Monday, 17 February 2014

[FF Of The Week] Secret Love



Judul     : Secret Love
Author  : Ririn_Setyo
Cast       : Cho Kyuhyun, Choi Aira.
Genre    : Romance
Length  : One Shot
Rating   : PG-15

*
*
*


Kyunghee University – 01.00 pm
Choi Aira gadis cantik itu tampak mengulum senyumnya saat seorang laki-laki bertinggi badan 180cm, berkulit putih pucat, memiliki IQ di atas rata-rata dan merupakan anak tunggal dari pemilik Cho Corp, sebuah perusahaan besar dan berpengaruh di Korea selatan ini, lagi-lagi kembali menolak ajakan makan siangnya.
“Sudah berapa kali aku bilang, jadwal ku sangat padat dan tidak bisa di tebak, jadi jangan mengajak ku makan siang bersama di kampus, apa kau tidak mengerti juga?” gadis itu kembali tersenyum untuk menutupi rasa kecewanya dan mengangguk kecil saat mata sipit berbolamata coklat itu lagi-lagi menatapnya tak suka.
“Aku tidak suka dengan gadis manja, lakukan semuanya sendiri Aira, jangan mengandalkan ku, aku benar-benar tidak punya waktu untuk itu, arraseo?!” ucap laki-laki itu dengan nada dinginnya yang khas, lalu berlalu begitu saja dari hadapan Aira.
Aira menarik nafasnya, memejamkan matanya yang terasa mulai memanas dan menatap punggung laki-laki yang mulai melangkah menjauh, laki-laki yang sudah di cintainya sejak 3 tahun lalu, laki-laki yang tiba-tiba saja menyatakan cinta padanya tepat di hari ulang tahunnya 1 tahun yang lalu dan laki-laki itu adalah Cho Kyuhyun.
*
*
Library
Aira mengenal Kyuhyun sejak mereka masih sama-sama di bangku SMA, sejak laki-laki itu membantunya menemukan kelasnya di hari pertama gadis itu pindah keYeomKwangHigh School, dan sejak itulah Aira jatuh cinta dengan Kyuhyun.
Aira memandang Kyuhyun yang sedari tadi duduk di hadapannya dengan tersenyum, laki-laki itu tiba-tiba saja datang lalu duduk di hadapan Aira sejak 1 jam yang lalu, dengan kedua kuping yang tersumbat headset , dan tangan yang menggenggam PS Phitam kesayangannya. Walau sedari tadi laki-laki itu tidak mengucapkan sepatah kata pun, dan terlihat asik dengan dunianya sendiri, tapi tetap saja Aira merasa bahagia karna Kyuhyun berada di jarak pandanganya dalam waktu yang lumayan lama  dari biasanya.
“Kyu, hari ini  bisakah aku pulang—bersama mu?” tanya Aira denga sedikit ragu. “Aku—aku lup bilang jika hari ini Kim Ahjussi tidak bisa menjemput ku, dan—“
“Arraseo,” mata Aira membulat seketika saat Kyuhyun tersenyum ke arahnya, membuat gadis itu terdiam untuk beberapa saat.
Sejak hari pertama Kyuhyun menjadikan Aira sebagai kekasihnya, terhitung hanya beberapa kali Kyuhyun tersenyum pada Aira dan tidak pernah berkata manis. Kyuhyun selalu saja bersikap dingin dan cuek, terkadang Aira tidak mengerti alasan apa yang sebenarnya membuat Kyuhyun menjadikan dirinya sebagai kekasihnya.
“Wae? Kenapa diam saja, ayo pulang?” ucap Kyuhyun lagi lalu mulai melangkah menjauh, Aira tersenyum dan bergegas membereskan semua buku-bukunya lalu berjalan cepat menyusul Kyuhyun.
*
*
Aira terlihat berjalan terhuyung dengan semua beban yang ada di tangannya kini, beberapa kali gadis itu terlihat bergumam kesal saat kembali teringat jika sahabatnya Ryeowook, yang dengan teganya menyuruh dirinya untuk membawa semua buku-buku tebal, yang mereka gunakan untuk membuat tugas mingguan mereka dari Mr. Park, dosen paling mengerikan di kampus mereka, sesaat setelah Kyuhyun hadir di hadapan mereka 1 jam yang lalu.
“Eoh?” Aira terkejut saat Kyuhyun yang sedari tadi berjalan di samping gadis itu mengambil semua buku-buku yang di pegang gadis itu secara tiba-tiba.
