijakan yang banyak dipertanyakan itu. "Kami tak mengijinkan orang yang tak memiliki kemampuan sebagai penyanyi tampil di panggung. Meski ada yang cuma nyanyi sepenggal tak mengapa. Semua penyanyi yang tampil harus menyanyi," jelasnya.
Menurut sang produser, alat rekam menyanyikan 80-90 persen lagu para idola. Ia mengatakan mengerti sulitnya bernyanyi sambil bergerak, dan tak mengharapkan mereka menyanyi 100 persen live. Paling tidak artis idola diharapkan menyanyi sebanyak 50 persen live.
Meski kebanyakan artis idola pasti merasakan beratnya kebijakan baru ini, tapi belum ada yang berani mengeluarkan pendapat. Artis pertama yang memprotes kebijakan tersebut adalah Ryeowook "Super Junior". Untuk urusan menyanyi, Ryeowook jelas tak ada masalah. Ia penyanyi utama di grupnya. Tapi Ryeowook tahu benar kesulitan yang dialami para idola.
"Bagi penyanyi, panggung dan cahaya yang bagus adalah sama pentingnya dengan sound systems. Memang benar para idola yang lebih mementingkan penampilan menjadi masalah, tapi sungguh kejam meminta penampilan live tanpa perbaikan sistem suara," jelasnya.
Meski tak menyebut "Show! Music Core" dalam tweetnya, banyak yang berpendapat kritik Ryeowook ditujukan pada kebijakan mereka. Ya, kalau mau sama-sama diuntungkan, setidaknya pendapat para artis idola harus didengarkan.
No comments:
Post a Comment