“Apa yang kau lakukan Kyu?” tanya Aira yang masih terkejut sambil berusaha mengambil buku-bukunya kembali.
“Apa semua buku ini penting bagi mu, Aira?” tanya Kyuhyun sambil memandang buku-buku tebal yang kini ada di tangannya, dan tidak peduli sama sekali dengan Aira yang berusaha untuk mengambil alih.
“Ne, semua buku ini untuk membuat tugas mingguan ku dengan Ryeowook,” ucap Aira dengan sedikit takut. “Buku-buku itu sangat berat Kyuhyun, biar aku saja yang membawanya.” Ucap Aira lagi dan kembali berusaha untuk mengambil buku-buku itu dari Kyuhyun.
Kyuhyun menghentikan langkahnya lalu menatap Aira yang kini sudah berdiri di hadapannya. “Aku ingin melihatnya, memangnya tidak boleh?” tanya Kyuhyun dengan nada dinginnya, membuat Aira terdiam seketika.
Aira pun memilih kembali berdiri di samping Kyuhyun dan mereka pun kembali melanjutkan langkah mereka menuju mobil Kyuhyun yang berada tak jauh dari tempat mereka kini.
“Buku-buku ini terlihat membosankan.” Ucap Kyuhyun pelan membuat Aira tersenyum kecil. “Tentu saja membosankan karna kuliah mu jurusan Post Modern Music,Kyuhyun.” Gadis itu kini mulai tertawa pelan, dan tidak sadar jika Kyuhyun sudah menatapnya.
“Tapi bagi ku yang mengambil jurusan Biologi, buku-buku yang kau pegang itu adalah maha karya yang sangat berharga.” Aira menatap Kyuhyun dan kembali tertawa, membuat Kyuhyun yang sedang memandangi gadis itu mengalihkan pandangannya dengan cepat.
“Berlebihan,” ucap Kyuhyun lalu meletakkan buku-buku Aira di atas cap mobilnya, sesaat setelah mereka berada di depan Mobil milik Kyuhyun.
Namun baru saja Kyuhyun dan Aira akan masuk ke dalam mobil ada seseorang yang sudah memukul pundak Kyuhyun. “Mau apa kau Hyukjae?” tanya Kyuhyun tanpa minat yang di balas dengan cengiran lebar dari Hyukjae.
“Donghae mengadakan party di rumahnya dan dia mengundang semua anak Basket untuk ikut serta,” ucap Hyukjae sambil memandang Aira. “Aira-aa bolehkan jika aku meminjam pacar mu ini sebentar,” lanjut Hyukjae sambil merangkul bahu Kyuhyun, Aira hanya tersenyum saat Kyuhyun menatapnya dingin.
“Terserah Kyuhyun saja,” jawab Aira lalu berjalan mendekat ke arah Kyuhyun yang masih memegang buku-bukunya. “Aku bisa pulang dengan taxi,” Aira kembali tersenyum lalu mengambil buku-bukunya dari Kyuhyun, gadis itu tersenyum saat Kyuhyun mengalihkan pandangannya dan di detik berikutnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Kyuhyun sudah masuk ke dalam mobilnya.
“Gomawo Aira-aa, aku akan menjaga pacar mu dengan baik, Annyeong.” Ucap Hyukjae cepat lalu menyusul Kyuhyun masuk ke dalam mobil.
Aira terdiam di tempatnya menatap mobil Kyuhyun yang mulai menjauh. “Kenapa hingga detik ini aku belum bisa menggapai mu, Kyu.” Gumam Aira pelan saat menyadari jika semakin hari Kyuhyun semakin menjauh darinya.
*
*
*
Next’s Day
BasketBall’s Room
Aira terlihat tersenyum ke arah Kyuhyun saat dirinya baru saja masuk ke dalam ruangan basket ini, gadis itu pun duduk di bangku penonton dengan roti dan air mineral di kedua tangannya. Aira menundukkan wajahnya saat di lihatnya Kyuhyun sudah bercengkrama dengan beberapa gadis pemandu sorak, sakit itulah yang gadis itu rasakan walaupun ini bukan yang pertama kalinya, karna sejak dulu Kyuhyun memang selalu ramah dengan semua gadis di kampus mereka, tapi tidak dengan dirinya.
“Ah! Aku lelah sekali.” Gadis itu tersentak saat dengan tiba-tiba saja Kyuhyun sudah duduk di sampingnya, laki-laki itu bahkan bersikap biasa saja saat Aira menatapnya tanpa berkedip.
“Kyuhyun?” tanya Aira masih dengan keterkejutanya.
Kyuhyun balas menatap Aira tangannya bergerak menyentil kening gadis itu. “Wae?” gadis itu hanya mengeleng sambil mengusap keningnya.
“Latihan hari ini benar-benar melelahkan…” ucap Kyuhyun sambil merebut botol air mineral yang di pegang Aira lalu meminumnya.
“Kyu…” ucap Aira sambil berusaha menghentikan kegiataan minum Kyuhyun. “Itu air mineral ku, dan aku— sudah meminum setengahnya.” Ucap Aira takut-takut, gadis itu hafal betul jika Kyuhyun tidak akan mau berbagi botol minuman yang sudah di minum oleh seseorang sebelumnya, kecuali oleh ibu dan kakak perempuannya.
Kyuhyun menatap botol minuman di tangannya. “Kau tidak punya penyakit menularkan?” Aira kembali menggeleng dan selanjutnya Kyuhyun sudah kembali meminum air mineral itu hingga habis, lalu melemparnya tepat ke dalam tong sampah yang ada dekat mereka.
“Yak! Kyuhyun ayo latihan lagi, jangan pacaran terus.” Kyuhyun memalingkan wajahnya menatap seorang laki-laki di bawah ring basket yang sudah menggelengkan kepalanya.
“Aish monyet itu kenapa berisik sekali,” gumam Kyuhyun sesaat sebelum bangkit dari duduknya, namun baru 2 langkah laki-laki itu tiba-tiba membalikkan tubuhnya.
“Hari ini kau tidak usah menunggu ku, aku akan ke rumah Yuri dengan yang lainnya untuk merayakan ulang tahun gadis itu.” ucap Kyuhyun cepat lalu segera melanjutkan langkahnya, Aira terdiam memandang punggung Kyuhyun yang kini sudah kembali ke tengah-tengah lapangan basket.
Yuri adalah salah satu anggota pemandu sorak dan merupakan gadis terpopuler di kampus mereka, dan menurut desas desus yang beredar gadis itu sangat menyukai Kyuhyun.
Aira menarik nafasnya nafsu makan gadis itu sudah hilang, dengan perlahan gadis itu meninggalkan ruang latihan basket dengan menunduk untuk menyembunyikan tetesan airmata yang sudah menghiasi pipi putihnya, tanpa tahu jika saat ini Kyuhyun sedang menatapnya dengan tatapan yang tidak akan bisa di mengerti oleh siapapun.
*
*
“Choi Aira!” Aira menghentikan langkahnya dan sedikit terkejut saat tahu siapa yang memanggilnya.
“Yuri-ssi,” gadis tinggi dan terlihat selalu cantik itu tersenyum ramah lalu mulai berjalan mendekat ke arah Aira yang terlihat masih terkejut, karna ini untuk pertama kalinya Aira berbicara secara langsung dengan Yuri, gadis yang akhir-akhir ini terlihat semakin dekat dengan kekasihnya, Cho Kyuhyun.
“Hari ini aku mengundang Kyuhyun untuk merayakan ulang tahun ku, dan dia sangat senang dengan ajakan ku,” Yuri terlihat kembali tersenyum lebar, membuat Aira sedikit mengalihkan pandangannya.
“Sebenarnya aku juga mengundang mu, tapi Kyuhyun menolak dia bilang kau tidak perlu ikut dengannya,” kini Yuri terlihat tersenyum iba sambil menatap Aira yang terdiam. “Sebenarnya hubungan kalian itu seperti apa? Menurut ku kalian tidak terlihat seperti sepasang kekasih,” kali ini Yuri sudah tertawa kecil.
“Hubungan kami baik-baik saja, Yuri-ssi dan maaf aku harus ke perpustakaan sekarang, permisi.” Ucap Aira dan segera berlalu dari hadapan Yuri.
Aira menghentikan langkahnya saat dirinya sudah berada jauh dari Yuri, gadis itu terlihat menyandarkan tubuh lemahnya di tembok sambil berkali-kali menarik nafasnya guna mencegah airmata yang mulai kembali terbentuk di pelupuk matanya.
“Apa kau sudah tidak menginginkan ku, Kyu?” gumam Aira pelan, dan gadis itu terlihat tersenyum putus asa saat sadar jika sejak awal Kyuhyun tidak pernah sekali pun menunjukkan sikap jika dia menginginkan Aira.
Aira kembali melangkah dengan lunglai, airmata yang sudah di tahannya sedari tadi akhirnya jatuh juga, membuat dada gadis itu terasa sesak, tenggorokan Aira pun sudah sangat sakit karna menahan isaknya. Sakit itulah yang gadis itu rasakan kini, membuat Aira kembali berfikir ulang tentang hubungannya dengan Kyuhyun, hubungan yang hanya menyakitinya.
*
*
 Library
Sudah 3 jam Aira berada di perpustakaan tanpa kegiatan yang berarti, gadis itu hanya terlihat melamun dengan kepala yang dia letakkan di atas meja.
“Aira-aa,” gadis itu memutar bolamatanya saat tiba-tiba Ryeowook sudah meletakkan kepalannya di atas meja tepat di hadapanya. “Gwenchanayo?” tanya Ryeowook dengan senyum manisnya, membuat Aira sedikit tersenyum.
“Eoh, Gwenchana, “ jawab Aira masih dengan kepala di atas meja.
“Kau dan Kyuhyun,—“ Ryeowook mengantungkan kalimatnya, terlihat sedikit ragu. “— kalian baik-baik saja kan?” Aira mengerutkan dahinya, merasa tidak mengerti dengan arah pembicaraan dari sahabat terbaiknya sejak mereka masih sama-sama di bangku sekolah dasar.
“Apa maksud mu?” tanya Aira sambil menyentil hidung mancung milik Ryeowook membuat laki-laki imut itu mendengus kesal, namun tetap saja tak mampu menutupi expresi khawatir di wajah Ryeowook saat ini.
“Tadi aku melihat Kyuhyun bersama—, Yuri.” Ucap Ryeowook pelan, membuat Aira mengangkat kepalanya, mata bening gadis itu menatap Ryeowook dengan tersenyum.
“Aku tahu, hari ini Kyuhyun di undang Yuri untuk merayakan ulang tahunnya.” Aira mengalihkan pandangannya dari Ryeowook, gadis itu kini terlihat membolak balik buku tebal yang ada di hadapannya.
“Aira-aa,” Aira menoleh dan kembali memaksakan sebuah senyuman. “Apa kau tidak lelah? Sejak kalian pacaran aku tidak pernah melihat kalian berkencan, pulang bersama pun sangat jarang.”  Aira kembali menatap buku di hadapannya, mencoba menyembunyikan perasaan gusarnya yang kembali muncul ke permukaan.
“Aku bahkan tidak pernah melihat Kyuhyun mengandeng tangan mu,—-“ Ryeowook menatap sahabatnya itu dengan iba, dia tahu betul jika saat ini Aira sedang memaksakan hubungan yang tidak mungkin dengan Kyuhyun.
“Aku menyayangi mu Aira, kau tahu itu kan. Aku tidak ingin sahabat terbaik ku tersakiti lebih dalam lagi.” Ryeowook mengusap bahu Aira dengan lembut. “Berhentilah sebelum kau semakin terluka, Aira-aa,”
Setetes airmata jatuh di pipi pucat Aira sesaat setelah Ryeowook meninggalkannya, gadis itu meremas tangannya dengan kuat, menahan semua perasaan yang berkecampuk di dadanya. Saat ini haruskah dia melepaskan Kyuhyun? Tapi kenyataan bahwa dia masih sangat mencintai Kyuhyun  tidak akan terbantahkan dan Aira benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi di hidupnya jika dia benar-benar melepaskan Kyuhyun dari kisah cintanya.
*
*
2 Day’s Letter
Kyunghee University – 01.00 pm
Aira berjalan lunglai memasuki kelasnya, merasa sebagian dari dirinya menghilang saat dia baru saja mendapat kabar, jika Kyuhyun mencium Yuri di pesta ulang tahun Yuri 2 hari yang lalu. Gadis itu semakin sakit saat Chanyeol laki-laki yang paling peduli dengan semua gosib yang ada di kampus mereka, menunjukkan foto yang perlihatkan Kyuhyun yang sedang mencium Yuri.
Aira tahu jika Kyuhyun hanya mencium pipi Yuri dan mungkin itu hanya sebagai ucapan selamat, karna gadis itu sedang berulang tahun. Tapi tetap saja itu terasa menyakitkan terlebih saat Aira mengingat jika Kyuhyun tidak pernah menciumnya, membuat Aira kembali berfikir tentang sesuatu yang akhir-akhir ini mulai muncul di pikirannya. Ya Aira ingin mengakhiri hubungannya dengan Kyuhyun, Aira sudah lelah dengan semua rasa sakit yang dia rasakan selama ini.
*
*
*
Aira berjalan pelan menyusuri jalanan kota Seoul yang terlihat sepi, membiarkan hujan gerimis membasahi pakaiannya. Senyum getir kembali terlihat di wajah Aira, hari ini gadis itu bahkan tidak melihat pertandingan Basket Kyuhyun dan teman-temannya hingga akhir, terlalu sakit bagi Aira saat melihat Kyuhyun yang tersenyum bahagia kepada Yuri di sepanjang pertandingan, tanpa melihat ke arahnya sedkit pun, membuat Aira kembali berfikir tentang rencana gila yang terlintas beberapa hari yang lalu, rencana untuk mengakhiri hubungannya dengan Kyuhyun.
“AWAS!!!” Aira terkejut saat dengan sangat tiba-tiba tubuhnya tertarik dan bunyi dencitan yang memekakkan telinga itu pun terdengar.
“YAK! Kalau mau bunuh diri jangan di sini!!” teriak seorang laki-laki muda lewat kaca mobilnya sesaat sebelum berlalu.
Aira masih terdiam, berdiri mematung di pinggiran trotoar, tubuh gadis itu masih gemetar membuatnya tidak sadar jika saat ini seseorang sudah memeluk tubuhnya dengan erat.
“Gwenchanayo?” tanya laki-laki yang masih terlihat tampan di usia yang tidak muda lagi itu seraya melepaskan pelukannya, Aira hanya menatap laki-laki itu dan tidak menjawab apapun.
“Berhati-hatilah, jangan mengulanginya lagi, arra?” ucap laki-laki paruh baya itu sambil mengusap kepala Aira dengan lembut.
“Ne, Ahjussi.” Jawab Aira saat kesadarannya sudah kembali, sambil membungkukkan tubuhnya.
“Hujan semakin deras sebaiknya kau berteduh dan langsung pulang saat bus melintas nanti,” Laki-laki paruh baya itu meraih payungnya yang terlepas karna menolong Aira barusan.
“Apa kau mau menggunakan payung ku?” Aira menggeleng cepat. “Tidak perluAhjussi, aku akan berteduh di halte bus itu saja,” jawab Aira seraya menunjuk halte yang ada tak jauh dari tempatnya kini.
“Eoh, baiklah kalau begitu, berhati-hatilah.” Ucap laki-laki itu sesaat sebelum berlalu dari hadapan Aira.
Aira kembali melangkah menuju Halte tubuhnya sudah basah kuyup sekarang, airmata gadis itu sudah turun dengan sendirinya seiring rasa sakit yang semakin menyiksanya. “Bisakah kau menginginkan ku sekali saja, Kyuhyun.” Ucap Aira pelan sesaat sebelum pandangannya berubah menjadi gelap dan tubuhnya ambruk tepat di depan halte.
*
*
*
Kyuhyun’s Apartement  - 11.00 pm
Aira meraba kepalanya yang terasa masih sedikit berputar, gadis itu mengerjabkan matanya perlahan guna mengembalikan semua kesadarannya. Aira terlihat sedikit kaget saat sadar jika dirinya berada atas ranjang yang berbeda dari kamar tidurnya, membuat Aira kembali mengerjabkan matanya.
“Akhirnya kau sadar juga,” Aira menoleh saat suara dingin yang sangat di kenalnya itu mengusik pendengarannya, dan gadis itu semakin terkejut saat mendapati laki-laki berwajah dingin dengan senyum evilnya itu sudah duduk tepat di samping tubuhnya.
“Kyuhyun?” tanya Aira dengan expresi syok yang luar biasa, gadis itu mengerjab dan berusaha kembali mengingat kejadian beberapa saat yang lalu, saat dirinya yang berdiri di depan Halte dan merasakan pusing di kepalanya.
“Ini di mana? Dan kenapa kau juga ada di sini?” tanya Aira masih dengan wajah syoknya, membuat Kyuhyun mendengus kesal.
“Tentu saja aku di sini, karna ini Apartement ku Choi Aira!” Aira membulatkan matanya, sedikit mengedarkan pandangannya, karna ini untuk pertama kalinya gadis itu berada di apartement milik Kyuhyun.
“Apartement mu,—“ Aira terdiam seketika saat Kyuhyun meraba keningnya. “Masih sedikit hangat, istirahlah.” Ucap Kyuhyun pelan lalu naik ke atas tempat tidur, membuat Aira lagi-lagi terkejut.
“Apa yang kau lakukan, Kyu?” tanya Aira sambil memandang Kyuhyun yang bersiap untuk merebahkan tubuhnya.
“Tentu saja tidur, Aira!” Kyuhyun memutar bolamatanya saat Aira menatapnya curiga. “Jangan menatap ku seperti itu, aku tidak akan melakukan apapun pada mu.” Kyuhyun menyentil kening Aira dengan telunjuknya.
“Apa kau tahu ini sudah jam berapa? Aku sangat lelah menungguimu sedari tadi, ah!Hari ini benar-benar sial.” Umpat Kyuhyun sesaat sebelum merebahkan tubuhnya.
“Memangnya apa yang terjadi?” tanya Aira ragu-ragu.
“Kau pingsan di halte di depan kampus, seorang Ahjussi menelphone ku dari handphone mu.” Jawab Kyuhyun sambil memejamkan matanya.
“Benarkah? Lalu pakaian ku?” tanya Aira dengan sedikit menunduk, saat ini dia sedang menggunakan pakaian tidur milik Kyuhyun.
“Tenang saja, bukan aku yang mengganti pakaian mu, tapi Jung Ahjumma yang melakukannya. Aku ini bukan pria mesum seperti Hyukjae yang selalu memanfaatkan keadaan!” Ucap Kyuhyun tanpa membuka matanya.
“Maaf sudah merepotkan mu.”
“Eoh, kau itu bodoh atau apa Aira? Apa kau lupa jika tubuh mu itu rentang dengan air hujan?” tanya Kyuhyun dengan suara yang di tekan, membuat Aira terdiam dan sedikit menundukkan kepalanya.
“Sudahlah lupakan, kau tidurlah aku sudah menelphone orang tua mu jika malam ini kau menginap di sini bersama ku.”  Seulas senyum manis sudah terbentuk di wajah pucat Aira saat ini, karna ternyata laki-laki yang sangat di cintainya itu masih punya rasa peduli pada dirinya.
“Gomawo,” ucap Aira pelan, matanya menatap Kyuhyun yang tetap menutup kedua matanya.
“Jangan mengulanginya lagi, kau dengar itu? jangan pernah menyusahkan kan ku lagi, aku benar-benar tidak habis pikir kenapa kau selalu saja mengacaukan semuanya.” Ucap Kyuhyun lalu membalikkan tubuhnya.
Aira terdiam seketika, mata gadis itu sudah kembali membentuk tumpukan butiran krystal yang tanpa bisa di tahan kembali jatuh membahasi pipi pucat Aira.
*
*
1 jam pun berlalu, Aira masih belum bisa memejamkan matanya, bahkan airmata gadis itu masih saja jatuh.
“Mianhae Kyu, jika selama ini aku selalu mengacaukan hari-hari mu, maafkan aku sudah ada di hidup sempurna mu,—“ ucap Aira dengan suara pelannya, tangannya mulai bergerak menghapus airmata yang masih saja mengalir di pipinya.
“Aku tahu kau tidak pernah menginginkan ku, karna itu aku janji akan mengakhiri ini semua, aku janji akan segera menghilang dari kehidupan mu.” Aira kembali menghapus airmatanya.
“Maaf kan aku yang terlalu mencintai mu hingga tak mampu melepaskan mu lebih awal,Sarangae Cho Kyuhyun.” Ucap Aira sesaat sebelum merebahkan tubuhnya, dengan masih menangis gadis itu mencoba untuk memejamkan matanya.
*
*
The Morning
Kyuhyun’s Room 07.00 am
“Kyuhyun ayo bangun,” Kyuhyun mengerjabkan matanya pelan saat di rasakannya seseorang menguncang tubuhnya.
“Ayo bangun Cho Kyuhyun, hari ini kau harus menemani ku jalan-jalan.” Kyuhyun mendesah kesal lalu membuka matanya dengan sempurna, laki-laki itu tampak menyipitkan matanya kembali dan menatap seorang gadis yang terlihat sangat cantik di matanya sudah berdiri dengan tersenyum.
“Aira, ini hari minggu dan apa kau tidak tahu ini jam berapa?” tanya Kyuhyun dengan nada kesal, Aira hanya mengangguk.
“Aku tahu, ayo bangun Kyu! Hari ini aku akan mengajak mu ke Seokchon Lake Park, festival bunga sakura akan di mulai hari ini,” Kyuhyun terlihat mengeleng dan berniat untuk kembali merebahkan tubuhnya, tapi dengan cepat Aira menahan lengan Kyuhyun.
“Kyuhyun aku mohon, aku janji ini yang pertama dan yang terakhir aku meminta sesuatu pada mu, eoh?” Kyuhyun terdiam, matanya kini menatap mata bening Aira yang selalu di sukainya dengan lekat.
Arraseo.” Ucap Kyuhyun lalu bangkit dari tidurnya, berjalan pelan masuk ke dalam kamar mandi meninggalkan Aira yang tersenyum getir di belakangnya.
*
*
*
Seokchon Lake Park , Songpa-gu
Cherry Blossom Festival
Kyuhyun berjalan pelan di samping Aira yang terlihat senang di tengah keramaian festival bunga sakura terbesar di Korea ini, gadis itu sedari tadi hanya tersenyum dengan permen kapas super besar di tangannya.
Kyuhyun memandang Aira yang kembali sudah menikmati permen kapas dengan sangat lahap, membuat Kyuhyun tersenyum lalu mengacak pelan rambut hitam Aira, yang mampu membuat gadis itu terdiam.
“Aku tidak tahu kenapa sejak dulu kau sangat suka permen kapas,” ucap Kyuhyun tanpa pernah sadar rona merah di pipi Aira akibat sentuhannya barusan.
“Karna ini manis Kyu, dan saat aku sedang memakannya semua rasa sedih ku hilang begitu saja.” Ucap Aira pelan sambil kembali memasukkan permen kapas ke mulutnya.
“Alasan mu selalu berlebihan.” Aira hanya tersenyum lalu kembali melangkahkan kakinya mengikuti Kyuhyun yang sudah terlebih dahulu melangkah.
Mereka berdua pun kembali berjalan pelan di bawah rimbunnya bunga Cherry blossomyang berjumlah sekitar 1.000 pohon yang telah mekar dengan sempurna, di sepanjang jalan hampir 5 kilometer di Seokchon Lake Park ini. Kyuhyun terlihat beberapa kali menengadahkan kepalanya, menikmati indahnya bunga berwarna putih pink yang sangat indah itu dengan tersenyum takjub.
Aira menarik Kyuhyun untuk duduk di salah satu bangku taman, yang menghadap ke sebuah danau kecil tepat di bawah rimbunnya bunga Cherry Blossom.
“Kyu kita berfoto bersama, bagaimana?” tanya Aira sedikit ragu, namun sedetik kemudian senyum gadis itu merekah saat Kyuhyun mengangukkan kepalanya.
“Pakai Handphone ku saja,” ucap Kyuhyun lalu mengeluarkan handphone dari sakunya.
“Handphone ku saja, Kyu.” Ucap Aira lalu mengarahkan kamera handphonenya ke udara, tapi Kyuhyun tak mengubrisnya membuat Aira akhirnya mengalah.
“Ayo cepat tersenyum,” Kyuhyun merangkul pundak Aira membuat gadis itu terkejut dan menatap Kyuhyun yang kini sudah tersenyum.
CKREKK—
Kyuhyun melepaskan rangkulannya, terlihat tersenyum memandangi hasil foto mereka. “Wajah mu sangat aneh.” Ucap Kyuhyun saat melihat expresi Aira yang terkejut sambil memandang ke arahnya.
“Setelah ini kau mau kemana lagi?” tanya Kyuhyun sambil menatap bunga sakura di atas mereka. “Yak! Aku bertanya pada mu?” tanya Kyuhyun lagi saat Aira tak juga mengeluarkan suaranya.
Aira memandang Kyuhyun gadis itu terlihat menarik nafasnya pelan, mengumpulkan semua kekuatannya untuk mengeluarkan kalimat pendek yang sudah di susunnya semalam.
“Cho Kyuhyun, aku ingin mengatakan sesuatu,” ucap Aira dengan suara yang terdengar sedikit gemetar, Kyuhyun menatap Aira yang kini sudah menunduk.
“Aku ingin hubungan kita,— aku ingin kita,—“
“Selalu bersama sampai akhir!” potong Kyuhyun dengan cepat, membuat Aira terkejut.
“Nde?” Aira mengangkat kepalanya, menatap Kyuhyun yang kini sudah menatapnya.
“Aku ingin kau selalu bersama ku, apapun yang terjadi. Dan jangan pernah berfikir untuk meninggalkan ku, arra?” ucap Kyuhyun dengan tegas, membuat Aira menegang sempurna.
“Kyu,—“ suara Aira menghilang saat dengan tiba-tiba Kyuhyun menarik tubuhnya ke dalam pelukan hangat laki-laki tinggi itu.
“Jangan pernah lagi berfikir kalau aku tidak menginginkan mu, Aira.”
“Aku menyukai mu, karna itulah aku menjadikan mu kekasih ku. Aku sangat menyayangi mu tapi aku benar-benar tidak tahu cara menunjukkannya pada mu atau membuat mu mengerti tentang hal itu.” Kyuhyun semakin menarik Aira ke dalam dekapannya.
“Aku pikir kau akan mengerti tanpa aku harus mengatakannya langsung pada mu.”
“Aku mencintai mu bahkan lebih dari yang pernah kau bayangkan,” tubuh Aira bergetar dan tangisan gadis itu pecah seketika, membuat Kyuhyun mengeratkan pelukanya. “Apa aku selalu membuat mu menangis?” tanya Kyuhyun tepat di telingga Aira, membuat Aira semakin menangis dan menyalahkan kebodohan jalan pikiranya tentang Kyuhyun selama ini.
“Mianhae,” ucap Aira lalu mengeratkan pelukannya di tubuh tinggi Kyuhyun, gadis itu kini benar-benar merasa bersalah dengan Kyuhyun, merasa bersalah karna selama ini dia selalu berprasangka dengan perasaan Kyuhyun terhadap dirinya.
“Jangan meminta maaf, yang harus kau lakukan hanyalah percaya pada ku hingga akhir, dan biarkan aku mencintai mu dengan cara ku, kau mengerti?” Aira mengangguk pelan, bisa di rasakannya jika Kyuhyun mencium puncak kepalanya berulang ulang.
“Aku bukan tidak ingin makan siang bersama mu, aku hanya tidak ingin penyakit lambung mu kambuh hanya karna terlalu lama menunggu ku untuk makan siang. Kau pasti tahu jadwal ku yang sangat tidak menentu itu kan? aku pikir kau mengerti tentang hal itu.”
“Aku mohon datanglah di tiap pertandingan basket ku dan berjanjilah untuk menontonnya hingga akhir, karna aku tidak pernah bisa mencetak angka jika kau tidak ada di bangku penonton.”
“Kyuhyun,—“ Aira kembali meneteskan airmatanya, kembali merutuki dirinya yang selama ini tidak pernah percaya dengan Kyuhyun.
“Berjanjilah untuk tidak pingsan lagi dan membuat ku khawatir, dan masalah Yuri,—“ Kyuhyun melepaskan pelukannya, jarinya menghapus airmata Aira yang masih mengalir. “Aku tidak benar-benar menciumnya, aku hanya menempelkan pipi ku saja, dan itu semua terjadi karna aku kalah taruhan dengan Hyukjae,” Aira mengangguk pelan, dan gadis itu kembali memeluk Kyuhyun dengan erat.
“Sarangae Cho Kyuhyun,” Kyuhyun tersenyum lalu membalas pelukan Aira di tubuhnya.
“Na do Sarangae,— Aira-aa apa kau tahu jika wajah mu saat ini terlihat sangat aneh? Jadi aku mohon berhentilah menangis.” Aira tersenyum tangannya memukul pelan pinggang Kyuhyun, sebelum gadis itu kembali mengeratkan pelukannya.
Kyuhyun tersenyum karna pada akhirnya dia bisa mengatakan semuanya pada Aira hingga membuat gadis itu mengerti tentang rasa cintanya selama ini. Tangan Kyuhyun kini bergerak membelai kepala Aira dengan lembut saat gadis itu mulai berhenti menangis, mengeratkan pelukannya dan menghirup aroma tubuh Aira yang semanis vanilla itu sebanyak yang dia bisa.
Menghirup aroma yang selalu bisa membuat Kyuhyun melupakan dunianya, dan Kyuhyun benar-benar tidak ingin kehilangan pemilik aroma vanilla ini, dengan alasan apapun kecuali kematian karna Kyuhyun sangat mencintai Choi Aira.
Aira memejamkan matanya menikmati sentuhan lembut Kyuhyun di tubuhnya, gadis itu kini merasa sangat lega karna Kyuhyun mencintainya, bahkan sangat mencintainya. Dan mulai sekarang Aira berjanji untuk selalu percaya dengan Kyuhyun sampai akhir, karna Aira sangat mencintai Cho Kyuhyun.
Yang harus kau lakukan hanyalah percaya pada ku hingga akhir, dan biarkan aku mencintai mu dengan cara ku, kau mengerti?” —- Cho Kyuhyun


~ THE END ~

Dikutip dari http://superjuniorff2010.wordpress.com/2013/10/12/secret-love-2/ 

No comments:

Post a Comment